Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

November 20, 2014

Sinopsis 'Secret Door' Episode 17

Sinopsis 'Secret Door' Episode 17


Baca sebelumnya sinopsis 'Secret Door' episode 16.

Sinopsis 'Secret Door' Episode 17
Sinopsis 'Secret Door' Episode 17

Kisah Romance – Yeongjo terbangun dari mimpi buruknya. Ia bermimpi orang-orang yang telah dibunuhnya. Begitu kasim Sang menyapanya, ia berlari mengambil pedang dan hampir saja menyayat kasim jika tidak mengenalinya.

Ia kemudian teringat perbedaan pandangan politiknya dengan putranya saat membebaskan Kim Taek dari hukuman mati. "Aku berpolitik untuk menyelamatkan, bukan untuk menghabisi lawan," demikian kata-kata Sun yang diingatnya. Yeongjo terkekeh sendiri dan mengatakan kepada kasim Sang jika putranya sudah pantas jadi raja.

Ia mengeluhkan diri sendiri. Dengan begitu, apa yang sudah ia perjuangkan selama tiga puluh tahun terakhir ini? Ia merasa Sun benar, bahwa apa yang diperjuangkannya kini tidaklah berharga.


Dayang Choi memerintah para dayang untuk membersihkan ruangan kerja yang akan digunakan lagi oleh Sun. Segera para dayang bekerja dengan semangat. Ji Dam pun tampak tersenyum saat bekerja.


Sun bergabung dengan ayahnya di lokasi latihan memanah. Yeongjo pura-pura terkesan dengan politik menyelamatkan Sun, hanya saja ia bertanya bagaimana Sun bisa menaklukkan para pemberontak? Sun akan menjelaskan melalui dialog. Yeongjo tersenyum dan berkata jika Sun membuka ruang dialog, maka ia akan mengecek mereka untuk Sun.

Lalu, Raja Yeongjo menjelaskan jika akan memberikan otoritasnya pada hal-hal umum pada Sun. Tapi untuk hal-hal yang menyangkut hal-hal personel, diplomasi, dan pertahanan nasional masih tetap akan dipegangnya. Sun kaget, begitu pula pengawalnya. Dengan begitu ruang politik Sun dibatasi dengan pagar yang jelas.

Seperginya dari sana, Woo Sub bertanya apa raja akan memeriksa para pemberontak untuk Pangeran Sun? Apa yang akan pangeran lakukan sekarang?


Yeongjo memerintahkan Chae Ye untuk mengabdikan diri kembali pada Sun. Chae Ye mengatakan ia mengikuti perintah saja. Yeongjo memberi perintah supaya Chae Ye mengajari Sun beberapa hal, dan memintanya untuk tidak membuat Sun bergejolak.


Di depan pejabat istana, Chae Ye mengumumkan bahwa Sun sekarang mendapat otoritas untuk hal-hal yang sifatnya umum. Sedangkan raja masih memegang otoritas personel, diplomasi, dan pertahanan nasional. Sun kemudian menambahkan bahwa beberapa pejabat telah terpilih untuk menempati pos baru.
Ia juga menekankan perlunya memiliki pemerintahan yang seimbang, tapi ia tak ingin menjadi mediator antar-faksi. Para pejabat harus berjuang demi rakyat, bukan demi kepentingan kelompok masing-masing.

Orang-orang dari kelompok Noron bertanya apa maksudnya ucapan pangeran? Apakah ia bermaksud menendang mereka keluar seperti Kim Taek? Mertua Sun mengatakan bahwa mereka memang seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat. Ia menegaskan jika menantunya takkan mengambil nyawa mereka. Kenyataannya, ia mengampuni nyawa Kim Taek? Mereka mengusir Menteri Min. Tanpa disuruh, Menteri Min berniat pergi.
Setelah Menteri Min pergi, ayah Woo Sub ditanyai temannya bagaimana dengan Woo Sub yang telah dianggap membelot dari Noron? Ayah Woo Sub mengaku tidak tahu, pasalnya sejak Kim Taek ditangkap ia telah putus hubungan dengan Woo Sub.

Selir raja Yeongjo menangkap basah Ji Dam melemparkan sesuatu pada Byung Jun (kaki tangan Chul Joo) keluar pagar istana. Ia bertanya apa yang dilakukan Ji Dam, siapa, dan melayani istana siapa? Ji Dam tidak mengaku. Ia memperkenalkan diri sebagai Park Bing Ae dari istana pangeran. Tapi ketika ditanyai lebih jauh, Ji Dam terdiam, membuat selir raja Yeongjo semakin curiga.
Untung Hyegyeong segera datang menyelamatkan Ji Dam. Tapi selir raja Yeongjo terus mendesak, jika benar ia melayani istana pangeran tentu dirinya mengenalnya, nyatanya tidak. Karena itu, ia memastikan sekali lagi jika benar Ji Dam adalah dayang, maka tahu kondisi keluarga Park. Semua orang kaget, tapi Ji Dam berhasil menjawab pertanyaan yang dilontarkan soal bibi Park. Bungkam sudah selir raja.

Di tempatnya, Hyegyeong meminta Ji Dam untuk berhati-hati melakukan sesuatu. Bukan tidak mungkin akan terulang kembali hal kaku semacam ini. Sekarang mereka berhasil meloloskan diri, tapi ke depan?
Selir raja tetap curiga jika Ji Dam bukan berasal dari keluarga Park. Ia berniat menyelidikinya.

Byung Jun memberikan pesan Ji Dam untuk Chul Joo. Di sana tertulis jika pangeran telah berhasil mendapatkan perhatian utusan Cina, karena pengetahuannya akan kristen, dan seseorang bernama Lee Dal Suk - anggota Myung Sa?
Chul Joo segera menemui Dal Suk dan bertanya apa ia yang memberitahu soal kristen pada pangeran? Dal Suk terkejut telah memberitahu pangeran.

Jong Sung, ketua kelompok Soron meminta pangeran untuk mengusut kembali kejadian 1755. Pasalnya, akibat hal itu, sentimen publik telah berubah terhadap istana. Pangeran menyatakan ia takkan membukanya kembali dan meminta pengertian dari Jong Sung.
Di ruang terpisah Jong Sung berusaha mendesak pangeran untuk menguak kembali peristiwa 1755. Namun Sun tidak mau, karena baru kembali ke dunia politik lagi setelah tiga tahun. Jong Sung menegaskan bahwa ia tidak memikirkan mana yang salah mana yang benar. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah menghapuskan hukuman kolektif untuk keluarga yang terlibat.

Sun memberi penjelasannya menolak. Jika ia melakukannya, maka akan pecah perang. Lagipula, akan dua kubu saling serang lagi sebagai bentuk pembalasan. Ia menegaskan tidak akan membangun kekuatan politik dengan benar jika langsung melakukan itu. Ia minta kubu Soron menunggu waktu yang tepat. Jong Sung mencemooh sikap Sun, karena jika terlalu lama maka dukungan politik akan hilang.

Yeongjo menanyai pangeran soal permintaan Jong Sung. Pangeran membenarkan, tapi ia mengaku tidak ingin melakukannya sebab akan muncul perang. Yeongjo mempertanyakan alasannya, toh raja dan kelompok Noron adalah musuh politik Pangeran kan? Jadi kenapa tidak ayunkan pedang saat ada kesempatan?
Pangeran mengaku yang diinginkannya adalah politik bukan perang. Ia meminta ayahnya berhenti mencurigainya dan memegang tangannya.

Kelompok Noron juga mempertanyakan alasan pangeran tidak mengambil kesempatan menjatuhkan mereka melalui peristiwa 1755?
Follow akun Twitter @Kisahromance dan Facebook Kisahromance dan dapatkan informasi terbaru lebih cepat.

Hyegyeong mengungkapkan kekhawatirannya pada Sun dan Bing Ae. Pasalnya, jika terjadi sesuatu pada Bing Ae, maka Sun akan terseret dalam masalah. Sun mengaku paham, tapi ia minta istrinya tidak membahas hal itu sekarang.

Bing Ae berdiri di salah satu sudut istana. Matanya berair mengingat kenangan sang ayah. Sun kemudian datang dan melihatnya dari kejauhan.

Keesokan hari, Sun menemukan putranya tengah bermain layangan bersama Kasim Jang. Mereka tampak gembira. Sun meminta Kasim Jang minggir supaya ia bisa menemani sendiri putranya. Kasim Jang tersenyum gembira melihat Sun dan putranya bergembira. Namun, senyumnya mendadak hilang waktu seseorang membisikinya sesuatu.

Kasim Jang menemui ibunya yang meminta pertolongan untuk kakaknya Kasim Jang. Menjawab seperlunya, ia hanya meminta alamat ibunya dan masuk kembali. Tapi, ia menemui dayang Choi untuk meminjam uang yang akan digunakannya menyogok sipir supaya kakaknya tidak dihukum cambuk 100 kali lantaran ketahuan nge-joki ujian masuk (zaman dulu udah ada istilah ngejoki juga ya?). Sun langsung muncul begitu mendengarnya.

Sun tidak mengizinkan Kasim Jang menyogok. Karena itu, Kasim Jang pergi dari hadapan Sun. Sun bertanya kenapa bisa kakaknya Kasim Jang ngejoki? Dayang Choi menjawab itu bukan karena uang.

Kasim Jang dan kakaknya menangis di penjara. Ia menyalahkan kakaknya karena melakukan tindakan bodoh, tapi kakaknya menjawab ia ingin menjadi bangsawan. Kasim Jang mengatakan kalau jalan itu salah. Di sudut lorong penjara, Sun menatap dan mendengar semuanya. Ia pun memerintahkan Chae Ye untuk mengeluarkan kakaknya kasim Jang yang bernama Jang Gong Ki.

Ia bertanya apa alasan Jang Dong Ki melakukan joki? Jang Dong Ki menjelaskan ia ingin menjadi bangsawan, supaya ia bisa melakukan sesuatu yang besar buat orang lain.

Sun meminta maaf pada Jong Sung. Ia menjelaskan alasannya kenapa menolak permintaannya untuk mengusut peristiwa 1755. Tiga tahun silam, Sun menyatakan bahwa ayahnya adalah musuh politiknya, karena itu ia segera disingkirkan oleh ayahnya. Namun, Sun tersadarkan dirinya salah lantaran terlalu sibuk memikirkan kalah dan menang atas lawan politiknya.

“Jika aku tidak berkeinginan meringankan masalah rakyat, melakukan politik dan memiliki kekuatan politik, sama saja tidak berarti!” pungkas Sun. Jong Sung mengucapkan terima kasih atas pencerahan yang diberikan pangeran padanya. Sun kemudian meminta tolong pada Jong Sung untuk mendukungnya mengubah sistem ujian masuk pegawai kerajaan. Sayangnya, Jong Sun menolaknya saat itu.

Namun, Jong Sun memikirkan semua kata-kata pangeran. Ia telah memutuskan. Keesokan harinya, ia menyampaikan mendukung keinginan pangeran untuk mengizinkan siapapun untuk ujian masuk pegawai kerajaan. Sun terharu mendengar dukungan itu.

Setelah mendapatkan dukungan, segera Sun mengeksekusinya. Ia menyampaikan di depan forum akan mengganti format ujian masuk pegawai kerajaan dengan membiarkan siapapun ikut, termasuk rakyat jelata dan budak. Sontak keputusan pangeran ini menuai protes, khususnya dari kubu Noron. Mereka meminta pangeran untuk memikirkan kembali. Namun keputusan Sun bulat. Ia memerintahkan Jong Sung untuk memimpinnya.

Tanpa banyak bicara, Jong Sung langsung beranjak pergi. Namun forum memintanya untuk tidak melakukannya. Jong Sung mengaku hanya menjalankan perintah, bukan yang lain.

Chae Ye meminta pangeran untuk meninjau kembali kebijakan yang telah diputuskannya. Sun menjawab tidak mau. Ia mengaku paham status Chae Yee, yang dinilainya tak kembali seperti dulu. Ia menganggap Chae Ye sudah menjadi anak buah ayahnya. Jadi, dibandingkan menghalanginya, ia menegaskan supaya Chae melaporkan saja kepada ayahnya mengenai semuanya.

Jong Sung memerintahkan anak buahnya untuk menyebarkan selebaran pengumuman ujian masuk pegawai kerajaan yang boleh diikuti oleh siapa saja. Belum mereka beranjak dari tempat duduk, Baek Sang datang dan meminta Jong Sung tidak melakukannya. Jong Sung tidak mau, sebab hanya menuruti perintah pangeran yang dinilainya perlu didukung. Ia kemudian memerintahkan anak buahnya untuk berangkat.

Kemudian, kita melihat selebaran ujian pun ditempel di papan pengumuman umum. Rakyat membacanya. Dong Ki, yang keluar penjara, disambut oleh Kasim Jang yang haru. Dal Suk merasa gembira karena cita-citanya untuk menjadi pegawai kerajaan akhirnya bisa terwujud.

Sementara itu, Yeongjo memanggil putranya untuk menanyakan hal ini dan apa alasannya? Sun menjawab jika ia telah belajar dari ayahnya tentang konsep persamaan, sesuatu yang persis dilakukan ayahnya waktu mengubah sistem pajak dulu.

Yeongjo mengatakan jika mempersamakan setiap manusia itu hal yang baik. Tapi tetap ada batasnya. Jika Sun mengubah sistem ujian, tentu batas itu akan menghilang, dan pada akhirnya akan menjatuhkan wibawa keluarga kerajaan. Sun menjawab jika keluarga kerajaan jatuh tanpa "pertahanan" para bangsawan, maka keluarga kerajaan memang tidak pantas bertahan! Yeongjo muntab, "Maksudmu kau tidak apa-apa kalau keluarga kerajaan tidak bertahan, begitu?"

Bersambung ke sinopsis 'Secret Door' episode 18.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Secret Door' Episode 17

0 komentar:

Post a Comment