Sebelum
masuk ke sinopsis drama Korea “All About My Mom” episode 1 (bagian 2), mari kita review terlebih dulu sinopsis “All About My Mom” ep 1 part 1 di postingan sebelumnya yang telah memberikan
perkenalan pertama tentang tokoh utama yang ada di dalam serial ini.
Lanjut yuk!
Tidak sesuai dugaan Jinae, rupanya karir Hyungkyu terganjal setelah Junyung menjabat sebagai presdir firma hukum yang baru. Dia dipecat. Berita buruk itu tepat di hari ultahnya. Sanok membeli daging sapi kelas satu untuk bahan makanan ultah putra pertamanya. Dia sesumbar kalau klien di firma hukum anaknya hanya menginginkan Hyungkyu sebagai pengacara. Dia sama sekali tidak tahu kalau di saat bersamaan Hyungku tengah mencari ruang untuk membentuk kantor di kota. Sayang, bujet yang dimilikinya tidak cukup. Agen penyewaan ruang menyarankannya untuk mencari kantor di pinggiran kota.
Presdir Churung baru tahu kalau partnernya, yaitu perusahaan Pipa Taeseong, memutuskan bekerja sama dengan perusahaan desain kecil milik Hoonjae. Dia curiga ada nepotisme disini! Hoonjae pulang ke rumah dan menyadari jika Mamanya-lah yang memintanya direktur perusahaan Pipa Taeseong untuk bekerja sama dengan perusahaan kecilnya. Dia mengatakan pada Mama kalau dirinya tidak suka dengan nepotisme bisnis semacam ini.
Youngsun mengaku hanya ingin membantu Hoonjae. Dia tidak ingin melihatnya gagal lagi, karena putranya bukanlah pebisnis yang fleksibel. Hoonjae mengingatkan Mama tentang janji bahwa dirinya akan pindah jika ikut campur dalam pekerjaannya lagi. Mama marah, lalu memerintahkannya pindah saja. Hoonjae tidak enak hati dan berjanji mengikuti kemauan Mamanya. Tapi dia mengingatkan bahwa dirinya akan pergi jika itu terjadi lagi.
Hyungsoon pulang kerja langsung mau nyelinap ke kamar. Papa yang mengetahuinya memerintahkannya untuk minta maaf pada Mama. Tapi keduanya terlalu takut menerima kicauan dari Mama malam ini. Pada akhirnya Mama memanggil Hyungsoon. Dia pun menemui Mama dan mendapat kicauannya, membanding-bandingkannya dengan Hyungkyu yang sukses. Hyungsoon memeluk Mama agar memaafkannya. Dalam waktu kurang dari semenit, Mama lupa pada kemarahannya.
Jinae masih dalam perjalanan pulang dan Hyungkyu menerima pesta kejutan ultah dari teman-temannya yang membicarakan tentang pekerjaan dan Junyeong. Hal itu bikin Hyungkyu kesal dan memutuskan pulang saja karena keluarganya menunggu merayakan ultah di rumah. Saat Hyungkyu pergi, salah seorang teman berceloteh Junyeong telah memecat Hyungkyu karena mereka berdua adalah musuh semasa SMA. Hyungkyu pun membayar tagihan sebesar 1200 dolar. Oh, sial!
Dongchool senang Jinae pulang ke rumah. Tapi kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama, karena Sanok tahu Wangshik menghilang setelah istrinya Wangshik menghubunginya. Jinae dan Sanok tidak percaya jika Dongchool terbohongi lagi, padahal utang mereka sudah menumpuk dan mereka terancam gulung tikar. Dongchool meminta Jinae meminjamkannya uang, tapi Jinae mengingatkannya bahwa semua uang tabungannya ludes dipakai investasi bodong Papa tahun kemarin. Mama memilih tidur.
Mama bangun, ketika Hyungsoon memberitahu Hyungkyu pulang. Dia memerintahkan Jinae memanaskan sup rumput laut dan Papa diminta menyingkirkan bawang putih yang sedang dikupasinya. Jinae sebal Mama pura-pura tidak tahu apa-apa. Selanjutnya, Mama membawa kue ultah. Semua anggota keluarga, kecuali Jinae, menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”.
Keceriaan itu mendadak hilang, setelah Jinae mengungkit-ungkit permasalahan keuangan keluarga yang belum tuntas. Dia menanyai Hyungkyu apakah punya uang atau tidak? Sanok menyuruh Jinae membahasnya setelah makan malam ultah. Hyungsuk mengaku tidak punya uang. Jinae meledak emosinya. Dia menyalahkan Hyungsuk yang tanpa perasaan tidak memberikan uang pada ortu, padahal mobilnya mewah dan jasnya mahal. Dia juga marah pada Mama yang hanya peduli pada Hyungkyu.
Mama Sanok balas mengatai Jinae yang telah merenggut semua kebahagiaan Hyungsuk dari kecil, karena lahir di waktu Hyungsuk berusia setahun. Dia juga menegaskan Jinae takkan bisa seperti Hyungsuk. Jinae membenarkan. Dia berbeda dari abangnya yang diperlakuan bak pangeran, karena dia diperlakukan bak “sapi perah” bagi keluarga sehingga tidak bisa kuliah. Hyungkyu dan Dongchool berteriak bersamaan untuk menghentikan Jinae dan Sanok yang terus ribut.
Dongchool menggebrak meja dan tanpa sengaja meja itu hanya. Semua makanan tumpah. Dia merasa bersalah membuat Jinae menjalani hidup yang sulit, karena dirinya tidak becus mencari duit dan terus mengikuti investasi bodong. Putus asa, dia minta Hyungsoon memberinya uang.
Hyungkyu merenung sendirian di kamarnya. Jinae masuk untuk bicara pada abangnya itu soal hal-hal yang sudah pernah diperbuatnya, membuat Hyungkyu merasa bersalah. Hyungkyu membela diri bahwa apa yang dicitrakannya hanyalah untuk meyakinkan para klien. Tapi Jinae tidak percaya itu. Hyungkyu kesal dengan Jinae yang selalu mengungkit-ungkit soal jasa yang pernah diberikannya untuk keluarga. Dia berjanji kelak akan lebih sukses dan mengurus semuanya.
Dari Hyungsoon, Jinae sadar jika akar masalah adalah sewa toko yang dinaikkan karena Tuan Kim merasa ditolak olehnya. Mama membersihkan kamar Jinae dan menemukan buku Presdir Youngsun “Menjadi Mama yang Keren”. Di dalamnya, dia melihat surat permohonan pinjaman. Ketika Jinae masuk, dia menyindir Jinae yang punya uang tapi tidak mau membantu.
Sanok menyebut Jinae telah egois, lalu menyarankannya menikahi Tuan Kim. Ucapan Mama Sanok membuat Jinae bertanya apakah dirinya diadopsi sehingga diperlakukan tidak adil? Mama Sanok malah memembenarkan. Dia menambahkan itu kenapa dirinya membuat hidup Jinae sengsara. Dengan mata berkaca-kaca menahan tangis, Jinae menghubungi Tuan Kim untuk mengatakan bahwa dirinya akan datang ke kafe. Hyungkyu mendengar cekcok Jinae dan Mama di luar kamar, tapi dia tidak melakukan apa-apa ketika Jinae pergi dari rumah dalam keadaan marah.
Sewaktu Jinae pergi ke kafe kopi Tuan Kim, Hoonjae juga tengah ke sana untuk maintanance pekerjaan. Tuan Kim menyuruh Hoonjae memperbaiki ubin lantai toilet wanita. Hoonjae sempat protes kalau pekerjaan itu tidak dilakukan oleh perusahaannya yang hanya mendesain saja. Tuan Kim beralasan Hoonjaelah yang mengerjakannya pertama kali, walaupun pada praktiknya perusahaan yang menggarapnya bukan perusahaannya Hoonjae.
Jinae tiba di kafe kopi Tuan Kim dan langsung masuk ke toilet wanita, dimana Hoonjae tengah memperbaiki ubinnya. Dia langsung menghubungi Mamanya untuk minta petunjuk apa yang harus dikatakan dan dilakukannya terhadap Tuan Kim. Mama menyuruh Jinae pulang saja. Tapi Jinae tidak mau. Dia ingin melakukan sesuatu untuk keluarganya.
Hoonjae mengintip dan menguping pembicaraan Jinae dan Mamanya. Dia menarik kesimpulan kalau Jinae adalah gold digger (cewek matre). Jinae menutup telpon. Ketika mau keluar toilet, dia sadar ada seseorang yang mengintipnya dari bilik toilet. Hoonjae menutup pintu bilik toilet. Jinae mengetuk pintu dan bertanya apa orang yang di dalam bilik toilet adalah pria?
Hoonjae terpeleset. Jinae yang tahu orang yang ada di dalam bilik toilet adalah pria langsung kabur sambil menyebutya cabul. Hoonjae coba menjelaskan bahwa dirinya bukannya cabul, tapi Jinae menyuruhnya mundur dengan tongkat kain pel. Dia melempar tongkat kain pel. Saking takutnya dia tidak bisa membuka pintu, karena pintunya harusnya digeser bukannya didorong.
Hoonjae mau menunjukkan pada Jinae cara membukanya, tapi Jinae malah terpeleset. Secara refleks, Hoonjae memegang punggung Jinae agar tidak jatuh. Oke, itu jadi skinship pertama dari mereka.
Sinopsis drama Korea “All About My Mom” episode 1 (bagian 2) berakhir. Nanti akan dilanjutkan ke sinopsis “All About My Mom” ep 2 part 1. Ditunggu komentar dari boys & girls sekalian. Terima kasih! [Kisah Romance]
0 komentar:
Post a Comment