Sinopsis 'Secret Door' Episode 21

Sinopsis 'Secret Door' Episode 21

Sebelumnya baca: sinopsis 'Secret Door' episode 20.

Kisah Romance – Hyegyeong menemui calon permaisuri baru untuk menyerahkan hadiah atas nama Sun. Ia bertanya apa calon permaisuri baru gugup? Sang calon permaisuri mengatakan semuanya terasa asing baginya. Hyegyeong mengatakan bahwa semua orang akan mendukung chinyoungrye (upacara penyambutan raja dengan pergi ke istana ratu).

Biro lukis istana sibuk menggambar posisi barisan semua orang yang ikut dalam chinyoungrye. Ditemani Chae Ye, Sun menemui para pejabat Noron untuk meminta penjelasan soal prosesi upacara. Di sisi lain, kelompok Chul Joo juga membahas hal serupa. Mereka merencanakan pembunuhan raja.

Sang Ron bertanya pada Menteri Hong kenapa pangeran ikut mengurusi upacara pernikahan ayahnya berikut keamanannya? Menteri Hong menjawab raja tak berniat mengganti putra mahkota. Keputusannya untuk menikah lagi bertujuan meredam aksi Noron untuk menggulingkan Sun dari kursi ke-putra-mahkota-an.

Anaknya Sun bermain tudo bersama Yeongjo. Melihat tidak ada satu pun anak panah yang masuk, anaknya Sun bertanya apa kakeknya sedang tidak konsentrasi? Yeongjo terkekeh mengiyakan, karena ada banyak orang jahat yang mengganggunya. Anaknya Sun berkata akan memarahi orang-orang jahat itu.

Dikawal kasim Jang dan pengawal pribadinya, Sun mendatangi tempat ayah dan anaknya bermain tudo, di mana ia menerima laporan putranya bahwa kakek diganggu orang jahat. Yeongjo terkekeh mendengarnya. Kasim Jang menemani putranya Sun, sementara Sun dan Yeongjo memandangi mereka untuk bicara. Yeongjo bertanya apa Sun ikut membantu mengurusi upacara pernikahannya? Ia meminta Sun lebih memikirkan urusan pemerintahan lainnya. Sun mengatakan tahu alasan ayahnya menikah lagi. Yeongjo menjawab hanya mencoba melindungi anaknya. Ia menasihati Sun supaya memikirkan cara melindungi anaknya mulai dari sekarang.

Dari kejauhan, Sang Ron dan Menteri Hong memantau keadaan. Keduanya sepakat untuk menemukan kartu truf yang bisa dipakai sebagai catatan bagi Sun. Menteri Hong memerintahkan seseorang untuk memantau istana Sun.

Byung Joon mengontak Ji Dam melalui pesan rahasia yang dilempar pada dinding istana. Pesan itu berisi perintah untuk mencari rute iring-iringan yang akan dilalui raja dan pengawalnya di hari pernikahan besok. Sun bertanya pada Chae Ye apakah telah melakukan pemeriksaan terakhir. Setelah Chae Ye mengiyakan, semua orang keluar ruangan dan pintu pun dikunci.

Ji Dam menyelinap masuk dan membuka gembok pintu. Ia mendapatkan rute iring-iringan ada di atas meja. Segera, ia menyalinnya, tapi belum selesai Chae Ye memergokinya. Chae Ye mengambil dian dan menerangi orang yang menyalin rute tersebut. Ia kaget menemukan wajah Ji Dam di sana.

Chae Ye melaporkan pada Sun mengenai tindakan Ji Dam. Waktu ditanya apa tujuan menyalin rute itu, Ji Dam bungkam. Sun memerintahkannya tetap di tempat sampai besok. Chae Ye protes kenapa Sun tidak melakukan tindakan apapun terhadap Ji Dam yang jelas-jelas memiliki niat jahat. Sun menyuruhnya diam, dan membuka jendela – Chae Ye menyusulnya kemudian. Ia berkata mendengar ada seseorang. Itu adalah mata-mata Menteri Hong yang segera memberi laporan kepada pemberi perintah.

Apa yang disimpulkan Menteri Hong dari hasil pengintaian sedikit berbeda. Ia melaporkan pada Sang Ron bahwa rute iring-iringan telah disalin dan pangeran mengetahuinya. Sang Ron menarik kesimpulan bahwa jika benar pangeran terlibat, maka ini merupakan upaya pembunuhan raja? Ia terkekeh, hari di mana raja menikah lagi merupakan hari kematian pangeran.

Woo Sub memberikan laporan Sun dan Chae Ye bahwa ia tak menemukan ada seseorang yang memata-matai. Sun berencana menemui Chul Joo untuk membujuknya. Chae Yee melarangnya. Ia ingin segera mengirim pasukan saja. Sun menolak ide itu, dan menyebutkan alasan kemarahan Chul Joo dan anak buahnya adalah peristiwa 1755. Ia menyatakan jika gagal barulah Chae Ye menggerakkan pasukan ke sana. Chae Ye memberikan waktu satu jam pada Sun untuk membujuk Chul Joo.

Ditemani Woo Sub, Sun keluar dari istananya. Beberapa orang mata-mata segera membuntuti mereka.

Chae Ye memberitahu Menteri Hong supaya rute iring-iringan diubah demi efektivitas. Menteri Hong bertanya alasannya benar-benar demi efektivitas atau ada upaya pembunuhan raja? Air muka Chae Ye mendadak berubah. Menteri Hong mengajaknya menemui raja.

Yeongjo terkejut saat menerima informasi ada rencana pembunuhan dirinya. Ia meminta diberi penjelasan. Menteri Hong meminta Chae Ye untuk bicara. Chae Ye menjawab ada seseorang yang menyusup istana untuk melihat rute iring-iringan proses pernikahan raja. Namun, ia menolak memberitahu siapa penyusup itu. Menteri Hong mengimbuhi, “Jika tidak tahu, kenapa pangeran keluar istana sekarang?” Yeongjo menjelaskan jika pangeran berniat untuk menghentikan upaya jahat yang akan dilakukan terhadap raja. Yeongjo sendiri mempertanyakan kenapa pangeran pergi sendirian? Menteri Hong menjawab bahwa ini akan dikonfirmasi secepatnya: apa yang dilakukan pangeran, apakah benar-benar akan menyelamatkan raja atau ia memiliki tujuan lain?

Sementara, Sun dan Woo Sub berusaha menghindari kejaran pasukan yang dititahkan Menteri Hong untuk menangkapnya, di dalam istana Yeongjo meminta Chae Ye menjelaskan lebih lanjut apa yang dilakukan Sun keluar istana? Ia menegaskan jika berbohong takkan melindungi Sun lagi. Sun dan Woo Sub memutuskan bertukar pakaian. Para mata-mata yang mengejar mereka salah mengikuti – Woo Sub yang memakai pakaian Sun. Menteri Hong emosi ketika mata-matanya melaporkan kehilangan jejak Sun.

Sun dihadang pedang anak buah Chul Joo saat masuk menemuinya. Ia berteriak meminta Chul Joo menghentikan upaya pembunuhan raja – jika masih bersikeras, sebaiknya Chul Joo melangkahi dulu mayatnya. Ia bertanya kenapa Chul Joo melakukannya? Apakah ini karena Chul Joo tidak mempercayai dirinya? Chul Joo menjawab justru sebaliknya. Hanya saja ia mengaku ingin mempercepatnya. Ia menilai mudah bagi Sun untuk duduk manis menunggu takhta diberikan padanya, sementara ia dan pengikutnya (mengatasnamakan rakyat jelata) berada di ujung kematian setiap saat selama penantian yang tak berkepastian.

Sun menegaskan meski begitu ia tetap tak ingin membangun pondasi mahkotanya atas tetesan darah orang-orang tak berdosa. Ia menyebutkan rencana pembunuhan raja yang akan dilakukan Chul dan pengikutnya sudah terbongkar. Tapi, ia meminta penyergapan dipending, sebab mau membujuk Chul Joo dan pengikutnya. Jika dalam tempo satu jam Chul Joo dkk tidak meninggalkan tempat tersebut, maka pasukan istana akan menyergap mereka dan membunuhnya.

Di sisi lain, Menteri Hong memerintahkan pasukannya bergerak untuk mencari tempat yang dicurigai sebagai markas pemberontak. Mereka berhasil menemukan tempat yang mencurigakan. Chul Joo dan Sun yang masih di dalam ketar-ketir. Menteri Hong menerima informasi dari anak buahnya bahwa tempat yang digerebeknya sudah ditinggalkan pemiliknya yaitu keluarga pedagang Na Do Joo selama beberapa hari. Namun, ia menemukan bara api yang masih menyala di sana. Ia memerintahkan prajurit untuk bergerak, karena pasti mereka belum lari terlalu jauh.

Chul Joo kabur, begitu pula Sun. Di tengah jalan menuju istana Sun berpapasan dengan Menteri Hong dan anak buahnya. Sun beralasan ia keluar untuk memeriksa keamanan rute iring-iringan ayahnya besok, begitu pula dengan Menteri Hong. Sun langsung pergi setelah meminta Menteri Hong melaporkan padanya jika ada yang mencurigakan.

Ketika kembali ke istana, Sun dikejutkan karena di sana sudah ada ayahnya dan Chae Ye. Yeongjo bertanya apa Sun habis mengecek keamanan? Chae Ye mengaku ia yang menceritakannya. Yeongjo meminta Sun tidak melakukannya lagi, sebab hal ini menimbulkan kecurigaan pada pengikut. Sun mengiyakan, dan Yeongjo pergi bersama pengikutnya.

Sun kembali ke ruang rahasianya. Di sana masih ada Ji Dam. Sun memberitahu jika semuanya beres sekarang, tapi ia mengingatkan Ji Dam untuk tidak melakukan hal nekat lagi.

Yeongjo meminta Menteri Hong tidak membuat intrik lagi. Ia mengizinkan jika Menteri Hong mau mengkritik Sun. Ia berjanji jika sampai Menteri Hong melakukannya lagi, maka nyawanya akan terancam. Menteri Hong mengamuk, melemparkan semua barang di meja kerjanya.

Yeongjo bertanya-tanya siapa yang benar? Chae Ye atau Menteri Hong? Apa benar Sun ingin melindunginya atau mencelakainya? Keesokannya prosesi pernikahan berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Yeongjo mengungkapkan kata-kata yang pernah permaisuri sebelumya katakan bahwa “Hal terdalam adalah pikiran orang lain.”

Sang Ron mengajak kenalannya untuk membentuk aliansi mendukung pangeran dari permaisuri baru. Namun, kenalannya ini menyebutkan bahwa ia khawatir hal itu tidak bisa terjadi. Sang Ron tidak percaya permaisuri yang dinikahi Yeongjo hanyalah “permaisuri boneka”. Sebab, Yeongjo telah mengungkapkan ia takkan menggumuli permaisuri, meski tetap memberikannya izin menikmati fasilitas istana.

Chae Ye meminta Hyegyeong untuk membuat Ji Dam pergi. Namun, Hyehgyeong mengingatkan jika semua mata tertuju pada Ji Dam. Akan sangat mencurigakan jika ia membuat Ji Dam pergi secara tiba-tiba. Ia meminta supaya Chae Ye fokus pada pangeran – supaya tidak melakukan hal-hal aneh lagi. Sementara, dirinya bertanggung jawab pada Ji Dam.

Sun memerintahkan supaya Woo Sub menjadi perwira militer. Ini satu-satunya cara baginya untuk bolak-balik Kwanseo-istana tanpa dicurigai. Ia menjelaskan Woo Sub bertugas mengawasi gerak-gerik Chul Joo supaya tidak melakukan tindakan bodoh lainnya. Karena ia mendirikan Sojae (akademi untuk orang yang tidak bisa ikut ujian pegawai kerajaan) di sana akan sia-sia.

Chae Ye datang dan minta dijelaskan apa yang sedang Sun dan Woo Sub bicarakan. Ketika Sun menjelaskannya, Chae Ye khawatir hal itu akan lebih membahayakan. Ia mengingatkan Sun raja tidak meletakkan kewaspadaan terhadapnya. Sun tahu itu, tapi ia mengaku tidak bisa berpangku tangan saja dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan. Ia akan membangun akademi itu untuk mengumpulkan orang-orang yang berbakat tanpa memandang status sosial mereka.

Sun membawa hal ini ke forum keesokan harinya. Ia beralasan butuh seseorang perwira militer untuk memantau perbatasan. Orang yang dipilihnya adalah Woo Sub. Menteri Hong, selaku menteri perang dan pertahanan, mengiyakan perintah Sun.

Menteri Hong tahu alasan Sun menaruh orang kepercayaannya (Woo Sub) di Kwanseo, sebab para pemberontak yang merencanakan pembunuhan raja memiliki basis di sana. Sang Ron menarik kesimpulan Sun memiliki hubungan dengan mereka? Menteri Hong tidak berani langsung memastikan lagi. Ia akan menyelidikinya dulu. Sang Ron kemudian memerintahkan seseorang untuk mencari tahu aktivitas apa yang ada di Kwanseo?

Putra kedua Song Taek Soo yang meninggal dalam peristiwa 1755 tiba. Dal Sung segera menyambutnya. Di saat bersamaan Chul Joo dan Byung Jun muncul.

Byung Jun bertanya sampai mereka akan berdiam diri terus menunggu kepastian? Chul Joo menjelaskan, karena mereka telah menetapkan Sun sebagai poros, maka mereka harus tetap menunggu perintah. Byung Jun menegaskan mereka siap membunuh raja demi mendorong Sun naik takhta. Chul Joo memintanya sabar. Ia mengatakan suatu hari Sun pasti akan sadar bahwa pertumpahan darah tak mungkin terelakkan.

Sun menemui ayahnya di perpustakaan. Melihat ayahnya membaca buku hukum, Sun bertanya, "Apakah ayah membaca buku hukum?" Yeongjo menjelaskan jika buku yang sedang dibacanya adalah buku tentang hukum Joseon yang sudah berumur 200 tahun. Ia menjelaskan akan merevisi beberapa dari hukum tersebut dan bertanya apakah Sun ingin menambahkannya? Sun menyebutkan ingin menambahkan beberapa detail penjelasan mengenai kepemiliki penjara pribadi bagi individu. Yeongjo manggut-manggut. Ia berkata itulah cara kerjanya - cara bagaimana menggunakan kekuasaan raja.

Yeongjo mengungkapkan akan menyerahkan semua hasil perubahan positif yang pernah dilakukannya. Dengan demikian, ia akan merasa tenang menyerahkan kekuasaan pada Sun, begitu pula Sun pada Lee San. Itu adalah permintaan terakhir Yeongjo. "Dapatkah kamu mewujudkannya?" tanya Yeongjo. Sun menjawab akan berusaha mewujudkannya dengan tulus.

Dari luar, Yeongjo mendengarkan Lee San membaca. Chae Ye datang. Yeongjo memintanya tenang. Ia mengatakan sedang mendengarkan cucunya membaca. Raut wajahnya memperlihatkan kebahagiaan. Di ruangannya, Yeongjo bertanya apa pendapatnya jika dirinya memperkuat posisi Sun? Ia menyebutkan masih belum yakin dengan Sun, walaupun putranya sudah mengungkapkan akan berusaha mewujudkannya.

Chae Ye menjawab bila raja menunjuk Sun sebagai putra mahkota, tentu itu akan ditentang pihak Noron. Yeongjo mengatakan kalau ia tidak tahu soal itu, tentu takkan meminta pendapat Chae Ye. Ia memberikan waktu selama beberapa hari bagi Chae Ye untuk memikirkan cara.

Putra kedua Song Taek Soo kembali ke istana untuk menemui Sang Ron dan Menteri Hong. Ia menyatakan tidak ada klan pedagang Na Do Joo yang berkeliaran di Kwanseo. Menteri Hong tidak percaya begitu saja. Ia justru mengatakan bahwa klan pedagang Na Do Joo adalah orang yang berbahaya. Ia yakin mereka bersembunyi di sana dan tetap menjalin hubungan dengan Sun, jika tidak kenapa Woo Sub selalu pergi ke sana?

Woo Sub menemui Sun dan menginformasikan ada tamu yang ingin menemui Sun. Mereka menemui Jang Dong Chi yang meminta tenaga pengajar untuk dikirim ke sana.

Chae Ye berkata pada pemimpin Soron sekarang bahwa sudah beberapa bulan sejak permaisuri baru dipilih. Jadi, sudah waktunya dilakukan penunjukkan keturunan putra mahkota. Ia juga menjelaskan permintaannya, terutama soal Sun.

Menteri Hong memperlihatkan anggaran belanja pangeran yang dinilai tidak biasa. Ia mengatakan pada Sang Ron jika berhasil menemukan aliran dana ini, maka mereka akan menguak rencana kejahatan yang sedang direncanakan Sun dan para pemberontak.

Sun menemui Baek Sung untuk memintanya sebagai tenaga pengajar di akademi seonjae. Namun, Baek Sung menjelaskan ia tak bisa melakukannya sebab biar bagaimanapun jiwanya adalah Noron sejati. Apakah Sun tidak takut jika nanti ia melaporkannya pada teman-teman Noron lainnya?

Selanjutnya baca: sinopsis 'Secret Door' episode 22.