Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

August 18, 2014

Sinopsis It's Okay That's Love Episode 7

Sinopsis It's Okay That's Love Episode 7

recap, synopsis, sinopsis, drama korea, k-drama, 2014, It's Ok, That's Love, Gwaenchana, Sarangiya, 괜찮아, 사랑이야, Zo In-Sung, Kong Hyo-Jin, episode 7.

Sebelumnya kalian bisa membaca sinopsis k-drama It's Okay That's Love episode 6. Jang Yul melambaikan tangannya pada Hae Soo, yang telah menantinya di halte bis seberang jalan. Belum sempat Hae Soo menyadari keberadaan Jae Yul, tiba-tiba Jae Bum muncul di belakang Jae Yul. Dia menghantam punggung Jae Yul dengan balok kayu dan segera menyuntikkan serum amytal yang dicuri dari Sunbae Jo.

Hae Soo masih celingak-celinguk menantikan kedatangan Jae Yul? Dia mencoba menghubunginya. Tentu saja Jae Yul tidak mengangkatnya, karena masih sibuk melepaskan kepitan tangan kanan Jae Bum yang menyeretnya ke tanaman.

Jae Bum mulai menyiksa Jae Yul dengan menyuntikan serum amytal berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.

*

Sunbae Jo ngamuk-ngamuk ditelpon saat menelpon Tae Yong, setelah menyadari Jae Bum menukar suntikan amytal-nya. Bahkan, Young Jin yang menghampirinya pun diusir. Kesal, Young Jin keluar dan membanting pintu.

*

Melihat perkelahian Jae Bum - Jae Yul, orang-orang yang merasa terganggu berencana memanggil polisi. Jae Yul berbalik dan memukul Jae Bum. Kemudian, dia mengingatkan bila Jae Bum kembali masuk penjara maka takkan ada jalan keluar. Jae Bum mengendurkan serangannya dan mengatakan pada orang-orang bahwa keributan mereka hanyalah perselisihan dua kakak beradik.

"Aku orang baik," ucap Jae Bum merangkul Jae Yul, "Adikku orang kaya. Dia yang akan mengganti semua kerusakan." Jae Yul minta Tae Yong datang.

Beberapa saat kemudian, Tae Yong datang. Dia menampar dan memarahi Jae Bum atas kelakuannya. Tae Yong mengingatkan saat ini Sunbae Jo sedang menghubungi polisi untuk membawa surat jaminan penangkapan Jae Bum. "Apa kau lebih suka menghabiskan sisa hidupmu di penjara?" tanya Tae Yong.

Tae Yong kemudian mengalihkan pandangannya pada Jae Yul dan bertanya apa Jae Yul baik-baik saja. Jae Yul mengiyakan.

Tiba-tiba, Sunbae Jo muncul dan langsung memarahi Jae Bum. Tae Yong langsung menahan untuk menenangkan Sunbae Jo. Jae Yul agak heran, bagaimana bisa Sunbae Jo mengenal kakaknya?

Tidak takut dengan kemarahan Sunbae Jo, Jae Bum justru bertanya, "Aku sudah menyuntiknya, tapi dia tetap tidak bicara. Apa kau yakin itu serum kejujuran?" Sunbae Jo justru marah. Kenapa dia harus mempercayakan serum itu pada Jae Bum? "Jika itu bukan serumnya, lalu apa itu?" tanya Jae Bum lagi. Sunbae Jo menjelaskan bahwa suntikan itu berisi air.

Tae Yong meminta maaf pada Jae Yul. Dia lalu menjelaskan memberikan Jae Bum terapi demi Jae Yul dan Ibu mereka. Sunbae Jo menyuruh Tae Yong membawa Jae Bum kembali. Tae Yong menurut, tapi begitu dibawa, Jae Bum menepis tangan Tae Yong. Dia menuduh Sunbae Jo telah menipunya.

Jae Bum mengikuti Tae Yong setelah mengingatkan kepada Jae Yul bahwa urusan di antara mereka belumlah selesai.

*

Jae Yul menghubungi Ibunya untuk memberitahu bahwa dia dan Jae Bum tidak bisa datang. Dia menjelaskan bahwa dirinya telah bertemu Jae Bum. Ibu menduga telah terjadi hal tidak diinginkan, karena itu memaksanya datang, lagipula Ibu telah memasak berbagai makanan bersama para tetangga. Jae Yul meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja dan meminta Ibunya tidak lagi bertanya macam-macam. Dia berjanji akan menjelaskannya nanti. Ibu mengerti.

Sunbae Jo meyakinkan Jae Yul, setelah melakukan sesi konsultasi psikologis, bahwa Jae Bum adalah orang yang berbahaya. "Jae Bum tipe pendendam yang akan melakukan apapun jika dirinya ada di posisi kurang menguntungkan," terang Sunbae Jo. Dia meminta Jae Yul melaporkan kejadian hari ini pada polisi.

Jae Yul menolak tindakan yang direkomendasikan Sunbae Jo. Jae Yul menjelaskan jika Jae Bum telah menerima hukuman tiga belas tahun penjara,

Sunbae Jo meminta Jae Yul berpikir logis, bahwa Jae Bum adalah orang yang jauh lebih berbahaya daripada yang dipikirkan. Namun Jae Yul punya logikanya sendiri. Tiga tahun silam (ingat kan episode 1?), saat di pesta Jae Bum datang dan menusuknya dengan garpu di bahu kanan. Padahal, waktu itu Jae Bum bisa saja menusuk lehernya. Juga, waktu kejadian tadi, kenapa Jae Bum menusuknya dengan jarum, bukan pisau? Jae Yul minta Sunbae Jo memikirkan hal itu juga.

Dalam pandangan Jae Yul, bila Jae Bum benar-benar orang jahat, maka ketika mereka menghubungi polisi Jae Bum akan meringkuk ketakutan bukan duduk di meja makan bersama Tae Yong bak anak kecil. Memakan semua roti. "Oke, taruhlah kakakku itu orang yang ingin membalas dendam padaku karena telah bersaksi melawannya. Dan mungkin saja dia benar-benar akan menusukku dengan pisau kelak. Tapi aku tak bisa membiarkan kakakku menderita di penjara atas sesuatu yang bahkan belum terjadi. Bila sesuatu itu terjadi seperti dugaanmu, maka aku akan meminta bantuanmu menghubungi polisi," kata Jae Yul. Meski begitu, Sunbae Jo mengatakan bahwa dia tetap akan membawa Jae Bum ke polisi malam ini.

*

Hae Soo mendatangi Hwan Hee, mantan pasiennya yang suka melukis alat kelam*n wanita. Hwan Hee mengaku ingin benar-benar sembuh dari sakitnya. Karena itu, dia menuruti pesan Hae Soo untuk mengikuti konsultasi psikologi, minum obat, terapi. Bahkan untuk menyeimbangkan dirinya, Hwan Hee harus tetap menari dan melukis. Hwan Hee lebih mengalihkan lukisan alat kelam*n wanita menjadi bentuk bunga.

Hae Soo minta izin untuk membantu dan menjelaskan kondisi dirinya jauh lebih parah daripada Hwan Hee. Dia mengaku punya gangguan dalam hal percintaan. Berbeda dengan Hwan Hee yang bisa mengatasi gangguannya dengan kemauan dan tekad, maka Hae Soo harus mengatasi gangguannya dengan seseorang yang mau membantunya. Tapi Hae Soo merasa orang yang mau membantunya, yaitu Jae Yul, menolaknya. Hwan Hee bertanya kenapa? Hae Soo menjelaskan bahwa dia mau menemui orang itu, tapi dihubungi berulang-ulang tak juga diangkat.

Hwan Hee menyarankan Hae Soo untuk menghubunginya lagi. Yang dijawab oleh Hae Soo kalau itu merobek harga dirinya. Hwan Hee berkomentar kalau Hae Soo termakan gengsi, karena itu tidak bisa berubah. Hwan Hee menjelaskan bahwa lukisannya dibuat selama beberapa waktu, tidak langsung jadi. Dalam prosesnya, Hwan Hee harus terus menerus melihat kelam*n wanita. Meski begitu, dia mengaku fokus menggambar dan menggambar saja.

Yoon Soo mengirim pesan teks pada Hae Soo untuk meminta maaf atas sikap kemarin pada Ibu mereka. Selain itu, Yoon Soo juga meminta Hae Soo memberikan foto-foto yang dijepret saat pesta perayaan perceraian Sunbae Jo - Young Jin. Hae Soo tersenyum menatap foto-foto tersebut. Dia pun memutuskan menghubungi Jae Yul. Ketika akhirnya diangkat, Hae Soo memarahi Jae Yul karena menghilang tanpa kabar.

Dengan nada riang dan bercanda, Jae Yul menjelaskan bahwa dia habis dihajar Kakaknya. Meski begitu raut wajah Jae Yul tampak sedih.

*

Sementara itu, Tae Yong bersama Sunbae Jo mau mengantar Jae Bum kembali ke penjara. Sepanjang perjalanan, Jae Bum celingak-celinguk bak orang desa baru lihat kota.

Dalam sebuah flashback, kita diperlihat adegan waktu Jae Bum selesai menendang-nendang Jae Yul. Setelahnya, Jae Bum memberikan sepatunya untuk Jae Yul lalu pergi meninggalkannya.

*

Hae Soo tidak berkata apa-apa melihat wajah Jae Yul yang babak belur. Dia hanya meraih wajah Jae Yul dan memberikan dadanya untuk sandaran Jae Yul menangis tanpa air suara. Sementara Hae Soo menahan air matanya tumpah.

*

Sunbae Jo menurunkan Jae Bum di pinggir jalan. Lalu meminta Jae Bum untuk melakukan apa yang dimauinya. Tae Yong bertanya kenapa Sunbae Jo melepaskannya? Bagaimana bila Jae Bum melarikan diri nanti? Sunbae Jo mengatakan bila Jae Bum mau melarikan diri maka dia sudah melarikan diri sejak dulu. Dia meminta Tae Yong memberikan Jae Bum udara segar. Sementara itu, Jae Bum berlari-larian sebebas merpati merayakan kebebasannya. Sunbae Jo tersenyum teringat kata-kata Jae Yul. 

*

Jae Yul bertanya apa Hae Soo terkejut melihatnya dalam kondisi sekarang? Hae Soo justru bertanya bagaimana perasaan Jae Yul? Jae Yul mengaku sedikit malu. Dia merasa agak khawatir, kejadian malam ini, membuat Hae Soo ketakutan dan pergi. "Meski begitu aku masih berharap keluargaku bisa menemukan kebahagiaan jika kakakku bebas," kata Jae Yul. Sebagai dokter, Hae Soo bisa memahami apa yang Jae Yul rasakan. Dia sudah banyak menangani pasien sakit jiwa dan keluarga mereka berakhir bahagia. "Kau beruntung kan punya pacar sepertiku?" Hae Soo bertanya penuh percaya diri.

"Pacar?" tanya Jae Yul tak percaya mendengarnya.

"Ya, karena aku memutuskan sejak saat ini bahwa aku adalah pacarmu. Kau kan baru saja mengatakan lari ke sini karena..." Belum Hae Soo menyelesaikan kalimatnya, Jae Yul menciumnya.

Walaupun telah menerima Jae Yul sebagai pacarnya, tubuh Hae Soo masih belum menerima ciuman itu. Keringat dingin keluar dari sekujur tubuh Hae Soo. Melihat ada yang tidak beres pada Hae Soo, Jae Yul mengajak pulang. Saat mau jalan, Hae Soo limbung, membuat Jae Yul bertanya apa Hae Soo baik-baik saja? Hae Soo mengiyakan.

*

Jae Yul membukakan pintu pagar untuk Hae Soo. Sebelum masuk ke rumah, Hae Soo bertanya Jae Yul tidak menganggap dirinya aneh kan? Jae Yul tersenyum dan menggeleng.

Dari bawah, Produser Choi Ho melihat dan mendengar semuanya. Karena, tak ada yang bisa dilakukan, pada akhirnya Produser Choi Ho memilih pergi. Soo Kwang, yang tengah menyapu, melihat Produser Choi Ho pergi. Mereka saling menatap. Soo Kwang bertanya, pada diri sendiri, kenapa si jelek itu datang lagi?

Tidak berapa lama kemudian So Nyeo keluar. Wajahnya ceria. Seorang pemuda ganteng menjemputnya dengan motor. Kejadian itu dilihat Eun Soo dan Soo Kwang. Menahan amarahnya, penyakit Soo Kwang kumat.

*

Di dalam rumah Jae Yul memberikan air minum pada Hae Soo, yang masih merasa tidak nyaman. Karena itu, Jae Yul meminta Hae Soo untuk tidur secepatnya. Jae Yul pun pergi ke lantai atas dan menepuk punggung Hae Soo sebagai ungkapan selamat malam.

Bersambung ke sinopsis Korean drama It's Okay, That's Love episode 7 part 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis It's Okay That's Love Episode 7

0 komentar:

Post a Comment