Sinopsis It's Okay, That's Love Episode 2

Sebelumnya, kalian bisa baca dulu sinopsis K-drama It's Okay, That's Love episode 1.

Sinopsis It's Okay, That's Love Episode 2

Prolog

Seorang wanita berteriak-teriak memanggil nama Soo Bin. Begitu diberitahu dua orang wanita kalau Soo Bin ada di apartemen atas, wanita itu bergegas ke atas. Ketika naik, wanita itu mendengar seseorang berteriak. Wanita itu menghampiri asal suara lalu berteriak, "Oh, tidak!"

*

Jae Yul berjalan keluar. Dia ingat perawat mengatakan kalau Hae Soo sudah pergi. Tepat di saat, Jae Yul masih belum sadarkan diri. Tapi, Hae Soo meninggalkan sebuah catatan. Jae Yul membaca catatan yang berisi: Kirimkan nomor rekeningmu ke nomor telepon ini. Aku akan memberimu ganti rugi. Jae Yul meremas catatan itu dan membantingnya. Tapi dipungutnya kembali supaya dia bisa menghubungi Hae Soo.

*

Ketika dihubungi, Hae Soo bersikap tidak punya kepentingan lain terhadap Jae Yul. Karena, Jae Yul berkata omong kosong. Ditutup tanpa permisi, membuat Jae Yul kesal. Tapi tidak dengan Hae Soo. Setibanya di rs, dia segera diberitahu tentang kondisi seorang pasien. Ya, pasien itu adalah Soo Bin. Rekan dokter Hae Soo menjelaskan kalau Soo Bin hanya fraktur ankle, luka kecil, dan lecet-lecet. Karena Soo Bin jatuh ditumpukkan kardus.

Hae Soo menggebrak pinggir tempat tidur. Dia memarahi Ibunya Soo Bin. Sontak, Ibunya Soo Bin menangis. Rekan dokter Hae Soo lainnya memberikan kantong napas untuk Ibunya Soo Bin supaya tenang. Dia menyuruh Hae Soo keluar ruangan. Hae Soo berjalan keluar setelah mengingatkan supaya mentransfer Soo Bin ke departemen psikiatri dan meminta yang lain mengkonsultasikannya dengan OS [Bedah Ortopedi (OS) - cabang operasi yang menyangkut sistem muskuloskeletal.]

*

Sunbae Jo bertanya pada Lee Young Jin ditelpon. Kenapa harus dia yang mengkonsultasi Hae Soo? Tapi sepertinya telpon langsung ditutup. Seorang pria datang sambil marah-marah. Dia menuduh Sunbae Jo menyembunyikan anak-istrinya. Sunbae Jo mengingatkan pria, yang ternyata bernama Lee Jang Suk, itu telah memukul anak-istrinya bila marah. Sunbae Jo memberikan dua opsi: melanjutkan terapi atau ditangkap dengan tuduhan mengganggu praktik terus dicerai istri. Jang Suk menjawab tidak mau melanjutkan terapi.

*

Hae Soo diomeli rekannya gara-gara memarahi Ibunya Soo Bin tadi. Karena itu, Hae Soo harus diterapi. Hae Soo mengernyitkan dahi. Merasa tidak bersalah telah memarahi orang berpenyakit asma. Rekan dokter Hae Soo mengingatkan, "Jika pasien meninggal, kau memang akan kehilangan satu dari ribuan pasienmu setiap tahun. Orang tua pasien akan kehilangan semuanya. Kau malah bersikap seolah kau yang lebih tersiksa." Daripada diterapi, apa Hae Soo lebih suka lisensi dokternya dicabut? Hae Soo melempar kertas yang diremasnya. Temannya Hae Soo menyuruhnya untuk mengikutinya.

*

Temannya Hae Soo menunjuk seorang pasien pria yang sedang duduk sendirian memegang buku gambar. "Dia ke sini setelah pingsan di sekolah. Dia pingsan karena menghirup lem. Dalam MRI [Magnetic Resonance Imaging (MRI) - Scan pada otak.], gak ada yang menunjukkan kelainan dalam otaknya. Teman-temannya bilang dia mengendus lem cuma 3 atau 4 kali saja. Itu berarti jarang." Hae Soo mengatakan kalau itu berita baik. Karena itu, Hae Soo menyuruh temannya untuk mengeluarkan pasien itu. Temannya kemudian menjelaskan kalau masalahnya si pasien cuma duduk-duduk saja di sana. Menggambar sketsa - walinya, perawat, dan temannya Hae Soo sendiri. Yang digambar adalah gambar bug*l. Termasuk bagian intim. Uwow... Bahkan, pasien itu harus tidur di atas buku sketsanya. Jika tidak pasien itu akan depresi. Temannya Hae Soo itu kemudian meminta Hae Soo mengurusnya. Hae Soo menerima dari temannya buku sketsa pasien. Ketika dilihat gambarnya full sketsa foto bug*l.

*

Jae Yul jalan bersama kepala editor. Ketika itu mereka melihat ada dua banner besar. Kepala editor bertanya, "Kita harus bagaimana dengannya? Dia bukan hanya menjiplak ide. Tapi, setiap detail kecilnya juga. Aku baru saja menghubungi Pool Ip. Dia bilang kau yang menyalin bukunya." Jae Yul menyahut bahwa awalnya dia sedih. Tapi, setelah adanya tuduhan plagiat itu, Jae Yul jadi ingin melawan balik. Kepala editor mengatakan salah siapa membahas isi novel di ranjang? Kemudian, Kepala editor menyuruh Jae Yul menuntut si penuntut! Mereka pun masuk ke acara penandatangan buku. Di sana sudah ada si bocah yang hadir dalam talkshow Jae Yul - Hae Soo.

Ketika melakukan sesi tandatangan, seorang wartawan bertanya apa Jae Yul pernah membaca buku Lee Pool Ip? Jae Yul minta bicaranya nanti. Wartawan itu bertanya lagi apa benar Jae Yul memplagiat isi buku Lee Pool Ip. Sehingga, meminta peredaran buku Jae Yul dihentikan? Si wartawan pun mendapat perhatian Jae Yul.

*

Waktu rapat, memang terbukti bahwa telah terjadi plagiat. Bukti-bukti yang ada bisa membuat masalah ini dibawa ke ranah hukum. Tae Yong meminta kalau hal itu tidak perlu dilakukan. Jika dilakukan, maka justru membuat buku Lee Pool Ip makin tinggi. Meski begitu Jae Yul tetap akan meminta penghentian distribusi buku Pool Ip. "Lalu, cari orang yang memberinya file. Siapa yang memberinya file itu?" Tae Yong mengatakan kalau Jae Yul sendiri kan yang menceritakan isi bukunya saat di ranjang. Jae Yul mendekatinya. Dia bertanya apa bisa jika diceritakan bisa hapal semua kata benda, kata sifat, kerja, keterangan, preposisi, susunan kata, kemudian menyalinnya? Kepala editor bertanya apa mungkin mengambilnya dari komputer di rumah? Tapi, kemudian kepala editor ingat kalau Jae Yul adalah orang yang hati-hati. Selalu ganti password tiap login. Kepala editor menatap Tae Yong. Merasa dicurigai Tae Yong bertanya apa kepala editor mencurigainya? Kepala editor mengatakan tidak bilang seperti itu.

Jae Yul mendekati mereka. Lalu, dia menyuruh mereka meminta pengacara memeriksa perusahaan percetakan, perusahaan desain buku, dan kantor ilustrator. Jika bukti sudah terkumpul, Jae Yul minta pengacara menyerahkan padanya. Setelah itu dia pergi. Kepala editor mengeluh bagaimana mereka bisa mengumpulkan bukti-bukti?

*

Ketika berada di ruangannya, Tae Yong mendekati Jae Yul. Tae Yong mengira pasti Jae Yul kesal dengan masalah pembajakan ini. Nyatanya, justru sebaliknya. Jae Yul sama sekali tidak kesal. Dia malah lagi on fire! Tae Yong lega mendengarnya. Dia menyuruh Jae Yul tinggal di rumah di Hongdae. Jae Yul tidak tertarik. Pasalnya, rumah itu bukan untuknya seorang diri. Akan ada tiga homemate-nya.

Nah, tiga homemate Jae Yul nanti adalah...

Tae Yong tiba-tiba menunjukkan video dirinya bersama Hae Soo, Sunbae Jo, dan Soo Kwang. Tae Yong menyebutkan mereka adalah karakter yang lebih gila dari Hannibal Lector dalam The Silence of the Lambs. "Dua psikiater, satu pasien penderita Tourette, dan satu penulis novel thriller bertemu. Ide sempurna untuk novel barumu kan?" kata Tae Yong. Jae Yul mengambil ponsel Tae Yong. Dia tersenyum, bukan pada ide Tae Yong, melainkan karena ada Hae Soo di sana. Tae Yong mengambil ponselnya kembali. Jae Yul pun menyuruh Tae Yong menghubungi dan mendatangi Pool Ip. Setelah itu Jae Yul pergi. Meninggalkan Tae Yong yang bingung harus menemui Pool Ip dengan cara apa. Karena tidak tahu tempat tinggal Pool Ip. Jae Yul tidak peduli.

Selang beberapa saat kemudian, Jae Yul balik dan mengajak Tae Yong ke rumah di Hongdae. "Apa itu artinya novel baru?" tanya Tae Yong. "Entah, artinya novel baru atau bertemu wanita yang baru. Aku belum tahu. Apapun artinya, aku tiba-tiba merasa semangat," sahut Jae Yul. Tae Yong terlihat girang dan memberi Jae Yul semangat. Jae Yul kemudian meminjam mobil Tae Yong dan menyuruh Tae Yong tinggal di hotel. Karena, Jae Yul akan tinggal di rumah Tae Yong selama beberapa hari.

*

Ketika masuk ke mobil Tae Yong, di layar GPS tampak tulisan: Saya akan memandu menuju tujuan anda. Tujuan terakhir - Seochogu Bangbaedong 8. Jae Yul mengernyitkan dahi. Dia tahu itu adalah alamat Pool Ip. Seingat Jae Yul tadi Tae Yong bilang tidak tahu alamat Pool Ip. "Apa artinya ini, Tae Yong?" gumam Jae Yul.

*

Soo Kwang dan Sunbae Jo sedang membahas orang yang akan tinggal di rumah mereka. Saat itu Sunbae Jo sedang joget-joget. Soo Kwang merasa, orang yang akan pindah ke rumah mereka sangatlah aneh. Merenovasi ruangan yang tidak perlu. Sunbae Jo menjawab kalau itu permintaan orang yang mau pindah. Tujuannya supaya kamar mandi tidak terlihat matanya. Tapi, menurut Sunbae Jo, biar aneh orang itu tidak seaneh mereka. Lagian apa pedulinya jika dia bisa membayar sewa, waltupun cuma dua bulan saja. Soo Kwang kemudian mengajari Sunbae Jo. Dia mendapatkan cewek di bar kemarin dengan berjoget seperti itu. Mereka pun melakukan jogetan aneh.

*

Hae Soo sedang mengeramasi rambutnya ketika terdengar suara bel rumah berbunyi. Dia berteriak memanggil dua temannya. Tapi tak ada sahutan. Karena itu, dia mengenakan handuk di kepalanya dan berteriak memanggil Soo Kwang. Sunbae Jo kemudian keluar, kemudian menyuruh Hae Soo membukakan pintu. Pasalnya, penyakit Soo Kwang lagi kumat. Mau tak mau, Hae Soo membukakan pintu untuk tamunya. Ketika Hae Soo menanyakan siapa yang datang. Orang yang ada di luar pintu menjawab kalau dia adalah homemate baru mereka. Hae Soo agak kaget mengetahui homemate-nya datang sekarang. Dia agak mempersiapkan diri sebelum membuka pintu. Begitu pintu dibuka, Hae Soo mengeluh. Yang datang adalah Jae Yul.

"Sudah kubilang, kita pasti akan bertemu lagi suatu hari nanti. Kau ingat, kan?" tanya Jae Yul dengan memasang senyum manis di wajahnya.

Hae Soo yang kemudian menunjukkan kamar Jae Yul ada di lantai atas. Jae Yul pun naik sesuai petunjuk Hae Soo. Begitu membuka pintu, Jae Yul menemukan Sunbae Jo menerapi Soo Kwang. Jae Yul meninggalkan mereka dan masuk ke kamarnya. Begitu masuk, dia langsung mengecek segala sesuatunya sudah sesuai dengan permintaannya atau tidak. Setelah selesai memeriksa, Sunbae Jo masuk ke kamarnya. Sunbae Jo memuji kepribadian Jae Yul yang rapi. Bahkan, tidak ada bau pengap di kamar yang tidak ditinggali itu. Soo Kwang kemudian datang beberapa waktu kemudian. Langsung memperkenalkan diri. Sunbae Jo juga memperkenalkan diri.

Saat Sunbae Jo hendak beramah-tamah, Jae Yul langsung meminta mereka untuk pergi kalau sudah selesai. Tapi, Soo Kwang kemudian menjelaskan sebelum pergi kalau dia punya penyakit sindrom Tourette. Penyakit itu menyerangnya ketika dia berumur 7 tahun. "Ayahku berpikir aku gila karena aku kejang 12 kali sehari. Karena itu, aku selalu dipukuli. Lalu, aku bertemu Dr Jo dan mendapat pengobatan dan latihan perilaku. Juga terapi kognitif. Jadi, sekarang aku cuma kejang sesekali saja. Perkataan dan perilaku selama aku kejang, gak berarti apapun. Carilah rinciannya di Internet," ungkap Soo Kwang panjang lebar. Sunbae Jo menambahi supaya memaklumi perilaku Soo Kwang. Jae Yul mengaku sudah mendapat penjelasan dari Tae Yong. Sebelum pergi, Sunbae Jo menjelaskan jika besok akan diadakan makan malam penyambutan untuk Jae Yul. Setelah itu, Jae Yul bisa hidup dengan bebas dan nyaman tanpa aturan. Kecuali, berkontribusi dalam uang belanja sebesar 500 dolar per bulan, Soo Kwang cuma 200 dolar.

Setelah Sunbae Jo pergi, Hae Soo pun masuk. Melihat kamar Jae Yul, Hae Soo menuduh Jae Yul menderita OCD. Jae Yul lalu minta ditunjukkan kamar Hae Soo. Bodohnya, Hae Soo menunjukkannya. Jae Yul pun ke sana dan langsung membukanya. Wah, kelihatan benda-benda di dalamnya berantakan tanpa aturan. Hae Soo buru-buru menutup pintu kamarnya. Jae Yul bertanya, "Kok kamu jorok?" - mengingatkan Hae Soo kalau dia akan membuat aturannya sendiri. Dihina balas menghina, diberi senyuman akan dibalas senyuman. Jae Yul mau pergi. Hae Soo meledek Jae Yul, "Siapa yang menjiplak?" Jae Yul berhenti. "Kudengar kalian sepasang kekasih. Di internet beritanya banyak kok." Jae Yul berbalik dan mendekati Hae Soo. Sementara, Hae Soo agak ketakutan. Tapi, Jae Yul hanya membersihkan sisa apel yang terselip di gigi Hae Soo. Jae Yul pergi. "Senang bertemu denganmu," katanya.

*

Hae Soo mengadakan konsultasi dengan pasien transgender, yang pada episode sebelumnya dipukuli oleh kakaknya. Si pasien menjawab bahwa tidak ada yang salah dengannya. Kemudian, dia minta dikeluarkan dari rumah sakit. Pasien itu mengaku bahwa dia mengerti keluhan orang tua dan kakak-kakaknya. Tentu saja, mereka shock melihat putra yang diharapkannya ternyata homo. Bahkan, telah melakukan operasi transgender. "Depresiku, apa bisa diobati dengan obat?" tanyanya. Hae Soo menggelengkan kepalanya. Tak bisa memenuhi permintaan pasiennya, yang diketahui bernama Sarah. Sekarang ini, dari kacamata Hae Soo, berpandangan Sarah masih dalam bahaya. Karena itu, rawat inap di RS adalah solusinya.

Hae Soo mendorong kursi roda Sarah ke depan cermin. Dia membiarkan Sarah menatap dirinya di cermin. Beberapa jenak kemudian, Hae Soo mengatakan bahwa yang dibutuhkan Sarah hanyalah pengertian keluarganya - orang tua dan kakaknya. Tapi, jika saat ini Sarah kembali ke rumah, dan mengatakan bisa memahami maksud keluarganya, bisa-bisa Sarah akan mati. Karena Sarah mengatakan tidak apa-apa atas serangan yang diberikan keluarganya, maka Sarah akan dipukuli terus-menerus.

Sarah menitikkan air mata. Dia sepenuhnya paham jika yang dikatakan Hae Soo benar adanya. Hae Soo memberi Sarah dua pilihan: menjalani rawat inap atau kabur dari keluarganya. Dia juga mengatakan, "Orang yang harus kau pahami selain mereka adalah dirimu sendiri." Sarah memegang tangan Hae Soo yang memegang pundaknya. Air matanya terus mengalir. Hae Soo tersenyum, memberi ketenangan pada Sarah.

*

Hae Soo mendatangi kafe di mana Soo Kwang bekerja. Tanpa cas-cis-cus, Hae Soo memakan wafel yang ada di meja. Seorang pekerja wanita menegur sikap Hae Soo. Dia mengatakan bahwa wafel itu untuk pelanggan. Tapi, Hae Soo langsung memeluk dan mencium pekerja wanita itu sambil berkata, "Aku mencintaimu, Unni."

Unni melemparkan senyumanya. Dia bertanya apa yang membawa Hae Soo datang ke kafe pagi-pagi sekali. Hae Soo mengatakan bahwa dia ada kencan dengan Sunbae Jo. "Apa maksudmu kencan? Kau ada masalah lagi? Astaga. Ibu ingin kau mengunjunginya!" ucap Unni-nya Hae Soo. Sementara, orang yang diteriaki hanya berlalu setelah mengiyakan.

Hae Soo menemui Sunbae Jo di tempat kerjanya, klinik "Uncle Jo". Sunbae Jo menerka bila masalah yang terjadi sekarang pasti berhubungan dengan Ibunya Hae Soo lagi. Dia mau membicarakannya, tapi Hae Soo lebih suka membahas pasiennya - seorang pemuda yang suka menggambar alat kelam*n. Sunbae Jo berusaha tetap menggiring Hae Soo pada masalahnya. Tapi, mereka hanya berputar-putar saja. Ketika melihat jam menunjukkan pukul 9 malam, Hae Soo menyebutkan waktunya sudah habis. Dia pamit pergi.

Seperginya Hae Soo, Sunbae Jo segera menghubungi Young Jin. Sepertinya Sunbae Jo menyerah untuk menterapi Hae Soo. Belum selesai dia memberikan penjelasan, telpon diputus secara sepihak.

*

Saat pulang ke rumah, ketika Hae Soo menaiki tangga, secara tidak sengaja dia menyenggol tangan Jae Yul yang berpapasan dengannya. Jae Yul kesal, tapi berusaha menahannya sambil tersenyum. Itu baru satu. Ketika Jae Yul menuangkan air dari dispenser, secara tiba-tiba gelasnya direbut Soo Kwang yang meminumnya sambil jalan. Jae Yul hanya berkacak pinggang tanpa bilang apa-apa. Dia pun menuang gelasnya kembali seraya membaca pesan yang dikirimka Tae Yong.

"Pool Ip akan melakukan promosi minggu ini. Dia ada acara penandatanganan buku jadi dia tidak bertemu denganmu. Dia ingin bertemu denganmu, akhir pekan ini."

Waktu Jae Yul mau meminumnya, tiba-tiba gelasnya direbut kembali. Kali ini oleh Sunbae Jo. Setelah air tandas, Sunbae Jo bersendawa, dan mengembalikan gelasnya pada Jae Yul untuk selanjutnya pergi. Jae Yul hanya memandangi kepergian Sunbae Jo, sambil mengembalikan gelasnya di meja. Makin aneh saja, pikir Jae Yul.

*

Keesokan harinya, Tae Yong sudah ada di rumah Pool Ip. Dia meyakinkan Pool Ip kalau Jae Yul percaya padanya. Karena itu, Jae Yul takkan mencari Pool Ip minggu ini. Tae Yong menyuruh Pool Ip melakukan promosinya. Setelah itu mempersilakannya pergi ke Amerika. Tuntutan yang akan dilayangkan Jae Yul akan memakan waktu sedikitnya satu tahun. Sebelum semua itu terjadi, Tae Yong berjanji akan mengurusnya.

Dari luar, terdengar seseorang memasukkan kode akses ke rumah Pool Ip. Tentu saja, mereka berdua terkejut. Tae Yong berpikir kalau itu adalah Jae Yul. Benar saja. Tampak Jae Yul ada di luar membuka pintu, tapi belum terbuka seluruhnya. Karena, ada kait di belakang pintu. Jae Yul memanggil Pool Ip. Tidak terdengar ada jawaban dari dalam. Jae Yul menutup pintu kembali. Dia berniat menghubungi seseorang. Tidak lama kemudian, pintu dibuka oleh Pool Ip sendiri.

Di dalam, Jae Yul tidak menyangka bahwa hubungan mereka akan berakhir dengan cara seperti itu. Pool Ip terdiam. Jae Yul melihat di meja ada bekas gelas. Jae Yul melirik Pool Ip.

Di jendela luar, tampak Tae Yong bersembunyi seperti spiderman sambil menggigit sepatunya.

Pool Ip masih membela diri bahwa dia tidak menjiplak novel Jae Yul. "Karakter wanita di bukumu adalah ideku. Dan mengatasi rasa bersalah psikologis karena pembunuhan juga adalah ideku..." ungkap Pool Ip penuh percaya diri. Jae Yul menjawab kalau Pool Ip mengungkapkan ketidakmaluannya dengan sangat yakin. Dia bahkan tega menipu Jae Yul. Kemudian, Jae Yul melihat pintu kamar yang terbuka. Pool Ip tetap masih membela diri sendiri bahwa ini novel pertamanya jadi pasti ingat setiap kata yang ditulisnya.

"Kurasa kau terlalu percaya diri," ucap Jae Yul.

Jae Yul menyebutkan kalimat yang ada di halaman 140, paragraf ketiga dari bukunya. Dia kemudian melangkah maju menuju jendela di mana Tae Yong menyembunyikan diri. Dia memang tidak menemukan Tae Yong, tapi dia menarik Pool Ip untuk melihat apa yang dilihatnya. Mobil Tae Yong. Jae Yul kemudian mengatakan bahwa pasti Pool Ip tidak sempat menghapalnya. Sebab, itu konsep terakhir sebelum naik cetak. "Waktu itu, aku memberikan filenya pada Tae Yong. Jadi, bisa disimpulkan kalau Tae Yong-lah orang yang memberimu file!" tuduh Jae Yul, benar. Pool Ip tidak berkutik.

Dia kemudian beralasan pencurian itu dilakukan karena Jae Yul tidak pernah membaca tulisannya. Jae Yul menjawab itu karena Pool Ip terlalu banyak memplagiat tulisan orang lain. Jika bukan tulisannya, pasti tulisan orang lain. Pool Ip muntab. Dia menuduh Jae Yul tidak menganggapnya. Selama 3 tahun pacaran, Pool Ip hanya menganggap dirinya partner seks Jae Yul. Tidak lebih. Jae Yul membalas, meskipun begitu, ada hal yang tidak boleh dilalui oleh Pool Ip.

Jae Yul meninggalkan Pool Ip yang masih terpaku dengan kesalahannya. Ketika sampai di bawah, Jae Yul memukuli mobil Tae Yul sampai rusak di beberapa bagian. Setelah selesai, Jae Yul menghubungi Pool Ip untuk menyuruhnya mengatakan pada Tae Yong bahwa mobil Tae Yong dirusak anak tetangga. Dia meminta Pool Ip tidak menguak hubugan mereka. Jae Yul melihat rumah Pool Ip kembali. Di sanalah dia tahu, Tae Yong masih menempel di dinding seperti spiderman. Jae Yul menatap Tae Yong dengan berbagai perasaan - sedih dan kecewa. Tae Yong meminta maaf sambil menangis. Jae Yul memintanya diam dan menghubungi Kepala Editor untuk melupakan tuntutannya. Karena, dia akan mengerjakan novel baru. Jae Yul pergi.

Ketika mengendarai mobilnya, Jae Yul melihat Gang Woo sedang menunggu dengan sepedanya. Gang Woo memanggil-manggil Jae Yul, kemudian mengejar Jae Yul dengan sepeda. Jae Yul sedang tidak ingin mengurusi Gang Woo. Dia mempercepat laju mobilnya.

*

Produser Choi Ho, yang sudah ada di halaman rumah Hae Soo, menghubungi Hae Soo. Dia mengingatkan Hae Soo untuk segera kembali. Setelah bersenang-senang dengan orang-orang di rumah, mereka akan bermalam di kamar hotel yang telah disewanya. Produser Choi Ho minta ihuk-ihuk. Hae Soo bisa memahami hal tersebut. Tapi, ketika ponsel dimatikan, Hae Soo menggumam, 'Apa ada orang lain yang benci berhubungan seks? Apa Choi Ho benar-benar takdirku? Membayangkan kami berada di tempat tidur bersama...'

Setelah memegangi dadanya sendiri, Hae Soo berjalan. Suara klakson kemudian mengejutkannya. Ternyata yang mengklaksonnya adalah Jae Yul, yang menawarkan tumpangan. Hae Soo diam saja, karena masih kaget. Jae Yul langsung pergi begitu saja, setelah mengartikan bahwa keterdiaman Hae Soo berarti tidak mau. Hae Soo kesal dengan sikap kasar yang ditunjukkan Jae Yul.

*

Sementara itu di rumah, beberapa orang sudah berkumpul, yaitu Sunbae Jo, Soo Kwang, Young Jin (eks istrinya Sunbae Jo), Produser Choi Ho, Min Young, dan tiga pria lainnya. Makanan ringan tersedia banyak di meja.

Sunbae Jo kemudian menerima telpon dari Tae Yong yang tidak bisa datang. Alasannya sih ada pekerjaan, tapi kemungkinan untu menghindari pertemuan dengan Jae Yul. Dia kemudian meminta tolong kepada Sunbae Jo. Memintanya untuk melakukan terapi pada Jae Bum. Kakak Jae Yul. Pria yang di episode 1 telah menusuk Jae Yul di punggung kanan, karena merasa Jae Yul-lah yang telah membunuh. Sunbae Jo akhirnya mengiyakan. Dia meminta Tae Yong memberikan tanggalnya. Setelah itu, dia akan menemui Jae Bum langsung.

*

Ketika Hae Soo tiba di rumah, tampak Jae Yul masih berdiri di depan rumah. Dia bertanya pada Hae Soo kalau dirinya mendengar suara gaduh di dalam. Hae Soo memberitahu kalau saat ini sedang ada pacar dan teman-temannya.

"Pacar?" tanya Jae Yul, mengernyitkan dahinya.

Melihat ekspresi Jae Yul, Hae Soo bertanya, "Kenapa memang? Aku terlihat seperti gak punya gitu?"

"Bukankah pesta penyambutanku hari ini?"

"Bukan," sahut Hae Soo, "Hanya ada pertandingan sepak bola hari ini."

Hae Soo pun masuk, meninggalkan Jae Yul yang memaki pelan-pelan. Pada akhirnya, dia pun mengikuti langkah Hae Soo ke dalam.

*

Begitu masuk ke dalam, Hae Soo memanggil Produser Choi Ho. Tentu saja, Produser Choi Ho langsung memeluk Hae Soo dan mencium pipi Hae Soo. Jae Yul langsung sadar bahwa Produser Choi Ho adalah orang yang dipergokinya sedang mencium seorang wanitanya di gudang. Jae Yul terpana melihatnya, tapi dia berusaha menutupinya. Melihat Jae Yul di sana, Produser Choi Ho juga agak kaget. Hae Soo memberitahu kalau Jae Yul adalah roommate mereka yang baru.

Keterkejutan Jae Yul berlanjut ketika dia juga melihat wanita yang dicium Produser Choi Ho ada di sana. Siapa lagi kalau bukan Lee Min Young. Terlebih ketika Hae Soo tampak akrab dengannya. Ketika mereka duduk bersama, Jae Yul masih memperhatikannya. "Ada apa dengan hubungan ini?" gumamnya lirih. 

Bersambung ke sinopsis drama Korea It's Okay That's Love episode 3.

Nb. Pic copyright by SBS diambil dari Dramabeans.