Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

June 9, 2014

Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 18-1

Di sinopsis Angel Eyes episode 17 kemarin, Soo Wan turun dari mobil karena merasa Dong Joo terus saja mengganggunya. Dong Joo menyusul Soo Wan keluar. Keduanya hampir saja ditabrak mobil lewat.

Dong Joo mempertanyakan apa maksud Soo Wan keluar. Terlebih Soo Wan mengenakan tongkat besinya? Soo Wan menyahut jika itu dilakukannya demi membuat Dong Joo pergi dari sisinya. Semua orang yang ada di sisi Soo Wan selalu saja sengsara. Dong Joo menarik tangan Soo Wan, dan membawanya ke suatu tempat. Ke mana? Baca lanjutannya aja yuk...

Sinopsis Angel Eyes Episode 18


Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 1-2

Rupanya Dong Joo membawa Soo Wan pergi ke rumah lamanya. Dong Joo membiarkan Soo Wan meraba pagar rumah lamanya. Saat itu Dong Joo mengatakan bahwa di tempat inilah kali pertama Dong Joo melihat Soo Wan. "Kau berdiri di atas sana. Kau sangat cantik membicarakan tentang bintang-bintang. Itu membuat ku yang mengantar bubur jadi senang walau kedinginan dipagi buta. Karena, aku bisa melihat mu," jelas Dong Joo.

Nggak berhenti sampai di situ, Dong Joo juga menceritakan bagaimana detak jantungnya berdebar keras kala Soo Wan melingkarkan lengannya di pinggangnya. Rasanya jantung mau meledak. Dong Joo juga berkata sejak Soo Wan ke rumah, Jung Hwa - Hye Joo sangat senang. Dan sejak itu pula, mereka semua terus membicarakan Soo Wan.

"Kau bilang kalau kau menderita dan hatimu penuh rasa sakit. Dari saat aku bertemu denganmu, aku beruntung. Aku sangat bersyukur. Kau membawa kebahagiaan untuk keluarga kami. Itulah kebenaran yang nggak bisa kau sangkal," sebut Dong Joo.

Soo Wan menyahut, "Dong Joo. Itu sebabnya aku nggak bisa. Itu sebabnya aku nggak bisa bertahan. Kau pikir aku adalah anugerah dan membawa kebahagiaan, tapi itu nggak benar. Aku pembawa nasib buruk dan bencana. Kita seharusnya nggak pernah bertemu. Aku baik-baik saja sekarang. Aku tenang. Dari awal, seharusnya aku hidup seperti ini."

Dong Joo menyuruh Soo Wan menarik kembali kata-katanya. Kemudian melarangnya berbicara hal yang nggak-nggak.

Ji Won tampak minum bersama Dong Joo, mengatakan bahwa mungkin kebersamaan mereka membuat nggak nyaman. Meski begitu Dong Joo ingin minum bersama Ji Won. Sebelum meminum "air suci" itu, Dong Joo bertanya apa air itu kuat alkoholnya? Ji Won mengiyakan. Dong Joo meneguk "air sucinya". Lalu Ji Won menanyakan kondisi Soo Wan.

"Dia sangat keras kepala. Kau tahu kata-kata yang paling kubenci? 'Bagaimana jika?' Bagaimana jika kecelakaan itu nggak pernah terjadi? Bagaimana jika sebelumnya Ayah nggak sakit? Bagaimana jika dia nggak meninggal. Bagaimana jika... Bagaimana jika...  Bagaimana jika... Semua ini jelas nggak berguna. Kau nggak akan pernah bisa kembali dan mengubah semua itu. Itu sebabnya aku benci kata-kata... 'Bagaimana jika?' Namun belakangan ini, aku nggak bisa berpikir tentang hal itu. Bagaimana jika aku nggak sakit malam itu? Bagaimana jika... Ibuku nggak pernah mengalami kecelakaan? Bagaimana jika aku bisa menyelamatkan Direktur? Apa Soo Wan tahu... Meskipun aku terus berpikir 'bagaimana jika'... Tapi untuk 'bagaimana jika aku nggak pernah bertemu dengannya', aku nggak akan pernah... Memikirkan pertanyaan itu..." ungkap Dong Joo, membagi perasaan getirnya terhadap Soo Wan kepada Ji Won, "Dia seharusnya tahu. Tapi dia terus menyalahkan dirinya sendiri. Bagaimana bisa itu salahnya? Itulah maksudku."

Kata-kata terakhir yang diucapkan Dong Joo kepada Ji Won rupanya cukup membekas. Saat Ji Won mencuci muka dia menatap cermin. Menatap bayangan dirinya di cermin. Kata-kata ibunya, yang telah melakukan segalanya untuk melakukan semuanya untuk Ji Won pun juga teringang. Ji Won memukul cermin dengan tangan kanannya hingga retak untuk melampiaskan penyesalan hatinya. "Ini semua salahmu, Kang Ji Woon..." demikian Ji Won berujar kepada dirinya sendiri.

Dokter yang menangani Soo Wan memberitahu Dong Joo untuk nggak melakukan penekanan terhadap Soo Wan. Dong Joo nggak boleh mencampuri apa yang keinginan Soo Wan. Jika begitu akan sulit memproses penyembuhan Soo Wan secara psikologis. Dokter meminta Dong Joo untuk membiarkan Soo Wan dan memperhatikannya saja.

Benar, Dong Joo nggak melakukan apapun saat Soo Wan melakukan aktivitasnya. Dong Joo hanya membantu tanpa berkata-kata.

Bosnya Min Soo kembali menemui Young Ji di rumah sakit. Kali ini bukan di ruangan terbuka, melainkan di ruangan Young Ji sendiri. Bosnya Min Soo menjelaskan jika Detektif Kim berhasil memotret mereka berdua saat bertemu tempo hari. Dan keterlibatan Jaksa Kang dalam kasus tabrak-lari juga sudah mulai teruak. Bosnya Min Soo mengaku akan mengambil alih kasus tersebut sampai tuntas. Kali ini.

Sebelum bosnya Min Soo berkata lebih lanjut, Young Ji mengungkapkan jika Ji Won sudah tahu segala kebenarannya. Hal ini akan membuatnya ingin mengaku. Bosnya Min Soo menjelaskan jika sampai Ji Won mengaku pada Min Soo, habis sudah. Karena itu, bosnya Min Soo meminta Young Ji untuk bisa membuat Ji Won tutup mulut. Young Ji bertanya, apa yang akan terjadi jika Ji Won mengaku?

Bosnya Min Soo mengatakan untuk sekarang belum ada orang yang jika Ji Won adalah pengemudi mobil yang menabrak Jung Hwa. Young Ji mengungkapkan jika semuanya harus "bersih". Sebab, jika nggak, maka Young Ji, Ji Won, dan Jaksa Kang harus menanggung akibatnya. Intinya sama bosnya Min Soo berjanji akan menangani sisanya jika Young Ji bisa mengurus Ji Won. Saat bersamaan Ji Won masuk ke dalam ruangan dan menemukan ibunya sedang berbicara dengan bosnya Min Soo. Bosnya Min Soo segera pergi.

Meski nggak bercerita apa-apa, Ji Won tahu jika ibunya tengah merencanakan sesuatu. Karena itu, Ji Won meminta ibunya untuk menghentikan rencananya itu. "Tidakkah Soo Wan dan Direktur Yoon cukup sebagai korbannya?" tanya Ji Won. Young Ji nggak peduli. Dia tetap akan melakukan rencananya. Namun Ji Won memohon supaya ibunya nggak melakukannya. Biar bagaimana pun Ji Won merasa harus dihukum, karena telah bersalah. "Jika Ibu benar-benar mencintaiku, hentikanlah sampai di sini. Kumohon..." pinta Ji Won penuh harap.

Malam harinya, Ji Won menatap rumah Soo Wan dengan perasaan nggak tenang.

Hye Joo yang menemui Soo Wan sama sekali nggak menyangka dengan kondisi unnie-nya itu. Hye Joo bertanya sambil menahan air matanya menetes, kenapa Soo Wan melakukannya sekeras ini. Hye Joo terus saja merajuk. Namun Soo Wan hanya mengucapkan maaf. Dong Joo menenangkan Hye Joo dengan mengatakan bahwa Soo Wan akan sembuh. Sebelum pergi Hye Joo memberikan benang rajut berwarna ungu kepada Soo Wan, dan berjanji akan membuatkan rajutan untuk Soo Wan dari benang ungu tersebut.

Min Soo menghubungi Ji Won sebentar untuk mengecek suara yang ditemukannya di laporan 119 dan suara Ji Won. Setelah selesai memeriksa, petugas memastikan 96 persen bahwa suara yang diceknya ada adalah dua suara yang sama. Min Soo keluar ruangan dengan perasaan nggak percaya. Berulang kali dia menyangkalnya, mungkin saja bukan Ji Won yang mengendarai mobil tersebut.

Malam-malam betul Detektif Kim pulang ke kediamannya. Saat berjalan ke arah rumahnya, seorang pria yang besar kemungkinan memecahkan kepala Detektif Kim menatapnya. Begitu Detektif Kim mendekati rumah, pria itu pergi. Lalu Detektif Kim mendapat telpon dari bosnya Min Soo yang mengajaknya bertemu. Detektif Kim berniat menemuinya besok sambil bergumam bahwa umpan sudah dimakan.

Keesokan hari waktu menelpon bosnya Min Soo sebuah truk berjalan ke arah Detektif Kim. Hal itu membuat Detektif Kim kikuk. Sehingga, dia bingung harus menghindar atau terdiam. Beruntung Min Soo yang mengendarai mobil sedan datang tepat waktu. Sewaktu truk itu mendekat, Min Soo membiarkan sisi mobil lainnya ditabrak oleh truk tersebut. Selamatlah Detektif Kim, dan Min Soo juga.

Si pengendara truk, yang nggak lain adalah orang yang menguntit Detektif Kim sebelumnya berusaha kabur. Namun dengan tendangan tanpa bayangan, Detektif Kim menendang punggung si pengendara truk hingga terjengkang. Min Soo menambahi tendangan. Sehingga si pengendara truk nggak bisa bangkit lagi. Keduanya senang telah menangkap salah satu bukti.

Setelah si pengendara truk diambil oleh pihak berwajib. Detektif Kim menatap Min Soo dan mengajaknya untuk menyelesaikan kasus yang sudah mereka tangani sejauh ini. Tapi, badan keduanya rentek.

Bosnya Min Soo menghubungi Young Ji dan menyuruhnya untuk menghubungi Jaksa Kang supaya dia nggak sendirian saat di sel. Young Ji bingung dengan pernyataan itu. Dan belum sempat melakukan apa-apa. Min Soo, Detektif Kim, dan beberapa polisi masuk ke ruangan Bosnya Min Soo dan menangkapnya atas tuduhan pembunuhan berencana. Bosnya Min Soo terdiam nggak bisa berbuat apa-apa. Detektif Kim mengerlingkan matanya kepada Min Soo.

Sementara itu, Young Ji langsung kalut. Dia keluar ruangannya dengan buru-buru dan langsung masuk ke kamar untuk mengepak baju. Ji Won yang melihat itu bertanya apa yang dilakukan ibunya. Young Ji menyuruh Ji Won untuk bersiap-siap pindah ke rumah sakit di Australia. Seolah tahu apa yang sedang terjadi, Ji Won menghela napas. Dia nggak melawan kata-kata ibunya. Justru sebaliknya, dia menuruti kata-kata ibunya dan meminta izin untuk mengepak baju-baju Young Ji.

Young Ji mengantarkan Ji Won ke parkiran untuk mengantarkan anaknya. Sebelum Ji Won jalan, Young Ji meminta putranya untuk menghubunginya sesampainya di Australia. Ji Won mengangguk dan tersenyum. Akhirnya, mobil yang dikendarai Ji Won pun jalan.

Di tengah jalan, Ji Won menghubungi Min Soo. Ji Won berniat memberitahu Min Soo sesuatu.

Apa yang Ji Won ingin katakan? Bersambung ke sinopsis drama Korea Angel Eyes episode 18 bagian 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 18-1

0 komentar:

Post a Comment