Sinopsis 'Modern Farmer' Episode 7
Bacalah dulu sinopsis 'Modern Farmer' episode 6.Kisah Romance – Saat masuk ke rumah ibunya, Min Ki agak kesal melihat lampu neon yang mulai rusak dan jendela yang ditambal-tambal. Melihatnya, Yoon Hee putuskan untuk meminum minumannya, dan bertanya siapa gadis cantik yang duduk di sebelah ibu Min Ki. Ibu menjelaskan jika gadis kecil itu adalah adik tiri Min Ki. Min Ki menyambar bahwa ibunya telah menikah lagi dengan seorang pria yang kemudian meninggalkannya. “Uh, cerita yang membosankan...” ucap Min Ki. Yoon Hee meminta Min Ki tidak berkata seperti itu pada ibunya. Namun, Min Ki justru pergi meninggalkan mereka semua.
Di episode sebelumnya, Kang Hyuk mencari dari Min Ki dan Yoon Hee. Ia mengaku mau bertemu pacarnya. Dan sekarang kita tahu jika Kang Hyuk pergi menemui ibunya, Yoon Hae Mi, yang juga seorang penyanyi Korea. Kang Hyuk menyapa ibunya di depan altar karena sudah lama tidak datang berkunjung dan betapa ia merindukannya. Kang Hyuk juga curhat bahwa ia bertemu dengan seorang wanita yang lagaknya persis ibunya. Di samping itu, wanita ini menyukai lagu-lagu ibunya. Ia mengaku mulai naksir wanita ini.
Beberapa waktu kemudian, Min Ki kembali dan mengganti lampu neon. Melihat itu Yoon Hee tersenyum. Min Ki kemudian mengajak Yoon Hee untuk pergi. Ibu mencoba menahannya untuk setidaknya makan dulu. Min Ki tidak mau. Lalu adik tiri Min Ki membungkuk mengucapkan selamat tinggal. Min Ki menengok ke arahnya dan mengambil uang dari tas Yoon Hee, kemudian memberikannya kepada adiknya. Setelah itu, ia benar-benar berlalu.
Di sisi lain, Han Chul berlutut di depan kamar Soo Yun, yang berarti ia berada di depan rumah Sang Deuk. Hari sudah malam saat Soo Yun melongok dan menemukan Han Chul berlutut di depan kamarnya minta penjelasan kenapa Soo Yun menolaknya. Tak mau berurusan dengan Han Chul, tanpa menjawab Soo Yun menutup pintu kamar kembali.
Min Ki masih sibuk menjual bayam-bayam Yoon Hee kepada kenalannya pemilik kafe, yang meledek kenapa Min Ki berubah haluan? Min Ki meminta temannya tidak mengungkit soal itu. Temannya kemudian meminta Min Ki menyanyi, menggantikan penyanyinya yang tidak bisa datang. Ketika pada akhirnya naik ke atas panggung, Min Ki menyanyi cukup keren. Sehingga, membuat Yoon Hee yang melihatnya bertepuk tangan kegirangan.
Sekeluarnya dari kafe temannya Min Ki, Yoon Hee berkomentar jika lagak Min Ki bernyanyi cukup keren juga. Min Ki tidak menggubrisnya dan menyerahkan uang hasil penjualan bayam terakhirnya. Yoon Hee tersenyum senang. Walau hanya mendapatkan setengah dari total penjualan, hasilnya tetap membuatnya puas. Ia lalu memasukkan uangnya di tas, yang sejak awal diletakkan di bagian depan. Min Ki mengkritik cara Yoon Hee meletakkan tasnya yang pasti akan mengundang pencoleng Seoul. Yoon Hee protes memang gayanya seperti itu. Baru selesai bicara, tas Yoon Hee dijambret. Yoon Hee ngoceh-ngoceh tak karuan dan berniat mengejarnya, tapi engkelnya makin terluka parah. Min Ki langsung membopongnya ke rs. Saat Yoon Hee berteriak bagaimana dengan uangnya, Min Ki menyuruhnya diam.
Kelelahan, Han Chul berlutut di depan kamar Soo Yun sampai ketiduran. Ketika terbangun, hari sudah larut malam. Ia mendengus kenapa Soo Yun membiarkannya di luar tanpa memberinya penjelasan. Ia pun memanggil-manggil Soo Yun, tapi karena tidak ada jawaban, Han Chul memutuskan membuka pintu kamar Soo Yun dan tidak menemukan ada seorang pun di sana.
Han Chul memutuskan kembali ke tempat Yoon Hee. Namun, di tengah jalan, ia melihat Soo Yun tengah melakukan penggalian di tengah ladang. Han Chul mendekat untuk menanyakan apa yang dilakukan Soo Yun. Kaget, Soo Yun tidak bisa berkata-kata, tapi kepikiran untuk beralasan mencuri ubi. Ia pun meminta Han Chul tidak membocorkannya pada siapapun. Han Chul mengiyakan dengan syarat Soo Yun memberitahu alasan kenapa menolak pernyataan cintanya?
Dengan malas, Soo Yun menjelaskan alasannya, adalah mereka belum kenal dekat. Jangankan kenal, tahu nama saja tidak. Han Chul tertawa – merasa harapannya belumlah pupus. Soo Yun pun memutuskan cus dari hadapan Han Chul. Baru beberapa langkah Han Chul memanggilnya kembali. Soo Yun terpaksa menengok. “Kau nggak mau membawa ubinya?” tanya Han Chul dengan sumringah.
Kang Hyuk bertanya bagaimana kondisi engkel Yoon Hee. Min Ki menjawab kondisinya tidak apa-apa, beberapa hari juga sembuh. Saat mereka berdua membahas soal engkelnya, Yoon Hee justru melamun. Ia teringat kejadian Min Ki membopongnya dan membawanya ke rs. Kemudian, ia menepis ingatan itu dan mendadak rasa kantuk menyerangnya.
Beberapa saat keadaan menghening. Tiba-tiba, Kang Hyuk memberikan Yoon Hee jepit rambut. Saat itu, mendadak Yoon Hee terbangun karena panggilan alam – alias sakit perut. Ia meminta Min Ki menghentikan mobil supaya ia bisa BAB. Kang Hyuk dan Min Ki langsung turun. Yoon Hee yang turun belakangan minta digendong, karena sudah di ujung tanduk. Tanpa berpikir panjang, Min Ki menggendong Yoon Hee dan masuk ke gedung apartemen.
Setelah memeriksa, Kang Hyuk menyatakan kamar mandi di lantai dasar dikunci. Yoon Hee mengeluh harus bagaimana. Kang Hyuk menyarankan untuk mencari plastik. Hahaha... ide bodoh! Min Ki mengatakan Kang Hyuk memang gila. Ia yang masih menggendong Yoon Hee berputar mencari kira-kira di mana letak kamar mandi berada. Matanya pun menumbuk pada sosok Yoo Na.
Min Ki langsung menjatuhkan Yoon Hee begitu saja. Ia bertanya apa yang dilakukan Yoo Na di sini? Yoo Na menjawab jika ia tinggal di sini. Yoon Hee memotong pembicaraan dan minta izin untuk pakai kamar mandi.
Di dalam apartemennya, Yoo Na bertanya kenapa penampilan Min Ki berubah? Min Ki bimbang menjawabnya. Namun, Kang Hyuk bicara ceplas-ceplos bahwa mereka saat ini sedang berada di sebuah desa untuk menanam sawi putih, yang jika sudah ada hasilnya, uangnya akan dipakai membuat album. Min Ki protes, tapi Kang Hyuk menyatakan ia hanya berkata apa adanya.
Di dalam kamar mandi, Yoon Hee merasa malu numpang BAB. Tapi mau bagaimana lagi? Ia pun merasa terhormat bisa memakai kamar mandi selebritis. Beberapa saat kemudian Yoon Hee menyelesaikan panggilan alamnya.
Yoo Na juga bertanya kepada Min Ki siapa wanita yang digendongnya? Belum menjawab apa-apa, Kang Hyuk langsung menyambar. Ia mengatakan jika wanita itu adalah cinta pertamanya Min Ki, yang kemudian protes bahwa sebenarnya bukan seperti itu. Justru sebaliknya, Min Ki mengaku jika wanita yang digendongnya tadi adalah seseorang yang mau ia hapus dari ingatannya. Ucapan Min Ki itu didengar oleh Yoon Hee, yang kemudian segera mendekat dan ngoceh kalau Min Ki merindukan Yoo Na. Diskak dua orang temannya, Min Ki mengajak Yoon Hee ke pojok apartemen dan memintanya untuk tidak bicara sembarangan. Yoon Hee mengiyakan, lalu minta minuman kepada Yoo Na. Yoo Na pun segera mengambilnya.
Han Chul bahagia betul bisa bicara sama Soo Yun, yang sebetulnya sangat kesal. Ia membuntuti Soo Yun kembali ke kamarnya untuk memastikannya pulang dalam keadaan selamat. Soo Yun mengucapkan selamat tinggal. Sebelum masuk, Han Chul cengar-cengir mengatakan namanya, “Han Chul. Yoo Han Chul. Namaku.”
Saat pulang Han Chul sangat bersemangat. Ia merasa masih ada harapan baginya untuk bisa mendapatkan Soo Yun. Tapi, ia melongo ketika menemukan kamar masih dalam keadaan kosong. Ke mana semua orang? Min Ki dan Kang Hyuk, seperti kita ketahui, masih ada di jalan?
Lha, terus di mana Ki Joon?
Huahaha... Ki Joon ternyata masih tergencet di antara karung-karung bibit bersama Bul Ja. Ia berteriak meminta tolong, tapi Bul Ja mengatakan itu percuma soalnya penduduk desa itu sehabis matahari terbenam sudah tidur. Ki Joon meminta Bul Ja ikut berteriak. Bul Ja pun memberitahu jika nama aslinya adalah Song Hwa Ran.
Ki Joon tidak peduli, ia bertanya apa bedanya? Namun Bul Ja tetap diam. Ketika Ki Joon memanggilnya Hwa Ran, barulah ia berteriak kencang, membuat Ki Joon terpana.
Min Ki terlihat begitu peduli dengan memberinya nasihat untuk tidak ini tidak itu kepada Yoo Na. Melihat hal itu, hati Yoon Hee panas. Ia pun menandaskan minumannya dan mengajak pulang. Mau tak mau, Min Ki dan Kang Hyuk mengikutinya. Saat Kang Hyuk dan Yoon Hee berjalan keluar lebih dulu, Min Ki melihat Yoo Na mengangkat telpon. Ekspresinya terlihat sedih saat itu. Min Ki bertanya ada apa? Namun, Yoo Na menjawab tidak ada apa-apa.
Yoo Na mengantar mereka semua sampai lift. Mereka bertiga masuk dan pintu lift tertutup. Sebelum benar-benar tertutup sempurna, Min Ki melihat wajah Yoo Na terlihat sedih. Setelah sampai bawah, Min Ki memutuskan kembali ke apartemen Yoo Na dan meminta Kang Hyuk dan Yoon Hee pulang sendirian. Yoon Hee kesal. Masalahnya, siapa yang akan menyetir? Kang Hyuk menawarkan diri. Yoon Hee mencibir jika Kang Hyuk sebelumnya sudah cerita tidak menyetir. Kang Hyuk tersenyum dan mengatakan jika Yoon Hee bisa mengajarinya.
Detik berikutnya kita tahu jika mobil yang dikendarai Kang Hyuk bergerak seperti keong, sehingga membuat macet jalanan Seoul. Yoon Hee yang frustrasi berteriak, meminta Kang Hyuk mempercepat laju mobil. Segera, Kang Hyuk menginjak pedal gas dan mobil pun langsung ngebut. Namun, seketika itu pula, ia kehilangan kendali atas mobil yang tiba-tiba melenceng hampir menabrak orang. Jika saja ia tidak buru-buru menginjak pedal gas, sudah tamat perempuan yang ada di depannya.
Mengetahui pacar si perempuan yang hendak ditabrak Kang Hyuk marah-marah, Yoon Hee buru-buru keluar untuk meminta maaf. Ia kemudian memarahi Kang Hyuk atas kecerobohannya.
Sementara itu, Min Ki kembali ke apartemen Yoo Na membawakan minuman. Di dalam mereka berbincang ringan, mengenang sedikit masa lalu. Tapi, percakapan itu sangatlah asyik. Saking asyiknya, Min Ki sampai mereject panggilan dari Yoon Hee.
Yoon Hee kesal, karena Min Ki mereject panggilannya. Ia kembali menyalahkan Kang Hyuk atas kesalahannya hampir menabrak orang. Kang Hyuk hanya bisa cengar-cengir saja. Tapi, ide brilian tiba-tiba datang. “Noona, aku punya ide bagus,” kata Kang Hyuk. Apa ide bagus itu? Rupanya, ide bagus itu adalah menyewa sopir untuk mengantarkan mereka ke Hadurok Ri. Hahaha, kirain apaan...
Yoon Hee mengeluh apa jasa menyetir sang sopir tidak bisa turun? Si sopir menjawab tidak bisa. Lalu, si sopir bertanya kenapa Yoon Hee punya suami tidak bisa apa-apa. Yoon Hee pura-pura mengeluh bahwa suaminya memang tidak bisa apa-apa. Padahal, ia tengah mengandung dan harus ke dokter untuk memeriksakan diri pula. Kepura-puraan Yoon Hee berhasil. Si sopir menurunkan sedikit tarif jasa menyetirnya.
Keesokan hari, Kang Hyuk bertanya di mana Ki Joon tidak terlihat batang hidungnya? Han Chul menjawab tidak tahu. Ia sudah berusaha menghubungi Ki Joon tapi tidak diangkat. Sebaliknya, Han Chul bertanya soal Min Ki? Kang Hyuk menjelaskan jika Min Ki memutuskan bermalam di rumah Yoo Na semalam. Han Chul terkejut mereka bertemu dengan Yoo Na, “Kalian bertemu Yoo Na?” Kang Hyuk mengiyakan – itu gara-gara Yoon Hee kebelet BAB. Tidak lama kemudian Min Ki datang.
Lantas, mereka bertiga (Han Chul, Min Ki, dan Kang Hyuk) pergi ke tempat Man Gu untuk melihat perkembangan bibit yang telah ditanamnya. Di tengah jalan, Ibu Man Gu bertanya apa mereka bertiga melihat Bul Ja? Mereka mengaku tidak melihatnya. Tapi, Han Chul menyebutkan jika Ki Joon juga tidak pulang semalaman, apa jangan-jangan mereka bersama? Mata Min Ki melihat tubuh Ki Joon berada di tumpukan karung bibit.
Bersama ibu Man Gu, mereka mendekat dan menemukan Ki Joon sedang tidur dengan tangan memeluk Bul Ja. Begitu mendekat, Ki Joon terbangun dan menyapa teman-temannya. Tapi semua orang melihatnya dengan tatapan nanar – seolah bertanya apa yang kau ada di sana bersama Bul Ja? Ki Joon langsung berniat menjelaskan, tapi lagi-lagi ibu Man Gu langsung berlari untuk menyebarkan berita itu pada orang-orang desa.
Min Ki, Han Chul, dan Kang Hyuk segera memindahkan karung-karung itu supaya Ki Joon bisa terbebas. Begitu bebas, Bul Ja berdiri dan langsung berlari. Ki Joon mencoba menahan Bul Ja untuk minta penjelasan. Tapi teman-temannya mengatakan mereka tidak perlu penjelasan apapun. Semuanya sudah jelas! Ki Joon terbata-bata, tak bisa berkata-kata!
Mereka kemudian masuk ke rumah pembibitan yang dipinjamkan ibu Sang Deuk. Dan langsung kegirangan saat melihat bibit-bibit sawi putih yang mereka tanam sudah mulai muncul. Man Gu segera datang dan memerintahkan mereka untuk menyiram terlebih dulu sebelum ditanam. Dengan penuh semangat, semua personel ExSo menyirami bibit sawi putihnya. Setelah beres, Man Gu memerintahkan untuk mulai menanam bibit-bibit itu di ladang dengan tangan. Personel ExSo terkejut, “Dengan tangan? Apa tak ada mesin yang bisa menanam secara otomatis?” Man Gu menyebutkan ada, tapi harganya 20 ribu dolar.
Terpaksa mereka bekerja di ladang dengan bekerja manual. Beberapa waktu kemudian, Man Gu memberikan hadiah atas semangat yang telah dilakukan personel ExSo. Ia membakar kacang kedelai, yang sungguh enak rasanya – menurut personel ExSo.
Mi Young mencoba merayu anak gadisnya yang enggan bersekolah. Karena sekolahannya jelek tidak seperti di Seoul. Anak gadis Mi Young ini kemudian meminta ibunya untuk kembali ke Seoul, tapi dengan penuh pengertian Mi Young mengatakan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan. Anak ini ngambek dan berlari masuk ke sekolah begitu saja.
Setelahnya, Mi Young kembali pulang dan melihat Sang Deuk di jalan. Mi Young menyapa tapi Sang Deuk buru-buru pergi dengan cara yang aneh. Ia baru sadar jika Sang Deuk sedang BAK ketika melihat ada ceceran air di jalanan. Rasa jijik mulai menjalarinya. Sang Deuk selesai BAK dan Mi Young mendekati untuk meminta maaf telah berselingkuh. Sehingga, jangankan putus, kata perpisahan pun tak sempat diucapkan Sang Deuk. Tapi, ia sadar telah mendapatkan balasannya, yaitu bercerai dari suaminya.
Mi Young bertanya apa tanaman daun talas itu masih ada di sini? Ia kemudian berjalan beberapa meter untuk melihat tempat itu, dan ternyata masih ada. Sang Deuk mendekat dan Mi Young mulai mengenang masa lalu. Masa di saat mereka berdua masih pacaran. Saat itu di siang hari yang terik mendadak hujan turun membasahi bumi. Mereka berdua mencari tempat berteduh dan di bawah tanaman daun talas itulah mereka berdua berteduh. Saat itu, suasana romantis makin syahdu dengan guyuran hujan.
Sang Deuk mengaku tidak mengingatnya. Ia berniat meninggalkan Mi Young ketika melihat ibunya berjalan ke arahnya bersama paman Yoon Hee. Segera, Sang Deuk mengajak Mi Young untuk bersembunyi di area tanaman daun talas itu. Sepertinya mereka membuat sejarah baru dengan peristiwa lama. Karena, air hujan pun turun membasahi bumi... ups, apakah itu air hujan? Tunggu dulu...
Ibu Sang Deuk dan paman Yoon Hee berpisah. Setelah berpisah, paman Yoon Hee merasa panggilan alam untuk BAK telah memanggilnya. Ia membuka celananya dan BAK, di mana Sang Deuk dan Mi Young ada di bawahnya tanpa diketahuinya. Oh, jadi ini hujannya, hahaha... kocak-kocak...
Yoon Hee sedang mengupas kacang kedelai dari kulitnya sambil melamunkan kejadian Min Ki membopongnya. Ia merasa Min Ki seperti pria sejati. Tepat bersamaan dengan itu, personel ExSo lainnya datang dan meminta kacang kedelai untuk dibakar. Mereka langsung membakar kacang-kacang kedelai itu seperti anak-anak kecil. Yoon Hee mencibir dalam hati, 'Pria sejati apanya? Aduh, sepertinya aku meracau!'
Malamnya, Kang Hyuk mendekati Yoon Hee yang sedang memberikan sapi-sapinya makan. Kang Hyuk mencium bau obat. Yoon Hee mengiyakan soalnya ia memberikan makanan dicampur obat untuk sapi-sapinya. Kang Hyuk mendadak mendekatkan wajahnya pada Yoon Hee, memperhatikan jepit rambut yang dipakai Yoon Hee. Ia bertanya jika Yoon Hee memakainya juga. Yoon Hee merasa malu, karena jepit rambut itu membuatnya merasa seperti anak kecil.
Kemudian, Yoon Hee bertanya apa jepit rambut ini diberi pacarnya Kang Hyuk? Kang Hyuk menjawab bukan. Ia membelinya khusus untuk Yoon Hee yang segera bertanya apa alasannya? Kang Hyuk kembali mendekatkan wajahnya pada Yoon Hee, kali ini lebih dekat, membuat Yoon Hee sedikit memundurkan wajahnya juga.
"Kau sungguh tidak tahu kenapa seorang pria memberikan hadiah kepada seorang wanita?" tanya Kang Hyuk. Yoon Hee mendorong tubuh Kang Hyuk, tapi Kang Hyuk justru menggenggam tangan Yoon Hee dan berkata, "Aku... adalah suamimu." Kang Hyuk tertawa, membuat Yoon Hee mengiranya bergurau dan memukul kepalanya dengan gayung. Ia kemudian pergi dan Kang Hyuk masih mencandainya dengan membuntuti.
Di sisi lain, Soo Yun baru mau keluar dari peraduannya untuk melakukan penggalian lagi ketika Han Chul menyapanya. Han Chul bertanya apa Soo Yun berniat mencari ubi lagi? Mau tak mau Soo Yun mengiyakan. Jadilah mereka berdua mencari ubi banyak. Di rumah, Soo Yun tak bisa berkata-kata melihat banyaknya ubi yang didapatnya.
Min Ki memikirkan Yoo Na saat tengah sendirian. Ia kemudian mendapat pesan singkat dari bos renternir yang mengingatkan akan hutang-hutangnya yang masih menumpuk. Bosan, Min Ki memilih keluar dan menemui Yoon Hee.
Bersambung ke sinopsis 'Moden Farmer' episode 8.
Lagu yang dinyanyiin hong ki waktu di cafe itu judulnya apa ya?
ReplyDelete