Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

October 15, 2013

Sinopsis Drama Korea Terbaru “The Heirs” Episode 1 Part 3

Lanjutan Sinopsis "The Heirs" Episode 1 Part 2


Seperti halnya Eun Sang yang tengah mengemasi barang-barangnya, demikian juga dengan Rachel. Namun, barang bawaan Rachel tampaknya lebih banyak dan lebi heboh.

Melihat hal tersebut, ibu Rachel tak suka. Dia sebetulnya tak menginginkan anaknya pergi untuk waktu yang cukup lama. Mengapa tak sebaliknya, mengundang Tan ke Korea? Mendengar pertanyaan jebakan itu, Rachel cukup sinis. Ya, Rachel tahu ibunya bisa mengundang Tan untuk menghadiri pernikahannya. Ibu Rachel memahami kondisinya, jika putrinya ini tak menyetujui pernikahannya, namun dia tetap akan menikah dengan pria yang dipilihnya. “Kalau kau memang begitu, kau bisa mencoret namamu di daftar warisan,” katanya mengancam.

Rachel tak menyukai jika ibunya selalu memakai ancaman yang itu-itu saja sedari dulu. Tenang ibunya menjawab jika ancaman tersebut selalu efektif ketika digunakan. Rachel mempertanyakan alasan ibunya ingin menikahi pria tersebut. “Ibu pasti sudah mendengar gosip. Dan tadi kita juga melihat ia melakukan kekerasan fisik. Atau, ibu benar-benar sudah jatuh cinta?”

“Yoo Rachel!” ibu berteriak dengan kesal. Namun, Rachel segera membalas, “Apakah ibu tak ingat saat ayah memanggilku seperti itu? Atau ibu ingin mengubah namaku menjadi Choi Rachel?”


Ibu Rachel menghela napas untuk menahan diri. “Kau punya tunangan yang bisa kau gunakan sebagai tempat pelarian, jadi kurasa hidupmu tak terlalu sulit. Sampaikan salamku padanya.”

Ibunya pun pergi. Meski begitu, Rachel mendongkol. Dia pun menghubungi Tan.


Scene berikutnya, kita akan berpindah ke mansion Tan yang lengkap fasilitasnya, dan mendengarkan suara Tan. “Saat aku ditendang ke California untuk pertama kalinya, yang terpikir di benakku adalah ‘setidaknya aku bisa makan kacang sepuas-puasnya’. Dan mulanya aku berpikir untuk menjadi pemberontak saja seperti anak haram pada umumnya. Tapi akhirnya aku memutuskan untuk bersenang-senang seperti saran kakak. Walaupun jadinya, selalu ada polisi yang sekarang mengawasiku. Dan aku menjadi pusat perhatian di sekolah. Aku juga membuat ibuku di Seoul menangis setiap hari.”


Jay muncul di hadapan Tan dengan gaya plegak-pleguk, kemudian melemparkan hp Tan yang terus-menerus berdering. Tan menangkapnya. Setelah melihat siapa yang meneleponnya, Rachel, dia meletakkan hpnya begitu saja. Tan mengatakan jika sebentar lagi adalah setahun pertunangannya. Telepon dari Rachel itu punya tiga maksud, pertama Rachel sedang naik pesawat, sedang di pesawat, atau sudah turun dari pesawat.

Jay mengatakan tentang sifat pesimis Tan. “Kelihatannya kau seperti  merasa hal itu bukanlah suatu hal yang menarik?” Tan nyengir mirip kuda dan mengenakan topinya dengan penuh gaya, “Tidak, aku yang selalu kelihatan menarik.” Jay tambah lebar ketawanya mendengar celoteh Tan. Tan mengajak Jay ke pantai. Soalnya, Tan malas betul merayakan anniversary setahun pertunangannya. (Anda sedang membaca sinopsis "Heirs" episode 1 part 3)

Eun Sang sampai di bandara LA. Air mukanya kelihatan gugup. Di tengah-tengah negeri yang asing baginya membuatnya selalu mengingatkan diri sendiri jika dia adalah rangking 15 besar di sekolahnya. Eun Sang mengucapkan Can I get a city map? – Where is the subway station berulang-ulang dari selembar kertas yang dipegangnya. Seolah-olah itu adalah penyelamat hidupnya.


Di luar bandara, Eun Sang melihat seorang gadis tengah menelepon dengan bahasa Korea. Mendengar hal tersebut, Eun Sang segera menangkap apa yang dibicarakan gadis itu. Kemudian, dia memperhatikan gadis itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Modis habis!

Gadis tersebut mengatakan di teleponnya jika dirinya sudah sampai di Amerika Serika. Sementara, Tan telah ada di sisinya tengah memasukkan barang-barang ke dalam mobil. “Dia semakin keren dan lebih tinggi. Kulitnya juga makin cokelat karena matahari California.”

Eun Sang kemudian melihat seseorang yang memasukkan barang-barang gadis itu ke dalam mobil. Setelah memperhatikan dengan seksama, Eun Sang tahu jika gadis itu tengah berbohong. Tanpa sengaja gadis itu, Rachel, melihat ke arah Eun Sang. Dia berkata sambil mengawasinya, “Kata Tan, aku juga semakin cantik.”

Eun Sang geli sendiri mendengar kebohongan yang diucapkan gadis itu. Rachel pun makn yakin jika pembicaraannya tengah dikuping. Dia menutup telepon dan memanggil Eun Sang. “Apa kau tadi menertawakanku?”

Eun Sang belagak bloon. Dia mengucapkan kalimat dalam bahasa Jepang. “Annoo… maaf, saya ini orang Jepang.”

Ternyata Rachel yang juga paham bahasa Jepang makin menjawab sinis dengan fasih, “Jika kau orang Jepang, maka kau tadi seharusnya tak menguping saat aku berbicara dengan bahasa Korea.”

Eun Sang pun meminta maaf. Dia berkata jika tadi bukannya menertawakan Rachel, namun tertawa karena dia merasa senasib dengan Rachel. “Tak hanya aku yang merasa tak disambut di sini. Seperti itulah..”

Setelah menerangkan hal tersebut, Eun Sang buru-buru pergi tanpa menghiraukan reaksi Rachel.


Hal pertama yang dilakukan Eun Sang di Amerika adalah mengunjungi pantai. Ketika melihat begitu banyak bule di sana, dia bergumam, “Jadi aku benar-benar ada di sini..”  Saat dirinya menatap cewek-cewek berb*kini, Eun Sang mengintip balik kaosnya dan kembali bergumam, “Apa karena makanan yang aku makan berbeda, ya?”


Sesaat sebelum meninggalkan pantai, Eun Sang melihat sekilas Tan yang selesai surfing. Dia berpikir jika banyak sekali orang-orang beruntung yang bisa hidup enak.

Sementara, Tan pun sempat melihat sosok Eun Sang. Jay kemudian mengajak Tan pergi ke pesta temannya. Namun, ajakan itu ditolak oleh Tan.


Akhirnya, sampai juga Eun Sang di alamat tempat tinggal kakaknya. Namun, melihat kondisi rumah yang acak-acakan, Eun Sang sempat meragu. Ketika mendengar suara perempuan dari dalam, Eun Sang mengira suara itu adalah suara kakaknya. Namun, dia kaget ketika melihat wanita tak dikenalnya membuka pintu dan secara terburu-buru mengancingkan roknya.

Karena terkejut, Eun Sang bertanya dalam bahasa Korea, apa benar ini rumah Cha Eun Suk? Perempuan yang tidak memahami perkatan Eun Sang segera berteriak memanggil pria di dalam rumah. “Chris!” Dari dalam keluarlah pacar Eun Suk.

Sewaktu seorang pria keluar sambil telanjang dada, Eun Sang membuka muka. Dia membolak-balik catatannya untuk bertanya kepada pria itu dalam bahasa Inggris. Namun, pria itu lebih dulu mengenalinya dan menyapanya, “Eun Sang?”

Tak pernah sama sekali terlintas dalam benak Eun Sang, jika rumah kakaknya sedemikian kotor dan jorok. Di ruang sebelah, selingkuhan Chris sedang marah-marah. Dia menduga Eun Sang adalah pacar Chris yang lainnya lagi. “Apa kau sekarang suka dengan anak-anak?” Setelah berkata seperti itu, wanita itu pergi.

Tanpa ekspresi yang emosional, Chris menatap selingkuhannya pergi. Kemudian, dia menghampiri Eun Sang yang segera bertanya padanya apakah Chris suami kakaknya? Chris tertawa mendengar pertanyaan yang dinilainya konyol itu. Dia menerangkan jika dirinya bukanlah suami Stella (nama Amerika Eun Suk) dan Stella tak kuliah.

Eun Sang pun segera naik pitam. Kemarahannya sudah di ubun-ubun sampai-sampai dia membentak Chris. “Dimana gadis jahat itu sekarang?!!”


Tan sibuk menulisi bukunya, ketika Eun Suk menghampirinya. Seraya menuangkan kopi untuk Tan, Eun Suk menanyakan apa yang tengah dilakukan Tan. Tan menjawab pendek, “Aku sedang mengerjakan tugas kampus.” Eun Suk melirik buku yang dicorat-coret Tan, kemudian mengatakan jika Tan tak seperti tengah mengerjakan tugas.

Namun, Tan berkilah dengan mengatakan jika itulah cara dia mengerjakan tugas. “Ini adalah cara pemberontakanku.” Eun Suk diliputi rasa penasaran. Pemberontakan pada siapa? Dosen? Pertanyaan tersebut tak dihiraukan Tan dan dia berterima kasih atas kopinya. Eun Suk paham jika inilah waktu baginya untuk diam. Maka, dia pun tersenyum untuk segera pergi.

Tan kembali mengisi bukunya. Disitu tertulis, saat aku menulis, aku menulis apa yang sedang kupikirkan. Sesuatu yang dilarang oleh kakakku.


Kakak yang memenuhi pikiran Tan, saat ini sedang sibuk memimpin rapat direksi. Wajahnya terlihat marah ketika mendengar laporan penjualan di mall premium yang sudah didirikan ternyata tidak memenuhi target penjualan.

Seorang manajer memberi usulan jika mereka perlu meningkatkan belanja iklan. Kim Won mengomentari, “Berarti harus keluar uang lagi?” Atau memperluas target konsumen, dari orang-orang kaya menjadi keluarga. Kim Won langsung berkata menusuk, “Kalau begitu sejak semula aku akan membangun taman bermain, bukannya mall premium.”

Kim Won bertanya jika siapa lagi yang sudah menerima laporan ini? Faktanya, laporan pertengahan tahun ini sudah ada di tangan para manajer sejak seminggu sebelumnya. Ayah Chan Young yang sejak tadi mengikuti rapat yang membosankan ini langsung berkata, “Presdir Kim sudah tahu.”

Jawaban itu makin membuat Won geram dan bertanya, “Jadi Presdir Kim sudah tahu betapa tak becusnya aku selama seminggu ini walaupun dia ada di rumah? Sedangkan aku  baru mengetahui hal ini hari ini padahal aku setiap pagi pergi ke kantor?”

Ayah Chan Young (selanjutnya disebut Sekretaris Yoon) mengatakan jika sebenarnya Presdir Kim mau menghadiri rapat ini. Won kemudian memandang berkeliling peserta rapat satu per satu. Dia mengatakan jika dirinya merasa ayahnya sudah ada di sekitarnya. “Siapa saja dari kalian yang menjadi mata maupun telinganya?”


Semua orang menghindari tatapan tajam Won. Hanya Sekretaris Yoon yang biasa saja dan mengatakan kepada Won jika Presdir Kim menitip pesan: Untuk menjaga perkebunanmu, kau harus memperlakukan para petani penyewa dengan baik, dan bukannya para pemilik tanah.

Bersambung ke sinopsis drama Korea terbaru "The Heirs" episode 1 part 3 | Untuk membaca sinopsis full episode 1-20 klik di sini.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Drama Korea Terbaru “The Heirs” Episode 1 Part 3

0 komentar:

Post a Comment