Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

March 5, 2014

Sinopsis 'God's Gift - 14 Days' Episode 2 [Bagian 1]

Dalam episode 1 sebelumnya dikisahkan jika di tengah siaran ponsel Soo Hyun berdering. Sambil mendesis, Soo Hyun mengangkatnya. Ternyata yang menelepon Soo Hyun adalah Ahjumma yang masih menunggu di parkiran selama 12 menit dan menanyakan dimanakah Saet Byeol. Soo Hyun mengatakan jika Saet Byeol bersama Min Ah, rekan kerjanya, yang mengantarkan Saet Byeol ke parkiran.

Di saat seperti itu, di tengah-tengah siaran, suara pria pembunuh tiga wanita terdengar. Pria tersebut menyatakan bahwa dia adalah pelaku pembunuhan tiga wanita. Karena merasa bosan dia mengubah targetnya. Orang yang tertimpa kesialan itu adalah Saet Byeol.

"Mommy!" teriak Saet Byeol dari balik telepon.

Soo Hyun segera ke ruang siaran dan mengangkat telepon. "Saet Byeol!" teriaknya. Telepon pun diputus.


Sinopsis 'God's Gift - 14 Days' Episode 2 [Bagian 1]

Sinopsis 'God's Gift - 14 Days' Episode 2

Siaran acara debat yang dikisruhi oleh peristiwa penculikan Saet Byeol ditonton oleh orang-orang se-Korea. Bahkan, Presiden Kim yang sedang bercengkerama bersama cucu dan anaknya dilapori oleh ajudannya untuk menonton acara tv yang menyiarkan berita penculikan Saet Byeol.

Dalam acara tv tersebut, terdengar suara si penculik yang mempersalahkan presiden Kim sehingga menyebabkan seorang bocah harus mati (Saet Byeol, red.). "Tuan Presiden, semua ini adalah salahmu sehingga bocah ini harus mati!" begitu suara si penculik menekankan kata-katanya.

Sementara itu, Soo Hyun dan Ji Hoo yang dibantu oleh Hyun Woo Jin dan opsir petugas menunggu telepon si penculik. Barangkali, ya barangkali, si penculik menghubungi pihak Soo Hyun dan Ji Hoo untuk meminta uang tebusan. Dalam keresahannya menunggu, Soo Hyun masih terlihat sangat panik mengungkapkan, "Bagaimana jika dia tidak mengabari dan tahu-tahu sudah membunuh Saet Byeol. Sebab, waktu ditelepon dia berkata jika ini semua adalah karena kesalahan pemerintah. Jadi, tujuannya bukanlah uang."

Woo Jin meminta Soo Hyun dan Ji Hoo untuk sabar menunggu. Telepon pun berdering. Semua orang tegang. Woo Jin meminta petugas bersiap merekam percakapan dan meminta Ji Hoo mengangkatnya. Ji Hoo mengangkatnya. Tanpa basa-basi, si penculik meminta Ji Hoo menyiapkan uang sebesar 200 miliar Won besok pada pukul 10 pagi. "Tidak, sampai kudengar suara putriku, aku tidak akan menyiapkannya!" Ji Hoo berkata, setelah itu menutup telepon.

Namun, Soo Hyun langsung mendamprat Ji Hoo. Dalam pandangan Soo Hyun apa yang dilakukan Ji Hoo sangat membahayakan Saet Byeol. Soo Hyun mengatakan jika sesuatu terjadi pada Saet Byeol, Soo Hyun akan melemparkan semua kesalahan pada Ji Hoo. Ji Hoo tercenung.

Telepon berdering lagi, dan Ji Hoo hendak mengangkatnya, namun keburu disambar oleh Soo Hyun. Soo Hyun meminta maaf atas kata-kata kasar suaminya. Dia kemudian berbicara dengan lebih lunak sambil menangis jika dia ingin mendengar suara Saet Byeol. Si penculik tidak bergeming. Dia hanya mengatakan jika Saet Byeol dalam keadaan aman dan mengingatkan kembali bila besok pihak Soo Hyun harus menyiapkan uang sebesar 200 miliar Won pukul 10 pagi. Telepon pun diputus kembali.

Soo Hyun meminta Ji Hoo untuk mengambil uang di bank sebanyak yang dibutuhkan (berarti, Soo Hyun dan Ji Hoo emang orang kaya ya?).

Keesokan harinya, dua petugas sedang duduk-duduk di luar untuk merokok. Seorang petugas (cupu) keamanan kompleks yang sedang menyapu mendengar percakapan itu dan mau ikutan nimbrung. Tapi dua petugas kepolisian itu segera pergi - takut pembicaraan mereka dicuri-dengar. Namun, petugas keamanan itu mengatakan jika beberapa hari lalu rumah Soo Hyun dan Ji Hoo disusupi oleh tiga orang - gerombolan Ki Dong Chan. Dua petugas ini kemudian mencari Dong Chan dan menangkapnya.

Kesedihan Soo Hyun membuatnya untuk duduk di kamar Saet Byeol. Soo Hyun mengingat kejadian dulu saat menemukan gambar Saet Byeol menikahi seorang pria. Saet Byeol kemudian datang dan bertanya, "Apa Mommy sudah menginvasi kehidupan pribadinya?" Soo Hyun tersenyum dan bertanya, "Kapan kamu akan menikah?" Saet Byeol langsung menarik ibunya keluar kamar.

Woo Jin sedang bersiap-siap memasang alat pelacak di koper uang 200 miliar Won dan di badan Ji Hoo. Lalu mereka menanti si penculik menelepon. Tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi. Ji Hoo masuk ke kamar Saet Byeol dan mengatakan jika ada barang pesanan Soo Hyun yang diantarkan seseorang. Soo Hyun turun dan menerima barang tersebut. Ketika menerima kardus barang pesanannya, jari si pengantar pesanan barang memberi kode ke jari Soo Hyun jika ada kertas pesan dari si penculik. Soo Hyun terdiam dan menandatangani surat pengantaran.

Di dalam, kardus segera diambil oleh Woo Jin untuk diperiksa. Soo Hyun diam saja dan langsung ke kamar anaknya kembali. Di sana dia membaca kertas pesan si penculik yang berisi pesan bahwa Soo Hyun harus mengantarkan uang 200 miliar Won ke tempat sampah kedua di sungai Han.

Soo Hyun keluar dari kamarnya dan berpura-pura ambruk supaya bisa dibawa ke rumah sakit. Ketika di rumah sakit, Soo Hyun kabur. Ji Hoo yang mau menjenguk istrinya kaget mengetahui Soo Hyun tidak ada di tempat. Soo Hyun mengambil uang sebesar 200 miliar Won di bank seorang diri (lagi? Banyak banget duit Soo Hyun! Arrgh!!!). Dia kemudian bergegas naik taksi menuju ke Sungai Han. Woo Jin dan opsir lainnya yang mengetahui Soo Hyun hendak memberikan uang kepada si penculik seorang diri langsung mengejar taksi yang ditumpangi Soo Hyun.

Sesampainya di Sungai Han, Soo Hyun tergopoh-gopoh mencari tempat sampah yang dimaksud si penculik. Dia bahkan tidak peduli ketika dia tersuruk ke tanah. Ketika sampai di tempat sampah yang dimaksud, Soo Hyun mendengar suara ponsel berdering dan mengangkatnya. Ternyata si penculik tahu jika Soo Hyun dibuntuti polisi. Karena itu, Soo Hyun diminta untuk naik kereta dan mengikuti petunjuk si penculik selanjutnya. Soo Hyun mengiyakan.

Begitu telepon ditutup, Soo Hyun segera berlari ke arah stasiun kereta api. Para polisi yang membuntutinya juga ikutan mengejar. Sesampainya di stasiun kereta, Soo Hyun langsung naik kereta dan berhenti di stasiun berikutnya. Para polisi yang mengikutinya kehilangan jejak.

Soo Hyun sudah sampai di stasiun kereta api berikutnya ketika dia mendapat telepon untuk terus bergerak. Hingga di titik tertentu si penelepon yang juga si penculik memintanya berhenti dan menyuruhnya berbalik pelan-pelan. Soo Hyun melihat seseorang pria berjaket hitam dengan topi hitam sedang memegang Saet Byeol. Soo Hyun ingin berteriak, tapi pria tersebut bersiap untuk mendorong Saet Byeol jika Soo Hyun terus berteriak. Si penelepon kemudian meminta Soo Hyun untuk bertukar. Soo Hyun menuruti permintaan si penelepon.

Setelah uang yang dibawanya diambil oleh pria berjaket dan bertopi hitam, Soo Hyun buru-buru melihat Saet Byeol. Begitu membalikkan tubuh Saet Byeol ternyata itu bukanlah Saet Byeol asli, melainkan seorang bocah kecil yang bentuknya mirip dengan Saet Byeol. Soo Hyun berbalik dan mengejar pria berjaket dan bertopi hitam yang naik kereta.

Di kereta Soo Hyun berhasil menemukan pria berjaket dan bertopi hitam. Ketika pria berjaket dan bertopi hitam keluar di stasiun berikutnya. Soo Hyun berteriak, "Kembalikan anakku! Kembalikan anakku, b*jing*n!" Namun, pria berjaket dan bertopi hitam justru ingin melepaskan diri. Soo Hyun terus memegangi pria tersebut yang memukulinya sampai babak belur. Namun, Soo Hyun tidak peduli, dan tetap memegangi pria berjaket dan bertopi hitam itu (aksi keduanya sangat membuat penonton geregetan!). Hingga akhirnya para polisi yang membuntuti Soo Hyun berhasil sampai di tempat tersebut dan meringkus pria berjaket dan bertopi hitam.

Akhirnya Ki Dong Chan dilepaskan, karena dianggap tidak bersalah. Di luar kantor polisi, dia melihat foto Saet Byeol terpampang di selebaran orang hilang. "Semoga tidak terjadi hal buruk padanya," komen Dong Chan sambil memperbaiki posisi selebaran tersebut. Sesampainya di rumah Dong Chan menerima kabar dari televisi jika pengemis tua yang sering numpang tidur di depan rumahnya adalah Choo Byung Woo - presdir sebuah perusahaan besar yang mewarisi kekayaan senilai 10 triliun Won (atau 10 miliar dolar). Dong Chan ingat jika pengemis tua itu sempat mengatakan akan memberinya 10 triliun Won, namun ditolak mentah-mentah oleh Dong Chan karena menilai Choo Byung Woo tidak terlihat seperti orang kaya. Pembaca berita mengatakan jika kekayaan sebesar itu disumbangkan ke yayasan sosial. Dong Chan lalu berteriak-teriak seperti orang gila.

Lanjut ke sinopsis drama Korea ‘God’s Gift - 14 Days’ episode 2 bagian 2

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'God's Gift - 14 Days' Episode 2 [Bagian 1]

0 komentar:

Post a Comment