Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

April 11, 2014

Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 1-3

Sebelum baca part ini, baca dulu dong sinopsis 'Angel Eyes' episode 1 part 2.

Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 1


Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 1-2

Dong Joo pergi naik sepeda, setelah dirinya disuruh tidak mencampuri urusan Soo Wan. Di tengah-tengah perjalanannya, Dong Joo mengambil sapu tangan. Dia menutup matanya dan mencoba menjadi seorang yang kehilangan penglihatannya. Dong Joo tampak meraba-raba jalan, padahal dia samar-samar bisa melihat ke depan.

Ternyata menjadi orang buta tidaklah mudah. Dia dapat dengan mudah menabraknya dan kakinya pun tanpa sengaja bisa terantuk batu. Terlebih ketika menyeberang jalan. Waktu menyeberang sangatlah sebentar. Orang yang tidak bisa melihat akan kesulitan mencari jalan. Bila tidak ada yang membantu, akan sangat sulit.

Namun itu belum menghentikan Dong Joo untuk merasakan menjadi orang buta. Dong Joo melangkahkan kakinya terus hingga dia sampai di pasar. Seorang pengendara sepeda yang sedang membawa barang-barang, meminta Dong Joo untuk menyingkir. Karena Dong Joo sedang memainkan peran sebagai orang tidak berpenglihatan, Dong Joo bingung harus melakukan apa. Sehingga, pengendara sepeda itu membanting sepedanya ke kiri dan dia sendiri jatuh tersungkur. Si pengendara sepeda kemudian bangun dan memukul Dong Joo yang dianggapnya sedang main-main. Dong Joo hanya bisa meminta maaf seperti Soo Wan yang juga hanya bisa meminta maaf.

Dong Joo berjalan sambil menangis. Sepertinya sekarang dia sudah paham bagaimana sulitnya menjadi seorang yang tidak melihat itu.

*

Dong Joo pun pergi menemui Soo Wan kembali. Ketika akhirnya Dong Joo berpapasan dengan Soo Wan di luar sanatorium, Dong Joo melihat tali sepatu Soo Wan terlepas. Dong Joo membetulkannya. Setelahnya dia menangis, karena dia merasa hidup sebagai orang buta itu sangat menyakitkan dan sulit. Karena itu Dong Joo meminta maaf.

Saat Dong Joo mengantar, Soo Wan mengatakan bila cukup sudah mengasihinya. Karena dirinya tidak mau dikasihani.

"Aku bukanlah orang yang iba. Aku tak memiliki hak mengasihani seseorang," kata Dong Joo. Lalu Dong Joo merebut ponsel yang dipegang Soo Wan. Dia melihat di panggilan cepat Soo Wan hanya ada dua orang. Dong Joo menambahkan nomor ponselnya sendiri di panggilan cepat Soo Wan. "Namaku, Dong Joo. Park Dong Joo," Dong Joo memperkenalkan dirinya.

Soo Wan justru langsung masuk ke rumah. Dong Joo pulang sambil meneriakkan namanya sendiri. Sementara Soo Wan kemudian menyebutkan namanya pelan-pelan.

*

Setelah perkenalan malam itu. Hubungan Dong Joo dengan Soo Wan menjadi dekat. Mereka main sepeda bersama - tentu saja, Dong Joo yang memboncengkan Soo Wan. "Aku juga suka naik sepeda," tutur Soo Wan.

"Apa kau mau naik sepeda?" Dong Joo bertanya. Dong Joo lalu membawa Soo Wan ke lapangan sepak bola, dan membiarkan Soo Wan mengendarai sepedanya yang sudah diberi roda pembantu di roda belakang. "Hati-hati! Aku akan melepasnya!"

Soo Wan pun naik sepeda lurus dengan mulus. Sementara Dong Joo mengikutinya dari belakang. Soo Wan kemudian melepaskan tangannya, dan stang sepeda mendadak bergetar. Soo Wan kehilangan keseimbangannya dan jatuh. Beruntung Dong Joo sigap, sehingga Soo Wan jatuh di atas Dong Joo.

"Kau baik-baik saja?" tanya Dong Joo, bernada khawatir, "Apa kita perlu pergi ke rumah sakit?" Soo Wan membalikkan tubuhnya hingga dirinya terlentang. Tangan-tangan Soo Wan kemudian memegang muka Dong Joo. Tanpa tedeng aling-aling, Soo Wan mengatakan jika muka Dong Joo sepertinya jelek. Hahaha...

Dibilang jelek seperti itu, Dong Joo kesal. Dia mengatakan kalau dirinya itu ganteng. Sampai-sampai cewek-cewek tergila-gila adanya.

*

Dong Joo mengantarkan lagi Soo Wan ke rumahnya. Ketika sampai di depan rumah Soo Wan, Dong Joo bertanya, "Aku tidak melihat anggota keluargamu yang lainnya?" Soo Wan mengatakan jika dirinya tinggal sendirian.

"Apa yang kau lakukan? Tidak takut tinggal sendiri di rumah sebesar ini?" Dong Joo bertanya lagi, makin penasaran sepertinya. Soo Wan menyahut jika dirinya menonton film jika sedang merasa takut. Kemudian Soo Wan mengajak Dong Joo untuk menonton bareng. Dong Joo senang banget dan berjanji ak]an membawakan Soo Wan makanan yang enak untuk dinikmati.

*

Apa yang dimaksud dengan membawakan makanan adalah meminta ibunya memasak sup labu. Awalnya, ibunya tidak mau, namun karena Dong Joo beralasan jika itu adalah permintaan pelanggan maka ibunya mau. Meski dengan perasaan aneh: ada-apa-dengan-anaknya-ini.

*

Keesokan harinya, Dong Joo dan Soo Wan menonton film bersama. Namun menonton film di rumah tidak sama dengan menonton film di bioskop. Karena itu, Dong Joo mengajak Soo Wan untuk menonton film bioskop.

*

Dong Joo mendudukkan Soo Wan di salah satu bangku bioskop dan membiarkannya untuk menonton film. Sementara itu Dong Joo bekerja sebagai kasir di konter popcorn, dll.

Seseorang terlihat sedang menelpon dan membuang puntung rokoknya di tempat sampah. Sayangnya puntung rokok tersebut masih menyala. Api pun menyebar.

Terdengar bunyi alarm kebakaran di bioskop. Seluruh orang panik keluar menyelamatkan diri. Dong Joo yang sedang menjaga konter segera masuk ke dalam ruang theater, mencari Soo Wan. Sayang Soo Wan sudah tidak ada di tempat duduknya.

Soo Wan berusaha menyelamatkan dirinya seorang diri. Di saat dia melewati lorong penuh api, pemadam otomatis di dalam gedung menyala dan memadamkan api. Dong Joo muncul dan meminta maaf karena terlambat datang.

*

Dengan berbasah-basah ria, Dong Joo datang ke rumahnya dengan membawa Soo Wan. Ibunya bingung kenapa di tengah-tengah kerja part-timernya Dong Joo pulang. Dong Joo menjelaskan jika gedung bioskop tempatnya kerja kebakaran.

"Apa Ibu tidak mendengar tentang kebakaran di bioskop?" tanya Dong Joo.

"Ada kebakaran di bioskop?" Yung Hwa melotot tak percaya.

Dong Joo menjelaskan jika dirinya bisa saja terbunuh oleh kebakaran tersebut. Yung Hwa melihat Soo Wan dan meminta penjelasan kepada Dong Joo. Dong Joo menyebutkan jika Soo Wan adalah temannya (yaiyalah keles... Soo Wan itu pasti temen, kalau musuh kenapa juga dibawa-bawa ke rumah? Hello?)

Yung Hwa kemudian menuntun Soo Wan untuk mengganti baju. Awalnya Soo Wan enggan, karena terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri. Namun Yung Hwa mengatakan bila Soo Wan tidak mau, maka Soo Wan bisa tidak keluar dari rumahnya hidup-hidup.

Selesai mengganti bajunya, Soo Wan keluar. Yung Hwa memuji kecantikan Soo Wan. Begitu pula dengan Park Hye Joo (adik Dong Joo). Dong Joo kemudian mengingatkan jika Hye Joo sebaiknya memperkenalkan diri terlebih dulu sebelum bicara. Hye Joo mengikuti apa yang dimaui kakaknya. Dia berdiri di sisi Soo Wan.

"Dari kiri ke kanan ada bayam, telur gulung, daging sapi asin, dan kimchi," kata Yung Hwa menunjukkan di mana letak makanan disediakan. Yung Hwa kemudian menawarkan bubur labu jika Soo Wan tidak menginginkan nasi. Soo Wan menyatakan bila dirinya sangat menyukai bubur labu.

Yung Hwa tahu sekarang siapa pelanggan yang dimaksud Dong Joo ketika minta dibuatkan bubur labu. "Hye Joo, Apa kau mendengarnya? Soo Wan benar benar menyukai bubur labu," kata Yung Hwa.

Hye Joo menimpali, "Aha! Itu apa yang kudengar..."

Dong Joo malu rahasia kecilnya terbongkar. Sementara Soo Wan bingung apa yang telah terjadi sebenarnya. Dong Joo meminta Soo Wan memakan supnya yang mulai dingin.

*

Oh Young Ji masuk ke dalam ruangan di mana Jae Beom ada di sana. Young Ji bertanya apa Jae Beom tidak pulang lagi ke rumah hari ini? Apa Jae Beom masih takut bertemu dengan Soo Wan?

Jae Beom masih takut untuk pulang ke rumah. Sebab, semua dekorasi rumah masih sama seperti sebelum istrinya meninggal. Seolah-olah Jae Beom bisa mendengar suara istrinya.

Young Ji menanyakan apa Jae Beom masih terus mengupayakan operasi mata untuk Soo Wan.

*

Yung Hwa mengatakan kelebihan Dong Joo, yaitu jago olahraga, rangking di kelas, dan ganteng. Dong Joo pula yang membantunya selama ini dengan bekerja paruh waktu.

*

Soo Wan dan Dong Joo mengobrol tentang Yung Hwa di tangga. Kenapa Dong Joo sampai memanggil ibunya dengan namanya saja. Dong Joo menceritakan sejarahnya. Itu karena ayahnya dulu memanggil ibunya dengan nama Yung Hwa saja. Terus hingga keduanya menikah dan punya anak. Namun ibu terpukul ketika ayahnya meninggal dan tidak ada lagi orang yang memanggilnya Yung Hwa. Karena itu, Dong Joo memutuskan untuk memanggil ibunya Yung Hwa saja.

"Sepertinya, aku orang yang cepat dewasa," tukas Dong Joo.

"Park Dong Joo. Apa kau ingin terus membodohi Noona?" tanya Soo Wan.

"Noona?" tanya Dong Joo tidak percaya, "Siapa yang mengizinkanmu untuk menjadi Noonaku?"

Soo Wan menjelaskan jika Dong Joo duduk di tahun kedua SMA Se Young, berarti Dong Joo berusia delapan belas tahun. Sementara dirinya sudah hampir berusia dua puluh tahun.

Dong Joo mengatakan bahwa dia takkan memanggil Soo Wan dengan panggilan Noona. "Pria mana yang memanggil pacarnya dengan Noona?" tanya Dong Joo mengeluh.

Soo Wan mendengar hal tersebut meminta Dong Joo untuk mengulanginya lagi. Dan jawabannya sama, Dong Joo mengeluh jika dia tidak ingin memanggil Soo Wan. Karena dia ingin menjadikan Soo Wan pacarnya. Soo Wan kemudian menjawabnya, "Aku mau."

Dong Joo kemudian berteriak sekencang-kencangnya. "Horee, aku punya pacar. Namanya Yoon Soo Wan..."

Bersambung ke sinopsis drama Korea 'Angel Eyes' episode 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 1-3

0 komentar:

Post a Comment