Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

June 24, 2015

Sinopsis Producer Episode 12 (Bagian 2)

Baca sebelumnya sinopsis drama Korea Producer episode 12 - bagian 1.

Sinopsis Producer Episode 12 (Bagian 2)


Sinopsis Producer Episode 12 (Bagian 2)Sinopsis Producer Episode 12 (Bagian 2)

Kisah Romance – Yejin dan Joonmo juga sedang menyetel kebenaran tentang Cindy. Dia tahu, walaupun Joonmo tidak pernah mengatakan alasannya, tapi Joonmo terganggu oleh CEO Byun dan peka dengan keadaan Cindy. Joonmo berterima kasih pada Yejin, karena intervensinya dia dan Cindy terselamatkan.

Dua anggota tim Joonmo mengkhawatirkan Seungchan yang belum kembali. Namun, Seungchan tiba dalam keadaan mab*k dan bicara banmal terhadap semua orang. Dia bahkan ingin memeluk Yejin, tapi Joonmo menyandung kakinya sehingga dia tersungkur. Lalu, Seungchan berkicau akan membongkar rahasia Joonmo. Joonmo dan Yejin menyeretnya keluar kantor.

Seungchan-Joonmo-Yejin jalan pulang bareng. Karena dalam keadaan teler, Seungchan jalan sambil zig-zag tapi menyuruh mereka berdua untuk jalan lurus. Dia mengikuti gaya Yejin pas mab*k, berjoget-joget, dan membujuk mereka makan sashimi. Yejin terkekeh melihat tingkah Seungchan. Dia bilang kalau Seungchan meniru gaya seseorang. Tiba-tiba mata Seungchan mengilat menatap Joonmo. Sejurus kemudian, dia mencium Joonmo tepat di mulut dan kabur begitu selesai. Hahaha...

Besok pagi, Seungchan terbangun di sofa Joonmo. Dia membungkuk hormat begitu Joonmo keluar dari kamar. Joonmo hanya menatap dan mendesah. Yejin keluar dari kamarnya. Melihat Seungchan sudah bangun, dia bertanya apa Seungchan ingat kejadian tadi malam? Sebelum Seungchan menjawab, dia buru-buru meminta Seungchan untuk tidak melakukannya, karena itu lebih baik.

CEO Byun merasa kalau riak gelombang air pasang telah berbalik melawannya. Di internet, dia memeriksa kalau para netter tersentuh oleh cerita Cindy. Kantor CEO Byun telah dipenuhi oleh grafiti. Cindy muncul dan menawarkan untuk mamanggilkan jasa bersih-bersih untuk membersihkan grafiti bernada hinaan itu.

Mereka makan siang bersama. CEO Byun menyerahkan dokumen pembatalan kontrak Cindy. Tanpa berpikir panjang Cindy langsung ingin membubuhkan tanda tangan. CEO Byun menghentikannya. Dia menasihati Cindy untuk membaca dulu isi kontrak, apapun itu, sebelum ditanda tangani.

Mungkin CEO Byun masih memiliki hati atau mungkin dia rencana lainnya, tapi dia mengatakan dengan nada sedih bahwa Cindy adalah kebanggaannya selama sepuluh tahun terakhir. “Sebelum kau melawanku, aku benar-benar berpikir kau sebagai anakku sendiri.”

Cindy menjawab dirinya tahu CEO Byun menyayanginya bak anak sendiri. Dia hanya berpikir metode yang diterapkan CEO Byun salah. “Mam, jangan takut ditinggalkan dengan membuat orang berdiri di sebelahmu dengan kontrak tidak adil,” ucapnya, menyarankan CEO Byun untuk memikirkan cara mengikat seseorang dengan kontrak yang lebih manusiawi. “Aku pergi, karena aku tak mau hidup sepertimu!”

Seungchan masuk ke lift di kantor dengan Taeho, yang menggodanya tentang tingkahnya semalam. Taeho menyuruh Seungchan memanggilnya dengan nama depannya dan menepuk-nepuk kepalanya. Seungchan menyadari kesalahannya. Dia berjanji akan berhenti minum, tapi Taeho menjawab bahwa tidak mungkin Seungchan berhenti minum, karena akan ada orang yang mengajaknya untuk terus minum. Yang harus Seungchan lakukan adalah belajar meminta maaf terus.

Taeho juga memberitahu kalau video preview yang Seungchan buat, walaupun masih kikuk, terlihat lucu. Bahkan putrinya tertawa saat menonton itu. Ini jelas membuat Seungchan berbunga-bunga. Dalam wawancara, dia mengaku tidak pernah sekalipun membuat orang tertawa. Dia pernah mencobanya, tapi teman-teman mengatakan leluconnya garing dan menyuruhnya berhenti membuat lelucon. Mengetahui ada seseorang yang tidak dikenalnya tertawa atas hasil garapannya memberinya semangat.

Temannya Seungchan menjelaskan bahwa perasaan yang Seungchan rasakan soal hasil garapannya itu adalah candu. Dia mengatakan Seungchan akan terobsesi untuk menghibur orang. Dia mengucapkan selamat pada Seungchan, seraya mengingatkan kalau itu tidak bagus buat kesehatan – terlebih ketika itu mengisap semua energinya. Dia menunjukkan benda-benda yang keren di masa jayanya di ruangan tersebut kini hanya menjadi seonggok sampah. Well, popularitas, biar bagaimanapun, akan berakhir.

Seungchan bertanya kenapa temannya itu tidak pernah pergi ke pertemuan. Temannya Seungchan itu hanya tersenyum malu-malu. Seniornya Seungchan pun masuk ke ruangan dan bertanya apa yang sedang Seungchan lakukan. Begitu melongok ke arah temannya duduk, Seungchan tidak menemukan siapapun.

Seungchan bercerita pada timnya mengenai kejadian itu. Anggota tim lainnya terkekeh. Mereka menyarankan Seungchan untuk berhenti minum, karena orang itu mungkin penipu yang menyelinap masuk ke dalam gedung dengan ID palsu atau jangan-jangan malah hantu. Seungchan makin gugup, terlebih saat Joonmo mencecarnya dengan berbagai pertanyaan.

Anggota timnya bertepuk tangan mengucapkan selamat, karena Seungchan akan sukses bertemu dengan hantu siaran yang terkenal. Mereka tertawa, tapi Seungchan tidak bisa menyingkirkan kegelisahannya. Dia membuka kembali semua catatannya untuk mendapatkan catatan tentang obrolannya dengan temannya.

Seungchan mengatakan bahwa dirinya sangatlah ilmiah. Dia mengaku tidak peduli apapun yang dikatakan teman-temannya. Dia yakin dirinya tidak melihat hantu. Jurkam bertanya, “Terus itu apa?” Seungchan memikirkan istilah yang lebih baik: itu peri, sebuah dongeng yang ada di stasiun siaran. Tinker Bell. Hahaha...

Hongsoon gelisah karena Yangmi mengabaikan pesan teksnya. Taeho datang untuk memberinya kabar baik bahwa Presdir KBS akan makan malam bersama sutradara. Dia merekomendasikan Hongsoon untuk ikut serta.

Saat makan malam, Hongsoon memperlihatkan otot-otot besarnya, setelah ditanya apakah sering fitness, tapi Presdir langsung berpikir Divisi variety show memiliki banyak waktu luang. Hongsoon mengganti taktik. Dia langsung memanggang daging sapi dan membuatkan minuman khusus. Presdir pun terkesan dengan keahlian Hongsoon. Tiba-tiba, Yangmi mengiriminya pesan, memintanya untuk bertemu dalam waktu tiga puluh menit atau hubungan mereka berakhir selamanya. Hongsoon bingung.

Presdir memberikannya gelas untuk Hongsoon. Hongsoon menatap Presdir dan meminta maaf bahwa dirinya harus pergi. Dia tiba ke tempat pertemuan dengan Yangmi lebih dari waktu janjian. Dia meminta maaf dan menjelaskan supaya Yangmi mengerti apa yang sudah dilewatkannya untuk menemuinya. Hongsoon memanggil pelayan.

Ketika pelayan datang, Hongsoon mengambil alih tugas memasak dengan begitu menakjubkan. Begitu jadi, dia menyodorkan nasi goreng berbentuk hati dan telur mata sapi. Dalam wawancara, dia mengaku menyesali pilihannya dengan menolak Presdir, tapi dia yakin air matanya akan kering segera.

Yejin mendapat informasi dari kantor urusan umum kalau lampu jalan diperbaiki lebih cepat dari rencana gara-gara seorang PD yang terus-menerus mengganggu. Dia bicara pada Seungchan, bertanya kenapa Seungchan melakukan itu? Dia menegur Seungchan melakukan hal memalukan sebagai seorang PD, terlebih mengancam dengan mengatasnamakan profesinya. Dia mengatakan itu tidak boleh dilakukan, walau untuk tujuan yang baik.

Seungchan bingung harus berkata apa. Dia menegaskan bahwa itu bukanlah dirinya, sedangkan Yejin melihatnya dengan tatapan penuh tanda tanya.

Joonmo memiliki kabar baik untuk Seungchan. Dia memulainya dengan mengatakan, “Kita hidup untuk saat ini, karena ratingnya naik. Cindy membuat perbedaan, dan preview-mu juga membantu.” Seungchan tumbuh semangatnya saat itu. Joonmo mempercayainya untuk membuat satu video preview lagi episode berikutnya.

Ketika Joonmo mau pergi, Seungchan menghentikannya. Dia bertanya bagaimana Joonmo bisa berteman dengan Yejin sedemikian lama?


Jawaban Joonmo dipotong oleh wawancara Songhae yang ditanyai apa dia tahu  programnya akan bertahan lama? Songhae mengaku bahwa dirinya tidak tahu. Dia hanya menjalankannya satu episode saja tanpa berpikir apa-apa. Jika tidak baik, ya harus terima kenyataan, untuk mengundurkan diri. Dia mengatakan tadinya berpikir bahwa programnya hanya akan bertahan dua tahun, tapi lokasi syuting program yang cukup beragam membuat sedikit perbedaan.

Seungchan merefleksikan hari pertamanya sebagai PD. Dia berdiri di tengah hujan sambil menenteng teh pemberian Yeojung. Pikirannya bertanya-tanya bahwa yang telah dipelajarinya di sekolah bakalan tidak terpakai. Dia merasa telah melakukan kesalahan besar dengan masuk ke KBS. Meski begitu, dia berusaha terus untuk meyakinkan dirinya sendiri: “Mari kita coba hari ini. Jika itu tidak berjalan baik, mari berhenti.”

Dalam suatu proses kehidupan, musim semi telah berlalu bagi semua orang. Joonmo kini duduk sendiri di tempat duduk, di mana dia pernah duduk bersama Yejin. Seungchan menceritakan untuk orang yang berpikir tentang keberadaan orang lain, maka dia punya waktu untuk memikirkan hal itu lagi. Cindy keluar dari tempat tinggalnya selama ini, meninggalkan kenyamanan yang pernah dinikmatinya. Seungchan mengatakan orang yang ingin “dilahirkan kembali”, maka harus rela melepaskan apa yang sudah diberikan.

Hongsoon dan Yangmi berdiri di lift saling menggenggam tangan masing-masing sebagai contoh benci jadi cinta. Sedangkan Songhae terus bekerja di acara barunya, untuk melindungi sesuatu yang tua dan berharga. Di dekatnya, terbuka buku Taeho yang menunjukkan Bab 12: “Memahami Program yang Bertahan Lama: Jangan lupa awalnya”.

Seungchan kembali mengingat pengalamannya sebagai PD dan berjanji takkan pernah melupakannya, ketika dia merasa tidak berguna dan mengatakan bahwa dirinya hanya akan bertahan untuk hari ini. Ketika dia mendatangi ayunan, di mana dia sering bicara pada Yejin, dia berpikir, “Lewat orang itu, aku merasa bahagia di musim semi ini. Aku mencoba takkan melupakannya.”

Yejin tersenyum saat berjalan di sepanjang jalan sekarang dulunya gelap sekarang terang. Dia menghubungi Joonmo yang sudah tidur di larut malam itu. Dia mengeluh banyak nyamuk yang menggigitnya dan meminta untuk datang menangkapinya. Joonmo menolak datang. Namun, dua detik berikutnya dia terbangun untuk pergi ke rumah Yejin yang baru dalam keadaan menggerutu.

Joonmo menemukan Yejin duduk menunggu di jalan yang tadinya gelap itu. Yejin bertanya bahwa dirinya mendapat informasi dari kantor umum kota jika seorang PD mengancam jika lampu tidak diperbaiki. Joonmo menegaskan bahwa dirinya tidak melakukannya. Dia hanya menjawab pertanyaan operator terkait pekerjaannya. Yejin tersenyum saat Joonmo secara tidak langsung mengaku.

Yejin bertanya pada Joonmo melakukannya? Kenapa dia mau datang menemuinya malam ini? Ketika Joonmo terdiam, Yejin berbalik pergi. Pada akhirnya Joonmo bicara (yes!) untuk mengaku bahwa dirinya selalu berusaha untuk mengejar Yejin.

“Namun, ketika aku telah menghabiskan separuh lebih hidupku untuk mengikutimu, aku ragu-ragu. Setelah kupikir-pikir itu bukanlah kebiasaan, melainkan cinta,” katanya Joonmo menjawab. Dia sempat meragu karena tidak ingin Yejin terbebani dengan kata-kata itu atau membuat ketidaknyamanan di antara mereka. “Tapi kau tetap tidak pergi dan menempel di dekatku seperti permen karet. Terima kasih.” Dia memeluk Yejin. Cieh-cieh!

Besoknya, Seungchan sedang memarkirkan mobilnya di parkiran kantor saat Cindy berusaha keras membongkar make-up dan perlengkapannya dari dalam mobil. Mereka bertemu. Cindy menjelaskan bahwa dirinya sedang menjalankan agensi mandiri, dan harus terbiasa dengan tugas-tugas ini, meskipun jelas terlihat dia berusaha meminta bantuan Seungchan. Namun, Seungchan yang tidak peka hanya menyemangatinya dan pergi.

Cindy menahannya dan mengajaknya suit gunting-batu-kertas – siapa yang kalah membawa barangnya. Namun, Seungchan lagi-lagi tidak mau dikalahkan. Pada akhirnya, Cindy terpaksa membongkar barang-barangnya sendirian, tapi Seungchan tersenyum dan langsung mengambil barang-barang itu. Ah, si tidak peka sudah mulai belajar sekarang.

Epilog

Joonmo bicara di depan kamera dan mengatakan bahwa dia dan tim butuh waktu tiga bulan lebih untuk membuat kemajuan, dan orang-orang mengatakan bahwa acaranya berubah jadi baik. Kepada anggota timnya, dia berteriak pada mereka untuk membawa ide segar. Sedangkan kepada Jurkam, dia mengatakan kalau timnya lebih mempercayainya. “Perasaanku benar-benar bagus sekarang.” Ketika ditanyai soal Yejin, Joonmo menjawab bahwa semuanya baik-baik saja.

Di sisi lain, Yejin juga mengatakan di depan kamera tentang mengertinya dia rasanya punya rumah, yang mengubah pola pikirnya. Yejin merutuk kemacetan lalu lintas. Dia mengatakan sekarang dirinya punya pacar dan merasa lebih bebas. Dia takkan bertengkar tentang apapun lagi, dan membiarkan semuanya mengalir seperti air. Sebuah panggilan telpon mengganggu wawancara. Dalam sekejap dia berkelahi dengan orang yang menelponnya bahwa dirinya tidak mau menerima perintah direktur terkait beberapa keputusan.

Cindy diwawancarai dan mengatakan kalau semuanya tidak ada yang berbeda. Mungkin sebagai agensi baru jalannya masih tersendat-sendat, tapi dia menegaskan: “Hey, aku Cindy!” Dia lalu memarahi Manajer Park karena masih menyalakan mesin saat wawancara. Dia mengatakan di depan kamera kalau dunia bukanlah tempat yang mudah: “Meskipun yang paling berat adalah Seungchan!”

Seungchan dengan bangga menunjukkan peringkat preview-nya di mesin pencari, di mana preview terbarunya menempati posisi kedelapan – setelah sebelumnya keenam. Dia mengaku tidak gila popularitas, tapi orang-orang telah menjulukinya: “Bong Joonho atau Park Chanwook dari dunia variety..."

Joonmo memotong wawancara itu dengan berteriak padanya tentang tagihan yang salah: “Kau menyebut diri PD?!”

Tamat!

Komentar:
Weleh-weleh, akhirnya sinopsis Producer episode 12 - bagian 2 terselesaikan juga setelah tersendat selama beberapa hari. Menurutku, episode terakhir ini menutup keseluruhan drama dengan manis. Yejin jadian sama Joonmo. Seungchan kayaknya jadian sama Cindy, meski tidak diperlihatkan. Oiya, katanya nanti hari tanggal 26 Juni besok akan ditayangkan Producer episode spesial.

Bagaimana menurutmu episode terakhir dari Producer ini?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Producer Episode 12 (Bagian 2)

2 komentar:

  1. huaaa bagus bangett keren endingnya 😊 makasih yang udah mau bikin sinopsis ini kak gomawo^^

    ReplyDelete
  2. Keeerrreeenn... lebih suka bsc dr pada do min joon. D producer bisa lihat senyum lebar y ksh oppa

    ReplyDelete