Sebelumnya, sinopsis "The Heirs" episode 1 part 1
Chan Young senyum-senyum sendiri melihat hujan turun dari balik tirai jendela. Tampaknya dia teringat pada Eun Sang dan payung pinjamannya. Ayah Chan Young pura-pura ngomel. Bukannya Chan Young makan malam dengan Bo Na, malah makan malam bersamanya. Chan Young menemani karena tak ingin ayahnya bosan kesepian apalagi hujan-hujan seperti ini.
“Karenamu, maka kemungkinan malam ini menjadi malam yang menyenangkan ini berubah menjadi malam yang membosankan.”
“Apa Ayah sekarang punya pacar?” Chan Young bertanya penuh selidik.
Ayah Chan Young tanpa sengaja begitu keras memotong wortel. Lalu, dia berkata, “Kau yang sekarang merusak kesempatanku memiliki pacar.”
Demi melihat ayahnya memotong-motong wortel, Chan Young berkomentar jika potongan tersebut terlalu besar. Dengan pandai, Chan Young menjelaskan jika wortel mesti dipotong lebih kecil daripada kentang. Tujuannya, supaya ketika dimasak bisa matang bersamaan. Dengan polos ayah bertanya bagaimana kalau dimasak terpisah? Chan Young mengatakan hal tersebut tidak efisien dengan penjelasan panjang lebar.
Ayah mengangguk mengerti. Lalu, meminta Chan Young supaya menjelaskan hal tersebut dalam bahasa Inggris. Chan Young berusaha dengan keras. Hasilnya nihil, tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Merasa tak mampu, dia hanya nyengir kuda dan mengatakan dirinya tidak bisa. Ayah sih maklum, namun tetap ada hukuman untuk Chan Young, yaitu mencuci baju.
Chan Young tahu jika ayahnya telah membeli tiket pesawat hari ini. Ketika ditanya apakah Bo Na dan Eun Sang telah mengetahui mengenai keberangkatannya ke Amerika untuk belajar bahasa. Chan Young cuma mengatakan jika Bo Na telah mengetahuinya. Bahkan, Bo Na telah mempersiapkan untuk ikutan pergi ke Amerika juga. Sementara, Eun Sang belum. Namun, Chan Young berpesan kepada ayah untuk tak memberitahu hal ini pada Eun Sang. Dirinya tak enak hati memberitahunya, karena Eun Sang sendiri sibuk sekali bekerja part time. Sementara, dia pergi keluar negeri belajar bahasa. Lalu, Chan Young bertanya mengenai kabar ibu Eun Sang.
Ayah mengatakan jika ibu Eun Sang baik-baik saja, “Ia berada di pusat dimana kekuasaan Grup Empire bermain dan bisa mengendalikan Nyonya Han.” Chan Young terkejut sekaligus penasaran tentang pernyataan ayahnya, “Benarkah?”
Dan kita akan melihat sosok ibu Eun Sang (Park Hee Nam). Rupanya dia pelayan di rumah pemilik Grup Empire. Nyonya Han memanggil ibu Eun Sang. Sebelum menuju ke tempat Nyonya Han, salah satu temannya mengingatkan jika Nyonya Muda tengah tak enak hati lantaran tidak bisa menghubungi putranya di Amerika. Namun, Nyonya Han melampiaskan kemarahannya tersebut pada makan malam tak enak yang dibuat oleh ibu Eun Sang. “Kau ini tak bisa bicara dan tak dapat merasakan makanan. Memang apa yang bisa kau gunakan dengan mulutmu itu?”
Rupanya ibu Eun Sang bisu. Dia segera mengeluarkan catatannya untuk menulis: Saya akan mempersiapkan makanan lainnya. Nyonya Han merasa tak perlu dan memintanya untuk menyingkirkan semua makanan.
Tiba-tiba seorang pelayan lain datang. Dia memberitahu jika Presiden Direktur sudah tiba. Nyonya Han yang tengah menikmati segelas anggur langsung tersedak dan bangkit. Tampaknya dia takut ketahuan jika sedang minum anggur. “Apa yang harus kulakukan dengan ini?” katanya.
Dia pun meneguk anggur itu cepat-cepat. Pelayan itu melanjutkan perkataannya, “Presdir langsung masuk ke kamarnya.” Sehingga, Nyonya Han memuntahkan kembali anggur yang telah diminumnya.
“Kenapa kau selalu menyimpan informasi penting di saat yang terakhir? Apakah kau memang sengaja melakukannya?” Nyonya Han selalu saja mengomel. Lalu, Ibu Eun Sang mendengar sesuatu, kemudian segera merebut gelas anggur dan menuangkan isinya ke dalam mangkuk sup. Nyonya Han terkejut demi melihat kekurangajaran ibu Eun Sang.
Tapi ibu Eun Sang tak menggubris hal tersebut. Dia tetap mengelap bibir Nyonya Han dan cepat-cepat menyembunyikan gelas anggur itu ke balik celemeknya.
Sejurus berikutnya, Kim Won (Choi Jin Hyuk) muncul. Nyonya Han segera memasang muka manis untuk menyambut kedatangan putra tirinya. Namun, Kim Won tidak mempedulikan ibu tirinya. Dia datang hanya untuk menyuruh pelayan merapikan kamarnya sekali lagi, dan membawakan air minum untuknya. Setelah itu, dia langsung pergi tanpa melihat ibu tirinya sedikitpun.
Ini membuat Nyonya Han naik pitam dan meminta Ibu Eun Sang mengambil sebotol anggur lagi dan membawakannya ke dalam kamar. Ibu Eun Sang mengingatkan supaya Nyonya Han lebih baik makan dulu.
Nyonya Han berkata dramatis dan penuh harga diri, “Kalau aku bisa makan setelah diperlakukan seperti ini, maka hal itu akan membuatku menjadi seorang istri simpanan. Seorang istri yang benar-benar menjadi istri, pasti tak akan mampu menelan sebutir pun nasi jika diperlakukan seperti ini.”
Nyonya Han tersenyum santun dan berjalan dengan anggunnya. Dalam hati Ibu Eun Sang berkata, “Istri simpanan tetaplah istri simpanan, tak peduli kau mau makan atau tidak. Dan istri simpanan yang mau makan itu lebih baik daripada istri simpanan yang suka minum-minum.”
Makanan yang tidak dimakan Nyonya Han pun dibawa pulang oleh ibu Eun Sang. Melihat makanan sebanyak itu, namun Eun Sang tak terlihat gembira. Dengan bahasa isyarat, ibunya menjelaskan jika Nyonya Han memberikan makanan ini untuk mereka. Emosi Eun Sang pun meledak, “Jadi kalau mereka melemparkan makanan, kita harus memakannya? Apa aku ini keranjang sampah mereka?”
“Siapa yang peduli kau itu apa?” ibu bertanya dengan bahasa isyarat. “Apa yang lebih penting dari makan? Apa kau pikir dengan penghasilan kita, kita dapat makan makanan seperti ini?”
“Apakah ini salahku kalau kita tak mampu makan makanan seperti ini?” mata Eun Sang mulai berkaca-kaca, “Ibu makan saja sendiri.”
Eun Sang masuk ke dalam kamarnya. Sambil membuka-buka buku, dia pun menggerutu, “Menyebalkan. Ia bisa hidup enak di sana sendirian,” Kekesalan hatinya pun bertambah saat Eun Sang melirik foto kakaknya. Ketika ibu masuk ke dalam kamarnya, dia berbalik memunggungi pintu, “Sudah kubilang aku tak mau makan.”
Ibu duduk. Tapi, Eun Sang masih tetap memunggunginya. Ibu memukul bahu Eun Sang dengan keras sampai-sampai Eun Sang menjerit kesakitan. Aku takkan membawa makanan mereka ke rumah lagi. Jam berapa kau akan pergi kerja besok? Aku mesti ke bank.
Mata Eun Sang pun terbelalak mengetahui ibunya mau mengirim semua uang yang dimilikinya sebesar 8,3 juta won yang tersimpan di rekening ibunya untuk kakaknya, yang katanya, bakal melangsung pernikahan di Amerika.
Rupanya pernikahan tidak cuma akan terjadi di keluarga Eun Sang. Rachel Yoo (Kim Ji Won) terkejut begitu mendengar pernyataan bahwa ibunya hendak menikah lagi. Soalnya, perceraian dengan ayahnya belum lama kejadiannya. Apa ayah telah mendengar mengenai kabar ini? Ibu merasa tidak ada gunanya memberitahu eks suaminya. Berita tentang pernikahannya tak lama lagi akan jadi makanan media.
Ibu Rachel meminta putrinya supaya berganti baju dan mengenakan sepatu tanpa hak. Karena, mereka akan makan siang dengan calon suami ibu, yang tidak begitu tinggi. Rachel pun bertanya dengan sindiran yang sinis. “Siapa dia? Siapa orang yang pendek dan cukup terkenal sehingga ia terkenal di media?”
Eun Sang pun bertanya mengenai calon suami kakaknya ketika Eun Sang dan ibu berangkat kerja. Rasa penasaran menyelimuti hati Eun Sang. Apakah calon suami kakaknya itu orang bule atau orang Korea? Apakah kakaknya bakal mengundang dia dan ibunya ke pesta pernikahan?
Ibu menjawab dengan bahasa isyaratnya. Namun, Eun Sang segera celingak-celinguk kiri kanan, kemudian berkata dengan lebih pelan. “Aku sudah minta ibu untuk menulis SMS saja jika kita sedang di luar.” Ibu pun melakukan apa yang diminta Eun Sang dan menuliskan kalimat, “Kakakmu cukup dewasa dengan bisa sekolah ke luar negeri. Jadi ia pasti bisa membuat keputusan yang tepat. Jika kita datang, kita akan malah menjadi noda di sana.”
Eun Sang jengkel dengan pemikiran ibunya yang katrok seperti itu. Hampir saja ia mengeluarkan kalimat yang akan disesalinya, untung dia cukup bisa menahan diri. Akhirnya, dia berkata jika dia akan ke Amerika dan memberikan uang itu langsung kepada kakaknya.
Apabila Eun Sang masih bertanya-tanya mengenai siapa calon kakak iparnya, berbeda dengan Rachel yang sudah tahu pasti siapa calon ayah tirinya. Dia adalah ayah Young Do. Dengan muka pas-pas dan tinggi badan seperti itu, sudah bisa dipastikan jika Young Do mirip dengan ibu kandungnya.
Rachel dan Young Do hanya terdiam mendengarkan bincang-bincang calon laki bini itu. Walaupun jadi obat nyamuk beruntung mereka bisa menahan diri untuk tak mencemoohnya. Percakapan mereka begitu sopan dan berbunga-bunga.
Pada akhirnya, ibu Rachel Yoo memperkenalkan putrinya. Dia mengatakan jika Young Do lahir lebih dulu dari Rachel, dengan demikian Young Do akan menjadi kakak Rachel. Young Do pun memperkenalkan diri dengan, “Hey, sister…” Rachel mengernyit mendengar panggilan Young Do padanya.
Ibu Rachel mengabaikan ketidaksopanan Young Do dan mengatakan harapannya agar Young Do sebagai kakak dapat menjaga Rachel. Young Do tersenyum dan menjawab, “Tentu saja. Ia adalah tipeku.”
Semua orang kaget dengan jawaban Young Do. Young Do berdiri dan berkata bahwa dia akan pergi. Tapi ayahnya memintanya duduk kembali. Ketika Young Do tidak menurut, ayah Young Do langsung berdiri dan menamparnya.
Rachel dan ibunya kaget melihat perlakukan ayah Young Do. Pun begitu Young Do tetap meninggalkan ruangan. Ayah Young Do meminta maaf atas ketidaksopanan putranya. Rachel tidak terima permintaan maaf dari ayah Young Do. Dia akan membuat Young Do meminta maaf padanya.
Seperginya Rachel, ayah Young Do berkata, “Kepribadian Rachel mirip denganmu.” Ibu Rachel pun segera menjawabnya, “Dan kepribadian anakmu mirip dengan mantan istrimu.”
Mendengar nama mantan istrinya disebut-sebut membuat ayah Young Do naik pitam. Tapi, ibu Rachel terlihat tidak takut melihat sifat calon suaminya yang pemarah itu. Dia justru bertanya santai, apakah mantan istrinya itu cantik? Pertanyaan itu menyurutkan amarah calon lakinya.
Rachel memanggil Young Do dan menyapanya, “Hey, brother...” Young Do berniat mengabaikan Rachel, namun tidak jadi lantaran Rachel bertanya paranya, “Kau tahu kan kalau aku bertunangan dengan Kim Tan? Jika kita menjadi saudara… apakah itu menjadikanmu dan Tan sebagai… saudara ipar?”
Tampaknya hubungan antara Kim Tan dan Young Do tidak berjalan begitu baik. Rachel tahu pasti itu. Rachel mengatakan jika bukan cuma Young Do saja yang tidak mau kedua orang tuanya menikah lagi. Dia juga sama tidak sukanya. Namun, di benak Rachel pernikahan ini membuat Young Do lebih tidak suka karena ada Tan.
Jawaban Young Do justru mengejutkan Rachel jika dia tidak membenci pernikahan ini. Bagi orang-orang kaya menikah berarti merger dan akuisisi terselubung. Jika kedua orang tua mereka jadi menikah, akan bisa dilihat perusahaan siapa yang akan mengakuisisi perusahaan siapa.
Young pun menambahkan, “Jadi jika kau ingin menghalangi pernikahan mereka, silahkan. Jangan sampai namamu dari Rachel Yoo menjadi Rachel Choi.” Lantas, Young Do pergi begitu saja meninggalkan Rachel yang telah bungkam seribu bahasa. Sepertinya dia terkena syok mendengar kata-kata Young Do yang menghujam kalbu.
Eun Sang tengah sibuk di sebuah dapur. Ini adalah pekerjaan part time Eun Sang lainnya sebagai pencuci piring. Piring yang harus dibersihkan pun bukan hanya satu dua, melainkan banyak. Di tengah kelelahannya bekerja, seorang teman sekerjanya membuat Eun Sang naik pitam begitu diletakkan baki berisi penuh piring kotor dan hampir jatuh ke bak cuci piring yang tengah dikerjakannya.
Untung Eun Sang orang yang pintar menahan sabar. Tapi, emosi dan rasa frustasi tidak hilang begitu saja. Ketika bosnya memberikan upah dan bertanya mengenai rencana liburannya. Dia mengatakan jika dirinya akan mengunjungi sang kakak yang merencanakan menikah di Amerika. Namun, ia tak ingin kembali ke Korea.
“Kakak menikah di sana berarti ia tak berniat untuk kembali. Dan jika ia tak kembali, itu berarti aku akan terus mencuci piring selamanya dan akan tinggal bersama dengan ibuku. Sepertinya hidupku sudah terprogram dari awal dan itu membuatku sangat marah. Aku sudah menginginkan hal ini sejak aku berusia 8 tahun.”
Eun Sang pergi ke bank untuk menukarkan semua uang simpanannya dan uang ibunya. Di rumah, dia menyiapkan catatan yang biasa digunakan notes yang akan digunakan ibunya untuk berkomunikasi. Ia menemui ibu yang sedang membereskan lemari es dan berkata pelan kalau ia sudah menukar semua uang tabungan ibu menjadi dolar.
“Jangan khawatir. Aku akan memberikan uang ini langsung padanya dan akan kembali. Kupikir akan lebih baik jika ada salah satu keluarga yang menghadiri pernikahannya. ”
Ragu-ragu sebetulnya ibu, tapi diam saja dan tetap membersihkan lemari es. Eun Sang mengatakan pada ibu jika dirinya sedan membuat paspor yang akan jadi tiga hari lagi. Ibu hanya kembali mengangguk dan mengeluarkan baki untuk kacang kedelai.
Eun Sang memasukkan notes yang telah disiapkannya ke dalam lemari, lalu dia membaca notes yang sudah dipakai ibunya. Dia mengambil satu dan membuka tiap halamannya satu per satu.
Nyonya besar datang berkunjung tadi.
Maafkan saya, Nyonya.
Apa yang Anda inginkan untuk makan malam, Nyonya?
Jangan marah pada saya, Nyonya.
Eun Sang menoleh ke ibu yang tengah suntuk memilih kacang kedelai pilihan
Saya tak tahu bahasa Inggris dengan baik. Saya akan mengingat secepat mungkin, Nyonya.
Air mata Eun Sang langsung menetes begitu dia membaca notes berikutnya.
Cuci kering dalam bahasa Inggris.
DRY CLEANING ONLY. DRY CLEANING ONLY. DRY CLEANING ONLY.
Eun Sang menangis tanpa suara ketika dia membuka halaman notes ibunya dan menemukan tulisan yang sama DRY CLEANING ONLY. Dia segera mengambil notes kosong yang tadi dia siapkan dan menuliskan di sana:
Maafkan aku ibu. Aku berjanji aku akan menjadi sukses dan akan kembali untuk menjemputmu. Tunggulah sebentar lagi.
Bersambung ke sinopsis "The Heirs" episode 1 part 3 | Melompat ke episode lain, klik disini
0 komentar:
Post a Comment