Sinopsis It's Okay That's Love Episode 6

Sinopsis It's Okay That's Love Episode 6

Kalian bisa baca sinopsis drama It's Okay That's Love episode 5 sebelum mulai membaca rekap berikut. Ciuman yang diberikan Jae Yul coba dinikmati oleh Hae Soo. Tapi pada akhirnya, dia menarik diri dan menampar Jae Yul. Hae Soo menjauhi Jae Yul sambil mengusap-usap leher, seolah terasa 'kotor'. Jae Yul tersenyum sinis, dan mengajak Hae Soo membeli pakaian baru. Pakaian yang sekarang tidak nyaman dikenakan. "Apakah itu yang dinamakan gangguan kepanikanmu?" tanya Jae Yul. Hae Soo terdiam sambil masih mengelus lehernya.

*

Jae Bum menghubungi Tae Yong dan minta Sunbae Jo diberitahu bahwa dia akan cuti pada hari Jumat. Dia minta dijadwalkan wawancara dengan Sunbae Jo hari itu. Jae Bum lalu menanyakan tentang persiapan yang dimintanya pada temannya. Teman sesama napi menjawab bahwa dia sudah mengetahui dengan jaringannya di luar. Jae Bum memuji kerja bagus yang dilakukan temannya itu.

*

Sunbae Jo memarahi Tae Yong. Mempertanyakan pernyataan Tae Yong yang menyebut Jae Bum adalah orang baik-baik? Sunbae Jo menyebutkan beberapa hal negatif yang dilakukan Jae Bum, yang dibacanya dari catatan kriminal Jae Bum, seperti mencuri, menyerang, dan percobaan pemerkosaan. Tae Yong tidak terima. Untuk hal terakhir, yang salah bukanlah Jae Bum, melainkan pacarnya Jae Bum sendiri. "Oke, katakanlah seperti itu," tukas Sunbae Jo, "Tapi bagaimana kau bisa menjelaskan semua ini?" Sunbae Jo mengambil foto Jae Yul berusia 16 tahun yang penuh luka dan menunjukkannya.

*

Jae Yul, yang sedang berjalan menuju mobil, minta Hae Soo menunggunya. Hae Soo menolak. Biar bagaimanapun Hae Soo tidak mau berteman dengan Jae Yul.

*

Sunbae Jo menjelaskan bahwa Jae Bum kemungkinan besar takkan berubah. Dalam berkas yang dibacanya, Jae Bum telah menyebabkan Jae Yul remaja cedera parah hingga harus dirawat selama 16 minggu dengan organ dalam rusak dan tulang rusuk yang patah. Hal itu diperparah dengan catatan bahwa Jae Bum dituduh membunuh Ayah Tirinya. Tapi, menuduh Adiknya yang telah membunuhnya. Satu-satu jalan terbaik bagi Jae Bum adalah dibuang dari masyarakat dan dikirim ke penjara.

Tae Yong membenarkan semua ucapan Sunbae Jo, tapi nada bicaranya kencang - menunjukkan kalau dia marah. Tae Yong menyebutkan kalau Jae Bum berniat membunuh Adiknya sekeluarnya dari penjara. Meski begitu, dia takkan mau menyerahkan Jae Yul atau Ibunya pada Jae Bum. Tae Yong kemudian pergi meninggalkan Sunbae Jo, yang masih bertanya-tanya dalam hati kenapa Tae Yong marah padanya?

*

Di toko pakaian, waktu Jae Yul ada di kamar ganti, Hae Soo kembali teringat adegan ciumannya dengan Jae Yul. Begitu keluar, Jae Yul menemukan Hae Soo hanya berdiri mematung. Tidak segera memilih baju untuk ganti. Hae Soo menolaknya, tapi Jae Yul memaksanya memilih baju. Di luar toko pakaian, Hae Soo mengingatkan Jae Yul untuk mengganti uang beli pakaian baru. Tapi Jae Yul menolaknya. Dia mengaku tidak pernah menerima uang dari wanita yang diciumnya. Hae Soo mengingatkan kalau ciuman itu hanya dilakukan Jae Yul saja, dan dirinya sama sekali tidak menikmatinya (Kalian sependapat dengan Hae Soo?). Jae Yul membela diri dengan mengatakan kalau Hae Soo juga menikmatinya.

Hae Soo memastikan bahwa dia sama sekali tidak menyukai ciuman yang dilakukan Jae Yul. Soalnya, Jae Yul mencium sembarangan orang. Jae Yul menampik dan mengaku hanya mencium wanita yang membuatnya tertarik. Dan lagi, ciuman tadi dilakukannya dengan tulus. Itu karena Jae Yul menyukai Hae Soo. Pernyataan terakhir membuat Hae Soo terkejut. Jae Yul mengaku dia melakukannya secara spontan. Hae Soo makin terkejut. Jae Yul kemudian mengajak Hae Soo berkencan dengannya. Tentu, Hae Soo menolaknya. Hae Soo hendak duduk di kursi belakang, tapi Jae Yul menyuruhnya duduk di depan. "Aku bukan sopirmu!" katanya.

*

So Nyeo minta dibelikan makanan oleh Soo Kwang. Tapi, Soo Kwang menolaknya dengan alasan telah menghabiskan banyak uang untuknya. Lalu, Soo Kwang menjelaskan kalau Jae Yul memberinya izin untuk memperkerjakan So Nyeo di kafe. Giliran So Nyeo yang menolak. *xixixi* So Nyeo kemudian mengajak Soo Kwang ke rumahnya untuk dibuatkan mi ramen. Soo Kwang tertarik sambil mengingatkan bahwa ini dilakukannya supaya mereka impas - Soo Kwang telah memberi banyak pada So Nyeo dan So Nyeo membuatkan Soo Kwang mi ramen. Dan bukan karena Soo Kwang menyukai So Nyeo.

*

Sunbae Jo masih baca berkas Jae Bum, dan buru-buru memasukkan ke dalam amplop cokelat, ketika Jae Yul - Hae Soo pulang. Hae Soo menawarkan Jae Yul mie ramen buatannya. Tapi Jae Yul diam saja dengan mimik wajah ditekuk. Hae Soo bertanya sinis apa Jae Yul marah padanya.

Soo Kwang bertanya apa mereka berdua sedang marahan. Sunbae Jo mendekati mereka berdua dan bertanya apa yang sudah terjadi. Jae Yul mengatakan tidak ada apa-apa, sambil mengambil minuman dari kulkas. Sayangnya, Hae Soo justru mengungkapkan apa yang telah terjadi. Dia meminta Sunbae Jo dan Soo Kwang mengerti, pasalnya dia habis menampar Jae Yul yang telah berani-beraninya menciumnya.

Jae Yul menengok dan mengiyakan. Hae Soo berkomentar kalau Jae Yul tidak tahu malu. Jae Yul mengaku itu terjadi secara spontan. Lagipula ketika dicium, Hae Soo menerimanya, tapi entah kenapa kini tidak lagi. "Apa kau benar-benar tidak merasakannya?" tanya Jae Yul. Kata-katanya sinis. Hae Soo meminta Jae Yul berhenti menanyakan hal itu. Sunbae Jo beranggapan kalau Hae Soo ini aneh, lalu meminta Jae Yul terus menanyai pertanyaan sama. Soo Kwang - Sunbae Jo sangat penasaran dengan apa yang telah terjadi.

Jae Yul menanyakan pertanyaan yang sama. Sunbae Jo - Soo Kwang menoleh pada Hae Soo, menunggu jawaban. Hae Soo memberikan jawaban tidak. Meskipun pertanyaan itu dilontarkan puluhan kali sekalipun. Jae Yul pergi naik. Hae Soo menuduh Jae Yul ngambek. Dia pun melempar celemeknya karena kehilangan selera makannya dan naik ke atas pula.

Soo Kwang berkomentar kalau Hae Soo tidak seperti biasanya. Ada yang aneh dengannya. Seharusnya bila Hae Soo 'dilecehkan secara seksual', pasti Jae Yul sudah 'mati'. Dia kemudian minta persetujuan Sunbae Jo.

*

Ditemani Soo Kwang, Sunbae Jo mengetuk pintu kamar Hae Soo keras-keras. Jae Yul terganggu dan keluar dari kamarnya. Dia meminta Sunbae Jo tidak melakukan itu. Justru Sunbae Jo berteriak, menyuruh Jae Yul diam. Kesal, Jae Yul masuk ke kamarnya lagi sambil membanting pintu. Hae Soo membukakan pintu kamarnya. Dia mengizinkan Sunbae Jo masuk. Sunbae Jo masuk setelah mengingatkan Soo Kwang untuk tetap di luar. Begitu pintu ditutup, Soo Kwang menguping pembicaraan mereka berdua.

*

Di dalam kamar Sunbae Jo menebak kalau Hae Soo pasti punya feeling terhadap Jae Yul. Sunbae Jo bertanya apa Hae Soo mau terhalang mendapat jodoh, gara-gara penyakitnya itu? Kemudian dia bertanya pada Hae Soo, sebagai psikiater bukan teman. Pertama, waktu berciuman dengan Jae Yul, apa Hae Soo memikirkan Ibunya dan hanya fokus pada Jae Yul? Hae Soo menggeleng. Sunbae Jo merasa hal itu sudah kemajuan besar. Kedua, apa Hae Soo suka waktu dicium Jae Yul? Lagi, Hae Soo mengaku tidak menyukainya sama sekali. Tapi Sunbae Jo memberi penegasan pada kalimatnya lagi, "Berhenti bersikap begitu, kau suka atau tidak?" Baru deh Hae Soo mengaku kalau dia menyukainya. Hanya saja dia tidak mengerti kenapa perasaan cinta tumbuh antara dia dan Jae Yul si playboy sombong. Sunbae Jo menyuruh Hae Soo tidur dan keluar kamar.

*

Di luar, Sunbae Jo bertanya apa Soo Kwang cemburu mengetahui Hae Soo menyukai Jae Yul? Setelah Soo Kwang mengatakan bahwa dia ingin menangis ketika Hae Soo tidak memikirkan ibunya waktu berciuman dengan Jae Yul. Pun demikian, dia berharap bisa menyembuhkan penyakitnya bercumbu dan meniduri wanita. Apalagi, waktu melakukannya, penyakitnya tidak kumat.

*

Jae Yul menatap cermin dan mengingat beberapa adegan kebersamaan dengan Hae Soo. Lamunannya buyar ketika dia mendengar suara alarm di luar kamar. Hae Soo membuka pintu kamarnya dan menemukan Jae Yul sudah menyalakan lilinnya. Dia terpaku melihat Jae Yul melakukannya. Setelah lilin menyala, Jae Yul mengatakan bahwa dia melakukannya karena mendengar suara alarm Hae Soo keras betul. Kemudian, masuk kembali ke dalam kamar. Hae Soo memandangi punggung Jae Yul yang menghilang di balik pintu kamar. Kemudian, dia juga menutup pintu kamarnya.

*

Keesokan paginya, Sunbae Jo menjelaskan pada Jae Yul bahwa sikap kasar yang ditunjukkan Hae Soo merupakan bentuk 'pertahanan diri' terhadap memori yang tidak menyenangkan. Sunbae Jo minta Jae Yul tidak melakukannya bila tidak tulus. Lagipula, penampilan Jae Yul sering membuat orang salah sangka. Seolah Jae Yul adalah playboy sombong, sama seperti Sunbae Jo dulu. Ha.

Sunbae Jo tidak menyadari kalau Hae Soo sudah ada di belakangnya. Hae Soo menyebutnya ember karena menceritakan apa yang diketahuinya. Kemudian dia mendekati Jae Yul, dan mengambil gelas Jae Yul untuk selanjutnya meminumnya. Sunbae Jo meninggalkan mereka berdua setelah bilang seharusnya Hae Soo sudah paham kalau dirinya memang ember. 

Jae Yul meminum air dari gelas yang dipegang Hae Soo sambil mengingatkan kalau Hae Soo tertarik dengan 'perasaan itu', Hae Soo bisa mengetuk pintu kamarnya atau memissed-call-nya tiga kali. Jika tidak, Jae Yul meminta Hae Soo tidak melakukan apapun. Setelah itu Jae Yul meninggalkan Hae Soo. Sunbae Jo, yang ternyata masih berdiri tidak jauh dari mereka, tertawa meledeki Hae Soo, "Selain penyakitmu, ternyata gengsimu itu juga bermasalah. Pasien harus punya kemauan untuk sembuh kan? Kau sendiri yang bilang begitu pada pasien, 'Kau harus punya keinginan untuk sembuh.' Aigoo, dasar!!!"

*

Di rumah sakit, Hae Soo, Young Jin, dan dokter magang membicarakan tentang pasien skizofrenia yang memotong tangannya. Young Jin mengatakan bahwa ekonomi dan sifat pasien yang pemalu membuat gangguan kejiwaan akut. Pasalnya, pasien yang punya masalah ekonomi tidak bisa menolak permintaan istrinya terutama soal anak. Young Jin meminta pendapat Hae Soo. Tapi Hae Soo mengangkat bahu, mengaku tidak punya pendapat atas kasus tersebut. Setelah selesai, Young Jin membubarkan mereka. Tapi, dia menahan Hae Soo untuk bicara soal pesta perayaan perceraiannya. *Eh, ada ya?*

*

Ibunya Jae Yul senang bahwa Jae Yul mau menemui Jae Bum. Mereka bicara akan menyiapkan pesta yang meriah untuk cuti Jae Bum. Beberapa saat kemudian, Kepala Editor memanggil Jae Yul. Ada ratapan. Jae Yul pergi setelah meminta Ibu menghubunginya jika Jae Bum sudah datang.

*

Sunbae Jo kembali membaca artikel yang ditemukannya di internet. Dia menghubungi Tae Yong supaya mengajak Jae Bum menemui dirinya terlebih dulu sebelum memutuskan akan mengizinkan Jae Bum menemui Ibu dan Adiknya.

*

Jae Yul pergi bersama Gang Woo sambil mendiskusikan tentang Hae Soo yang menolak ajakan kencannya. Gang Woo bertanya kenapa Jae Yul tidak mencari wanita yang tidak menolaknya saja? Namun Jae Yul mengungkapkan bahwa wanita lain yang dikenalnya tidak ada yang semenarik Hae Soo. Gang Woo kemudian berucap bahwa Noona yang dikejar Jae Yul mirip dengan Hyun Joo yang ditaksirnya. Yang akan 'menyelamatkan jiwanya'.

Jae Yul menanyakan kemajuan Gang Woo dan ceweknya. Gang Woo mengaku mau konsentrasi menulis saja. Jae Yul juga menanyakan tentang kondisi jari Gang Woo. Semakin membaikkah? Gang Woo tidak bisa memastikannya. Tapi dia akan memberitahu Jae Yul jika jarinya kembali sakit. Tiba-tiba, Jae Yul dikagetkan oleh mobil yang berlawanan arah darinya. Jae Yul menghentikan mobil ke pinggir jalan dan mengomel.

Jae Yul menghentikan mobilnya ketika Gang Woo menunjuk satu rumah, rumahnya Gang Woo. Jae Yul mengingatkan Gang Woo untuk fokus menulis hingga batas waktu kompetisi. Gang Woo keluar dari mobil dan berteriak senang bahwa novelnya akan debut.

Tapi, kesenangan itu tidak dirasakan Gang Woo lama. Di jalan gang masuk rumahnya tampak Ayahnya sedang memukuli Ibunya. Gang Woo buru-buru mendekati mereka dan memisahkan Ayahnya dari Ibunya.

Jae Yul yang melihat juga coba dekati. Dia menjauhkan Ayahnya Gang Woo tapi justru dia yang dilempar Ayahnya Gang Woo sampai-sampai kertas birunya terjatuh. Jae Yul ingat saat dirinya meringkuk ketakutan melihat Jae Bum kecil dipukuli Ayah Tirinya. Jae Yul melihat Gang Woo geram dan mengambil batu untuk menghajar Ayahnya. Tapi Jae Yul mengingatkan Gang Woo untuk membawa Ibunya kabur. Lalu, Jae Yul-lah yang harus menghadapi Ayahnya Gang Woo. Kejadian itu terekam kamera CCTV yang ada di sana. Awalnya, Jae Yul kalah dan ditendangi oleh Ayahnya Gang Woo. Ingatan Jae Yul melayang lagi saat Ibunya melindunginya dari amukan sang Ayah. Tapi, Jae Yul bangkit dan menghajar Ayahnya Gang Woo.

*

Hae Soo memasak makanan yang lezat dan bertanya pada Sunbae Jo dan Soo Kwang kapan Jae Yul pulang. Mereka berdua jelas tidak tahu, dan tentu saja tidak peduli. Namun, sebagai roommate yang baik, Soo Kwang menyarankan Hae Soo untuk memissed-call Jae Yul tiga kali. Sunbae Jo meledek, bila Hae Soo tidak mau melakukannya, maka Hae Soo bisa menyerahkan ponselnya pada Sunbae Jo. Biar Sunbae Jo yang melakukannya. Hae Soo meminta mereka berdua tidak melakukannya. Kemudian, dia baru sadar jika dandanan Soo Kwang berubah. Sunbae Jo membenarkan bahwa Soo Kwang meniru gaya Jae Yul. Sunbae Jo meledek kenapa Soo Kwang tidak operasi plastik dan memotong kakinya biar makin mirip. Komentar negatif itu membuat hati Soo Kwang terluka. Dia minta roommate-nya tidak mengejeknya. Setidaknya berikan pujian walau palsu.

Sunbae Jo mengaku hal itu tidak mungkin dilakukannya. Biar bagaimana pun, dia memiliki mata yang masih normal. Hae Soo membela Soo Kwang dengan mengatakan Soo Kwang jauh lebih ganteng dibanding si playboy sombong. Soo Kwang membisiki Sunbae Jo, kalau pembelaan Hae Soo dilakukan lantaran dia sudah menjadi milik Jae Yul. Posisi yang tidak jauh, tentu saja membuat Hae Soo mendengarnya. Dia lalu mengungkapkan bahwa dia sama sekali tidak berhubungan dengan Jae Yul. Kemudian, mengungkap bagaimana dia susah payah menjaga virginitasnya sebagai wanita. Sunbae Jo memberi saran supaya Hae Soo membawa virginitasnya sampai ke liang kubur. Kesal, Hae Soo mengiyakan.

*

Lalu dimanakah Jae Yul berada? Dengan wajah penuh luka, Jae Yul ada di kantor polisi untuk membuat pengaduan KDRT yang dilakukan Ayah Gang Woo. Begitu diberitahu lokasi rumahnya, dua polisi yang menangani Jae Yul mengernyitkan dahi. Pasalnya, rumah yang dimaksud Jae Yul tidak berpenghuni. Jae Yul meyakinkan dua polisi di hadapannya, bahkan dia menuliskan nama-nama penghuninya. Sebelum pergi, Jae Yul meminta polisi memproses kasus KDRT itu. Memang sudah gila!

*

Begitu Jae Yul pulang, Hae Soo langsung menawari makanan. Tapi, sepertinya Jae Yul tidak tertarik. Dia diam saja dan segera ke lantai atas untuk membersihkan diri. Hae Soo menyusulnya begitu melihat luka-luka di wajah Jae Yul.

Hae Soo pun mengetuk-ngetuk pintu kamar Jae Yul. Jae Yul membukanya sambil berseloroh kalau ketukan Hae Soo terlalu banyak. Sinyal mereka kan tiga kali, bukan tujuh kali. Hae Soo tidak bicara apa-apa dan pergi ke kamarnya sendiri mengambil kotak p3k. Hae Soo kembali ke kamar Jae Yul dan langsung menuju kamar mandi, dimana Jae Yul berada. Ketika membuka pintu kamar mandi, Hae Soo sekilas menatap interior kamar mandi Jae Yul.

Hae Soo mendekati dan mulai mengobati luka-luka Jae Yul sambil bertanya apa yang terjadi? Jae Yul menyebutkan bila dia habis berkelahi demi menyelamatkan ibunya Gang Woo dari kekerasan ayahnya. Hae Soo bertanya kenapa Jae Yul mencampuri urusan rumah tangga orang lain. Lalu, Jae Yul mengatakan bila dulu dia pernah punya pengalaman serupa. Orang-orang di sekitarnya tidak mau membantu, karena itu berarti mencampuri urusan rumah tangga orang lain. Hasilnya, terjadi peristiwa fatal yang cukup mencengangkan publik.

Jae Yul - Hae Soo saling menatap. Kemudian, Jae Yul mengaku kalau ini baru kali pertamanya ada wanita masuk kamar mandinya dan diceritai tentang masa lalunya. Tapi Jae Yul mengaku tidak apa-apa. Dia merasa nyaman. Hae Soo memegang luka tusuk di bahu Jae Yul dan bertanya kenapa tidak dijahit. Jae Yul tidak menjawab pertanyaan Hae Soo. Dia justru mengganti topik pembicaraan bahwa pernyataannya di curug kemarin sangat serius, walaupun hal itu dilakukan secara spontan.

Jae Yul menunjukkan 'kamarnya' yang sesungguhnya. Hae Soo menyuruh Jae Yul tidur dan berniat kembali ke kamarnya. Jae Yul menahannya, dan bertanya tentang arti lukisan unta yang ada di atas 'ranjangnya'. "Orang-orang yang tinggal di gurun mengikat unta mereka di pohon saat malam. Lalu, mereka melepaskan talinya saat paginya. Meski begitu, unta tidak akan lari lagi, karena mereka ingat ketika diikat di pohon saat malam. Hal yang sama terjadi pada kita yang terus teringat dengan luka pada masa lalu. Sehingga, kita sulit melangkah ke tahap selanjutnya. Aku dengan kamar mandi dan kau dengan kecemasan." Setelah menyatakan hal tersebut, Jae Yul minta Hae Soo pergi. Hae Soo pun meninggalkan 'kamar tidur' Jae Yul setelah sebelumnya mengingatkan untuk mengoleskan salep pada lukanya.

Sepeninggalnya Hae Soo, Jae Yul naik ke 'ranjangnya'. Setelah memposisikan dirinya dengan nyaman, Jae Yul mencoba pejamkan mata. Di luar kamar mandi, Hae Soo menatap tempat tidur mewah milik Jae Yul yang tidak digunakan. Sepertinya Hae Soo sedang mempelajari Jae Yul.

*

Di kamarnya, Hae Soo menonton lagi rekamannya. Dia memperhatikan bagian Jae Yul memandanginya dan mengingat bagaimana Jae Yul menatapnya di kamar mandi tadi. Hae Soo meletakkan ponsel di meja dan tidur. Tapi tampaknya dia sulit tidur. Ada suatu hal yang dipikirkannya.

*

Keesokan paginya, Jae Yul, Soo Kwang, dan Sunbae Jo, menyiapkan makanan untuk pesta perceraian Sunbae Jo dan Jin Young. Jae Yul bertanya kenapa perceraian mesti dirayakan? Sunbae Jo menjawab bahwa ini satu-satunya cara menemui Jin Young. Kemudian, Sunbae Jo pamit lebih dulu karena mau mandi. Sepeninggalnya Sunbae Jo, Jae Yul bertanya bagaimana kerja So Nyeo. Tentu saja Soo Kwang tidak tahu. Pasalnya So Nyeo baru hari ini masuk kerja. Lalu Jae Yul memuji setelan yang dikenakan Soo Kwang, yang tersipu-sipu dibuatnya. Soo Kwang mengungkapkan bahwa dia takkan mengatakan bahwa dia menyukai Jae Yul. Biar begitu, dia yakin Jae Yul tahu bagaimana perasaannya.

*

Di tepi Sungai Han, semua tokoh berkumpul. Mereka merayakan pesta perceraian Sunbae Jo - Young Jin. Mereka semua bermain sebuah permainan, kecuali Hae Soo yang tampak menemani ayahnya sambil menatap ibunya kesal.

Ibunya Hae Soo kemudian mendekati suaminya dan mengatakan bahwa dia telah memenangkan taruhan. Young Jin mendadak kesal karena Sunbae Jo tidak mendengarkan. Sehingga, mereka harus menelan kekalahan. Young Jin pergi, Hae Soo menyuruh Sunbae Jo mengejarnya. Sunbae Jo menurut.

Hae soo mengajak Ibunya pulang, tapi Ibu bilang nanti saja. Soalnya makanan masih banyak. Jae Yul minta izin untuk mengajak Ayah Hae Soo jalan-jalan sebentar. Hae Soo tidak mengizinkannya, tapi Yoon Soo mengatakan sebaliknya. Suami Yoon Soo memuji Jae Yul jauh lebih perhatian dibandingkan dengan perkiraan. Hae Soo tidak terima suami Yoon Soo bicara secara informal terhadap Jae Yul. Ibu membela suaminya Yoon Soo dengan mengatakan bahwa itu karena Jae Yul memintanya begitu. Jae Yul mengiyakan. Saat itu, Hae Soo melihat Ibu minum dan melarangnya. Jelas, Ibu tidak mau.

*

Young Jin marah-marah begitu Sunbae Jo menyusulnya. Marah soal tidak mau mendengarkan saat permainan diekspresikan lain. Ya, Young Jin jadi marah kenapa Sunbae Jo mengundang semua orang. Sunbae Jo membela diri dengan bertanya apa salahnya mengundang semua orang? Young Jin mengungkapkan dengan banyak orang mereka jadi tidak bisa berduaan. Sunbae Jo bertanya apa sih yang mau dibicarakan jika mereka berdua saja? Kadung kesal, Young Jin menyatakan bahwa dia membenci Sunbae Jo.

Young Jin berbalik sambil bergumam tidak jelas bahwa dia masih menyukai Sunbae Jo. Suara Young Jin tentu tidak terdengar oleh Sunbae Jo, yang kemudian mengatai Young Jin pemarah. Lalu, Sunbae Jo minta Young Jin membeli asuransi untuknya, sehingga dirinya bisa dipukuli setiap saat.

*

Yoon Soo memotret Jae Yul yang sedang bicara dengan Ayah sambil menggendong anaknya. Hae Soo juga sempat melihatnya. Ibu yang sudah terpengaruh alkohol mengoceh tentang hubungan Hae Soo dan Jae Yul. Ibu mengatakan Hae Soo harusnya menyukai pria seperti Jae Yul. Jika tidak, maka tipe pria mana lagi yang diharapkan Hae Soo. Hae Soo tidak menggubris dan menjauhi Ibu. Sementara itu, Jae Yul terdiam menatap punggung Hae Soo yang terus menjauh. Sunbae Jo berinisiatif membawa Ayahnya Hae Soo menjauh supaya tidak mendengar pertengkaran yang membosankan ini. Yoon Soo kemudian mengaku bahwa mereka, Yoon Soo - Hae Soo, sudah tahu hubungan gelap Ibu dan Presdir Kim. Yoon Soo berlalu selesai mengungkapkan itu. Sedangkan Ibu tertegun mengetahui fakta itu.

*

Hae Soo duduk dan minum sendirian. Jae Yul datang dan duduk di dekat Hae Soo. Hae Soo bertanya apa pendapat Jae Yul tentang keluarganya yang kacau. Di luar dugaan, Jae Yul justru mengatakan kalau keluarga Hae Soo menarik. Alasannya, Jae Yul menganggap orang 'dewasa' adalah orang yang telah mengalami getir kehidupan. Bukan orang yang hanya mengalami manisnya hidup. Jae Yul menceritakan bahwa dia sempat pacaran dengan wanita dari keluarga baik-baik yang hidup rukun. Tapi, kemudian dia memutusnya karena dinilainya membosankan.

Hae Soo mengatakan andai saja Jae Yul bukan playboy sudah pasti akan menarik hatinya. Yah, biar bagaimanapun Hae Soo mengaku punya kesamaan dengan Jae Yul. Bahkan, dia mengatakan kalau Jae Yul itu ganteng. Jae Yul minta Hae Soo mengatakan itu semua jika mereka berkencan. Biar Hae Soo tahu sebagus apa karisma yang dimiliki Jae Yul. Hae Soo tertawa, tapi Jae Yul minta Hae Soo tidak tertawa. Jae Yul masuk ke kamarnya setelah menyuruh Hae Soo mendengarkan lagu yang disenanginya akhir-akhir ini. Hae Soo pun tersenyum mendengar lagunya, dan berjoget sambil menjentikkan jarinya.

*

Hae Soo menerapkan metode suntik amytal kepada Mi Young, pasien trauma akibat kehilangan anaknya. Dengan suntikan ini, Hae Soo akan mengetahui kebenarannya dari mulut Mi Young.

*

Di sebuah jalan, Tae Yong yang membawa Jae Bum memberhentikan mobilnya. Jae Bum segera turun untuk mengambil barang dari temannya yang sudah menunggu di pinggi jalan. Kemudian Jae Bum menyembunyikannya dari Tae Yong. Dia mengambil ponselnya dan meminta Tae Yong lebih dulu ke rumah ibunya. Jae Bum mengaku akan ke rumah Jae Bum naik taksi saja dan bertanya dimana Jae Yul berada. Tae Yong menyebutkan bahwa Jae Yul sedang siaran di stasiun radio SBC.

*

Hae Soo mulai bertanya apa yang terjadi sebenarnya pada Mi Young? Mi Young lalu menceritakan bahwa saat kejadian dia tengah pergi ke pasar. Dia kemudian memaki dan menyalahkan suaminya yang terlalu banyak minum dan tidur di kamar sebelah. Padahal bayi mereka sedang menangis kesakitan. Meski begitu Mi Young kemudian menyalahkan dirinya sendiri. Kenapa dia harus pergi ke pasar? Kenapa meninggalkan bayinya sendirian?

*

Sunbae Jo bersiap-siap memberi Jae Bum suntikan amytal. Namun sebelum disuntik, Jae Bum minta dibelikan kopi. Sunbae Jo menuruti kemauan Jae Bum. Saat kembali, dia melihat Jae Bum kabur. Dia menyadari akan terjadi hal buruk. Sementara itu, Jae Bum menyegat taksi dan minta diantarkan ke stasiun radio SBC, tempat Jae Yul siaran.

*

Hae Soo, Young Jin , serta dokter magang berkumpul. Mereka menatap pasien mereka, Mi Young, dan suaminya. Hae Soo mengungkapkan bahwa sekarang pasien sudah ingat sepenuhnya tentang kematian anaknya. Dia akan mengalami masa-masa sulit sementara ini. Meskipun begitu, Hae Soo yakin, Mi Young dan suaminya bisa melewatinya. Karena, mereka masih punya cinta dan para psikiater.

Dokter magang bertanya apa yang Hae Soo katakan pada suaminya? Hae Soo, tentu saja, tidak mengatakan bahwa Mi Young membenci suaminya. Yang Hae Soo katakan justru kebalikannya: sang istri menyesal telah pergi ke pasar, meninggalkan anaknya sendirian dengan ayah yang dalam kondisi mabuk. Dokter magang bertanya kembali, apa keduanya akan mampu melewati semuanya? Hae Soo mengiyakan: cinta akan memberi mereka kekuatan untuk menghadapi ketidakbahagiaan.

Hae Soo teringat kata-kata Jae Yul bahwa cinta tidak hanya memberi kebahagiaan. Tapi juga rasa sakit, benci, sedih, putus asa, dan ketidakbahagiaan. Disitulah cinta akan memberi kekuatan untuk menghadapi cobaan itu. Hae Soo tersenyum mengingat itu dan mengajak mereka semua bubar. Sepeninggalnya mereka, Hae Soo mau menghubungi Jae Yul, tapi Young Jin  kembali dan mengejutkan Hae Soo. Young Jin  mengajak Hae Soo makan malam, tapi Hae Soo menolah karena sudah punya janji dengan orang lain.

Young Jin mengambil ponselnya dan menekan angka 3 untuk panggilan cepat ke Sunbae Jo. Tapi dia urung melakukannya.

*

Saat siaran, Jae Yul melihat layar ponselnya dan menemukan satu missed call dari Hae Soo. Beberapa saat kemudian, Hae Soo membuat dua kali missed call lagi. Jae Yul tersenyum senang. Tidak lama kemudian masuk pesan teks dari Hae Soo, yang menyebutkan bahwa dia akan pulang naik bis dan menunggu Jae Yul di depan rumah. Jae Yul langsung lari keluar dan menyegat taksi. Sewaktu dia masuk, taksi yang membawa Jae Bum juga tiba. Jae Bum melihat Jae Yul. Karena itu, dia memerintahkan sopir untuk membuntuti taksi yang membawa Jae Yul pergi.

Hae Soo turun di sebuah halte. Dia menanti kedatangan Jae Yul. Tak lama kemudian Jae Yul turun dari taksi. Jae Yul melambaikan tangannya pada Hae Soo. Dia mencoba memberitahu Hae Soo bahwa dirinya ada di seberang. Tapi, belum Hae Soo mengetahui Jae Yul ada di seberang, Jae Bum memukul Jae Yul dari belakang. Dengan cepat Jae Bum menyuntikkan serum amytal pada Jae Yul. Pandangan Jae Yul pun menggelap.

Bersambung ke sinopsis drama Korea It's Okay That's Love episode 7.

Pic shared by Dramabeans.