Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

August 3, 2014

Sinopsis It's Okay That's Love Episode 3

Sinopsis It's Okay That's Love Episode 3

Sebelumnya, kalian bisa baca sinopsis Korean drama It's Okay That's Love episode 2. Jae Yul menuang wine untuk Hae Soo. Melihat wine yang dituangkan hanya setengah, Hae Soo menyuruh Jae Yul untuk mengisinya sampai penuh. Setelahnya, Jae Yul memberikan wine itu pada Hae Soo. Dan psikiater cantik itu menerimanya sambil mengoceh. Dia pun menyiramkan wine-nya pada Jae Yul yang tengah menuang wine untuk dirinya sendiri. "Apa aku keliatan gampangan?" tanya Hae Soo kemudian masuk kamar. Dia terus mengoceh akan membuat Jae Yul hengkang dari rumah kontrakannya. Namun, terdengar pintu kamar Hae Soo diketuk. Hae Soo membukanya sambil ngomel-ngomel. "Apa laaa..." Belum kalimatnya utuh diucapkan, wine dari gelas Jae Yul mengenai mukanya. Hae Soo kaget.

Jae Yul mengingatkan kalau siraman itu dilakukan atas perlakuan Hae Soo barusan. Yang menyiram Jae Yul duluan. "Kan sudah kubilang, penghinaan dibalas penghinaan. Kuberi saran padamu sebagai roommate. Kepribadianmu yang seperti itulah membuatmu dicampakkan pria," Jae Yul berkata, dan berlalu dari hadapan Hae Soo. Hae Soo memanggil Jae Yul dengan kasar. Jae Yul berhenti dan menengok. "Kau mau minum lagi?" tawar Hae Soo. Tapi, Jae Yul mengungkapkan bahwa dia sudah kehilangan selera.

Mereka berdua pun masuk kamar masing-masing.

*

Di dalam kamarnya, Hae Soo mengganti bajunya yang basah. Dia terus saja mengoceh tentang sikap Jae Yul. Sampai-sampai Hae Soo tidak sadar mengenakan hot pants secara terbalik. Dia kemudian keluar kamar.

*

recap, synopsis, sinopsis, drama korea, k-drama, 2014, It's Ok, That's Love, Gwaenchana, Sarangiya, 괜찮아, 사랑이야, Zo In-Sung, Kong Hyo-Jin, episode 3.
recap, synopsis, sinopsis, drama korea, k-drama, 2014, It's Ok, That's Love, Gwaenchana, Sarangiya, 괜찮아, 사랑이야, Zo In-Sung, Kong Hyo-Jin, episode 3.

Di dalam kamarnya, Jae Yul langsung menulis di papan-papan dinding kamar tentang plot novel baru yang akan ditulisnya. Tiba-tiba, terdengar suara alarm berisik mengganggunya. Sunbae Jo yang sedang mau mencuci pun kaget. Soo Kwang yang sedang melayani pembeli di kafenya juga mendengar alarm itu. Dia buru-buru menyelesaikan dan segera masuk. Ternyata alarm itu dibunyikan oleh Hae Soo. Kemudian, Sunbae Jo berteriak. Meminta Hae Soo menghentikannya.

*

Hae Soo pun langsung masuk ke kamar Jae Yul. Kedatangan Hae Soo yang tiba-tiba membuat Jae Yul kaget. Tanpa basa-basi, Hae Soo menyuruh Jae Yul keluar dari rumah kontrakan mereka. Jae Yul mengernyitkan dahi. Sunbae Jo dan Soo Kwang kemudian masuk kamar Jae Yul juga. Mereka berdua bertanya apa yang telah terjadi. "Aku mengusir Jang Jae Yul dari sini!" jelas Hae Soo, "Ada yang keberatan?"

Sunbae Jo meminta Hae Soo menjelaskan duduk perkaranya terlebih dulu. Dia kemudian mengomentari hot pants Hae Soo yang terbalik. Dia bertanya, "Apa yang terjadi pada kalian berdua?" Jae Yul meminta Sunbae Jo tidak bicara informal padanya. Sunbae Jo menampik permintaan itu, soalnya Jae Yul juga bicara informal padanya. Dia bertanya, "Apa permintaan Hae Soo disebabkan kepribadian pria ngeyel ini? Memangnya kenapa, kalian kan gak punya hubungan yang serius?"

Hae Soo tidak peduli. Dia meminta roommate yang setuju Jae Yul hengkang untuk tunjuk jari. Dengan polos, Soo Kwang mengangkat tangannya. Keputusan sudah diketuk. Hae Soo mengatakan Jae Yul harus angkat kaki dari rumah kontrakan mereka. Jae Yul minta penjelasan pada Hae Soo. Kenapa dia harus keluar? Pasalnya, seperti disebutkan dalam episode 2, di rumah kontrakan ini diizinkan tidak ada aturan. Sunbae Jo setuju dengan Jae Yul. Jika Hae Soo menyuruh Jae Yul keluar, maka harus disertai alasannya. Sunbae Jo pun mengajak Soo Kwang di duduk sisi tempat tidur Jae Yul. Menatap Jae Yul dan Hae Soo.

"Itu tempat tidurku. Bangun!" perintah Jae Yul. Sunbae Jo dan Soo Kwang pun berdiri.

Jae Yul masih meminta penjelasan pada Hae Soo. Sudah bayar, kenapa harus disuruh angkat kaki. Hae Soo memberikan alasannya, yang sepertinya bersifat personal, bahwa dia tidak suka Jae Yul. Sunbae Jo dan Soo Kwang kembali duduk di tepi tempat tidur Jae Yul. Menonton Hae Soo - Jae Yul adu argumen. "Kau ingat betapa kasarnya aku padamu dari awal?" tanya Hae Soo. Jae Yul mengiyakan. Dia masih ingat betul. Ketika itu, mereka mengejar Byun Soo (pasien sakit jiwa yang ditangani Hae Soo) dan kepala Jae Yul berdarah gara-gara ditimpa vas beling oleh Hae Soo di bar. "Bukannya meminta maaf atau mengucapkan terima kasih, kau dengan kasarnya menyuruhku mengirim nomor rekening sebagai uang ganti rugi! Kebanyakan orang akan memutuskan hubungan dengan orang model seperti itu!" tukas Jae Yul tidak kalah kasar.

Hae Soo menyahut itulah kenapa dia mau Jae Yul pergi. Alasannya, dengan begitu, akan ada kemungkinan Jae Yul untuk menganggapnya sebagai 'mangsa'. Yang kemudian akan ditidurinya. Lagi, Hae Soo menuding Jae Yul menderita OCD - Narcissistic Personality Disorder. Jae Yul mencemooh Hae Soo, "Jangan GR! Kau pikir dirimu menarik?" Hae Soo memberikan fakta bahwa pria yang menganggap wanita sebagai 'mangsa' tidak peduli pesona 'mangsanya'. Tujuannya hanya 'makan'. Jae Yul menampik. Dia yakin tidak 'selapar' itu melihat Hae Soo.

"Bukankah ini pelecehan seksual?" tanya Hae Soo, berbalik pada kedua temannya. Meminta dukungan. Tapi, dengan pede, Jae Yul mengungkapkan kalau Hae Soo-lah yang memulainya lebih dulu. Soo Kwang dan Sunbae Jo membenarkan pernyataan Jae Yul. Hae Soo masih mengoceh. Dengan sangat yakin, dia memastikan Jae Yul takkan bisa menidurinya di tempat tidur yang sekarang diduduki Soo Kwang dan Sunbae Jo. Dan tetap meminta Jae Yul untuk pergi dari rumah tersebut. "Jangan masuk kamarku!" pekik Hae Soo.

Tapi, Jae Yul mengingatkan bahwa Hae Soo yang masuk kamarnya lebih dulu. Dia meledek apa Hae Soo ketakutan dan mau mencari 'kawan tidur'? Kemudian, dia meminta maaf karena Hae Soo baru saja putus dengan pacarnya. Tapi, Jae Yul meminta Hae Soo tidak menyalahkan dirinya atas insiden tersebut. "Aku sungguh tidak tahu saat itu. Aku memang salah, telah memberitahumu," ungkap Jae Yul.

Hae Soo merasa Jae Yul berbohong padanya. Pura-pura tidak tahu, padahal tahu. Seperti di talkshow. Jae Yul 'mencabik-cabik' Hae Soo. Jae Yul meminta maaf lagi, karena ketidaktahuannya. Hae Soo menambahi, gara-gara ketidaktahuan Jae Yul dikhianati pacar dan temannya sendiri? Jae Yul mengiyakan, untuk bisa berciuman mesra. Hae Soo tertohok. Dia menuduh Jae Yul suka menulis rasa sakit orang lain? Jae Yul menjelaskan kalau dia menulis rasa sakitnya sendiri supaya bisa tetap hidup. Jadi, tidak ada alasan baginya untuk peduli rasa sakit orang lain. Kemudian, Jae Yul menggarisbawahi kalimat Hae Soo, "'Apa rasa sakit orang lain terdengar lucu, jadi kau menulisnya?' Aku suka baris ini! Oke, aku akan meninggalkan rumah ini. Beri aku waktu empat hari. Aku cuma perlu 4 hari. Tapi, pindah juga dari rumah sakitmu."

Hae Soo menengok pada Sunbae Jo. Apa maksud perkataan Jae Yul? Sunbae Jo menyebutkan kalau dia lupa memberitahu Hae Soo bahwa bangunan itu adalah milik Jae Yul. Kemudian, Jae Yul menyuruh Soo Kwang cari pekerjaan lain. Karena, dialah yang punya kafe tempat Soo Kwang bekerja. Setelah itu, Jae Yul menyuruh mereka semua keluar. Hae Soo, yang masih keras kepala, mengiyakan.

*

Setelah perang mulut di dalam kamar Jae Yul, ketiga roommate - Hae Soo, Soo Kwang, dan Sunbae Jo - terduduk di sofa. Diam. Jae Yul lewat membawa payung. Kemudian mengingatkan mereka untuk mengambil cucian yang dijemur di halaman. Karena, sepertinya hari mau hujan. Mereka bertiga tidak percaya ucapan Jae Yul. Tapi, setelah Jae Yul keluar dari rumah, tidak lama kemudian hujan turun. Sunbae Jo berkomentar kalau Jae Yul seperti peramal. "Kita harus bagaimana?" tanya Hae Soo.

Sunbae Jo kemudian memarahi Hae Soo yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Melampiaskan amarah pada Jae Yul, karena putus-cinta dengan Produser Choi Ho. Hae Soo meminta Sunbae Jo tenang. "Tenang bagaimana, kita cuma punya waktu empat bulan tersisa di rumah ini dan kurang dari seminggu untuk kantorku," hardik Sunbae Jo. Lagipula, tempat yang mereka tinggali saat ini murahnya tidak ketulungan - 70% lebih murah dari tempat lain. Hae Soo menyuruh Sunbae Jo menghubungi Ayah atau Hyungnim-nya. Soo Kwang membenarkan. Sunbae Jo pun mengikuti petunjuk Hae Soo. Dia menghubungi Hyungnim-nya. Ketika ditelpon diangkat, belum sempat bicara, Hyungnim-nya Sunbae Jo langsung menghardik. Tidak ada uang lagi untuknya. Telpon pun ditutup. Sunbae Jo menjelaskan kepada Hae Soo dan Soo Kwang bahwa begitulah hubungan kekeluargaan mereka. Sangat mengerikan.

Soo Kwang mengatakan bahwa dia memiliki uang. Hae Soo dan Sunbae Jo bertanya berapa yang dimiliki Soo Kwang. Soo Kwang menyebutkan angka, "10 ribu, eh 8 ribu ding. Hmm, atau 4 ribu dolar ya?" Semangat Hae Soo dan Sunbae Jo melempem.

*

Sementara itu, Jae Yul tengah membeli sesuatu di toserba. Ketika keluar, serombongan cewek-cewek sekolah memberinya uang. Menyuruhnya membelikan rokok, sementara para cewek sekolah itu menunggu di luar. Jae Yul masuk dan beberapa saat kemudian keluar. Dia memberikan plastik hitam pada cewek yang menyuruhnya membeli rokok, sambil mengatakan kalau cewek itu cantik. Kemudian, pergi. Cewek itu senang dipanggil cantik. Tapi, dia kemudian membanting plastik hitam yang diberikan Jae Yul. Isinya bukan rokok, melainkan susu kotak.

*

Ketika Jae Yul kembali, Hae Soo menatap layar. Di sana, tampak Produser Choi Ho mengemis permintaan maaf dari Hae Soo. Jae Yul masuk ke kamar begitu saja. Sunbae Jo mendekati Hae Soo dan memintanya untuk menyuruh Produser Choi Ho masuk atau pergi. Hae Soo mematikan layarnya dan naik ke kamar.

*

Di luar, Produser Choi Ho terus berteriak-teriak. Minta Hae Soo turun dan menemuinya. Teriakan itu membuat Jae Yul, yang sudah bersiap untuk menulis, kehilangan kata-kata. Dia kemudian keluar untuk menyuruh Hae Soo menemui Produser Choi Ho. Ketika hendak mengetuk pintu kamar Hae Soo, Jae Yul mengurungkan niatnya. Dia berbalik kembali ke kamar. Lalu, pintu kamar Hae Soo dibuka. Hae Soo pun turun menemui Produser Choi Ho.

Jae Yul masuk ke dalam kamarnya kembali. Tapi, meskipun tidak terdengar lagi suara Produser Choi Ho, kata-kata telah hilang dari benaknya. Dia mengurungkan untuk menulis. Dia memutuskan berdiri dan menghadap jendela. Menatap Produser Choi Ho dan Hae Soo yang bicara.

Produser Choi Ho mengatakan bahwa yang suka adalah Min Young bukan dirinya. Mereka hanya pergi ke kafe satu kali. Setelah dia mengaku meminta Min Young menjauhinya. Karena dia mencintai Hae Soo. Tapi, Min Young justru menempel terus. Lalu, Jae Yul kebetulan melihatnya. "Benarkah?" komen Jae Yul. Produser Choi Ho berlutut. Dia tidak mau putus. Sebaliknya dengan Hae Soo. Jae Yul menutup jendelanya. Lalu, Produser Choi Ho mengungkapkan bagaimana susah dirinya belum bisa meniduri wanita paling dicintainya setelah 300 hari jadian. "Apakah itu normal?" tanya Produser Choi Ho. Pertanyaan itu membuat Hae Soo menjelaskan sekali lagi alasannya tidak mau tidur bersama. Itu karena trauma perselingkuhan Ibunya. Hae Soo punya gangguan, yang menganggap seks itu buruk. Bahkan untuk pasangan yang saling mencintai sekalipun. Soo Kwang berkomentar kalau Produser Choi Ho itu orang brengsek. Tapi, Sunbae Jo meminta Soo Kwang tenang. Diam dan dengarkan pembicaraan mereka.

Hae Soo mengungkapkan sebenarnya dia mau mengobati gangguan itu bersama Produser Choi Ho. Tapi, setelah dia tahu, Produser Choi Ho pernah berciuman dengan Min Young. Itu tidak bisa lagi dilakukan. Pasalnya, setiap kali Hae Soo berciuman, pasti akan teringat wajah Min Young. Seperti dia teringat wajah Ibunya yang berciuman dengan pria lain selama bertahun-tahun. Kesulitan Produser Choi Ho menunggu 300 hari masih mending dibandingkan dia yang menunggu bertahun-tahun. "Hari ini adalah hari terakhir aku melihatmu." Hae Soo pun masuk, meninggalkan Produser Choi Ho kehujanan. Mereka resmi putus.

*

Hae Soo masuk ke kamarnya dengan baju basah. Dia menghadap jendela.

*

Di kamarnya, Jae Yul membuka lemari handuk. Dia terdiam beberapa waktu. Kemudian pergi, tapi kembali dan mengambil beberapa handuk.

*

Akhirnya, Hae Soo melihat Produser Choi Ho yang akhirnya pergi. Di luar kamar terdengar ketukan. Ketika membuka pintu, Hae Soo melihat tiga handuk kering ada di lantai. Dia tahu yang memberikan handuk itu adalah Jae Yul. Hae Soo mengambil handuk itu.

*

Keesokan harinya, Hae Soo yang sedang joging berpapasan dengan Jae Yul yang juga sedang joging. Hae Soo hendak mengatakan sesuatu, tapi Jae Yul lewat begitu saja. Kaki Hae Soo pun tersandung sendiri, menyebabkannya terjatuh. Jae Yul berhenti dan melihat Hae Soo saja. Hae Soo berdiri dan berlari kembali. Jae Yul pun melakukan hal sama.

*

Hae Soo bersama beberapa rekannya melakukan terapi ECT [Terapi electroconvulsive (ECT) - perawatan psikiatris untuk depresi yang menginduksi tegangan elektronik.] kepada Soo Bin. Terapi ini diharapkan bisa menstabilkan zat dalam otak yang sedang stres. Para dokter, termasuk Hae Soo, berharap dengan melakukan ini selama dua sampai tiga minggu akan membuat komunikasi ibu atau dokter dengan Soo Bin menjadi lebih baik.

Di luar ruangan, Hae Soo ditanyai temannya apa Soo Bin sudah bicara dengan ibunya. Hae Soo mengatakan belum. "Baru kemarin dia bilang padaku, katanya ibunya akan lebih baik tanpa dia," jelas Hae Soo, "Kupikir dorongan bunuh dirinya cuma bersifat sementara. Tapi rasa bersalah pada ibunya telah lama diotaknya." Tapi ibunya sudah menunjukkan tanda-tanda kasih sayang. Teman Hae Soo meminta mereka menunggu perkembangan selanjutnya.

Mereka pun berjalan pergi. Hae Soo kemudian lewat ruangan pasien yang tukang gambar bug*l. Dia melongok sebentar, dan menatapnya, tapi terus berlalu.

*

Jae Yul naik ke sebuah rumah. Gang Woo menyapanya, mengatakan dia sudah meninggalkan novel barunya di kotak pos Jae Yul. Dia menyuruh Jae Yul membacanya. Sebelum pergi Gang Woo menyuruh Jae Yul untuk menerbitkan novel baru. Kemudian balas dendam pada Lee Pool Ip. Jae Yul tersenyum melihatnya, dan mengambil printout novel Gang Woo di kotak pos.

*

Hae Soo mendekati pasien yang suka gambar bug*l. Dia bertanya apa yang sedang dilakukannya. Pasien itu menjawab kalau dia sedang menggambar Hae Soo secara detail. Hae Soo bertanya apa pasien tidak kasian dengan ibunya yang sudah pakai semua uang dari kerja serabutan untuk bea perawatan rs? Si pasien acuh tak acuh menjawabnya. Dia mengatakan kalau itu urusan ibunya. Hae Soo pun pergi dengan kesal.

Temannya bertanya apa yang terjadi. Hae Soo menyebutkan jika dia mau menyerah saja dari pasiennya.

*

Jae Yul keluar dari kamar mandinya. Dia membuka pintu kamarnya dan melihat Hae Soo sedang membakar lilin. Setelah lilin menyala, Hae Soo berdoa.

*

Keesokan pagi, Jae Yul membuat sarapan. Jae Yul memberikan gelas untuk Hae Soo. Walaupun terkejut, Hae Soo menerimanya. Soo Kwang dan Sunbae Jo datang. Jae Yul meminta mereka semua duduk. Sunbae Jo bertanya apa sarapan yang dibuat Jae Yul tanda perdamaian? Kemudian, Sunbae Jo berbicara omong kosong untuk menjilat. Tujuannya supaya mereka tetap diizinkan tinggal di sana. Hae Soo mengingatkan supaya Sunbae Jo tidak bersikap demikian. Tapi, Sunbae Jo marah pada Hae Soo. Giliran Soo Kwang yang mengingatkan Sunbae Jo. Sunbae Jo juga memarahinya.

Tapi sepertinya upaya Sunbae Jo tidak berguna. Sebab, Jae Yul kemudian berdiri. Dia mengatakan sarapan tersebut adalah hadiah perpisahan. Jae Yul pergi meninggalkan mereka semuanya.

Sepeninggalnya Jae Yul, ketiga roommate itu masih ada di meja makan. Hae Soo tetap menyendok makanannya ke mulut. Sunbae Jo bertanya apa sekarang masih bisa makan? Soo Kwang mengatakan bahwa dia punya 3 ribu dolar. Kemudian Hae Soo punya 30 ribu dolar. Jika Sunbae Jo bisa menjual asetnya, maka akan bisa ada beberapa ribu dolar. Jika digabungkan, mereka masih bisa menyewa apartemen tiga kamar. Bahkan, bisa membelinya. "Apa masalahnya?" tanya Soo Kwang bodoh.

"Terus gimana dengan kantor praktikku?" tanya Sunbae Jo, "Praktikku di balkon?" Hae Soo menyebutkan dengan dana segitu, mereka pasti masih bisa menyewa tempat baru. Tapi, sepertinya itu ide yang buruk. Di antara mereka bertiga muncul pemikiran bahwa harus meminjam. Pertanyaannya siapa yang harus meminjam? Mereka pun hompipa. Yang kalah ternyata Hae Soo. Sunbae Jo dan Soo Kwang mengangkat piring mereka meninggalkan Hae Soo.

*

Sunbae Jo dan Hae Soo berdiri di depan kamar Jae Yul. Sambil menunggu pintu dibuka, Sunbae Jo berkata, "Pria pasti akan takluk, jika wanita mengibaskan ekornya seperti anak anjing. Kau bisa bermesraan dengan pria selama 300 hari, tapi tidak pernah tidur dengannya."

Ketika pintu dibuka, Sunbae Jo pergi meninggalkan Hae Soo. Jae Yul berdiri di pintu kamarnya. Tapi, dia kemudian menyuruh Hae Soo masuk saat terdengar suara ponselnya. Ketika mengangkatnya, terdengar suara Gang Woo menanyakan novelnya. Wajah Jae Yul menahan amarah. Dia mengungkapkan kekesalannya pada Gang Woo. "Kenapa kau menulis novel ini? Apa ini sebabnya kau terus mengikutiku? Kau membuatku jadi pelakunya? Ini bukan tentang hyungku, tapi aku kan? Apa ini hasil dari enam bulanmu menulis? Kau gak punya sedikit pun imajinasi. Kau mengumpulkan semua artikel berita dari masa laluku. Dan membuatku jadi pelakunya, bukannya hyungku... Jangan pernah meneleponku lagi." Setelah menutup telpon, Jae Yul menyuruh Hae Soo bicara seperlunya saja. Hae Soo menyebutkan bahwa dia sedang ingin mengetahui sisi psikologis karakter novel yang dibacanya. Jika terjawab, itu juga bisa membantu mengobati pasiennya. Jadi, karakter novel yang dibaca Hae Soo adalah wanita yang suka menggambar alat kelam*n.

Jae Yul menjawab tidak mengapa. Apa salahnya menggambar alat kelam*n? Hae Soo bertanya, "Bukankah itu aneh?" Jae Yul bertanya apa buruknya melakukan itu. Toh, itu hanya gambar. Jika Hae Soo mau, ada contoh di internet, tentang seniman yang menggambar alat kelam*n dengan detail. Namanya Ahn Chang Hong. Hae Soo terdiam beberapa saat. Lalu setuju dengan pernyataan Jae Yul. Dia kemudian pergi, tapi kembali lagi untuk bertanya lagi tentang latarbelakang psikologis wanita itu. Muda, belum punya pengalaman dengan pria, ibu tunggal yang sangat baik dan peduli padanya, dan tidak menyakitinya. Jae Yul menjawab, "Ibuku yang terlihat seperti malaikat saja sering menyakitiku kok." Hae Soo kemudian pergi lagi.

*

Hae Soo meminta dokter Kim menjadwalkan konsultasi dirinya dengan Hwan - pasien penghirup lem. Hae Soo menggumam kalau Jae Yul berguna juga.

*

Jae Yul sedang bersiap berangkat ketika mendengar suara Hae Soo pamit kerja. Dia agak kesal mendengar suara telpon terus-menerus berdering. Kemudian mematikan telponnya.

*

Gang Woo tampak kesal telponnya tidak diangkat Jae Yul. Dia menggebrak meja sebagai sasaran kekesalannya.

*

Bersambung ke sinopsis drama Korea It's Okay, That's Love episode 3 part 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis It's Okay That's Love Episode 3

0 komentar:

Post a Comment