Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

November 12, 2014

Sinopsis 'Secret Door' Episode 15

Sinopsis 'Secret Door' Episode 15

Baca silakan sinopsis 'Secret Door' episode 14.

Sinopsis 'Secret Door' episode 15.
Sinopsis 'Secret Door' episode 15.

Kisah Romance – Akhir episode sebelumnya, Yeongjo memanggil putranya. Ia bertanya apa Sun mau kembali ke politik? Tapi sebelum dijawab Yeongjo memberi perintah supaya Sun menghalau orang-orang Cina menyerang Joseon dengan satu syarat jika gagal maka kepangeran Sun akan hilang selamanya. Sun menyatakan siap.

Mertua Sun mempertanyakan keputusan Sun sekeluarnya dari ruang raja. Ia menilai keputusan Sun salah dan menyuruhnya kembali untuk menolak tugas itu. Sun tidak mau, karena ia tidak berniat gagal. Ia meneruskan perjalanannya dan berpapasan dengan Chae. Melihat pangeran, Chae membungkuk memberi hormat, tapi pangeran hanya menatapnya dan melanjutkan perjalanannya kembali.

Menteri Min, mertuanya pangeran, menemui kroni Noron yang tengah membahas keputusan pangeran menerima perintah raja. Ia menegaskan bahwa pangeran mempercayai mereka. Yang lain menduga jika perintah raja pada pangeran, hanya untuk menyingkirkan pangeran dari Noron. Kim Taek bertanya kepada Menteri Min kenapa merasa bersalah? Toh, menutup kartu sama saja menguak kebenaran di dalam dunia politik kan?

Chae menemui dayang Choi, mempertanyakan seperti apa pangeran di matanya? Dayang Choi tidak bisa menjawabnya karena pertanyaan Chae tidaklah jelas. Chae menambahkan pertanyaannya secara spesifik kenapa pangeran menerima tugas berat dari raja? Ia menilai ini keputusan sembrono yang pernah dibuat pangeran. Kemudian, ia juga mempertanyakan apa yang sudah pangeran pelajari selama tiga tahun terakhir? Dayang Choi balik bertanya kenapa Chae bertanya seperti itu? Apa karena diperintah raja atau bagaimana? Chae terdiam, tapi kemudian berkata bahwa ia ingin menyelamatkan pangeran. Karena jika pangeran gagal, maka tugas kepelayanannya sia-sia.

Dayang Choi mengajak Chae ke perpustakaan rahasia Sun. Di dalam, Chae menemukan banyak kertas-kertas kerja pangeran berserakan. Dayang Choi menjelaskan jika di tempat inilah pangeran menghabiskan waktu selama tiga tahun terakhir.

Sun tampak berlatih kemampuan memanahnya ditemani Min Woo Sub. Hyegyeong datang beberapa waktu kemudian. Ia minta diajari, sebagai bentuk penyaluran hobi seperti permintaan Sun sebelumnya. Sun tidak keberatan dan memberinya ruang. Hyegyeong mengambil panah yang diletakkan di meja. Begitu mengangkat panahnya, Hyegyeong bahkan tidak sanggup menarik tali busur. Sun membantunya dari belakang untuk melesatkan dan panah pun menancap tepat di tengah-tengah gambar kepala. Sun tersenyum untuk keberhasilan itu, tapi Hyegyeong tidak.

Ia menatap Sun dengan tatapan prihatian, lalu meminta Sun untuk tidak melakukan hal yang aneh-aneh yang akan mengancam posisinya sebagai putra mahkota. Ia bertanya kenapa Sun tidak diam saja dan menunggu sampai diangkat sebagai raja. Jika sudah ia mengatakan bahwa Sun bisa melakukan apapun yang dimaui untuk mengatur kerajaan.

Raja memanggil dua pejabat Soron tersisa. Ia meminta mereka berdua bekerja kembali untuknya, sehingga pemerintahannya bisa bertambah kuat. Noron berada di belakang, Soron berada di depannya. Ia juga menyatakan tidak membutuhkan loyalitas mereka, tapi kerjanya. Karena itu, mereka boleh membenci raja tapi bekerjalah untuk rakyat.

Saat keluar mereka berdua berpapasan dengan Kim Taek. Mereka saling membungkuk memberi hormat. Kim Taek berkata selamat datang di pertempuran kembali. Salah seorang dari Soron berkata akan ia telah mengasah pedang selama tiga tahun ini. Sekarang ia akan mencoba menggunakannya kembali untuk memastikan tajam atau tidak. Kim Taek meledek semoga pedang itu bisa berguna, lalu masuk ke ruangannya.

Sambil membaca beberapa dokumen, Raja Yeongjo menyatakan bahwa dua pejabat Soron yang dipanggilnya (Lee Jong Sung dan Jo Jae Ho) akan bekerja dengan baik. Kasim bertanya apa tujuan raja memanggil keduanya untuk membantu pangeran? Raja menampik. Ia menyatakan pangeran akan gagal. Itulah alasan kenapa ia memanggil mereka berdua lagi.

Raja menilai putranya takkan sanggup berdiplomasi dengan utusan Cina. Dalam kondisi demikian para Noron dan pangeran yang pura-pura saling membantu akan mengambil sikap masing-masing. Yang pasti para Noron akan menjauhi pangeran, bahkan akan melimpah semua tanggung jawab untuk mengamati apa yang terjadi selanjutnya. Di situlah, raja mengaku akan bekerja dengan para Soron.

Noron, atas keputusan Kim Taek, memutuskan untuk membantu pangeran. Salah seorang protes kenapa? Kim Taek meminta orang yang berhenti untuk diam. Posisi mereka tidak menguntungkan kembali setelah hadirnya Soron ke catur politik. Karena itu, mereka harus mendukung pangeran untuk memperkuat posisi. Menteri Hong setuju dengan usulan itu.

Sun meminta bantuan kepada para Soron untuk mengajarinya berdiplomasi. Bahkan saat tidur pun mereka harus mengajarinya. Mereka tertawa mendengar keluhan pangeran. Menteri Hong mengatakan mereka sudah punya rencana, jadi pangeran bisa melakukannya sesuai rencana. Sun mengaku bingung, karena itu ia mengandalkan para Noron.

Di luar ruangan tempat Sun dan para Noron bicara, dua orang wanita, Ji Dam dan Shin Woo, mencuri dengar apa yang dibicarakan. Keduanya tampak tersenyum.

Byung Jun dan dua orang petugas kerajaan berkumpul dan membicarakan Ji Dam, yang mereka anggap anak pemberontak Seo Hyun. Byung Jun kemudian memerintahkan kedua temannya untuk menangkap Ji Dam. Akan ada bonus jika berhasil melakukannya.

Sun dan para Noron tengah menikmati musik ditemani para gisaeng. Woo Shim masuk dan memberikan secarik kertas pada pangeran dengan alasan pesan dari istana. Ketika dibaca, Sun justru menemukan pesan itu justru dari Woo Shim sendiri, yang isinya meminta pangeran untuk bertindak karena sebentar lagi ada petugas kerajaan datang untuk menangkap Ji Dam yang ada di sana.

Kim Taek bertanya apa isi pesan dari istana? Sun tersenyum dan menjawab kalau dayang Choi memintanya pulang ke istana, ada masalah mendadak sepertinya.

Detik berikutnya, para Noron keluar untuk kembali ke istana. Tepat di saat itu petugas kerajaan datang. Menteri Hong bertanya apa yang terjadi? Mereka menjelaskan hendak menangkap Ji Dam, putri dari pemberontak Seo Hyun. Menteri Hong memastikannya kepada Woo Shim yang berpura-pura tidak tahu. Ia kemudian memerintahkan petugas kerajaan untuk menggeledah gibang.

Sun mencemaskan kondisi Ji Dam kembali ke gibang, sebab itu bisa membahayakan nyawa Ji Dam sendiri. Ji Dam mengaku tidak peduli. Ia masa bodoh mau ditangkap atau tidak. Dan ketika petugas kerajaan masuk menggeledah, Sun mengendap-endap melarikan Ji Dam lewat pintu belakang. Mereka naik kuda.

Kim Taek menanyai cucunya, Kim Moon, untuk menanyakan apakah ada wanita yang mencurigakan di gibang saat Kim Moon bersama pangeran? Kim Moon menjawab tidak. Kemudian, ia teringat jika ada seorang wanita gisaeng yang mendapat perhatian pangeran. Kim Taek menangkap maksud Kim Moon dan memintanya pergi.

Rekan Noron Kim Taek datang menghadap Kim Taek untuk melaporkan bahwa petugas kerajaan gagal menangkap Ji Dam. Kim Taek mengatakan bahwa ia baru saja menanyai cucunya yang menyebutkan pernah melihat seorang gadis mencurigakan di gibang yang menarik perhatian pangeran. Rekan Noron Kim Taek itu bertanya apakah itu... “Seo Ji Dam,” Kim Taek melanjutkan.

Kim Taek kembali menanyakan apa rekannya sudah menginvestigasi bos Booyongjae? Rekannya menjawab sudah tapi wanita itu tetap bungkam. Kim Taek segera memerintahkannya untuk mencari pangeran jika ia sudah kembali ke istana.

Hyegyeong tidak percaya suaminya mengajak Ji Dam kabur dan menyembunyikannya. Semenyangkal apapun, Menteri Min mengatakan itulah yang terjadi. Ia meminta Hyegyeong untuk mengonfirmasinya pada dayang Choi. Di depan kediaman pangeran, Woo Sub meminta dayang Choi untuk memberikan bantuan mendadak. Saat itu, Hyegyeon datang dan meminta penjelasan mengenai apa yang telah terjadi.

Ayah Woo Sub mendekati kediaman pangeran, namun dayang Choi menahannya untuk mengatakan pangeran sedang tidak mood bicara. Ia akan memanggil pangeran jika ada hal yang mendesak. Ayah Woo Sub meminta jangan, lalu pergi dari sana. Semua orang menghela napasnya – sepertinya pangeran tidak ada di dalam.

Ayah Woo Sub melapor kepada Kim Taek jika pangeran sudah ada di kediamannya. Hal itu terbukti dengan sudah adanya Woo Sub di luar untuk berjaga. Kim Taek bertanya kenapa ayah Woo Sub tidak berpikir pangeran meminta Woo Sub kembali ke istana terlebih dulu?

Menteri Hong menemui Byun Jung, orang yang melaporkan keberadaan Ji Dam di gibang. Ia memberi sekantong uang untuk hadiah dan menyatakan akan mengupayakan hal lain untuk Byun Jung jika membantunya lagi. Ia bertanya untuk memastikan apakah wanita yang dilihat Byun Jung benar-benar Ji Dam. Byun Jung menegaskan ia tak mungkin salah.

Sun mendekati Ji Dam yang berdiri sendirian di luar ruangan istana. Ia memakaikan semacam jubah supaya tubuh Ji Dam bisa lebih hangat. Kemudian, Sun berusaha mengenang tentang Ji Dam. Namun, dengan sinis Ji Dam mengatakan bila dirinya sulit mengingat dirinya yang dulu.

Sun mengatakan jika Ji Dam yang dikenalnya adalah gadis yang berani, yang rela mengorbankan dirinya demi kebenaran. Saat Sun di penjara, Ji Dam telah datang kepadanya dengan berani untuk menguak kebenarannya. Sun kemudian mengajak Ji Dam melakukannya lagi, memberinya kesempatan secara bersama-sama mengungkap ketidakadilan. Ji Dam terdiam, tapi waktu masuk ke kamar ia memutuskan untuk tetap membalas dendam kepada keluarga kerajaan atas apa yang telah raja lakukan dulu kepada ayahnya. Ia tak lagi peduli dengan hidupnya.

Kim Taek dan kroni Noronnya menebak pangeran memiliki muka dua jika benar menyembunyikan Ji Dam. Mereka menduga ia sedang menajamkan pedang dan menunggu waktu yang tepat untuk menyerang pihak Noron.

Woo Sub dan dayang Choi menemui pangeran. Mereka menyatakan putri Hyegyeong sudah tahu semuanya. Pangeran bisa memahami situasinya. Lalu, mereka bertiga ditambah Ji Dam pergi ke kediaman pangeran. Di kejauhan, Byun Jung mengawasi gerak-gerik mereka.

Sun, Ji Dam, Woo Sub, dan dayang Choi sampai di kediaman pangeran, di mana Hyegyeong telah menunggu di dalam. Sun memutuskan masuk sendirian yang langsung mendapat pertanyaan sinis dari istrinya. "Kau sudah pulang rupanya. Sendirian?" Sun memilih duduk dulu di depan istrinya.

Hyegyeong menuduh suaminya begitu merindukan Ji Dam, sampai-sampai rela bertindak bodoh seperti itu. Sun menampik. Ia melakukannya demi melindungi rakyat tak bersalah. Lalu ia mengutip pernyataan Ji Dam tiga tahun silam. Hyegyeong tetap tidak mengerti jalan pikiran suaminya. Ia bahkan tidak mau mengerti. Meski begitu, ia bersedia berada satu barisan dengan Sun.

Sekeluarnya dari kediaman Sun, Hyegyeong mengajak dayang Choi dan Ji Dam ke tempatnya. Di sana, Hyegyeong menjadikan Ji Dam dayang istana dengan nama Park Bing Ae.

Byun Jung menemui Chul Joo untuk melaporkan bahwa Ji Dam sudah berada di dalam istana dengan selamat. Meski begitu, Byun Jung mengatakan, kelompok Noron masih mencurigai pangeran menyembunyikan Ji Dam. Chul Joo berkomentar jika tidak lama lagi di istana akan terjadi konflik internal. Ia kemudian bertanya apa Byun Jung menyesal? Byun Jung mengangkat kepalanya. Chul Joo melanjutkan pasca menjalani masa pengasingannya Byun Jung akan bisa kembali menjadi petugas kerajaan. Namun Byun Jung mengaku tak ingin lagi menjadi petugas kerajaan. Ia ingin mengikuti Chul Joo saja.

Byun Jung kemudian mengajak Chul Joo menemui anak buahnya. Segera setelah ada di depan anak buah Byun Jung, Chul Joo berpidato. Ia mengatakan bahwa kelompok ini dinamai young sa yang berarti pasir dan tangisan. Mereka kecil, tapi jika sudah bersama maka akan memiliki kekuatan besar, di mana tangisan dan teriakan mereka akan menggetarkan lawan. “Ayo kita tunjukkan!” pekik Chul Joo. Byun Jung mengikuti ucapan Chul Joo, begitu pula anak buahnya.

Woo Sub menemui ayah dan langsung ditanyai keberadaan pangeran setelah dari gibang. Woo Sub menjawab pangeran ada di kediamannya. Ayah Woo Sub menuduhnya telah berbohong. "Dasar pengkhianat!" hardiknya. Ayah bertanya apa tugas Woo Sub? Woo Sub menjawab bahwa tugasnya adalah melindungi pangeran dari marabahaya. Namun ayahnya menampik dan menegaskan bahwa tiga tahun sebelumnya, saat dibawa masuk ke istana lagi, Woo Sub sudah punya tugas untuk melaporkan gerak-gerik pangeran kepadanya. Jika Woo Sub memutuskan berkhianat maka bukan hanya ayahnya dan ia yang kena, tapi seluruh keluarga mereka akan ikut hancur. Ayah pergi.

Dayang Choi membawa Ji Dam ke sebuah kamar. Ia meminta Ji Dam istirahat dulu untuk sekarang, karena besok akan banyak pelajaran yang diberikan. Sepeninggalnya dayang Choi, Ji Dam segera ingat perintah Chul Joo untuk mencari jalan di antara pangeran dan raja serta mengetahui berapa jumlah pengawal mereka. Ji Dam segera mencari data-data dan menyalinnya.

Sementara itu, dayang Choi pergi ke ruang rahasia pangeran untuk melaporkan bahwa Ji Dam sudah diurus. Karena, dayang Choi menyampaikan pesan dari Hyegyeong supaya pangeran bisa bekerja tanpa merasa was-was.

Keesokannya, beberapa utusan dari Cina datang. Raja menerima laporan jika utusan Cina sudah datang, kini mereka berada di ruang penyambutan tamu.

Di ruang terpisah, para Noron berkumpul dan sibuk mendebatkan apakah perlu membantu pangeran dalam diplomasi dengan utusan Cina. Pasalnya, mereka masih belum bisa mempercayai pangeran: teman atau lawan? Menteri Hong meminta hal itu dipisahkan. Pasalnya diplomasi dengan Cina itu mutlak diperlukan. Menteri Min datang dan meminta menteri perang dan menteri pendidikan-budaya menemani pangeran menemui utusan Cina.

Bersama mereka berdua dan pengawal, Sun pergi ke ruang penyambutan tamu. Di sana, ia menemui tiga orang utusan Cina yang menuduh pihak Joseon telah memprovokasi mereka dengan menyerang kapal nelayan. Jadi mereka menyerang balik (Pihak Cina membalikkan tuduhan). Mereka bertanya Joseon menginginkan perang dengan pihak Cina atau bagaimana? Sun menjawab jika mereka sama sekali tidak ingin berperang. Karena itu, ia ingin bisa berdamai saja dengan pihak Cina.

Utusan Cina memutuskan menerima permohonan Joseon karena putra mahkotanya sudah memintanya sendiri, tapi syaratnya pihak Joseon mengirimkan 50 ribu pasukan untuk Cina. Jika tidak, mereka mengatakan  Sun boleh mengirim pasukan untuk menyerang Cina untuk berperang. Mereka mempersilakan Joseon memilih mana yang dimaui. Sun mengaku tidak berani menjawabnya sekarang. Ia ingin mendiskusikan terlebih dulu dengan pejabat istana lainnya. Para utusan Cina memberinya waktu tiga hari untuk memutuskannya.

Sun dan para Noron sibuk mendiskusikan apa langkah yang akan mereka tempuh? Ketika itu, mereka tidak sepakat membiarkan pihak Cina untuk meminta 50 ribu pasukan dari Joseon ditambah perluasan wilayah laut, dan penyempitan wilayah laut Joseon, sejauh beberapa kilometer.

Menteri Min membela pangeran dengan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki waktu untuk memikirkan langkah taktis untuk menghalau pasukan Cina jika berniat untuk menolak permintaaan Cina. Lagipula, jika sampai itu terjadi, dan Cina marah, maka pangeran akan kehilangan kepangeranannya. Menteri Hong marah. Dengan kondisi seperti itu, posisi mereka menjadi semakin sulit. Ia lalu pergi meninggalkan forum.

Seperginya Menteri Hong, Kim Taek menjanjikan akan mengupayakan supaya pihak Cina tetap bisa berdamai seperti keinginan pangeran. Caranya dengan memberikan hadiah terbaik yang Joseon miliki. Dengan memberikan hadiah, maka akan membuat pihak Cina melunak, sehingga bisa membicarakan kembali dengan lebih baik. Itulah politik, kata Menteri Hong. Menteri Min segera menangkap bahwa hadiah terbaik yang dimiliki Joseon adalah ginseng. Kim Taek membenarkan, karena itu ia akan menghubungi kenalannya untuk mencarikan ginseng tersebut.

Kroni Noron bertanya kenapa Kim Taek menyokong pangeran? Kim Taek bertanya balik siapa yang mendukung pangeran?

Woo Sub memberitahu pangeran jika pihak Noron mencurigainya telah menyembunyikan Ji Dam. Pangeran meminta Woo Sub untuk mengawasi Kim Taek. Mereka sadar jika diplomasi dengan utusan Cina selesai, pihak Noron akan segera melangkah.

Woo Sub kemudian melihat Kim Taek bergerak menemui Chul Joo. Di sebuah tempat, Kim Taek dan seseorang yang tidak dikenalnya (kita tahu itu Chul Joo) karena dibatasi pembatas bertemu. Kim Taek meminta dicarikan ginseng dengan bayaran dua rumah.

Sun masuk ke ruangan untuk menemui para Noron yang memberitahunya bahwa mereka telah mendapatkan ginseng terbaik. Sun mendekat dan diberitahu jika ginseng ini pasti akan mengubah pikiran para utusan Cina. Sun mengucapkan terima kasih kepada Kim Taek yang telah bersusah payah mencarinya.

Byun Jung bertanya kenapa bosnya, Chul Joo, membantu Kim Taek? Chul Joo menjawab jika musuh mereka berdua sama: keluarga kerajaan.

Pangeran keluar dari ruang pertemuan dengan para Noron. Ia memerintahkan Woo Sub untuk melakukan penjagaan. Sebab, ia yakin benar Kim Taek akan melakukan sesuatu (menukar ginseng). Woo Sub mengiyakan dan berjaga sampai malam.

Keesokan harinya, kasim pangeran melaporkan bahwa tidak ada seorang pun yang menyentuh ginseng itu. Diiringi pejabat dan pengawalnya, Sun melangkah dengan mantap menuju ke tempat pertemuan. Ji Dam berada di dalam barisan. Di tengah jalan, Byun Jung muncul dan bertanya pada Chul Joo apakah pangeran benar-benar akan kehilangan kepangerannya?

Menteri Min mempresentasikan upeti yang diberikan kepada utusan Cina. Sepertinya presentasi berjalan sempurna. Para utusan Cina merasa senang dengan upeti dari Joseon. Lalu, salah seorang dari utusan Cina bertanya, "Kudengar Anda memberi suatu hadiah yang spesial ya?" Menteri Min mengiyakan. Ia lalu menunjukkan sebuah kotak yang di dalamnya terdapat ginseng terbaik. Ia juga menambahkan jika bagian dari si utusan diberikan terpisah. Si utusan senang, ketika membukanya ia kaget, karena bukan ginseng terbaik yang ada di dalamnya, melainkan ginseng busuk penuh ulat. Semua orang kaget.

Utusan Cina menyatakan akan kembali secepatnya ke Cina. Sun dan Menteri Min mati kutu. Terutama Sun yang merasa terjebak oleh Kim Taek.

Bersambung ke sinopsis 'Secret Door' episode 16.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Secret Door' Episode 15

0 komentar:

Post a Comment