Sinopsis Iron Man Episode 1
Pada episode perdana kali ini, kita langsung disuguhkan oleh beberapa gambar benda-benda terbelah - lemari, pohon, hingga air hujan. Kemudian adegan berganti saat seorang wanita berjalan menaiki tangga sambil mengoceh sendirian tentang kemalangan hidupnya menghadapi majikan yang galak. Ketika tiba di atas, wanita tersebut bertanya pada seorang pria yang berdiri di depan pintu kamar. "Sudahkah dia bangun?" Pria penjaga itu bertanya apa wanita tersebut datang meminta pria di dalam kamar untuk makan? Si wanita mengiyakan. Sehingga pria penjaga itu menjawab tidak. Tapi si wanita memaksa. Dia mengatakan kalau orang perlu makan supaya memiliki hari yang baik, kemudian memaksa untuk bertanya sendiri. Si pria penjaga memberi wanita tersebut jalan masuk.
Si wanita kemudian masuk perlahan-lahan dan memanggil-manggil nama Chairman Joo. Di dalam seorang pria yang sedang tertidur tampak hidungnya mengendus-endus sesuatu. Wanita itu kemudian bertanya apa Chairman Joo mau sarapan? Pria yang tertidur itu, rupanya bernama Joo Hong Bin (LEE DONG WOOK), segera terbangun dari tidurnya. Dia menjawab supaya wanita itu membuatkan sarapan yang lezat untuknya supaya ada selera makannya. Tapi jika belum siap, maka wanita itu dipersilakan kembali ke tempatnya. Hong Bin kemudian berdiri dan bertanya kenapa wanita itu berkata 'please' sebanyak tiga kali? Si wanita tampak tidak mengerti dengan pertanyaan tersebut.
Hong Bin kemudian berkata lagi kalau si wanita pasti sikat gigi dengan pasta gigi 7080 yang dibilas dengan mouthwash berwarna orange. Si wanita terkejut kenapa majikannya bisa tahu apa yang dikenakannya. Hong Bin belum berhenti. Dia kemudian memberitahu si wanita kalau di lantai bawah, para tukang masak sedang mempersiapkan dua makanan tradisional Korea serta sarapan khas Amerika. Dia mengungkapkan mereka itu tidak tahu apa yang diinginkannya. Lagi, si wanita terkejut, dia hendak bertanya tapi Hong Bin memotongnya dengan mengatakan kalau Marmalade sudah jelek.
Si wanita kemudian mengecek bahan makanannya. Benar saja, dia menemukan bahan makanan itu sudah busuk. Sementara itu, Hong Bin melempar-lemparkan pakaiannya ke belakang dimana pria penjaga menangkapnya. Dia mengeluh tentang kebersihan pakaiannya yang dicuci dengan deterjen yang berbeda. Si pria penjaga kemudian menggantungkan kembali baju-baju yang telah dilempar majikannya. Hong Bin menyuruhnya keluar, setelah mengeluhkan tentang hidungnya yang makin sensitif belakangan ini.
***
Pria penjaga berdiri di depan pintu kantor. Wajahnya tidak bisa menyembunyikan rasa kantuk yang menderanya. Ketika dia menguap, Hong Bin berteriak dari dalam supaya pria penjaga tidak melakukannya. Sementara itu di dalam, Hong Bin sedang memarahi dua anak buahnya karena penjualan terus menurun. Hong Bin menganalisa itu karena mereka mengubah Super Cape ke Super Collar. Salah seorang anak buah Hong Bin bertanya apa Hong Bin mau menggantinya kembali Super Collar ke Super Cape? Pertanyaan itu membuat Hong Bin marah. Dia mengambil laptop dan menutupnya, kemudian melemparkannya tepat ke wajah anak buahnya yang bicara. Hong Bin teriak strike!
Adegan berganti pada pria penjaga yang kemudian mendengar suara-suara teriakan dari dalam. Sepertinya dua anak buah Hong Bin itu dianiaya oleh Hong Bin sendiri. Pria penjaga seolah sudah paham. Dia menghubungi bagian rekonstruksi ruangan untuk membetulkan ruangan, karena ruangan mereka ada yang rusak lagi. Hong Bin berkata pada dirinya sendiri bagaimana semuanya berjalan tidak sebagaimana mestinya. Kemudian dia memerintahkan kedua anak buahnya itu untuk menulis surat resign dan meninggalkannya di mejanya. Lagi, Hong Bin berkata strike dengan gaya seolah melemparkan bola bowling ke arah dua anak buahnya.
Hong Bin pun pergi meninggalkan mereka berdua. Ketika ditinggalkan, mereka berdua mengeluh tentang betapa kejamnya Chairman Joo. Mereka berdua juga berniat ke rumah sakit. Setelah keluar dari rumah sakit, mereka baru akan resign. Keduanya kemudian memekik, berharap Chairman Joo sialan mati!
***
Hong Bin berteriak kepada dua orang anak buahnya yang duduk di kursi depan mobil. Dia bertanya apa mereka berdua menggunakan pasangan sesama jenis? Karena parfum yang mereka gunakan beraroma sama: busuk! Hong Bin kemudian menyuruh mereka untuk menepikan mobil dan menyuruh mereka keluar. Dia akan menyetir untuk dirinya sendiri. Ketika ditinggal dua anak buah Hong Bin mengeluh kenapa hidung bos mereka menjadi sensitif belakangan ini. Sementara itu, saat menyetir Hong Bin mendengar berita radio bahwa pada waktu tengah malam terlihat seseorang menebang pohon di sepanjang perumahan dan jalan-jalan kota. Anehnya, potongan yang dibuat bukannya horizontal melainkan vertikal. Kejadian itu bukan pertama kalinya. Polisi menduga hal tersebut dilakukan oleh orang gila.
***
Adegan kembali pindah dimana ada seorang pria tua sedang marah pada wanita muda. Pria tua itu curiga kalau wanita muda yang mengontrak di tempatnya tinggal bersama pria. Tapi wanita muda itu tidak mengaku. Jika memang tidak ada, pria tua itu minta wanita muda itu untuk menyingkir sehingga dirinya bisa memeriksanya. Sayangnya, si wanita muda terus menahannya. Karena itu si pria tua masih mencurigainya. Di dalam kamar kontrakan wanita muda itu memang tidak ada apa-apa selain barang-barang yang penuh menyesaki ruangan. Tapi di luar jendela ada lima pria berdiri untuk sembunyi. Salah seorang dari lima pria tersebut, yang berdiri dekat jendela, melongok. Dia melihat sepatunya masih tertinggal di dalam kamar si wanita muda. Kemudian dia kembali masuk ke ruangan untuk mengambil sepatunya. Sayangnya, kakinya menginjak selimut dan dia pun terpeleset. Suara buk yang dihasilkan dari jatuhnya membuat si pria tua sadar kalau kecurigaan benar-benar beralasan. Dia menyuruh si wanita muda menyingkir dan membiarkan dirinya memeriksa.
Waktu masuk si pria tua celingak-celinguk. Dia tidak melihat ada seseorang di dalam. Pun ketika dia membuka lemari. Si wanita muda sempat terlihat ketakutan. Sehingga si pria tua melongok ke jendela, tapi tak juga menemukan ada seseorang di sana. Karena tidak menemukan apa-apa, si pria tua keluar. Lalu pria yang jatuh di lantai itu membuka tempat persembunyiannya yang terletak tepat di bawah kaki si wanita muda. Si wanita muda menyuruh teman prianya itu keluar. Tapi si pria tersangkut, sehingga membutuhkan bantuan para pria lainnya. Si wanita muda ini memanggil empat teman pria lainnya. Saat berusaha mengeluarkan si pria yang tersangkut, empat pria ini bersuara gaduh sekali. Sehingga, pria tua kembali dan memergoki mereka. Tak ada yang bisa mereka katakan.
Pria berbaju biru berlari tergopoh-gopoh menuju rumah sakit. Dia mengabari akan segera sampai di sana dalam beberapa menit.
***
Hong Bin menjenguk dua anak buahnya yang sebelumnya dilempari barang-barang. Dia memberikan surat promosi kepada pengawalnya untuk dibacakan pada kedua anak buahnya, Kim Seo Goo dan Oh Joon Sik, yang terbaring di ranjang rumah sakit. Seo Goo dipromosikan menjadi Direktur Umum, sedangkan Joon Sik dipromosikan menjadi Direktur Departemen Pengembangan Ide. Saat dibacakan Hong Bin terus menutupi hidungnya, karena tidak tahan bau rumah sakit. Tapi tiba-tiba dia mencium bau yang lain. Hong Bin terus mengendus dan mendekati Joon Sik. Hingga Joon Sik berteriak mengucapkan terima kasih padanya. Hong Bin menyuruhnya diam supaya bisa fokus.
Kemudian Hong Bin membalikkan tubuhnya. Dia keluar kamar dan masuk ke kamar yang lain. Di sana, dia menemukan salah satu bilik tertutup tirai semuanya. Suara pria - wanita cekikikan terdengar. Itu adalah Se Dong bersama lima teman prianya. Mereka sedang membuat tandatangan di punggung salah seorang diantara pria yang digips punggungnya. Hong Bin terus mengendus dan mendesis: Tae Hee. Begitu dia membuka tirai, seorang pria berbaju biru menerabas masuk ke dalam bilik. Hong Bin mundur beberapa langkah menjauh, tapi hidungnya terus mengendus. Se Dong akhirnya keluar. Ketika Se Dong lewat, Hong Bin membayangkan bunga-bunga yang sedang bermekaran. Penuh warna dan wangi. Si pria berbaju biru kemudian menyusul Se Dong keluar. Dan hancurlah imajinasi Hong Bin. Yang terbayang di benaknya adalah baju kotor dan hal-hal menjijikkan lainnya. Yiaks!
***
Pria berbaju biru bertanya apa Se Dong mau pergi ke Global Games? Se Dong mengiyakan dan menyatakan bahwa dia akan mendapatkan Monstro kembali. Pria berbaju biru mengingatkan kalau itu tidak bisa dilakukan. Se Dong mengaku tidak peduli apapun, Monstro harus bisa kembali ke tangannya. Pria berbaju biru bertanya apa Se Dong tidak tahu pria macam apa Hong Bin itu? Se Dong mengaku tahu. Hong Bin adalah pria yang punya fans di internet dan pemilik galeri. Namanya cukup mentereng di kalangan remaja. Meski begitu, Se Dong mengingatkan, Hong Bin adalah pebisnis yang terburuk dari yang paling buruk di bidangnya. Pria berbaju biru mengajukan satu pertanyaan: apa Se Dong yakin kalau Hong Bin akan mengembalikan perusahaan yang telah dibelinya?
Se Dong mengatakan bahwa yang diinginkannya bukan perusahaan, melainkan hanya Monstro saja. Seung Hwan, pria berbaju biru itu, menjelaskan kalau Hong Bin tertarik pada perusahaan mereka karena Monstro. Lagipula bagaimana Se Dong tahu siapa Hong Bin ini. Wajahnya tidak pernah dipublish, bahkan di internet sekalipun. Se Dong tidak peduli, dan memberitahu Seung Hwan alasan Hong Bin tidak memiliki foto adalah karena wajah Hong Bin seperti iblis. Se Dong naik ke bis. Tak disangka ternyata disana ada Hong Bin. Dikatai setan oleh Se Dong, Hong Bin bertanya pada Sekretaris Ko apa dia terlihat seperti setan? Sekretaris Ko yang baru keluar dari mobil kaget dengan pertanyaan itu. Kemudian, Hong Bin menyuruh Sekretaris Ko menyiapkan mobil. Mereka harus sampai ke kantor sebelum Se Dong.
Di dalam mobil, Hong Bin terus saja memerintahkan Sekretaris Ko dan Sopir Jo untuk melajukan mobil lebih cepat. Dia mengancam akan membuat sepatu jerami dari rambut mereka berdua jika dirinya sampai lebih lambat daripada Se Dong ke kantor. Sekretaris Ko kemudian memberikan analisanya, bahwa Se Dong akan sampai ke kantor dalam waktu 30 menit jika memakai kendaraan umum. Sementara itu, Sekretaris Ko menyatakan bahwa dengan kecepatan sekarang, sekitar 160 km/jam, mereka akan sampai di kantor dalam waktu 3 menit saja. Tapi buk...
Sopir Jo menabrak bemper belakangan mobil orang. Sekretaris Ko meminta Hong Bin tenang. Dia dan Sopir Jo akan menangani masalah tersebut dalam waktu 30 detik. Hong Bin mengiyakan, jika lewat dia akan membunuh mereka berdua. Tapi Sekretaris Ko terdiam ketika dia melihat seorang pria agak tua sedang berhadapan dengan Sopir Jo (pria tua ini nanti punya hubungan spesial dengan Hong Bin, nanti akan diceritakan). Sekretaris Ko membungkuk memberi salam sambil bertanya apa baik-baik saja? Pria itu balik bertanya apa dirinya terlihat baik?
Se Dong sedang melihat ponselnya di bis. Sepertinya dia sedang mencari profil Hong Bin, tapi tidak ada. Kemudian dia ditelpon seseorang yang memberi kabar bahwa Dong Geun berencana kabur ke AS pukul 4 sore dan sedang memesan tiket pesawat di agen.
Hong Bin kesal ketika kaca mobilnya diketuk oleh pria yang mobilnya ditabrak. Dia menggeram untuk mengatasi keadaan dirinya. Kemudian, dia keluar dan marah-marah pada si pria tua yang meminta permintaan maaf dari Hong Bin. Hong Bin loncat dan menendang Sopir Jo. Dia menyuruh Sopir Jo minta maaf, tapi begitu dia melihat pria tua itu kemarahan Hong Bin menjadi tidak terkendali. Dia murka. Langit pun menghitam seolah hendak turun hujan. Sekretaris Ko melihat keadaan semakin gawat. Setelah meminta maaf pada si pria tua, Sekretaris Ko mengangkat Hong Bin di pundaknya dan pergi menuju ke sasana tinju. Sesampainya di sana, dia segera menjatuhkan Hong Bin di ring tinju. Hong Bin marah dan melampiaskannya pada Sekretaris Ko. Dengan gaya gulat bebas, Hong Bin menghajar Sekretaris Ko hingga tidak berdaya. Hong Bin masih terus menghajar Sekretaris Ko yang kemudian mengingatkan tentang Se Dong. Bahwa mereka masih harus mengejar Se Dong ke kantor. Hong Bin baru sadar. Dia memejamkan mata untuk merasakan Se Dong. Namun begitu kembali pada kenyataan, Hong Bin berteriak kenapa baru mengingatkannya sekarang? Hong Bin bersama Sekretaris Ko dan sopirnya tiba di kantor terlebih dulu, Se Dong tetap belum ada disana.
Se Dong rupanya pergi ke bandara untuk mencegat Dong Geun kabur ke AS. Ketika masuk, Se Dong menemukan Dong Geun sudah selesai mengantri penukaran tiket. Dia langsung bertanya apa Dong Geun mau melarikan diri ke AS? Dong Geun mengaku bahwa dia tak memiliki pilihan lain. Se Dong bertanya sambil menangis kenapa Dong Geun tega menjual perusahaan yang telah mereka bangun selama ini? Dia berteriak kenapa Dong Geun tega melakukan itu? Gara-gara Dong Geun, teman-teman pria Se Dong menderita. Bahkan, Je Gil pria yang bersembunyi di tempat yang kecil jadi pecah tulang ekornya dan terkena hernia. Namun Dong Geun seolah sudah menutup mata hatinya. Dia hanya meminta maaf dan langsung kabur. Se Dong pun mengejarnya.
Di bandara, tampak seorang wanita tua tengah membawa seorang bocah laki-laki yang kebelet buang air kecil menuju toilet. Sesampainya di depan toilet, mereka berdiri persis di sebelah Se Dong. Si wanita tua kemudian menyuruh bocah laki-laki tersebut untuk buang hajat seperlunya dan selesai secepatnya. Bocah laki-laki itu menurut dan masuk ke toilet. Ketika ditinggal si bocah ke toilet, wanita tua itu menerima telpon dari seseorang.
Di dalam toilet, Kim Seung Hwan melihat bocah laki-laki itu sedang berdiri di depan toilet. Tapi bocah laki-laki itu hanya berdiri tanpa membuka celananya. Melihat itu Seung Hwan mendekat dan bertanya apa bocah itu mau dibantunya? Si bocah laki-laki mengiyakan. Seung Hwan kemudian mencoba membuka ritsleting si bocah tapi ternyata ritsletingnya rusak.
Di luar toilet, ketika Se Dong dan si wanita tua sedang menunggu orang yang mereka tunggu, tiba-tiba muncul dua pria memanggil nama si wanita tua: Eliza! Melihat kedatangan mereka berdua, Eliza langsung mundur. Secara refleks, kedua pria itu mengejar tapi salah satu dari pria itu terantuk kakinya dan terjatuh. Dia berteriak karena di depannya ada Se Dong yang kemudian melihatnya. Tangan si pria ini kemudian seolah-olah hendak meremas payudara Se Dong. Sebelum itu dilakukan, Se Dong keburu menggampar wajah si pria. Dia kemudian menginjak-injak si pria. Begitu pula dengan Seung Hwan yang baru keluar. Dia ikutan menginjak-injak pria tersebut. Mereka semua dicokok oleh polisi.
Pada akhirnya, Se Dong - Seung Hwan dibebaskan. Tapi si pria yang bernama Kim Gwang Joo tetap ditahan atas tuduhan pengancaman, pemerasan, dan pelecehan seksual. Se Dong kemudian mengingatkan Seung Hwan untuk menangkap Dong Geun lagi. Tapi Seung Hwan meminta Se Dong melupakannya, karena kemungkinan besar dia sudah ada di atas Samudera Pasifik sekarang. Se Dong - Seung Hwan keluar kantor polisi dengan masgul. Di luar kantor polisi, seorang petugas menyerahkan bocah laki-laki yang dibantu dibukakan ritsletingnya pada polisi. Polisi mengajaknya ke dalam kantor polisi. Melihat polisi yang ramah, bocah laki-laki itu teringat kejadian dulu. Dia pun menangis. Se Dong kemudian menenangkan bocah tersebut selama beberapa waktu. Setelah tenang, dia memberitahu kalau petugas polisi akan membawa bocah itu ke ibunya. Se Dong - Seung Hwan berjalan pergi, tapi bocah laki-laki itu kembali menangis. Se Dong menengok.
***
Hong Bin ada di sebuah ruangan ketika melihat foto-foto kenangannya bersama Tae Hee. Dia menggumam bahwa dirinya telah mencium aroma Tae Hee, tapi begitu dicari ternyata Tae Hee tidak ada disana. Kemudian, kita akan disuguhi adegan kilas balik saat Hong Bin bersama Tae Hee. Di saat mereka berdua sedang bermesraan, pria tua (yang mobilnya ditabrak mobilnya Hong Bin) datang. Pria tersebut mengingatkan Tae Hee untuk tidak dekat-dekat dengan Hong Bin. Karena Tae Hee - Hong Bin berasal dari dua strata sosial yang berbeda. Hong Bin melempar lampu, tapi itu belum menghilangkan kemarahannya. Justru sebaliknya, dia makin marah. Lampu kamar berkedap-kedip. Sekretaris Ko yang melihat kilat di langit malam buru-buru pergi ke tempat Hong Bin. Tubuh Hong Bin mulai keluar pisau. Lampu seluruh kota, mati. Hujan turun. Hong Bin berjalan keluar jendela. Disanalah dia pingsan.
Ahjumma yang membantu Hong Bin mendapat telpon dari wanita tua yang membawa bocah laki-laki di bandara. Wanita tua itu menyuruh si Ahjumma untuk memberitahu Hong Bin, "Bilang padanya, putranya yang berumur 6 tahun sudah datang. Putra dari Ibu bernaam Kim Tae Hee." Ahjumma naik tangga, tapi dia ragu-ragu untuk membangunkan Hong Bin. Sebelumnya Sekretaris Ko mengingatkannya untuk tidak membangunkan Tuannya. Bisa berabe.
Hong Bin bangun dan menemukan Sekretaris Ko berdiri menatapnya. Dia berteriak dan meminta Sekretaris Ko menyalakan lampu. Setelah lampu menyala Hong Bin menanyakan kenapa Sekretaris Ko melakukan itu, apa Sekretaris Ko cabul? Sekretaris Ko menjelaskan kalau dia menemukan Hong Bin tidur di kantor dalam kondisi demam. Hong Bin bertanya apa Sekretaris Ko sudah menemukan tempat tinggal Se Dong? Sekretaris Ko mengiyakan. Dia memberi laporan bahwa sopir Jo melihat Se Dong naik taksi ke rumah.
Selanjutnya kita melihat Se Dong sedang menggendong di punggung bocah laki-laki yang ditemuinya di bandara. Bocah laki-laki itu tertidur pulas. Se Dong sampai tergopoh-gopoh dibuatnya. Saat sedang jalan Se Dong ditelpon Dong Geun. Dong Geun memberitahu Se Dong kalau Hong Bin punya niatan menemuinya. Se Dong masa bodoh. Telpon pun ditutup dan Se Dong berjalan lagi. Dia kemudian melewati Hong Bin yang berdiri menyapanya. Se Dong berhenti dan berbalik menatap Hong Bin. Begitu pula Hong Bin juga ikut menatapnya. Untuk sesaat mereka hanya hening. Hong Bin memejamkan mata dan berusaha menghirup aroma napas yang keluar dari hidung Se Dong.
Bersambung ke sinopsis drama Korea Iron Man episode 2.
0 komentar:
Post a Comment