Sinopsis Secret Door Episode 1 Part 1

Sinopsis Secret Door Episode 1

Drama ini dibuka di Istana Donggoong, sekitar 30 tahun sebelum Raja Yeongjo berkuasa - tepatnya tahun keempat masa pemerintahan Raja Gyeongjong sekaligus menjadi tahun terakhir masa pemerintahannya.

Seorang pria terlihat diserang di tempat tidur selepas tengah malam. Dia adalah calon raja, Yeongjo (Han Seok-kyu). Dia menemukan dirinya dalam kondisi terancam. Penyerang bertopeng siap menebas lehernya dalam beberapa detik saja. Namun, hal itu tidak terjadi, sebab penyerang itu tumbang, dibacok oleh penyerang bertopeng lainnya dari belakang.

Seorang menteri, KIM TAEK (Kim Chang-wan), melihat Yeongjo dalam keadaan aman. Kemudian dia memberikan sebuah dokumen perjanjian kepada Yeongjo. Tampak Yeongjo gemetar ketakutan, ketika Menteri Kim memberinya dua pilihan: tanda tangani atau mati! Di dinding belakang Menteri Kim tampak para pejabat Norons. Yeongjo terpaksa menandatangani dokumen itu. Dengan demikian, telah terjadi kesepakatan antara Yeongjo dan para Norons untuk bersekutu dalam kekuasaan.

Cerita pun melompat dua puluh tahun Yeongjo berkuasa sebagai raja, 10 tahun sebelum latar belakang drama dimulai. Di masa ini, Yeongjo tidak lagi meringkuk dalam ketakutan. Meski begitu, Yeongjo terlihat menyedihkan. Dia mabuk di atas singgasananya. Dia tertawa getir ketika teringat tentang dokumen yang menyebabkan seperti sekarang ini - membuatnya seperti orang "lumpuh", di mana para Norons mengendalikannya seperti wayang. Dan meskipun dia mencoba menerapkan kebijakan politik yang seimbang dengan meninggikan peran non-faksionalisme di pemerintahan itu tidak berarti apa-apa. Lalu, dia memerintahkan secara resmi untuk menemukan dokumen perjanjian yang mengikat "kaki-tangannya".

PARK MUN SU (Lee Won Jong) melaporkan kepada raja bahwa dokumen perjanjian tersebut berada di sebuah perpustakaan tertentu. Segera perpustakaan tersebut dibakar. Raja Yeongjo tertawa pada dirinya sendiri, karena semua belenggu yang mengikatnya kini telah terbakar bersama dengan perpustakaannya.

Cerita kembali melompat setelah tiga puluh tahun Yeongjo berkuasa. Setelah bertahun-tahun, Raja Yeongjo mendapat informasi bahwa para Norons akan kembali lagi setelah dokumen perjanjian diketahui masih ada. Para Norons berkuasa inilah saatnya mereka kembali menginjak kepala Raja Yeongjo dan menguasai Joseon kembali.

Seorang sarjana muda terlihat sengajar mendengar orang bicara tentang dokumen yang mungkin berada di sebuah bangunan tertentu. Dia menyelinap ke dalam dan menemukan dokumen tersebut disematkan di belakang - tergantung di dinding.

Di kota, bermodalkan sebuah peta, dua orang pemuda berjalan mengendap-endap masuk ke gang-gang. Seorang pemuda yang terlihat gugup, meminta temannya untuk berhati-hati. Pasalnya, pemerintah telah menindak usaha perpustakaan ilegal di mana-mana.

Sementara itu, seorang gadis muda mengumpulkan catatan rahasia yang ada di dalam tabung bambu di berbagai titik persembunyian. Dia adalah SEO JI DAM (Kim Yoo Jung), yang ketika membuka tabung bambu mendapati kertas yang berisi cap keluarga Seo pemilik perpustakaan ilegal. Kita melihat semua jaringan orang berlalu lalang sejauh ini di sekitaran tabung bambu tersebut. Di mana, orang-orang dipaksa untuk menerapkan sisi rahasia.

Raja Yeongjo melakukan pertemuan pagi dengan pemimpin Noron, yaitu Kim Taek - kini menjabat sebagai perdana menteri. Kim mencoba mengarahkan perhatian raja akan masalah serius, tapi Yeongjo kurang memperhatikan. Yeongjo justru menyuruh PM Kim untuk menemui putra mahkota (Sado). (Yeongjo memberikan mandat kepada empat belas Sado, yang seolah-olah untuk memberi mereka pengalaman menjalankan roda pemerintahan).

PM Kim meninggalkan Yeongjo dengan perasaan marah. Yeongjo menyadari hal tersebut dan bersikap waspada. Dia memerintahkan kasim untuk mengawasi PM Kim.

Bersama temannya, SHIN HEUNG-BOK (Seo Joon-young), putra mahkota, LEE SUN (Lee Je-hoon), pergi mencari saecheck. Sun mengeluh bahwa semua ini tidaklah benar, kenapa orang sulit meminjam buku? Dia pun menemukan wadah bambu tempat menyimpan tiket rahasia di bawah ubin. Sesuai instruksi, dia melipat tiketnya tersebut. Heung Bok memintanya bergegas. Sayang itu terlambat, Sun tertangkap basah dua pihak berwenang memegang tiket rahasia.

Dia dan Heung-bok terpaku. Ji Dam muncul di belakang dua pihak berwenang sambil memberikan instruksi supaya Sun melempar wadah bambu yang dipegangnya. Sun yang tidak mengerti maksud Ji Dam hanya menatap dalam kebingungan. Akhirnya, Ji Dam berteriak pada Lee Sun dan Heung Bok supaya melempar wadah tersebut pada dirinya, karena dia sudah kehilangan akal.

Ji Dam meraih wadah tersebut dari tangan Lee Sun dan langsung kabur. Sehingga, pihak berwenang segera mengejarnya. Lee Sun dan Heung Bok pun ikutan kabur. Ji Dam kabur melalui halaman gibang dan seorang gisaeng membantunya menghalangi langkah pihak berwenang. Sehingga, Ji Dam lebih leluasa melarikan diri.

Anak-anak membuat ke jalan-jalan kota, tapi pemandangan lain membuat mereka menghentikan dalam jejak mereka: Cincin booklending telah menggerebek, dan petugas mengejar peminjam pelanggaran hukum ke jalan, di mana mereka mengalahkan mereka. Marah melihat pemandangan tersebut, Lee Sun langsung mendekati dan merobohkan petugas di kiri dan kanan. Ketika ada seorang petugas hendak menghantam kepala belakang Sun, maka Heung Bok dengan cepat melompat untuk menangkis dengan tubuhnya. Heung Bok pun jatuh.

Melihat temannya jatuh dipukul, Sun makin marah. Dia melompat ke petugas yang memukul Heung Bok dan langsung meninju wajah si petugas. Hal ini mengundang teman dari petugas mendekat. Dia mengingatkan kepada Sun kenapa memukuli petugas kerajaan? Identitas Sun hampir saja terkuak. Beruntng, ada pria lain yang membekuk petugas yang bertanya tersebut dan mendesak sang pangeran kembali ke istana.

Ji Dam sudah merasa aman dan kembali ke rumah. Dia masuk ke dalam ruang bawah tanah tersembunyi di mana ayahnya mengawasi operasi untuk toko booklending mereka. Ayah Ji Dam mengucapkan kata-kata yang telah diingatnya, sementara para penulis sibuk menuliskan ulang kata-katanya, dan dia memberitahu dia tentang serangan itu, bergumam tentang komplikasi menambahkan, berkat "yang setengah akal."

Sun yang sudah sampai di istana buru-buru pergi ke tempat Ayahnya. Ketika sampai, napas Sun tersengal-sengal dan keringat yang banyak. Di sana sudah ada istrinya, Lady Hong aka HYEGYEONG (Park Eun Bin), menunggu dan tampak kesal ketika mengatakan, "Kau terlihat sibuk." Sun tidak menggubris dan meminta mereka masuk.

Raja Yeongjo bertanya kenapa Sun terlihat berkeringat? Apa habis latihan? Atau sedang sakit? Sun tidak menjawabnya, kecuali hanya mengalihkan perhatian.

Pasca pertemuan, Putri Hyegyeong terlihat marah dan memberikan Sun tatapan dingin. Seorang kasim mempertanyakan alasan Pangeran Sun melakukan penyelidikan pagi ini. Sun menantang kasim, jika ingin tahu alasannya, silakan menangkapi semua peminjam buku yang ada di istana.

Ji Dam mengingatkan Ayahnya novel thriller yang seharusnya diluncurkan hari ini. Tapi Ayahnya mendengus bahwa cerita romance jauh lebih laku hari ini dibandingkan thriller. Kemudian Ji Dam memperlihatkan catatan untuk membantah pendapat Ayahnya: Bakat Anda sangat berharga dan menarik. Aku ingin bertemu denganmu. Pelakunya adalah orang yang memegang sabit. Jika kau mau tahu bagaimana aku tahu, datanglah menemuiku.

Permasalahannya adalah Ji Dam cuma buku aslinya, tidak punya buku salinannya. Ayah memberikan buku salinannya dan berkata, "Ceritanya bagus."

Salah satu buku milik keluarga Seo ditemukan di tempat Pangeran Sun. Jelas Putri Hyegyeong murka. Di sisi lain, Sun memutuskan di depan anggota dewan untuk melegalkan distribusi buku di kalangan rakyat jelata. Para pejabat protes, sebab yang punya kuasa untuk menerbitkan dan mendistribusikan buku hanyalah pemerintah saja.

Untuk menunjukkan maksudnya, Sun membawa semua buku saecheck yang ditemukan di istana. Dia menekankan bahwa sikap menghalang-halangi pendistribusian buku yang dilakukan oleh istana jelas kalah, pasalnya buku-buku saecheck tersebut sedang dibaca oleh rakyat di mana-mana. Buku tersebut, menurut Sun, membawa kebahagiaan bagi pembacanya. Dengan demikian, itu pasti buku bagus. Para pejabat tetap bersikap keras. Terlebih di antara buku-buku saecheck terdapat buku yang menceritakan perbuatan cabul.

Sun terkekeh. "Kulihat kau telah membaca buku The Story of Chun-hyang ya?" Menteri Min protes bahwa buku-buku yang lain akan memicu pikiran untuk memberontak. Tapi Sun mengingatkan kalau Menteri Min juga juga telah membaca The Story of Chun-hyang. Kemudian, Sun bertanya apa semua orang yang membaca revolusi punya bayangan untuk memberontak. Menteri Min tidak memungkiri hal tersebut. Wajah Sun terlihat mengeras, "Jika iya, berarti negara kita yang salah."

Sun menyatakan bahwa dirinya akan melegalkan distribusi buku dan memerintahkan supaya pihak pemerintah tidak menghalang-halanginya.

Bersambung ke sinopsis drama Korea Secret Door episode 1 part 2.