Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

October 29, 2014

Sinopsis Secret Door Episode 11

Sinopsis Secret Door Episode 11

Baca dulu sebelumnya sinopsis Secret Door episode 10 part 3.

Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.

Ji Dam tampak bersujud di hadapan Yeongjo yang berjanji mengembalikan nama baik Heung Bok dan menawarkan akan memberikan apapun yang Ji Dam sukai sebagai hadiah membantu memecahkan kasus pembunuhan. Di depan

Putri Hyegyeong, Yeongjo menyuruh Pangeran Sun menjadikan Ji Dam sebagai permaisuri. Kasim raja, Putri Hyegyeong, dan Pangeran Sun menoleh ke arah raja.

Pangeran Sun menjawab diplomatis bahwa dia sendiri masih belum memiliki cukup waktu untuk keluarganya, dan belum bisa mengatasi istrinya. Yeongjo tertawa dan bertanya kepada Putri Hyegyeong tidak sakit hati kan dia mengatakan hal ini? Seolah-olah dia tidak melakukan semuanya dengan sengaja.

Raja menyuruh Hyegyeong berterus terang jika marah. Tentu saja, Hyegyeong menjawab dengan sebaik-baiknya bahwa rumah tangga di dalam kerajaan harus sejahtera dulu demi memakmurkan rakyat. Yeongjo senang atas jawaban Hyegyeong dan mengatakan bahwa sebaiknya Sun-Hyegyeong memiliki banyak putra sebagai ahli waris. Dengan demikian, mereka berdua bisa mempertimbangkan pilihan untuk memilih salah satu di antara mereka yang terbaik.

Sun hendak bicara, tapi ayahnya memotong dan memberitahu kasimnya untuk memastikan Ji Dam dihargai. Yeongjo kemudian mengingatkan Sun untuk berhenti main-main jadi polisi dan mengalihkan perhatianya kepada hal-hal yang lebih penting. Sun sepakat dan tersenyum dengan menyenangkan.

Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.

Saat Sun-Hyegyeong meninggalkan istana raja bersama Ji Dam berjalan di belakang mereka, Hyegyeong mengatakan walaupun Sun tidak menginginkan Ji Dam sebagai permaisuri, sebaiknya Sun menempatkan Ji Dam berada di dekatnya. Ini karena Ji Dam bisa berguna. Namun, Sun berpendapat bahwa Ji Dam tidak cocok dengan kehidupan istana.

Jawaban Sun menyakitkan hati Hyegyeong. Itu tergambar dari wajahnya yang mengeras, di mana dia sadar Sun mempedulikan Ji Dam dan tak ingin dia menderita demi mereka. Ketika kembali ke kamarnya, Hyegyeong curhat kepada dayang bahwa Sun sangat menghargai Ji Dam.

Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.

Sun mengembalikan Ji Dam kepada ayahnya yang lega mengetahui putrinya selamat. Ketika Sun meminta maaf karena terus-menerus memposisikan Ji Dam dalam bahaya, ayah Ji Dam berdoa supaya Sun panjang umur. Sun menyampaikan salam perpisahan. Ayah Ji Dam mengatakan bahwa dia takut bertemu pangeran lagi.

Namun sepertinya pangeran takkan berhenti datang lagi, dan mengatakan kepada Ji Dam supaya menulis novel lagi. Keduanya saling tersenyum.

Sun keluar dari rumah Ji Dam dengan senyuman, tapi senyum ini mendadak hilang ketika dia teringat reaksi ayahnya saat ditanyai soal maeungi tersebut.

Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.

Chul Joo tampak sedang bermeditasi di hutan demi mengingat Kim Mu. Dalam kilas balik kita melihat Chul Joo tiba di saat-saat terakhir sebelum Kim Mu dieksekusi. Dan saat itu kita melihat Chul Joo menunjukkan tangannya. Ternyata, Kim Mu tidak memotong tangan Chul Joo. Tapi itu dilakukan Kim Mu bukan karena Chul Joo temannya, melainkan karena Chul Joo adalah pendekar pedang terbaik se-Joseon.

Sun kemudian datang menemui Chul Joo. Chul Joo menganggap pertemuan itu kebetulan, karena dia juga sedang berharap bertemu sang pangeran. Dia menjelaskan kepada Sun bahwa dirinya telah menyerahkan pipa, di mana tersembunyi maeungi di dalamnya, kepada Park Mun Su. Namun, pada gilirannya Park Mun Su menyerahkan itu kepada orang lain demi menyelamatkan Sun dan dirinya.

Sun bertanya kenapa Chul Joo memberitahu semuanya? Chul Joo mengatakan bahwa maeungi itu telah menyebabkan kematian bagi orang-orang yang tidak bersalah. Dia berharap dengan memberitahu seseorang harus mengubahnya, dan bertanya apa Sun berniat melakukannya?

Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.

Sun kembali ke istana dan memanggil Park Mun Su, yang membawa surat pengunduran diri. Sun marah dan mengatakan bahwa pengunduran diri itu hanyalah upaya Park Mun Su melarikan diri. Sun lalu bertanya kenapa Park Mun Su memberikan maeungi kepada PM Kim demi menyelamatkan dirinya? Park Mun Su tidak tahu harus menjawab apa – ketakutannya terjawab: pangeran sudah tahu soal maeungi itu!

Kemarahan Sun menjadi-jadi. Dia mengingatkan kata-kata bijak Park Mun Su sebelumnya yang menyuruhnya mencari kebenaran sekeras apapun. Park Mun Su bertanya darimana pangeran tahu soal maeungi itu? Sun tidak mau menjawabnya, karena masih ingat nasihat Park Mun Su untuk tidak percaya pada siapapun. Nasihat itu akan dilaksanakannya sekarang.

Sun ingin gurunya memberikan maeungi tersebut, tapi Park Mun Su tidak mau melakukannya. Dia gemetar ketakutan dan meminta Sun tidak melakukan hal ini, pasalnya dia yakin Sun tidak siap menanganinya.

Sun bertanya kenapa semua orang berusaha menyembunyikan maeungi itu? Apakah itu benar bahwa ayahnya dan beberapa orang bersepakat dalam maeungi tersebut?

Park Mun Su terdiam. Pangeran Sun tahu gurunya terdiam jika sedang tidak ingin berbohong. Sun pergi meninggalkan Park Mun Su sebelum pertanyaannya dijawab.

Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.

Para menteri Noron sekarang berupaya untuk menjaga maeungi tidak jatuh ke tangan orang lain lagi, sehingga tidak terjadi kejadian yang hampir membongkar kelakuan mereka. PM Kim mengatakan bahwa teman-temannya tidak perlu khawatir, dan mengatakan rencananya untuk meletakkan maeungi tepat di dekat sangat raja.

Pangeran Sun bertanya kepada dayang Choi apa yang terjadi tahun 1724. Dayang Choi menjawab bahwa itu saat di mana Raja Gyeongjong meninggal dan Yeongjo diangkat menjadi raja. Dia kemudian tidak berani mengatakan apa-apa lagi.

Sun mengatakan bahwa itu cukup untuk tambahan referensi kecurigaannya. Dia pun pergi ke perpustakaan, meskipun Dayang Choi memintanya jangan melakukan itu.

Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.

Di perpustakaan, Sun meminta catatan dari tahun 1724, tapi para pustakawan mengatakan tidak ada catatan di tahun itu. Sebabnya, catatan-catatan itu hancur oleh kebakaran yang terjadi sepuluh tahun sebelumnya. Ini peristiwa kebakaran yang dibuat oleh Yeongjo untuk menyingkirkan maeungi dulu.

Kasim memberitahu Yeongjo bahwa Sun berusaha mencari catatan tahun 1724. Laporan itu membuat Yeongjo membatu, karena dia baru menyadari Sun mungkin sudah tahu semuanya. Kasim berjanji akan memerintahkan mata-matanya mengawasi gerak-gerik pangeran.


Sun berdiri di luar perpustakaan yang habis terbakar sepuluh tahun lalu. Dia ingat, saat perpustakaan itu terbakar, dirinya masih muda. Saat itu, PM Kim dan Park Mun Su juga ada di sana. Sementara ayahnya meratapi kehilangan catatan sejarah mereka yang berharga. Sun, mengingat ayahnya menangis dulu, bertanya-tanya dalam hati, apakah ayahnya tidak ada hubungannya dengan semua ini?

Penasihat Chae membawakan pangeran setumpuk buku catatan milik Noron, dan ragu-ragu bertanya apakah Sun mencari identitas Chuk Pa? Dia kemudian mengeluarkan daftar nama panggilan orang-orang yang ikut menandatangani maengui. Semua teridentifikasi sebagai orang-orang Noron kecuali Chuk Pa.

Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.
Sinopsis Secret Door episode 11.

Penasihat Chae bertanya lagi apa isi maeungi tersebut. Sun membutuhkan janji dari Penasihat Chae sebelum menjawab pertanyaannya, dan mengatakan bahwa dirinya berniat mencari kebenaran di mana pun dengan jalan apapun, dan bertanya apa Penasihat Chae akan mengikutinya sampai akhir?

Chae berlutut sebagai tanda komitmennya, dan meminta dokumen dari tangan Sun. Sun gemetar ketika mengambil maeungi salinan yang disembunyikan di dalam lengan bajunya. Begitu membacanya, mata Penasihat Chae melebar.

Suara Sun bergetar ketika menanyai Chae, "Apakah ayahnya tahu tentang maengui tersebut? Mungkinkah dia itu Chuk Pa? Itu tidak mungkin kan?"

Bagian terburuk di adegan ini adalah adanya orang yang menguping pembicaraan mereka. Mata-mata ini kemudian melapor kepada PM Kim, yang seperti kaget mengetahui pangeran menyelidiki identitas Chuk Pa.


Keesokan paginya, Sun mengikuti sesi pelajaran kerajaan. Saat itu, dia mengganti topik bahasan dengan menekankan pentingnya mengelola rumah tangga sebagaimana diajarkan di dalam buku-buku. Lalu, dia meminta jawaban dari pertanyaan: apa yang terjadi jika seorang pria yang tak sanggup mengelola rumah tangganya dan mengontrol anaknya sendiri menjabat posisi tinggi di pemerintahan? Pertanyaan ini ditujukan untuk tiga posisi menteri, yang puncaknya mengarah ke perdana menteri.

Selepas sesi pelajaran, Penasihat Chae khawatir dengan apa yang ditanyakan Sun mengarahkan langsung kepada PM Kim. Dia bertanya apa pangeran berniat menguji raja juga, dan khawatir jika pangeran tidak bisa menanganinya. Sun teguh, dan tak berniat mundur satu inci pun.

Selesai sesi pengajaran sang pangeran, Raja Yeongjo yang mendapat kabar soal itu bertanya-tanya, "Seorang ayah yang tidak bisa mengendalikan anaknya sendiri ... yang dimaksud itu aku atau Kim Taek?"


Park Mun Su menemui Penasihat Chae dan memarahinya karena membiarkan pangeran melakukan serangan frontal terhadap PM Kim. Chae mengatakan bahwa dia sama sekali tidak berniat menghentikan pangeran, dan mengungkapnya jika sebetulnya dia mau memenggal kepala PM Kim dengan tangannya sendiri.

Guru Park mengatakan itu bukanlah alasan kuat untuk membiarkan seorang prajurit muda maju ke medan perang, padahal tahu dirinya takkan menang. Justru sebaliknya, Chae mengatakan tak ada orang yang mengatakan pangeran takkan memenangkan perang ini. Guru Park berpendapat bahwa pangeran dan penasihatnya sama-sama sakit – berniat berperang dengan orang macam PM Kim.

Penasihat Chae menutup obrolan dengan menyatakan bahwa panah perang sudah dilepaskan. “Bagaimana jika saat kau mencoba menghentikan Kim Taek, kau menghadapi musuh yang lebih besar?” tanya Park Mun Su. Chae mendekat untuk berbisik bahwa dia sudah tahu. Guru Park tak percaya Chae tidak menghentikan pangeran jika sudah tahu. Penasihat Chae hanya menjawab bahwa dia bukanlah Park Mun Su.

Genderang perang yang ditabuh pangeran membuat orang-orang dari kubu Soron kembali semangat. Mereka berencana membantu pangeran menyingkirkan PM Kim. Sun mengatakan bahwa itu adalah awal yang baik.


PM Kim, yang walaupun kaget dengan pernyataan perang Sun, pergi menemui Yeongjo untuk memintanya menghentikan semua ini. Jika tidak, PM Kim menyarankan Yeongjo mengganti pangeran yang baru. Yeongjo mengamuk dan menyuruh PM Kim enyah dari hadapannya.

Tidak mendapat sambutan, PM Kim pergi menemui selir Yeongjo, Lady Moon, untuk memintanya harus memiliki seorang putra. Karena, putra Lady Moon ini yang kelak menjadi raja Joseon berikutnya. Hal ini membuat Lady Moon menjadikan PM Kim sebagai sekutu dan menyerahkan segala urusan kepadanya.


Putri Hyegyeong mendengar kunjungan PM Kim ke Lady Moon, dan menduga bahwa tujuan kedatangan pasti hendak melengserkan pangeran sebagai putra mahkota. Dia menemui ayahnya untuk memintanya menyingkirkan PM Kim. Caranya dengan mengumpulkan para pejabat untuk melakukan impeachment kepada PM Kim.

PM Kim yang menemui Pangeran Sun memintanya untuk mengalahkannya secara langsung. Sun hanya tersenyum kecil dan mengatakan semua tidak akan tahu sampai benar-benar mencobanya.

Kedua belah pihak sama-sama mencari dukungan. PM Kim berencana menuduh Pangeran Sun terlibat dalam skenario Soron.

Sun mengejutkan penasihat Chae bahwa dirinya berniat melindungi PM Kim. Yeongjo yang menerima informasi ini terkekeh, dan sedikit terkesan pada anaknya, sambil bertanya-tanya apa akhir permainan ini?

Para pejabat Soron sudah berkumpul di halaman istana Pangeran Sun. Mereka menuntut PM Kim dipecat.

PM Kim meminta Yeongjo sekali lagi untuk menghentikan putranya dan mengambil hak pangerannya.


Sun membiarkan para penuntut melakukan protes sampai malam. Setelahnya dia menemui mereka dan mempertunjukkan bahwa dirinya pura-pura membela PM Kim yang telah setia melayani raja. Namun, ketika para pejabat Soron menyatakan bahwa mereka takkan berhenti, Sun seolah dipaksa menyerah. Kemudian, dia mengatakan akan menyampaikan tuntutan ini kepada raja.

Para menteri dari kelompok Soron takut jika sampai tuntutan mereka diputuskan Yeongjo maka PM Kim takkan dipecat. Park Mun Su sendiri panik dengan situasi ini. Sayangnya, terlambat untuk menghentikan Sun. Ketika bertemu Penasihat Chae, guru Park bertanya apakah semua tujuan ini dimaksudkan untuk menguji raja?


Yeongjo bertanya kenapa Sun membawa masalah tuntutan pemecatan PM Kim kepadanya? Sun menjelaskan bahwa ini bukan termasuk wilayahnya untuk menangani. Terlebih dia menekankan bahwa sejak 1724, sejah ayahnya naik di kursi raja, PM Kim adalah pejabat yang paling disayangi ayahnya?

Sun mengatakan hal ini demi melihat reaksi ayahnya. Sementara itu, Yeongjo ketar-ketir ketika anaknya menyebutkan tahun ini, dan menutupi telinga supaya tidak mendengarnya. Dia kemudian menjawab bahwa itu bukan masalah pejabat berharga yang dimilikinya, melainkan pejabat itu berguna baginya dalam menjalankan tugas kerajaan.

Karena itu, Yeongjo menegaskan bahwa ini adalah perkara yang bisa Sun putuskan tanpa dirinya. Yeongjo bertanya apa PM Kim bermanfaat baginya atau tidak? Sun memastikan apa itu berarti dia bisa memecat PM Kim?

Yeongjo mengatakan bahwa Sun bisa saja mengambil kursi perdana menteri dari Kim Taek. Namun, memecatnya itu terlalu berlebihan. Yeongjo menyarankan Sun supaya Kim Taek diturunkan jabatannya ke posisi lain yang lebih rendah. Dia juga menyinggung bahwa Kim Taek merupakan pemimpin kelompok Noron, jika dipecat akan ada harga yang harus dibayarkan.


Sun berhasil memenangkan perang untuk melengserkan Kim Taek. Yang dia putuskan segera sesuai nasihat ayahnya. Kasim kemudian memberitahu Kim Taek di kantornya bahwa dirinya telah dilengserkan ke posisi lain. Kim Taek segera keluar dan berpapasan dengan Pangeran Sun dan rombongannya yang tengah menuju ke kantor perdana menteri. Saat itu, Kim Taek mengatakan bahwa babak ini dimenangkan oleh Sun. Tapi dia berniat untuk membalas perlakuan Sun kelak.

Sun tersenyum dan sangat menantikannya. Wajah geram Kim Taek tidak bisa disembunyikan lagi. Terlebih ketika dia melepaskan genggaman tangannya ada bekas kuku di sana.

Penasihat Chae mengatakan bahwa saat ini raja memihak pada pangeran dibandingkan Kim Taek. Namun, Sun sendiri merasa tidak yakin dengan itu.


Yeongjo jalan-jalan malam bersama Park Mun Su dan menyebutkan jika dirinya sadar anaknya sedang mencari informasi tentang identitas Chuk Pa. Karena itu, dia menuduh Park Mun Su telah memperlihatkan maeungi pada Sun. Namun, Yeongjo menjawab sendiri jika Park Mun Su bukanlah tipe orang seperti itu. Karenanya, ada kemungkinan salinan maeungi.

Park Mun Su khawatir semua keluar dari jalurnya. Yeongjo memotong ucapan guru Park jika pangeran telah berani menguji dirinya.

Yeongjo mengatakan jika Sun membaca maeungi yang ada di pikirannya pertama kali adalah ayahnya dijebak. Karena itu, dia menggunakan Kim Taek untuk menguji hal tersebut. Park Mun Su membela Sun, tapi Yeongjo hanya tertawa saja.

Yeongjo kemudian berkata, “Kau bilang aku bakal menjadi tiran kan? Aku akan melakukannya bagi mereka yang menantangku. Tapi, bagi mereka yang tunduk, aku akan menjadi raja yang bijaksana.” Dia kemudian tertawa dan meninggalkan Park Mun Su.

Kim Taek mengirimkan seorang pembunuh untuk menamatkan pangeran. Seorang berpakaian hitam-hitam menembakkan anak panahnya persis di depan muka Sun. Semua orang langsung mengejar si pria berpakaian hitam-hitam ini. Setelah sempat kaget, Sun baru sadar jika anak panah itu tidak ditujukan untuk membunuhnya, melainkan berisi pesan.

Ya, Pangeran Sun menemukan secarik kertas terikat di anak panah. Dia membacanya dan menemukan teka-teki identitas Chuk Pa. “Dia ada dalam gambar, tapi tidak digambarkan?” pikir Sun merenungkan petunjuk itu, dan mendapat pencerahan dia tahu siapa orang itu.


Dia pun berlari menuju perpustakaan diikuti oleh Penasihat Chae. Di sana, Sun mengambil lukisan-lukisan upacara kerajaan yang dulu.

Kemudian dia membolak-balik halaman demi halaman untuk mendapatkan petunjuk, “Siapa orang yang ada di dalam gambar, tapi tidak digambarkan? Orang yang tidak pernah bisa ditarik...” Dia pun sadar, bahwa itu adalah raja, ayahnya sendiri.

Bersambung ke sinopsis Secret Door episode 12.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Secret Door Episode 11

0 komentar:

Post a Comment