Sinopsis Iron Man Episode 2

Sinopsis Iron Man Episode 2

Baca dulu sinopsis Iron Man episode 1. Se Dong membawa masuk bocah laki-laki yang dibawanya ke rumah sementara Hong Bin menunggunya di luar. Setelah menyelimuti bocah laki-laki itu, Se Dong berniat keluar. Tapi bocah laki-laki itu bangun dan memegang sebelah kaki Se Dong, menahannya keluar. Bocah laki-laki itu tidak mau ditinggal. Karena itu kemudian Se Dong berteriak-teriak dari jendela untuk memanggil Hong Bin. Mendengar namanya dipanggil Hong Bin celingak-celinguk. Lalu, Hong Bin melihat Se Dong dari jendela yang berada dekat dengan kakinya.

Se Dong menyuruh Hong Bin kembali, karena bocah laki-laki yang bersamanya tidak bisa ditinggal. Dia memberitahu akan menemui Hong Bin besok di kantor. Hong Bin tidak mau dan memaksa Se Dong mengatakan apa yang ingin dikatakannya. Dia minta Monstro dikembalikan, supaya bisa diselesaikan dengan format ponsel. Se Dong menjelaskan kalau mereka ingin membuat mobil messenger dengan karakter. Saat Se Dong memberi penjelasan Hong Bin berhenti dan memejamkan matanya. Hong Bin seolah mencium aroma yang keluar dari mulut Se Dong. Melihat hal tersebut, Se Dong pelan-pelan menutup jendelanya. Hong Bin membuka matanya. Se Dong terkejut dan langsung menutupnya. Hong Bin menahan dengan kepalanya, sehingga terjepit. Dia minta Se Dong membukanya, tapi Se Dong memaksa menutupnya. Kemudian Se Dong mengirim Seung Hwan pesan teks dan memberitahu kalau dirinya takut dengan Hong Bin yang sangat aneh.

Hong Bin bangun dalam keadaan marah. Dia keluar dari kamarnya untuk mandi sambil sembarangan membuka pakaian. Se Dong sedang sarapan bersama bocah laki-lakinya ketika ponselnya berbunyi. Dia memberitahu kalau bocah laki-laki itu baik-baik saja dan meminta orang yang menelponnya menemui dirinya di tempat yang telah ditentukan pukl 10.30. Telpon ditutup. Begitu berbalik, Se Dong menemukan bocah laki-laki itu sedang mengepel. Se Dong melarangnya dan berkata bahwa itu tidak perlu dilakukan. Tapi bocah laki-laki itu mengatakan bahwa dia bisa melakukan semuanya - mencuci, melakukan pekerjaan rumah dan lain sebagainya. Dia juga menjelaskan akan memeras jeruk setiap pagi untuk Se Dong dan takkan menangis meski merindukan Ibunya. Se Dong memeluk bocah laki-laki itu, mengatakan bahwa dirinya takkan mengusirnya. Si bocah mengucapkan terima kasih banyak. Lalu, Se Dong menerima telpon dari Seung Hwan.

Hong Bin melihat Sekretaris Ko di tembok rumahnya ada lukisan grafiti bergambar pencuri dengan tulisan "Rumah Pencuri". Sekretaris Ko menjelaskan kalau pelakunya adalah orang yang bekerja bersama Se Dong. Hong Bin bertanya apa Sekretaris Ko tahu kalau ternyata Se Dong memiliki anak? Sekretaris Ko mengatakan bahwa dirinya tidak tahu sama sekali. Hong Bin marah.

Kembali lagi ke Se Dong yang sedang marah-marah pada Seung Hwan. Sepertinya ini gara-gara kasus grafiti di rumah Hong Bin. Se Dong menyesal teman-temannya melakukan itu, dan berkata bahwa dirinya tidak punya uang sama sekali. Dia mengingatkan kalau Seung Hwan yang harus mengurusnya, sambil terus bernyata apa Seung Hwan tidak melihat pesan teksnya yang mengatakan kalau Hong Bin orang yang aneh? Se Dong kemudian melihat bocah laki-lakinya menunduk sedih. Dia pun menutup telpon dan meminta maaf pada si bocah. Dia berjanji takkan berteriak lagi.

Si bocah kemudian mengambil uang dari tasnya dan memberikannya pada Se Dong. Se Dong tidak bisa menerima uang dari si bocah dan menyuruhnya mengambilnya kembali. Karena Se Dong tidak mau si bocah menerima uangnya, maka dia memberikan permen lolipopnya. Se Dong merasa harus memberikan sesuatu sebagai balasannya, maka dia memberikan bocah itu sebuah boneka sampel yang dibuatnya. Dia bertanya apa si bocah suka dengan pemberiannya? Bocah itu mengangguk dan memeluk Se Dong sambil berkata kalau dia berniat menikah Se Dong. "Itulah yang dikatakan ibuku. Jika aku bertemu dengan gadis yang kusuka lebih darinya, maka aku harus menikahi gadis tersebut," katanya. Se Dong tersenyum mendengar tingkah lucu si bocah.

Hong Bin - Sekretaris Ko yang masih berjalan-jalan di sekitaran rumah diajak seorang tukang kebun untuk melihat sesuatu. Apa yang diperlihatkan oleh si tukang kebun adalah pohon tumbang yang dipotong melintang vertikal dengan potongan yang sempurna. Hong Bin memeriksa pohon tumbang tersebut, sementara Sekretaris Ko mendekati tukang kebun dan bertanya kenapa dia harus menceritakan hal tersebut pada Hong Bin bukan padanya saja? Si tukang kebun masa bodoh dengan permintaan Sekretaris Ko. Setelah memeriksanya, Hong Bin memikirkan satu hal: bahwa mimpinya adalah nyata. Dia kemudian meminta Sekretaris Ko untuk mencari tahu tentang semuanya jika tidak mau kehilangan pekerjaan dan minta dibawakan 128 file rekaman CCTV.

Se Dong hanya terdiam melihat bocah laki-lakinya dibawa pergi dua polwan. Dia kemudian bertanya pada salah satu polwan apa yang akan terjadi, seandainya mereka tidak bisa menemukan keluarga si bocah? Polwan yang ditanya menjawab kalau mereka akan membawa si bocah ke fasilitas sesuai prosedur. Se Dong bertanya apa dia bisa menjaga bocah itu hingga polisi menemukan walinya? Polwan mengatakan bahwa itu tidak bisa dilakukan. Se Dong terdiam dan hanya bisa melihat si bocah pergi memandanginya dari kaca belakang sambil menangis.

Para pembantu rumah tangga di rumah Hong Bin ketakutan mendengar suara majikannya memarahi Sekretaris Ko. Terdengar dari lantai atas suara marah-marah dan pukulan majikan. Tiba-tiba Sekretaris Ko terguling-guling di tangga. Para pembantu rumah tangga menjerit histeris. Tapi Sekretaris Ko langsung dalam posisi keren ketika sampai di depan para pembantu rumah tangga, membuat mereka ternganga. Tapi itu tidak lama, sebab Hong Bin turun dan menghajar kembali Sekretaris Ko. Hong Bin bertanya kenapa rekamannya tidak ada? Sekretaris Ko menjelaskan kalau kameranya rusak. Hong Bin menyahut kalau dia sudah memperingatkan untuk tidak menggunakan kamera murah.

Se Dong terkejut ketika Seung Hwan mengatakan 100 miliar Won untuk biaya ganti rugi vandalisme di rumah Hong Bin. Seung Hwan menjelaskan kalau pihak mereka tidak mau grafiti itu hanya dihapus. Mereka mau pelaku mengganti batunya, yang belinya di luar negeri. Se Dong marah dan bertanya siapa yang menggambar grafiti itu? Tapi tidak satupun di antara teman-teman Se Dong yang mau mengaku. Kemudian Se Dong pergi untuk menemui Hong Bin. Teman-temannya nitip makanan.

Se Dong berdiri di depan kantor Hong Bing. Dia menatap gedung besar tinggi itu dari luar. Di dalam kantor, Sekretaris Ko mendapat telpon dari kepala pembantu rumah tangga Hong Bin bahwa semalam ada yang memberitahunya soal seorang wanita bernama Kim Tae Hee. Se Dong masuk ke kantor Hong Bin. Di sana dia disambut oleh resepsionis yang menanyakan tentang jadwal pertemuan. Se Dong memberitahu kalau dia ada disana atas perintah Sekretaris Ko. Resepsionis pun mengizinkan Se Dong masuk.

Ketika pintu terbuka, Se Dong disambut oleh Sekretaris Ko. Lalu Se Dong masuk ke dalam. Sekretaris Ko kemudian memperingatkan Se Dong untuk tidak membuat Hong Bin marah. Jika Se Dong sampai melakukannya, maka itu akan membuat cuaca memburuk. Hujan akan turun di sore hari, walaupun itu hanya 40 persen saja. Se Dong tampak tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Sekretaris Ko. Karena itu, Sekretaris Ko mengajaknya masuk saja tanpa banyak bicara lagi. Sesampainya di dalam, Se Dong - Sekretaris Ko menunggu Hong Bin selesai bermain game.

Beberapa lama kemudian Hong bin selesai bermain game. Dia mencak-mencak kalah pada gamenya. Kemudian Sekretaris Ko melapor tentang Se Dong yang akan menemuinya. Setelah itu Sekretaris Ko meninggalkan mereka berdua untuk bicara. Hong Bin langsung bicara panjang lebar tentang kesalahan Se Dong dkk., yaitu membuat grafiti di dinding rumahnya. Dia merasa Se Dong dkk. tidak seharusnya membalas dendam dengan cara itu. Lalu Hong Bin memaki Se Dong. Mendengar semuanya, Se Dong meminta Hong Bin tidak bicara kasar padanya. Hong Bin tidak peduli dan dia menawarkan Se Dong untuk menukar biaya ganti rugi tembok rumahnya dengan Monstro yang dibuat Se Dong dkk dan luka yang ada pada pipinya. Se Dong menyuruh Hong Bin diam selama satu menit. Hong Bin mempersilakan dan mengambil weker monyet sebagai batas waktu berpikir bagi Se Dong. Se Dong memegang kepalanya selama satu menit.

Ketika waktunya selesai, Se Dong bertanya apa benar Hong Bin yang memintanya bertemu, kenapa? Hong Bin menjawab tidak apa-apa, hanya masalah wewangian. Tapi Hong Bin tidak melanjutkannya karena merasa yang salah adalah hidungnya. Dia bertanya apa yang Se Dong inginkan sekarang? Se Dong memberitahu kalau Monstro adalah milik mereka. Hong Bin tidak sepakat itu, pasalnya dia telah membeli dari Dong Geun. Tapi Se Dong belum menyerah. Dia menyebutkan masih ada beberapa bug yang butuh diselesaikan oleh orang-orangnya di Monstro tersebut. Itu bisa diatasi jika mereka ikut dalam pengembangannya. Hong Bin menuduh Se Dong mencari alasan untuk menjadi karyawan di perusahaannya. Se Dong membantah. Bahkan dia mengaku pihaknya siapa tidak dibayar. Syaratnya hanya satu, mereka harus mendapatkan copyright atas Monstro. Sehingga, jika pembuatannya sudah selesai dilakukan, maka pihak mereka akan mendapatkan bagian atas keuntungan yang didapat. Se Dong juga berjanji akan membayar biaya ganti rugi dari pagar dan luka di pipi Hong Bin. Sayangnya semua ide Se Dong dimentahkan Hong Bin. Pada akhirnya Se Dong pun berlalu. Dia merasa bisa mengerti atas keputusan Hong Bin.

Hong Bin menahannya dan bertanya apa yang akan dilakukan Se Dong berikutnya? Se Dong mengaku akan berpikir sambil mandi dan sarapan. Hong Bin tidak mengerti maksud Se Dong. Kemudian Se Dong menjelaskan jika sarapan, yang terdiri dari sup kacang, kimchi, bayam kering dan mackerel adalah makanan terbaik. Bila semua makanan itu dimakan dengan semangkuk nasi dan dikunyah sebanyak 20 kali, maka akan membuat hati bahagia. Hal itu juga akan mengendalikan emosi jiwa. Se Dong menyuruh Hong Bin untuk mencoba jenis sarapan itu dan berlalu.

Di luar, Sekretaris Ko langsung bertanya apa yang terakhir dikatakan Se Dong. Se Dong tidak mengerti arah pembicaraan Sekretaris Ko. Sekretaris Ko kemudian menjelaskan kalau Hong Bin sering ketinggalan sarapan, karena itu pasti ada menu bagus yang bisa dicoba. Se Dong bertanya apa Sekretaris Ko menguping? Sekretaris tidak mengaku. Dia hanya ingin Se Dong memberinya penjelasan tentang menu makan siang yang bagus buat bosnya. Lalu dia mengambil catatannya dan bersiap menulisnya. Se Dong kesal dan berlalu.

Se Dong mandi dan kembali keluar rumah. Saat dia melihat layar ponselnya, raut wajahnya berubah cemas. Sementara itu, Hong Bin tengah makan dengan lahap ditunggu Sekretaris Ko dan juru masak. Di tengah keasikannya makan, Hong Bin menggigit sesuatu. Sekretaris Ko langsung menatap juru masak. Hong Bin langsung menjungkir-balikkan meja.

Sekretaris Ko keluar dan mencoret menu daftar makan yang ada di catatannya. Kemudian telponnya berbunyi. Ketika diangkat, Sekretaris Ko agak terkejut, seseorang dari kantor polisi menghubunginya. Se Dong sedang kepayahan memapah temannya yang pecah tulang ekor gara-gara bersembunyi di tempat sempit sebelumnya. Kemudian, dari arah depan Hong Bin - Sekretaris Ko berjalan masuk ke dalam tanpa menyapa Se Dong - temannya. Se Dong juga tidak berkata apa-apa kecuali menatap dengan perasaan bertanya-tanya.

Di dalam seorang pelajar dengan wajah berantakan berdiri menyambut kedatangan Hong Bin. Pelajar ini memanggil Hong Bin dengan sebutan Kakak. Hong Bin tidak menggubris ucapan si pelajar yang mengaku adiknya. Dia bertanya kepada petugas kenapa dipanggil ke kantor polisi. Petugas mengatakan bahwa pelajar yang menyapa Hong Bin berkelahi dengan sesama pelajar. Pelajar yang mengaku adiknya Hong Bin menjelaskan bahwa dirinya sedang bermain game dengan teman-temannya, tapi ketika dijelaskan bahwa kakaknya adalah Hong Bin, teman-temannya itu tidak percaya. Karena itu, mereka berkelahi. Petugas bertanya apa Hong Bin punya hubungan dengan Hong Joo - pelajar yang mengaku adiknya Hong Bin? Hong Bin memberikan kartu namanya dan mengatakan bahwa namanya benar Joo Hong Bin. Tapi dia sama sekali tidak memiliki adik. Setelah itu, Hong Bin langsung pergi diikuti Sekretaris Ko.

Saat berjalan keluar, Hong Bin - Sekretaris Ko melihat Ayahnya Tae Hee berjalan menuju ke dalam kantor polisi. Ayahnya Tae Hee jalan begitu saja tanpa menyapa Hong Bin. Ketika sampai di dalam, Ayahnya Tae Hee segera mendekati Hong Joo yang segera berdiri. Tanpa basa-basi Ayahnya Tae Hee memberi Hong Joo beberapa kali tamparan sambil memarahinya. Di luar dugaan, ketika ingin memberikan tamparan yang terakhir, tangan Ayahnya Tae Hee berhenti. Hong Bin memegang erat tangan Ayahnya Tae Hee. Mendadak langit menjadi mendung. Sekretaris Ko melihat keluar jendela. Hong Bin memintanya berhenti karena orang-orang melihatnya melakukan hal tersebut.

Ayahnya Tae Hee tidak suka Hong Bin menyentuh tangannya. Dia meminta kalau seharusnya Hong Bin tidak ikut campur dalam urusannya. Hong Bin menyebut Ayahnya Tae Hee itu bukan manusia yang tidak pernah puas dalam membunuh? Dari tubuh Hong Bin, terutama punggung, mulai keluar besi tajam. Bahkan tangan Ayahnya Tae Hee terluka karenanya. Sekretaris Ko yang melihatnya buru-buru mendekati Hong Bin dan membuatnya pingsan.

***

Se Dong menyiapkan makanan kecil untuk temannya sambil memberi nasihat. "Pertama kau minum. Kedua kau tidak minum obat. Ketiga kau menghabiskan beberapa malam di kantor polisi dengan posisi aneh," terang Se Dong. Temannya hanya termangu-mangu sambil memakan makanannya. Se Dong bertanya kalau temannya itu tidak punya uang kan? Padahal harus dioperasi.

Se Dong kemudian pergi ke restoran teman Ayahnya dan membantu disana. Tapi teman Ayahnya dan istrinya berkasak-kusuk tentang keberadaan Se Dong. Keduanya mengira Se Dong datang untuk menagih uang pinjaman yang telah mereka pinjam untuk membuat toko. Se Dong tetap fokus melayani pembeli. Ketika sudah selesai, Se Dong pamit. Istri teman Ayahnya berkata kalau Se Dong sebaiknya tidak usah datang lagi. Lagipula, keduanya tak bisa membantu Se Dong lagi. Se Dong mengucapkan selamat tinggal dan keluar. Tapi beberapa waktu kemudian dia kembali dan menjelaskan kepada mereka berdua bahwa kedatangannya ke sana bukanlah untuk menagih uang Ayahnya yang telah dipinjam. Dia kesana karena tidak memiliki siapapun lagi untuk dijadikan sandaran.

Setelah itu Se Dong pun pergi. Dia berjalan untuk kemudian berlari di dalam hujan, pergi ke kantor polisi untuk menemui teman-temannya. Di dalam kantor polisi, Se Dong meminta teman-temannya untuk bertanggung jawab. Dia sama sekali kehilangan akal mencari uang 100 juta Won untuk biaya ganti rugi. Dia mengingatkan kalau mereka semua paling masuk penjara selama beberapa tahun jika tidak membayar. Se Dong pamit, setelah mengatakan akan sering-sering mengunjungi mereka. Sesampainya di rumah Se Dong mengirimi Yoon Jung pesan teks bahwa dia tak bisa melanjutkan asuransi.

Di sebuah tempat, Sekretaris Ko bangun saat telponnya berdiri. Ternyata telpon dari Kepala Pelayan Yoon, yang memberitahu kalau Hong Bin tidak pulang dan tidak menghubunginya. Sekretaris Ko bangkit dan bergegas mencari keberadaan Hong Bin. Dia mencari kesana kemari hingga akhirnya menemukan Hong Bin sedang mandi. Dia mengatakan kepada Kepala Pelayan Yoon bahwa Hong Bin baik-baik saja. Kepala Pelayan Yoon memberitahu kalau dirinya tidak menelpon untuk sekadar bertanya hal tersebut. Kepala Pelayan Yoon bertanya apa Sekretaris Ko menyampaikan apa yang dikatakannya sebelumnya? Soalnya, Eliza menghubunginya lagi. Kepala Pelayan Yoon merasa aneh, karena tidak biasanya Eliza sering menghubunginya. Kemudian dia meminta Sekretaris Ko mengatakan apa yang dikatakannya kemarin. Sekretaris Ko menjawab mengerti.

Tepat bersamaan dengan ditutupnya telpon Kepala Pelayan Yoon, Hong Bin muncul dengan handuk terlilit dari pusar sampai dengkul. Sekretaris Ko kemudian mengambil kemeja kotak-kotak dan memakaikannya pada tubuh Hong Bin (Benar-benar bos yang childish). Hong Bin bertanya kenapa dirinya bisa berada di sini? Sekretaris Ko menyahut itu karena Hong Bin pingsan di kantor polisi. "Kenapa kau tidak membawaku ke rumah sakit?" tanya Hong Bin. Sekretaris Ko beralasan itu karena Hong Bin sama sekali tidak suka bau rumah sakit. Hong Bin memarahi Sekretaris Ko, bagaimana bila dirinya mati? Sekretaris Ko menjawab dia akan mati bersama Hong Bin, yang menyebut Sekretaris Ko sudah sinting.

***

Di dalam mobil, Hong Bin mengungkapkan kalau akhir-akhirnya dia makin kerap bermimpi. Segera setelah itu hidungnya jadi makin sensitif. Sekretaris Ko bertanya apa itu karena Hong Bin mengonsumsi ginseng merah? Hong Bin tidak menjawabnya dan mengganti topik pembicaraan dengan bertanya tentang usia Hong Joo. Sekretaris Ko menyebutkan usia Hong Joo adalah 17 tahun. Sekretaris Ko mengganti topik pembicaraan lagi dengan mengutarakan bahwa dirinya telah menerima telpon aneh dari seorang wanita. Wanita ini mengajak seorang bocah laki-laki ke bandara, tapi justru kehilangannya dan mencari-carinya. Hong Bin meminta rinciannya, sehingga membuat Sekretaris Ko kebingungan. Hong Bin menyuruh Sekretaris Ko untuk tahu detailnya lebih dulu baru mulai bercerita. Hong Bin - Sekretaris Ko melihat Hong Joo sedang berjalan ke gerbang sekolah. Hong Bin berniat menyapanya, sayang Hong Joo sudah keburu masuk gerbang sekolah.

Di kantor, Sekretaris Ko mulai menyusun apa saja yang dibutuhkan untuk membuat cerita secara sistematis. Dia menyusun berdasarakan pertanyaan 5W + 1H + 1A (action). Setelah selesai, Sekretaris Ko menghadap Hong Bin, minta waktu sebentar. Hong Bin bertanya apa Sekretaris Ko mau melaporkan cerita lucu sebelumnya? Sekretaris Ko mengiyakan, lalu berkata, "Satu, siapa? Seorang wanita. Dua, kapan? Kemarin sore. Tiga, dimana? Di bandara. Empat, apa? Seorang anak. Lima, bagaimana? Kuat. Enam, aksi? Dibuang." Hong Bin menarik kesimpulan kalau ada seorang wanita yang membuang seorang anak di bandara? Sekretaris Ko mengiyakan. Hong Bin bertanya apa masalah dia dan wanita itu? Sekretaris Ko menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Dia juga merasa kalau laporannya sepertinya tidak penting juga buat Hong Bin. Kemudian, dia keluar. Di luar, Sekretaris Ko baru ingat kalau Kepala Pelayan Yoon menyebutkan nama Kim Tae Hee supaya membuat Hong Bin mengerti. Setelah menuliskannya, Sekretaris Ko kembali menemui Hong Bin.

Di dalam ruangan, Sekretaris Ko tidak menemukan Hong Bin lagi. Tapi Hong Bin berteriak apa lagi yang dimaui Sekretaris Ko. Mendengar suara Hong Bin, Sekretaris Ko langsung mengatakan bahwa dirinya mau melaporkan lagi hal yang sama. Hong Bin tidak mau. Tapi Sekretaris Ko mengaku sudah tahu detailnya. Sekretaris Ko mengulangi lagi laporannya yang sistematis. Hong Bin yang mendengar nama Kim Tae Hee sudah berdiri di belakang Sekretaris Ko. Dia bertanya kenapa nama Kim Tae Hee ada dalam laporan tersebut? Sekretaris Ko mengaku kalau dia hanya mendapat laporan dari Kepala Pelayan Yoon. Hong Bin berteriak, menyuruh Sekretaris Ko memanggilnya sekarang juga.

***

Detik berikutnya, Hong Bin sudah berada di ruang CCTV kepolisian bandara. Seorang polisi bandara menjelaskan padanya bahwa seorang wanita bernama Park Eliza terlihat membawa seorang bocah kemarin sore. Kemudian meninggalkan bocah itu sendiri, sementara Eliza sendiri bersembunyi. Hong Bin bertanya kenapa tidak ada nama Kim Tae Hee disana? Si polisi bertanya apa Hong Bin tidak kenal Park Eliza dan bocah itu? Hong Bin mengaku tidak peduli pada keduanya. Orang yang dicarinya adalah Kim Tae Hee. Dia kemudian berteriak kenapa nama Tae Hee bisa muncul, tapi cerita Eliza dan anak itu sama sekali tidak berhubungan. Si polisi bandara mencoba menjelaskan kembali, tapi Hong Bin sudah tidak mendengar kata-katanya. Di benaknya, muncul ingatan tentang Tae Hee dan dirinya. Ketika mereka berdua sedang di sebuah padang rumput, tiduran saling menghadap. Ketika Hong Bin kembali pada masa kini, polisi bandara lalu berkata kalau mungkin saja anak itu adalah anak Hong Bin. Hong Bin lantas bertanya dimana anak itu? Polisi menjelaskan kalau dirinya mengirim anak itu ke suatu tempat.

Se Dong sedang duduk bersama anak yang dibawanya kemarin. Anak itu ternyata bernama Chang. Se Dong mengatakan kalau Chang adalah malaikat penyelamatnya. Di saat dia butuh uang banyak untuk biaya operasi temannya, Chang dititipkan pada Se Dong untuk diasuh. Ya, terpisah dari Se Dong membuat Chang terus menangis. Pada akhirnya, pemerintah bersepakat bahwa Chang akan diasuh Se Dong dengan biaya tertentu. Tapi kemudian Chang memberitahu bahwa dirinya bukanlah malaikat. Se Dong bertanya terus apa? Chang mengatakan bahwa dirinya adalah suaminya Se Dong. Mendengar jawaban itu membuat Se Dong tersenyum.

Kemudian, Se Dong - Chang membeli keperluan sehari-sehari seperti minyak, gas, dan sebagainya. Se Dong menunjukkan lolipop untuk Chang. Chang mengangguk setuju. Kemudian Chang melihat mobil polisi berjalan ke arahnya. Chang pun segera kabur melarikan diri tanpa pamit kepada Se Dong. Padahal mobil polisi itu tidak menangkapnya. Polisi, Hong Bin, dan Sekretaris Ko keluar dari mobil yang mereka tumpangi. Polisi mengajak Hong Bin - Sekretaris Ko ke kediaman Se Dong. Sementara itu Se Dong masih belum sadar Chang hilang dari pantauannya segera membayar semua yang dibelinya. Begitu keluar, dia terkejut Chang tidak berada di sana. Dia berusaha mencari kesana-kemari untuk mencari Chang. Hasilnya nihil. Se Dong kembali karena mengira Chang akan pulang ke rumah.

Tapi, ketika pulang ke rumahnya, Se Dong menemukan ada tiga pria mencarinya: polisi, Hong Bin, dan Sekretaris Ko. Polisi segera bertanya apa Chang bersama Se Dong? Se Dong tidak menjawab dan langsung masuk ke rumah. Ketika tidak menemukan Chang di dalam, dia keluar lagi. Dan langsung berteriak Chang beberapa kali, berharap bocah kecil itu mendengar suaranya. Ketiga pria yang ada di sana segera mencari. Mereka menyisir beberapa blok dari situ. Namun belum ditemukan juga batang hidung Chang. Hong Bin kemudian mendekati Se Dong dan mencengkeram kerahnya. Dia bertanya dimana Chang berada? Tiba-tiba terdengar suara Chang menyanyikan sebuah lagu. Hong Bin melepaskan cengkeramannya dan berjalan ke asal suara. Saat itu, dia melihat seorang bocah kecil sedang menutup telinga dan bernyanyi.

Hong Bin berdiri terpaku. Ingatannya melayang pada saat Tae Hee dulu sempat mengatakan kalau punya anak akan diberi nama Chang. Begitu pula lagu yang dinyanyikan Chang sering didengarnya. Hong Bin berjalan beberapa langkah, dan dia kembali terdiam. Terpana oleh keberadaan Chang di sana.

Bersambung ke sinopsis drama Korea Iron Man episode 3.