Sinopsis 'Secret Door' Episode 18

Sinopsis 'Secret Door' Episode 18

Baca sebelumnya sinopsis 'Secret Door' episode 17.

Kisah Romance – Sun dan Yeongjo bersikukuh dengan pendirian masing-masing tentang bisa dan tidaknya seseorang yang bukan berasal dari golongan bangsawan mengikuti ujian pegawai kerajaan (istilah sekarang sih ujian PNS!). Yeongjo berpendapat orang yang hendak mengikuti ujian pegawai kerajaan haruslah berasal dari golongan bangsawan. Sebab, jika golongan lain (sebut saja petani dan pedagang) ikut mencoba, maka akan terjadi ketidakseimbangan kelas sosial. Hal ini sudah menjadi semacam tradisi di Joseon. Sementara itu, Sun berpandangan sebaliknya, bahwa orang biasa seharusnya mendapat kesempatan yang sama – asalkan memiliki kemampuan.

Yeongjo menegaskan jika Sun masih tetap ngotot untuk mengubah tradisi. Maka, keluarga kerajaan takkan mendapat dukungan dari manapun – termasuk dari kelompok Soron dan Noron. Sun menatap tajam ayahnya. Ia bertanya apakah keluarga kerajaan selemah itu, sehingga pasti jatuh jika tak mendapatkan dukungan? Yeongjo muntab. Kemarahan di dadanya ditumpahkan dengan satu pertanyaan, “Apa kau berniat membiarkan keluarga kerajaan jatuh?”

Sun menegaskan keluarga kerajaan takkan jatuh hanya karena hal ini. Justru sebaliknya, mereka akan semakin kuat jika rakyat mendukung. Yeongjo tidak sepakat ide itu. Ia masih percaya, ketakutan akan menanamkan dukungan dan loyalitas. Ia meminta Sun untuk menarik peraturan itu kembali. Sun menggeleng. Yeongjo mengatakan akan tetap menggelar ujian sesuai tradisi sebelumnya! Sun mempertanyakan apa maksudnya?

Yeongjo memanggil Sekretaris Kerajaan masuk dan memerintahkan pendegradasian Jong Sung untuk mengembalikan Baek Sang ke posisi menteri riset yang mengurus ujian. Sun tidak setuju tindakan ayahnya yang dinilai arogan! Tapi, Yeongjo membela diri bahwa yang dilakukannya adalah melindungi Joseon dari ancaman! Jika tidak menginginkan kondisi ini, Sun diperintahkan menekan ego diri sendiri.

Baek Sang dan dua orang pengawal masuk ke ruangan menteri riset, di mana Jong Sung sedang bekerja bersama anak buahnya. Tanpa basa-basi, ia menyatakan diri sebagai menteri riset yang baru, setelah mendapat mandat raja, kemudian ia menyuruh Jong Sun menyingkir segera! Jong Sung tak bisa berkata-kata lagi. Ia memilih pergi seorang diri.

Di luar istana, pasukan istana merobek-robek selebaran ujian masuk pegawai kerajaan yang boleh diikuti siapapun. Ibu dan Jang Dong Ki menangis, sementara Kasim Jang memintanya tenang. Chul dan Byung Jun melihatnya dari kejauhan sambil bertanya-tanya apa yang telah terjadi di dalam istana? Sementara Sun, yang melihat dari kejauhan bersama Woo Sub, bertanya pada Woo Sub, apakah kali ini ia harus mengikuti kemauan ayahnya? Woo Sub mengiyakan. Sun meremas robekan selebaran. Gerak-gerik pangeran dan Woo Sub ini dipantau oleh mata-mata dari kubu Noron, yang segera melaporkan pandangan mata.

Kim Sang Ron (pengganti Kim Taek di kubu Noron) bertanya pada mata-matanya benarkah pangeran mengumpulkan tandatangan orang-orang? Mata-mata Noron mengiyakan. Mereka segera menarik kesimpulan jika tindakan sang pangeran sudah kelewat batas. Dan hanya akan menyebabkan kejatuhan Joseon! Menteri Hong bertanya pada Menteri Min di kubu mana ia berdiri – kubu pangerankah atau kubu mereka? Para Noron meminta kejelasan sikapnya! Menteri Min, yang juga mertua Sun, tidak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan itu.

Yeongjo memerintahkan Chae Ye yang menjadi sekretaris kerajaan untuk mengumpulkan informasi apa saja yang dilakukan pangeran. Ia meminta Chae Ye melaporkan semua informasi padanya tanpa disembunyikan satu pun. Jika tidak, ia akan memecatnya! Segera setelah Chae Ye pergi, Yeongjo memerintahkan Kasim Sang untuk menggerakkan mata-mata.

Kim Sang Ron menyatakan kepada ayah Woo Sub jika kubunya akan tetap melaksanakan ujian masuk pegawai kerajaan seperti biasa. Namun, ia menegaskan akan membuat anak-anak mereka masuk, sehingga bisa menempatkannya di pos-pos penting. Cara curang yang diniatkan Noron sampai ke telinga Sun. Ia menyatakan harus menemukan kecurangan tersebut, sehingga bisa membalik situasi.

Chul Joo menemui Dal Suk yang sedang minum dan bertanya kenapa Dal Suk ingin ikut ujian yang buruk? Dal Suk tidak menjawabnya, tapi wajahnya terlihat khawatir. Chul Joo memerintahkan untuk mengirimkan merpati pos pada pangeran. Sun bertanya pada Woo Sub maksud isi pesan Dal Suk yang berbunyi, “Anda ingin mengecek kualitas rakyat? Aku tahu caranya!” Woo Sub meminta pangeran mengabaikannya, sebab ada banyak mata-mata mengintai kediaman pangeran.

Pangeran keluar kediamannya menyamar dengan pakaian Woo Sub, sehingga ia leluasa pergi tanpa terawasi mata-mata. Ketika menemui Dal Suk, Sun terkejut karena menemukan Chul Joo di sana. Tanpa pikiran apapun, Sun masih menilai Chul Joo berada di pihaknya. Mereka bicara. Sun mengatakan Ji Dam ada dalam pengamanannya, dan bertanya apakah Chul Joo mau menemuinya. Byung Jun memberikan pesan rahasia pada Ji Dam bahwa Chul Joo telah bertemu pangeran, tapi pura-pura tidak bertemu dengan Ji Dam. Ia meminta Ji Dam untuk berhati-hati.

Sun meminta Chul Joo menjelaskan tujuan memintanya bertemu. Chul Joo mengatakan apa yang akan terjadi Baek Sang, yang telah ditunjuk raja sebagai orang yang bertanggung jawab atas ujian, melakukan kesalahan saat ujian? “Bagaimana jika kesalahan itu cukup serius, sehingga menghilangkan sistem ujian yang mentradisi selama ini?” tanya Chul Joo. Sun menjawab, “Akan terjadi krisis kepegawaian di istana!” Chul Joo menyambung jika kesalahan ini terungkap ke publik, maka habis sudah! Sentimen terhadap istana makin membesar. Lalu, Sun akan memfollow-up-nya dengan menekan raja karena kesalahan sistem ini. Sun mengaku siap. Chul Joo meminta izin Sun untuk membantunya.

Sun bertanya bagaimana Chul Joo bisa tahu soal ini semua? Chul Joo memberikan selembar besar kertas kosong. Ia menjelaskan pada Sun, setelah menduduki posisi menteri riset lagi Baek Sang memesan kertas berkualitas baik padanya. Kertas ini akan dipakai oleh anak-anak Noron untuk melakukan tes ujian masuk pegawai kerajaan. Sun menyahut jika mereka bisa menguak di toko mana saja anak-anak Noron bisa mendapatkan kertas, maka akan menghalangi langkah Noron untuk memanipulasi ujian.

Kim Sang Ron masuk ke ruang altar abu raja dan ratu berada untuk menanyakan kenapa raja ada di sana? Yeongjo menjelaskan jika dirinya tengah mengeluh kepada mantan istrinya kenapa tidak memberikan pangeran sebelum meninggal? Kim Sang Ron bertanya apa jawaban dari permaisuri untuk mengantarkannya pada pernyataan bahwa raja membutuhkan seorang permaisuri baru yang bisa memberinya pangeran. Ia menjelaskan pangeran yang sekarang akan membahayakan Joseon. Yeongjo meminta penjelasan lebih lanjut soal itu? Sang Ron menjawab jika pangeran Sun melakukan upaya untuk mengubah tradisi Joseon – bukankah itu sama halnya dengan membahayakan Joseon? Ia meminta raja mempertimbangkannya.

Menteri Min segera melaporkan pandangan matanya pada Hyegyeong soal ini. Ia sebelumnya terlihat memata-matai pertemuan Sang Ron dan Yeongjo. Mereka berdua sama-sama menebak jika pihak Noron yang diwakili oleh Kim Sang Ron meminta raja untuk mencari permaisuri baru yang bisa memberinya keturunan sah, dan orang yang paling memungkinkan saat ini adalah Lady Moon.

Kim Sang Ron tampak menemui Lady Moon yang sudah tahu mengenai pertemuan raja dengan ketua kelompok Noron itu. Lady Moon sepertinya sadar posisi. Ia cukup percaya diri jika Yeongjo akan menjadikannya permaisuri baru, dengan demikian posisi jabang bayinya akan terangkat menjadi putra mahkota. Ia memuji tindakan Sang Ron, karenanya ia memberikan hadiah yaitu membocorkan soal seorang gadis misterius yang mengaku sebagai keponakan dayang Park. Ia tidak percaya dan hanya lebih menerima logika jika gadis itu dimasukkan ke istana oleh pangeran.

Kim Sang Ron kemudian memerintahkan seseorang untuk pergi ke Kyohwa – kediaman dayang Park, untuk membawa seseorang dari keluarga Park yang ada di sana. Segera orang suruhan ini berangkat. Sang Ron menebak jika gadis itu pastilah Seo Ji Dam, putri pemberontak Seo Gyun.

Hyegyeong meminta ayahnya untuk pergi ke Kyohwa, karena ada hal yang mendesak. Ayah Woo Sub pergi ke tempat Woo Sub tinggal untuk menanyakan apa pangeran telah menyembunyikan Ji Dam? Woo Sub mengaku pangeran tidak melakukan hal apapun. Ayah meminta Woo Sub untuk menghentikan tindakan pangeran jika terlihat melenceng, soalnya itu demi masa depan Woo Sub juga. Woo Sub mengiyakan, setelah itu ayah pamit pulang. Sebelum pergi, Woo Sub mengucapkan terima kasih karena ayahnya telah mengkhawatirkan dirinya.

Orang suruhan Sang Ron telah sampai ke rumah keluarga Park di Kyonghwa, tapi mereka hanya menemukan para tetangga marah lantaran keluarga Park pergi takut ditagih hutang. Namun, itu semua hanya rekayasa. Setelahnya, kita melihat jika Menteri Min memberikan uang pada tetangga yang marah tersebut. Orang suruhan Sang Ron memberikan laporan tidak adanya anggota keluarga Park di Kyonghwa. Dan hal ini membuat Kim Sang Ron makin curiga.

Menteri Min menemui Hyegyeong untuk melaporkan keberhasilan tugasnya. Khawatir ketahuan, ia meminta putrinya untuk menyuruh Ji Dam pergi, tapi Hyegyeong mengatakan bahwa hal itu justru makin memperkuat kecurigaan. Sun mengajak Ji Dam ke ruang rahasia, di mana ia memberikan buku-buku yang ditulis oleh Seo Gyun. Ji Dam menangis memegang buku-buku ayahnya. Kenangan-kenangan yang telah lalu kembali terlintas. Sun hanya bisa memandangi saja.

Sun memberi tugas pada Ji Dam untuk menyerahkan surat ke Ankookbang (salah satu dari dua belas kabupaten di Northern Hanseongbu). Juga, ia meminta Ji Dam menemui Chul Joo. Woo Sub tidak menyarankan Sun untuk menjadikan Ji Dam sebagai kurir terus-menerus, karena akan sangat berbahaya bagi keselamatannya.

Ji Dam menemui Chul Joo dan mengatakan jika pangeran ingin berkomunikasi dengan mereka seperti yang dilakukan saat saecheck (perpustakaan ilegal) masih berkibar. Chul Joo bertanya apakah seharusnya mereka mendukung pangeran sekarang? Ji Dam mengiyakan, pasalnya ia menilai pangeran tidak berubah sama sekali.

Sun meminta Jong Sung kembali ke istana, setelah dilengserkan dari jabatannya sebagai menteri. Ia memerintahkan Jong Sung ke ruang kerja dulu, nanti di sana akan ada orang yang meminta bantuannya.

Chul Joo menemui Jong Sung yang mengatakan telah membuat jebakan untuk mendapat nama-nama pejabat Noron yang terlibat dalam kecurangan ujian masuk pegawai kerajaan. Sun dan Woo Sub berdiskusi jika penyelidikan Jong Sung begitu lambat, maka mereka takkan berhasil, pasalnya ujian akan dilangsungkan dalam beberapa hari. Woo Sub berencana untuk mengambil tindakan supaya penyelidikan lebih cepat, tapi Sun melarangnya karena dinilainya berbahaya.

Chae Ye memberikan laporan aktivitas Sun kepada Yeongjo, tapi yang dibacakannya hanyalah jadwal harian Sun. Sehingga, Yeongjo protes supaya Chae Ye melihat pantauannya lebih jauh, tapi Chae Ye beranggapan raja sudah menempatkan mata-mata untuk mengawasi gerak-gerik pangeran. Jadi, ia dirasa tidak perlu untuk melaporkan apapun. “Jika Yang Mulia penasaran, kenapa tidak memanggil dan menanyai langsung kepada pangeran?” tanya Chae Ye. Yeongjo tidak menjawab. Ia justru bertanya-tanya pada dirinya sendiri gebrakan apa yang sudah dan akan dilakukan pangeran? Mengingat, pangeran bukanlah tipe orang mudah menyerah.

Chae Ye melaporkan pada Sun jika raja sangat mencurigai aktivitasnya. Sun bertanya kenapa ayahnya malah mencurigainya, padahal ia sama sekali tidak melakukan apapun? Chae bertanya apa pangeran sudah menyerah dengan keinginannya untuk mengubah sistem ujian? Sun mengaku tidak menyerah, karena sudah lelah menyerah. Ia bertanya kenapa Chae mencampuri urusannya?

Woo Sub bertanya kenapa Sun tidak memberitahu gebrakan apa yang akan mereka lakukan kepada Chae? Sun menjawab tidak bisa melakukan itu. “Untuk menipu musuh, maka kita harus menipu teman dulu,” kata Sun kepada Chae. Hal itulah yang membuat kubu Noron bertanya-tanya apa yang dilakukan Sun dan Woo Sub, mengingat keduanya sama sekali tidak pernah meninggalkan istana.

Jong Sung memberikan daftar nama para pejabat yang memanipulasi ujian kepada Chul Joo. Daftar itu juga menjelaskan cara mereka melakukannya. Jadi para pejabat membuat buku salinan soal ujian, kemudian menjualnya secara bebas untuk dibeli oleh peserta ujian dengan harga yang ditentukan oleh penjual.

Sun mengatakan pada Ji Dam bahwa manipulasi yang dilakukan benar-benar parah. Pasalnya, ada penguji yang justru menjual soal ujian juga. Ia bertanya siapa yang jahat di sini? Byung Jun memberikan dua nama pejabat yang terlibat, yaitu Jeong Chang Uwi dan Choi Ei Man.

Dua orang itu adalah orang kepercayaan Raja Yeongjo. Hal ini kemudian membuat Sun meragu. Ia bertanya apakah tetap harus mempublikasikan kesalahan ini pada publik? Woo Sub mengiyakan, pasalnya Sun sudah berjanji pada rakyat untuk mengubah sistem ujian. Apakah Sun bisa berbalik untuk tidak melakukannya? Sun merenung seorang diri. Pada akhirnya, esok hari, ia meminta Woo Sub untuk tidak mengikutinya. Sebab, ia tidak ingin Woo Sub melihat ayahnya dijatuhkan.

Sun pun menemui ayah Woo Sub dan langsung melakukan skak mat. Ia menyatakan punya bukti yang memberatkan ayah Woo Sub berkolusi dengan dua muridnya. Ia bertanya apa jadinya jika dirinya menangkap ayah Woo Sub dan menyalahkan ayahnya sendiri telah gagal dalam membuat konsep sistem ujian? Maka, dengan mudahnya ia akan mengganti sistem tersebut.

Tapi, dibandingkan menyebarkannya pada publik tentang kesalahan tersebut, Sun mengatakan lebih baik untuk dirinya memberikan kesempatan pada ayah Woo Sub. Kesempatan yang diberikan Sun adalah membiarkan siapapun ikut ujian. Jika hasilnya tak ada seorang pun rakyat jelata yang lulus, maka ia takkan lagi meminta perubahan pada sistem ujian ini. Ayah Woo Sub menggeleng dan memilih ditangkap daripada harus melakukan hal tersebut. Woo Sub datang untuk membujuk ayahnya. Tetap saja ayahnya tidak bergeming waktu itu.

Yeongjo memanggil ayah Woo Sub untuk meminta penjelasan apa yang diminta Sun saat menemuinya? Ayah Woo Sub menjawab jika pangeran telah mencurigainya membocorkan soal ujian. Ia telah meminta pangeran untuk datang ke tkp ujian jika tidak percaya. Sun menulis surat pada Jong Sung yang memintanya untuk tidak mengkhawatirkan dirinya lagi. Karena mulai sekarang, ia yang akan mengambil alih semuanya, sehingga Jong Sung bisa beristirahat dengan tenang.

Sun kemudian akan melakukan rencana cadangan. Ia akan memerintahkan rakyat jelata untuk hadir ke tempat ujian. Untuk itu, ia meminta Kasim Jang untuk menghubungi Dong Ki dan lainnya supaya datang ke tempat ujian.

Esoknya, waktu Sun menuju ke tempat ujian, di depan pintu masuk sudah menunggu rakyat jelata yang siap mengikuti ujian. Mereka semua meminta diberikan kesempatan. Namun waktu Sun berniat mendekati mereka, Jong Sung datang dan langsung menyuruh Sun masuk ke tempat ujian dulu. Ketika pintu tempat ujian ditutup, rakyat jelata berteriak dari luar, meminta diberikan kesempatan.

Sun membalikkan tubuh niat membukanya, tapi Jong Sung menahannya. Karena ia sendiri yang akan membuka pintu tersebut. Begitu pintu dibuka oleh Jong Sung, rakyat jelata berhamburan masuk ke tempat ujian dengan penuh semangat.

Bersambung ke sinopsis 'Secret Door' episode 19.