Sinopsis 'The King's Face' Episode 3

Prolog

Pada episode sebelumnya, kita melihat mata Gwanghee berkaca-kaca, waktu saat berpapasan dengan Yoon Hae. Apa sebab? Itu karena sebelumnya Tuan Kim (ayah Ga Hee/Yoon Hae) meminta Gwanghee untuk menyerahkan dirinya kepada raja. Pasalnya, ia merupakan bagian dari kelompok Daedoong. Gwanghee menjawab tidak bisa melakukannya, sebab ia mencintai Ga Hee.

Kembali ke pertemuan Gwanghee - Yoon Hae. Saat beberapa orang berkuda lewat, Gwanghee menarik Yoon Hae ke dalam pelukannya. Ia tidak melepaskan pelukannya dan menyebut nama asli Yoon Hae, yaitu Ga Hee. Saat itulah Ga Hee melelehkan air mata. Setelah pertemuan dengan Gwanghee, Ga Hee mengungkapkan ia rela menjadi pria. Namun, Gwanghee berjanji akan melindungi Ga Hee.

Baca sebelumnya sinopsis 'The King's Face' episode 2.

Sinopsis 'The King's Face' Episode 3

Kisah Romance – Kasim menghalangi Gwanghee yang telah berniat memasang badan untuk Imhae. Ia tidak membiarkan hal itu terjadi. Gwanghee memerintahkan kasim minggir! Pada akhirnya, Gwanghee menghadap Seongjo. Ia segera meminta supaya ayahnya memaafkan Imhae. Karena, pada dasarnya Imhae belum terbukti sebagai orang yang digadang-gadang menjadi raja yang dipilih kelompok Daedoong.

Belum semuanya terjelaskan, Tuan Songkang selaku wakil PM datang mengantarkan bukti berupa buku grafik astronomi bahwa kelompok Daedoong adalah pengkhianat. Gwanghee mengernyit bagaimana Tuan Songkang bisa memiliki buku tersebut? Seongjo membuka bagian belakang buku itu bertuliskan: “Dunia di bawah langit tidak memiliki raja, jadi siapapun bisa menjadi raja!” Tuan Songkang menjelaskan orang yang memiliki buku itu adalah Kim Dong Seo yang menjabat sebagai Wakil Menteri Kerajaan Dewan Pertimbangan.

Kemudian, kita lihat Tuan Kim menyuruh Yoon Hae pergi. Ia juga meminta Yoon Hae tidak perlu hidup menjadi pria lagi, dan memintanya menggunakan nama aslinya: Ga Hee, dan hidup sebagai perempuan. Dengan berat hati, Ga Hee pergi meninggalkan ayahnya bersama ibu dan seorang pelayan.

Gwanghee berkuda keluar istana sambil meneriakkan nama: Ga Hee! Sementara itu, Ga Hee resah dan selalu melihat ke belakang. Ibu meminta Ga Hee untuk lekas pergi. Dong Chi masuk ke dalam ruangan, di mana Tuan Kim duduk menunggu di sana. Ia menjelaskan bosnya Yeo Rim telah wafat di tangan pasukan kerajaan. Ia datang minta izin bergabung dengan kelompok Daedoong yang ada di kota. Tuan Kim menjawab semuanya sudah terlambat, sebab pasukan kerajaan akan sampai di rumahnya dalam beberapa menit. Tapi, ia meminta tolong satu hal.

Pasukan kerajaan sudah mencegat Ga Hee dan ibunya. Namun, Ga Hee berusaha melawan. Karena seorang perempuan, ia tak kuasa melawan jumlah pasukan pengejarnya. Walhasil, ia tidak bisa melindungi ibunya yang sudah tertangkap lebih dulu. Ia sendiri juga makin terpojok, tapi Dong Chi muncul dan menyelamatkannya. Mereka segera bersembunyi di suatu tempat.

Dong Chi menjelaskan ia dimintai tolong Tuan Kim untuk menyelamatkannya. Ga Hee bertanya apa yang terjadi pada ayahnya. Dong Chi menjelaskan Tuan Kim sudah ditangkap pasukan kerajaan. Ga Hee langsung berkeinginan untuk menyelamatkan ayahnya, namun Dong Chi menahannya. Ia menjelaskan seseorang telah menemukan tulisan rahasia yang ada di buku grafik astronomi. Ga Hee ingat jika ia meminjamkan buku itu pada Gwanghee. Air matanya meleleh. Ia sama sekali tak menduga Gwanghee akan mengkhianatinya! Kemudian, mereka berdua mendengar seseorang memanggil nama Ga Hee – itu adalah suara Gwanghee.

Ga Hee bertanya pada Dong Chi apa tulisan tersembunyi yang ada di balik buku grafik astronomi yang menjadi bukti pengkhianatan ayahnya? Dong Chi menjawab, “Dunia di bawah langit tidak memiliki raja, jadi siapapun bisa menjadi raja!” Ga Hee bertanya lagi apa benar Daedoong merencanakan pengkhianatan? Dong Chi menjawab tidak – itu isu yang dihembuskan pihak pemerintah. Ga Hee bangkit dan mengucapkan takkan melupakan kebaikan Dong Chi hari ini. Ia kemudian pergi... menemui Go San, si ahli pembaca wajah. Dong Chi memperhatikan Ga Hee pergi dengan Go San.

Go San meminta Ga Hee mengenakan pakaian seorang selir. Ga Hee menjawab jika ia belum memutuskan untuk menjadi selir raja. Go San menjawab ia tidak percaya kata-kata. Yang dipercayainya adalah wajah! Ga Hee meminta Go San berjanji padanya bahwa ia akan mengampuni ortunya. Go San mengiyakan. Kemudian, Ga Hee mengenakan pakaian selir yang diberikan oleh Go San. Saat itu, ia membatin takkan memaafkan tindakan Gwanghee – salah sangka Gwanghee-lah yang telah memberikan buku grafik astronomi kepada raja.

Setelahnya, Ga Hee pergi ke penjara untuk menemui ayahnya. Ketika akhirnya melihat ayahnya, Ga Hee menangis, begitu pula Tuan Kim. Ia meminta ayahnya untuk menunggunya beberapa waktu lagi.

Beberapa orang pejabat berkumpul, merencanakan untuk menyingkirkan Tuan Songkang. Salah seorang di antaranya bertanya bagaimana caranya? Saat ini Tuan Songkang sangat disukai Raja Seongjo. Seseorang mengetuk pintu dan ketika dibuka orang itu memberitahu jika ia telah menemukan orang yang melakukan interogerasi penyiksaan pada walikota.

Kasim Song berkomentar jika Ga Hee adalah wanita yang sangat istimewa. Ia menilai Ga Hee memiliki wajah burung phoenix yang akan mendukung kekuasaan raja. Tapi ia mengernyitkan dahi dan berkomentar jika wanita ini akan melayani dua naga (sepertinya merujuk pada dua raja). Ia bertanya dari keluarga mana Ga Hee berasal? Go San menjawab jika yang penting adalah wanitanya, bukan latar belakang keluarganya. Namun, Ga Hee menjawab jika ia berasal dari keluarga Kim Doo Seo. Di luar, Kasim Song bertanya pada Go San bagaimana bisa membawa putri seorang pemberontak? Go San hanya menyebutkan bahwa wajah yang dimiliki Ga Hee sangat sulit didapatkan dan lama mencarinya. Ia kemudian menyebutkan keistimewaan-keistimewaan yang akan terjadi bila Ga Hee menjadi selir Raja Seongjo. Saat itu, obrolan mereka berdua dikuping oleh kasimnnya Pangeran Gwanghee, yang segera melapor pada Gwanghee bahwa Ga Hee ada di istana dan akan menjadi selir raja.

Sementara itu, Go San melapor bahwa wanita yang wajahnya diinginkan oleh Seongjo sudah ditemukan. Mendengar hal itu, Seongjo senang betul. Ia mengajak mereka pergi ke tempat di mana Ga Hee berada. Gwanghee bergerak terlebih dulu dengan menemui Ga Hee. Ia bertanya bagaimana bisa Ga Hee bisa ada di istana? Ga Hee mengatakan itu sama sekali tidak berhubungan dengan Gwanghee. Kemudian, segera menuduh bahwa Gwanghee-lah yang telah memberikan grafik astronomi kepada raja. Ia merasa bodoh percaya janji manis Gwanghee – ia juga telah memberikan seluruh hatinya.

Gwanghee menerima dipersalahkan Ga Hee, tapi yang lebih penting pergi dulu dari sana. Ga Hee menolaknya, karena ia akan menjadi selir raja. Gwanghee kaget. Ga Hee menjelaskan ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan ayahnya dari ancaman hukuman. Ia menjelaskan wajahnya adalah “kutukan” - wajah yang akan melayani raja. Jadi, ia meminta Gwanghee pergi dari tempat tersebut!

Di saat bersamaan, Seongjo bersama Go San, Kasim Song, dan beberapa pelayan sudah sampai di depan tempat Ga Hee berada. Seseorang datang dan memberitahu soal interograsi yang akan dilakukan besok sekarang juga. Seongjo memutuskan untuk pergi ke tempat pertemuan dan berjanji akan menemui Ga Hee esok setelah interogasi. Saat rombongan raja berlalu, Gwanghee keluar dari dalam dengan wajah sedih. Kasim Song yang kebetulan menatap ke belakang melihatnya.

Pejabat yang tidak menyukai Tuan Songkang sebelumnya menyatakan jika Tuan Songkang telah menyalahgunakan kekuasaan dengan memutuskan siapa hidup dan mati ratusan orang berdasarkan penilaian pribadi. Ia menyatakan Tuan Songkang membunuh banyak orang dari daerah Timur. Seongjo berpendapat bahwa Tuang Songkang menilai orang-orang itu adalah pengkhianat, bukan karena berasal dari daerah Timur. Pejabat itu menyatakan Tuan Songkang telah membuat tipuan pada raja.

Seongjo bertanya bagaimana Tuan Songkang menipunya? Pejabat itu mengungkapkan bahwa saat walikota diinterograsi oleh Tuan Songkang, yang disebutkannya bukanlah Pangeran Imhae. Seongjo terkejut mendengarnya!

Gwanghee yang berada di ruang altar raja-raja Joseon sebelumnya bertanya pada Kasim Song apa sebenarnya buku The King's Face itu? Kenapa buku itu bisa menyebabkan pertumpahan darah akibat pengkhianatan? Kasim Song mengungkapkan bahwa buku itu merupakan buku panduan membaca wajah yang ditulis Muhak, salah seorang yang membantu mendirikan Joseon. Tujuan buku itu adalah raja-raja Joseon bisa mengenali bakat masing-masing... Gwanghee memotong, kenapa orang yang mencuri buku itu dianggap berkhianat? Kasim Song menjelaskan jika dalam buku itu tertulis secara gamblang untuk membentuk wajah raja. Gwanghee mengernyitkan dahi. Ia teringat kata-kata pencuri yang diinterograsi ayahnya yang mengungkapkan bahwa bencana yang terjadi di Joseon terjadi karena seseorang yang tidak memiliki garis wajah seorang raja duduk di singgasana. Karena itu, harus dipilih raja baru yang bisa memakmurkan dan menyejahterakan rakyat. Buku The King's Face-lah yang akan membuktikannya.

Gwanghee mengerti bahwa buku itu semacam standarisasi bagaimana wajah raja seharusnya. Kasim Song meminta Pangeran Gwanghee tidak membahas soal buku itu lagi. Tapi, Gwanghee mengatakan ceweknya akan menjadi selir ayahnya sendiri dan ia sering melakukan akupunktur gara-gara wajah. Ia mempertanyakan kenapa ayahnya terjebak dengan garis wajah raja? Kasim Song menjelaskan jika raja bercita-cita untuk menjadi seorang raja yang bijak dengan mengawini seorang wanita yang akan melengkapi dirinya.

Gwanghee menegaskan bila ceweknyalah yang menjadi korban. Kasim Song menjelaskan wanita itu memiliki wajah yang cocok menjadi selir raja. Gwanghee masih tidak terima. Ia mengatakan bahwa ayahnya bisa mendapat wanita manapun. Tapi, wanita itu adalah satu-satunya yang dimilikinya. Kasim Song tidak bisa berbuat apapun. Ga Hee masih terdiam di tempatnya dan Gwanghee menangis. Mereka berdua akan menerima takdir masing-masing. Go San menghadap Seongjo yang sedang berendam. Ia bertanya untuk apa raja ingin menemuinya. Seongjo mengungkapkan bahwa ia ingin memakai keahlian Go San saat interograsi esok.

Keesokan harinya, kita melihat orang-orang yang berhubungan dengan Daedoong sudah ditangkap. Kemudian, Seongjo dan para pejabat sudah berkumpul. Seongjo meminta Tuan Songkang membacakan hasilnya. Setelah membacanya, Seongjo bertanya apa ini keputusan akhirnya? Tuan Songkang mengiyakan. Seongjo mengungkapkan bahwa ia akan mengikuti setiap keputusan Tuan Songkang, tapi sebelum itu ia ingin memastikannya. Maka, dipanggillah Go San. Ia mengatakan kepada Tuan Songkang jika mulut bisa berbohong tapi wajah tidak. Ia memerintahkan Go San untuk membawa wajah Tuan Songkang, apakah berbohong atau tidak. Hasil penilaian Go San membuktikan bahwa Tuang Songkang kerap sekali berbohong dan menilai tanpa dasar!

Seongjo marah mendengarnya, tapi Tuan Songkang membela dirinya. Seongjo memangil orang yang menginterograsi walikota dan langsung menanyainya apakah walikota menyebutkan nama Imhae dalam pihak yang bersekongkol dengan pihak pemberontak? Orang itu menjawab tidak, maka Seongjo memerintahkan pasukan kerajaan untuk menangkap Tuan Songkang. Dalam perjalanan menuju ke penjara, Gwanghee muncul dan bertanya kenapa Tuan Songkang menyelamatkan dirinya? Tuan Songkang menyatakan ia tidak menyelamatkan Gwanghee untuknya, tapi untuk negeri ini. Ia meminta Gwanghee berhati-hati, karena raja mengawasinya terus.

Ga He meremas tangannya, memperlihatkan kegelisahannya, sewaktu Go San si pembaca wajah mengajaknya menemui Raja Seongjo. “Kau benar-benar putri Tuan Kim?” tanya Seongjo, begitu Ga Hee datang menghadapnya, “Tadi kau bilang namamu, Kim Ga He?” Ga He membenarkan semua ucapan Raja Seongjo. Ia lantas bersujud memohon ampunan bagi kedua orang tuanya. Dalam hati, Seongjo bertanya-tanya pada dirinya sendiri, selama ini wanita yang dicari-carinya adalah anak Tuan Kim?

Di sisi lain, Gwanghee berjoget-joget bak orang gila di gibang. Untuk sesaat, ia mau wajah Ga Hee hilang dari pikirannya, dengan merayakan keluarnya Imhae. Ketika ia meminta pemain musik untuk memainkan musiknya lagi, seorang pengawal Imhae membisiki sesuatu pada Imhae. Segera Imhae meminta maaf pada Gwanghee karena harus keluar untuk suatu urusan. Imhae dan pengawalnya pergi begitu saja. Gwanghee mengejar-ngejar Imhae, dan kakinya tersandung kaki sendiri sehingga ia terjatuh. Saat terlentang menatap langit, Gwanghee menyanyikan lagu yang biasa dinyanyikan olehnya dan Ga He waktu kecil.

Rupanya urusan yang dimaksud Imhae adalah membuat perhitungan dengan Tuan Songkang. Bersama beberapa pengawalnya, Imhae menghadang jalan Tuan Songkang dan memerintahkannya turun dari kuda supaya ia bisa menghajar Tuan Songkang yang telah menjebloskan calon raja ke penjara. Tuan Songkang terkekeh mendengarnya. Ia berkata bahwa Imhae takkan naik takhta. Kemudian berjanji bila itu yang terjadi, maka ia beserta keluarganya rela ditangkap dan dihukum mati.

Permaisuri menemui Raja Seongjo di sebuah taman di mana kolam-kolam berada. Ia bertanya apa Seongjo berencana mengambil selir lagi? Kemudian, ia melanjutkan apakah ada bedanya mengambil selir lima atau enam orang? Seongjo mengiyakan dan bertanya apakah pemaisuri cemburu? Permaisuri menyatakan bahwa permasalahan bukan di situ. Ia bertanya kenapa Raja Seongjo mengambilnya dari anak pemberontak? Seongjo menjawab jika itu belum diputuskannya.

Permaisuri mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika Raja Seongjo jadi mengambil selir dari anak pemberontak, maka secara otomatis itu sama halnya dengan menarik perintah untuk mengatasi pemberontak. Ia khawatir hal itu menjadi permasalahan yang besar.

Seongjo sedang memikirkan ucapan permaisuri, saat Baek Kyung (itu loh, orang yang sempat mengatakan Seongjo muda tak boleh jadi raja, baca: The King's Face episode 1) menemuinya. Di sana, Baek Kyung akan membaca kembali wajah Seongjo setelah sekian lama. Ia bertanya apa Seongjo berharap wajahnya berubah jika mengambil selir baru? Ia mengutarakan Seongjo tidak memiliki malu, setelah mengambil banyak kehidupan, justru berharap nasibnya berubah.

Seongjo mengungkapkan bahwa semuanya gara-gara Baek Kyung yang telah mengatakan hal-hal tidak benar. Namun, Baek Kyung menampik jika Seongjo emosi gara-gara buku rahasis The King's Face. Ia mengatakan Seongjo emosi, ketakutan takhtanya direbut. Setelah itu, Baek Kyung meminta Seongjo membunuhnya. Seongjo pun mengambil pedang dan mengarahkannya pada leher Baek Kyung.

Dalam beberapa detik kemudian ia melakukan gerakan menebas. Topi yang dipakai Baek Kyung pun terjatuh, tapi... apa Baek Kyung memakai topi? Ketika Seongjo mengangkat kepalanya ia menemukan Kasim Song membeku di hadapannya, yang bertanya pada dirinya apa yang telah terjadi. Seongjo mengungkapkan jika Baek Kyung datang. Kasim Song mengatakan bahwa itu hanyalah khayalan Seongjo.

Dong Chi pergi ke sebuah toko buku dan penjaga bertanya buku apa yang dicari. Ia mendekat dan memperlihatkan lima titik (simbol komunitas Daedoong) dan mengatakan bahwa ia berasal dari Pulau Jook. Setelah itu, si penjaga toko buku memberikan pesan kepada temannya untuk disebarkan.

Saat kembali, ia menyatakan telah menyebarkan pesan sesuai permintaan Dong Chi. Meski begitu, ia tidak tahu berapa banyak yang akan datang. Banyak orang ketakutan, setelah istana telah menangkap dan membunuh semua orang yang berhubungan dengan komunitas Daedoong. Dong Chi menyatakan mereka harus bersama-sama untuk menyelamatkan anggota yang akan ditransfer dari negara Tribunal besok. Karena itu, ia membutuhkan banyak bantuan.

Si penjaga toko buku mengungkapkan bahwa komunitas Daedoong mendapatkan kesulitan setelah Hong masuk ke istana dan meninggal di sana. "Baiklah, sampai jumpa tengah malam nanti. Sila memakai izin palsu masuk istana..." ucap Dong Chi berniat pergi. Si penjaga toko buku mengernyitkan dahi. Ia bertanya dari mana Dong Chi bisa tahu memiliki izin palsu? Soalnya hanya Hong yang tahu. Apa Dong Chi yang mengirimnya ke istana? Dong Chi minta maaf telah salah membuat asumsi.

Si penjaga toko buku sadar jika Dong Chi adalah orang itu (belum jelas). Ia bertanya-tanya bagaimana caranya Dong Chi bisa keluar hidup-hidup dari Pulau Jook? Padahal semua orang mati di sana. Ia memastikan akan memberitahu semua orang. Tapi, langkahnya terhenti saat Dong Chi muncul di hadapannya dan langsung menikam lehernya. Dong Chi mengungkapkan bahwa rahasianya harus tidak diketahui orang. Karena itu, ia tak punya pilihan lain selain membunuh si penjaga toko buku. "Siapa kau sebenarnya?" tanya si penjaga toko buku, sebelumnya nyawanya terpisah.

Ga He diseret dari ruangannya oleh beberapa orang pelayan istana. Di luar, ia dilemparkan ke hadapan permaisuri yang menyatakan ingin melihat wajah Ga He dari dekat. Permaisuri berjongkok di hadapan Ga He dan membolak-balik wajahnya. Sesudahnya ia bangkit kembali, tangannya bekas memegang wajah Ga He dilap, dan mengatakan bahwa wajah Ga He cantik – cocok untuk melayani Raja Seongjo. Setelahnya, ia meminta dayang Park untuk memberi pelajaran pada Ga He. Dayang Park meminta empat orang pelayan untuk menghajar Ga He.

Gwanghee sedang mabuk pulang bersama kasimnya. Saat di halaman istana, ia berpapasan dengan empat orang pelayan yang menghajar Ga He tadi jalan terburu-buru membawa Ga He yang ditutupi kain putih. Gwanghee melihat sepatu tersembul dari balik kain putih. Ia ingat itu adalah sepatu Ga He. Sehingga, ia meminta empat pelayan itu berhenti untuk kemudian membuka kain putih tersebut. Setelah dibuka, Gwanghee terkejut melihat Ga He dalam kondisi pingsan dan terluka. Ia bertanya siapa yang melakukannya. Empat pelayan itu terdiam, tapi karena Gwanghee membentak, mereka segera menyebutkan hanya menjalani perintah saja.

Ga He akhirnya sadar dan melihat Gwanghee duduk di sisinya. Gwanghee segera mengajak Ga He kabur dan melupakan semuanya untuk memulai kehidupan yang baru. Tapi, Ga He mengaku tidak bisa, sebab ia harus menyelamatkan kedua orang tuanya.

Ga He menangis di ruang pengobatan. Sementara Gwanghee menangis di kamarnya. Sementara itu, Seongjo bertanya pada Go San apa ia hanya memiliki Ga He sebagai pilihan terbaik? Kemudian, kita melihat jika sepasukan kerajaan masuk secara paksa ke ruang pengobatan dan memaksa Ga He ikut dengan mereka. Hal ini dilaporkan kasim Gwanghee pada Gwanghee. Tanpa menunggu lagi, segera Gwanghee memacu kudanya mengejar pasukan yang membawa Ga He.

Baca kelanjutannya: sinopsis 'The King's Face' episode 4.