Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

June 24, 2013

Cerpen Cinta: Scoppy

Cerpen cinta karya +Lilih Prilian Ari Pranowo

Cerpen cinta: Scoppy

“Mbea, aku mau putus aja dari Sarah!” tukas Radit, memulai percakapan dengan Kakaknya.

“Kenapa emangnya? Gara-gara udah punya serep cewek bernama Nung itu? Dasar bocah tengik!” komen Mbea.

“Ah, Mbea, kalau ngomong vulgar banget. Bukan karena itu…” Radi mencoba menjelaskan.

“Terus?”

“Lama-lama jadian sama Sarah bikin enek hati. Selain tidak punya wajah yang cantik, kelakuannya juga sedikit menjengkelkan. Masak tiap hari, aku disuruh ke rumahnya. Emang aku nggak punya kegiatan? Lagian, aku juga nggak punya motor, males banget mondar-mandir ke rumahnya. Ishh… Mana kalau dia minta pake marah-marah segala lagi. Bikin bete,” curhat Radit.

“Ya udah, kamu minta motor aja sama Sarah. Bilang ke dia kalau kamu dibeliin motor, kamu bakal rajin ngapelin dia. Setiap hari. Bahkan, kalau perlu tiap jam.”

“Wuih, mau ditaruh dimana mukaku?”

“Pantatmu kan lebar, taruh aja muka kamu disana. Hahaha…”

“Ah, nggak asyik.”

Radit lalu meninggalkan Mbea sendirian. Ia berangkat ke kampus. Dipikirnya, ia lebih baik ke kampus bertemu Nung daripada ada di rumah bersama Mbea.

***

“Nung, kayaknya aku mau putus aja sama Sarah deh,” ungkap Radit.

“Wew senengnya aku, yang bakal jadi yang pertama. Terus, kapan kamu mau bilang ke Sarah?” tanya Nung. [baca cerpen cinta Jadikan Aku yang Kedua untuk melihat posisi Nung dan Radit.]

“Sore ini. Aku bener-bener udah muak sama dia!”

Nung tersenyum mendengarnya. Dalam hati ia senang betul dengan keputusan Radit.

***

Seperti yang sudah dijadwalkan. Radit ngapel ke rumah Sarah. Mungkin ini apel terakhirnya kesana. Soalnya, ia sudah bertekad hendak mengakhiri hubungan cintanya dengan Sarah.

“Hai,” sapa Sarah, yang datang membawa beberapa lembar kertas. Ia langsung duduk di sebelah Radit dan menunjukkan kertas-kertas itu pada Radit.

“Apaan nih?” tanya Radit.

“Brosur harga motor,” sahut Sarah.

“Buat?”

“Buat beli motorlah, masak buat beli rending? Gimana sih kamu, Kak?”

“Iya, maksudku, siapa yang mau beli motor?”

“Aku. Tapi, nanti yang bawa motor itu kamu, Kak.”

“Aku?” Radit menunjuk batang hidungnya.

Sarah mengangguk. Lalu, menunjuk di brosur beberapa motor yang menarik hatinya.

“Kalau menurut Kakak, bagusan Scoppy atau Beat?” Sarah meminta pendapat Radit.

Radit tidak memperhatikan omongan Sarah, karena tengah bergelut dengan dirinya sendiri. Satu sisi ia ingin sekali putus dari Sarah. Satu sisi, jika ia sampai putus dari Sarah, tidak akan ada motor untuknya. Selain motor butut milik Mbea. Arghhh… ‘Kenapa tawaran ini tidak berasal dari Nung sih?’ gerutunya dalam hati.

“Kakkkk…” suara Sarah membuyarkan lamunan Radit.

Radit tergeragap. “Hah, iya?”

“Menurut Kakak, bagusan Scoppy atau Beat? Aku sih naksir dua-duanya, tapi hanya boleh pilih salah satu.”

Sambil gemetar, Radit berkata, “Ummm… nggak ada ide. Terserah kamu aja.”

Sarah kemudian berceloteh tentang kelebihan maupun kekurangan dua motor itu. Yang tidak didengarkan oleh Radit tentunya. Ia lebih memilih berimajinasi tentang motor, apapun, yang akan dipercayakan Sarah padanya.

kisahromance, cerpen cinta scoopy
ilustrasi scoppy.

“Kalau dipikir-pikir sih bagusan Scoppy deh. Ya udah aku ambil Scoppy aja ya, Kak.”

Radit pulang dengan hati campur aduk. Ia tidak jadi berkata “putus!” kepada Sarah. Karena, ia berharap Sarah jadi beli Scoppy dan mempercayakan motor itu padanya. Sementara, ia bisa mempensiunkan motor butut Mbea.

Bersambung ke cerpen cinta: Scoppy 2..

----------
*) seekor cerpenis internet, yang kadang kala menulis sinopsis drama Korea terbaru. Sibuk mengurusi dua blognya di Lilih Notes dan Plot Drama. Jarang nge-tweet tapi punya akun Twitter di @LilihPrilianAP.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cerpen Cinta: Scoppy

0 komentar:

Post a Comment