Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

April 16, 2014

Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 4

Dalam sinopsis 'Angel Eyes' episode 3, Dong Joo yang telah mengubah namanya menjadi Dylan Park harus menerima kenyataan bahwa Soo Wan sudah memiliki pacar. Nama pacar Soo Wan adalah Ji Won, yang juga rekan kerja Dong Joo.

Setelah ditolong karena disandera oleh orang yang sakit mental, Soo Wan pergi menemui Dong Joo. Dan bertanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Dong Joo, "Apa kau baik-baik saja?" Sehingga kalung peluitnya keluar.

Hal itu membuat Dong Joo secara spontan berniat mengambilnya. Namun, Soo Wan mundur beberapa langkah. Dong Joo lalu berdiri dan mencengkeram tangan Soo Wan.

Karena sudah memegang tangan Soo Wan dengan kuat, Dong Joo memaksa Soo Wan mengikutinya. Soo Wan yang tidak mengenali Dong Joo bertanya, "Maaf! Kenapa kau melakukan ini?" Namun Dong Joo tidak menggubris hal tersebut dan terus menarik tangan Soo Wan. Ke manakah mereka? Baca aja...

Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 4


Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 1-2

Rupanya Dong Joo mengajak Soo Wan untuk mengobati leher Soo Wan yang tergores pisau lipat si orang gila tadi. Dengan terdiam, Soo Wan melihat papan nama di dada kiri Dong Joo bertuliskan nama "Dylan Park".

"Kelihatannya kau dokter baru ya? Tadi siang, kau bertanya padaku tentang observatorium..." tanya Soo Wan berusaha beramah-tamah.

Namun Dong Joo meminta Soo Wan untuk diam. Karena suaranya mengganggu (tapi boong!). Lalu ketika diolesi lehernya obat lagi oleh Dong Joo, Soo Wan menutup matanya. Hal ini memberikan kesempatan bagi Dong Joo untuk menatap wajah Soo Wan lebih seksama. Ketika akhirnya Soo Wan membuka mata, Dong Joo mengerjakan tugasnya dengan fokus lalu menempeli perban di leher Soo Wan.

Setelah semua selesai, Dong Joo berkata, "Jika dia pasien yang sakit mental, dia seharusnya diikat. Apa kau tidak tahu karena kau melakukan itu, banyak orang yang terancam bahaya?" Soo Wan meminta maaf karena telah menyebabkan banyak masalah. Dong Joo pun pergi meninggalkannya.

*

Sambil keluar ruangan, Soo Wan bergumam jika Dylan Park - orang yag telah menyelamatkan dan mengobatinya, pasti punya bakat yang aneh. Sebab, dia sama sekali merasa tak perlu mengucapkan terima kasih padanya.

Di belakang Soo Wan, dua orang dokter sedang berkasak-kusuk tentang Soo Wan, yang kelak akan menyebabkan masalah lagi di masa depan. "Jika saja dia bukan putri kepala dan Menantu Direktur, maka... Maka ini akan akhir dari dirinya di insiden ruang gawat darurat," tukas dokter satunya.

Namun dokter satunya lagi membela jika yang salah bukanlah Soo Wan melainkan pasien. Kemudian dia bertanya, "Apa yang membuatmu untuk memutuskan listriknya?"

Yang ditanya menyahut bahwa dia hanya disuruh oleh dokter Dylan saja, tanpa tahu apa penyebabnya. Soalnya di ruang UGD akan ada lampu cadangan yang segera menyala, dan kemudian listrik penyokong akan menyala dengan otomatis. Karena itu tidak masalah dengan pasien.

"Pada situasi itu, bagaimana bisa seseorang berpikir seperti itu? Apakah dia sering mengalami ini di luar negeri?" dokter yang bertanya bersungut-sungut.

*

Sambil pulang bersama rekan barunya, Soo Wan berpikir ulang tentang kejadian yang menimpanya di rumah sakit. Kemudian, secara tidak sengaja, Soo Wan mengkoneksikan antara Dylan Park dengan Dong Joo. "Ah, mana mungkin?!" tukas Soo Wan, lebih kepada dirinya sendiri.

"Apa kau sudah gila, Yoon Soo Wan? Ini tidak masuk akal," sahut rekannya.

Soo Wan kemudian meminta temannya itu tidak perlu mengurusinya. Urus saja soal laju kendaraan.

*

Dong Joo menatap cermin.

Dia teringat ucapan Jae Beom, karena baru tahu kalau Jae Beom adalah bapak Soo Wan, bahwa keinginan Jae Beom yang terakhir adalah menikahkan putrinya. "Kemudian melihatnya bahagia, itu sudah lebih dari cukup," ucap Jae Beom, "Itulah alasan kenapa aku hidup."

Waktu itu Dong Joo juga bertanya siapa pria yang mau menikah dengan putri Jae Beom. Jae Beom mengatakan ada. Pria itu adalah anak dari rekan kerjanya (sepertinya anaknya Young Ji).

Dong Joo kembali pada kenyataan dan berkata pada dirinya sendiri bahwa dia sudah melakukan tugasnya dengan baik.

*

Di ruangan dokter, sudah berkumpul Jae Beom, Young Ji, Ji Woon, dan Dong Joo sendiri. Young Ji mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan Ji Woon serta Soo Wan.

"Itu hanyalah sesuatu yang harus aku lakukan," sahut Dong Joo.

Young Ji kemudian meminta Jae Beom untuk tidak mengizinkan Soo Wan bekerja sebagai petugas 119. Namun Jae Beom menyatakan bahwa dirinya tidak sanggup melarangnya. Karena sifat Soo Wan yang keras kepala.

"Ji Woon, bagaimana kalau kau yang melakukannya," tanya Jae Beom. Sama saja, Ji Woon menyatakan diri tidak sanggup. Sifat pemberontak Soo Wan jauh melebihi keberaniannya.

*

Soo Wan datang ke unit gawat darurat lagi setelah menemukan seorang halmoeni terkapar di sebuah gedung bertingkat. Di tengah jalan, Soo Wan menghubungi Ji Woon bahwa ada pasien halmoeni yang menderita pendarahan otak.

Di rumah sakit, pasien yang dibawah Soo Wan diterima oleh anak buah Dong Joo. Mereka kemudian melakukan penanganan segera. Sementara Dong Joo sendiri tengah menerima laporan dari Soo Wan. Setelah itu Dong Joo memutuskan bahwa penyakit halmoeni adalah pendarahan di otak, karena itu dia meminta anak buahnya untuk memanggil ahli bedah syaraf.

Belum dihubungi, Ji Woon sudah datang. "Tim bedah saraf disini..." Soo Wan menghampiri Ji Woon dan timnya. Mereka pun mengobrolnya.

Anak buah Dong Joo berkasak-kusuk di belakang bahwa Soo Wan pasti sudah menghubungi Ji Woon lebih dulu dalam perjalanan ke rumah sakit. "Tidak peduli situasinya, bukankah tidak baik menelpon duluan dari ambulan setiap kali?"

Yang satunya menimpalin, "Siapa yang bisa menghentikan putri Ketua, dan menantu dari Dewan Direktur, menelpon tunangannya?"

Ji Woon segera bergerak dan meminta timnya memindahkan halmoeni ke atas. Setelah Ji Woon pergi, Soo Wan meminta tanda tangan dari Dong Joo.

"Aku tidak bisa menandatanganinya," kata Dong Joo, "Karena ada peraturan di 119 untuk 119, dan ada peraturan di UGD untuk UGD." Sepertinya dokter-dokter di UGD merasa dilangkahi oleh tindakan Soo Wan yang menelpon Ji Woon terlebih dulu.

Soo Wan beralasan hal itu dia lakukan karena melihat halmoeni sangat kritis. Dengan tegas, Dong Joo meminta dokter Kim untuk menghubungi pihak 119. Sebab, mulai sekarang pihak UGD mereka tak menerima ambulans dari kota Se Young. "Aku akan bertanggungjawab," kata Dong Joo.

Soo Wan protes. Adalah melanggar hukum menolak pasien darurat itu? Dong Joo membalikkan perkataan Soo Wan bahwa Soo Wan-lah yang telah melanggarnya lebih dulu.

"Jika kau melakukan ini karena perasaan pribadi. Aku benar benar tidak bisa menerimanya. Ini masalah yang menyangkut kehidupan pasien. Sepertinya itu ahlimu untuk tidak bisa membedakan kehidupan pribadi dari kehidupan pekerjaan. Karena, perasaan pada kekasihmu," kata Soo Wan mengomentari tentang sikap Dong Joo.

"Apa kau tidak memikirkan tentang kenyataan kalau keputusanmu yang lancang itu bisa menempatkan hidup pasien dalam bahaya?" tukas Dong Joo, "Karena apakah pasien akan dirawat atau tidak masalahnya dokter dan rumah sakit yang memutuskan. Kau sudah melangkahi tugasku."

Dong Joo lalu pergi. Sementara Soo Wan membuntutinya. Dong Joo tahu dirinya dibuntuti Soo Wan.

Soo Wan kemudian meminta maaf atas kelancangannya tersebut. "Permintaan maafmu... Aku menerimanya. dan tentang ambulansnya juga. Semuanya selesai kan?" Dong Joo berniat pergi. Namun Soo Wan menahannya dan bertanya apa mereka pernah saling bertemu sebelumnya? Dong Joo menyahut pernah waktu dirinya bertanya tentang observatorium.

Atas jawaban Dong Joo, Soo Wan segera pergi. Dong Joo sedih tidak bisa memberitahu Soo Wan siapa dirinya sebenarnya.

*

Sementara Young Ji dan Jae Beom berjalan di depan Dong Joo dan Ji Woon berjalan di belakang. Ji Woon bertanya tentang cinta pertama Dong Joo yang mau ditemuinya. Namun Dong Joo mengatakan bahwa dia menemukannya, tapi ternyata salah. Wanita yang dicari bukanlah orang yang dicarinya.

"Kau pasti sangat kecewa," ucap Ji Woon.

"Tidak terlalu kok," sahut Dong Joo menutupi perasaan hatinya sebenarnya, "Lagi pula, dia bukanlah orang yang penting bagiku."

Kemudian, Dong Joo pamitan karena berbeda jalur.

Dong Joo kemudian melihat ketiganya berjalan dari kejauhan.

Dong Joo berkata dalam hatinya, "Park Dong Joo, itulah yang harus kau lakukan. Diam dan menghilang." Dong Joo cukup tahu diri, karena yang menolongnya adalah Jae Beom. Itu karena Dong Joo juga pernah berjanji menjadi anak yang baik bagi Jae Beom.

*

Jae Beom serta Dong Joo pergi memancing. Sambil menunggu umpan dimakan ikan, Jae Beom bertanya mengapa Dong Joo memilih bekerja di pedesaan sementara Dong Joo bisa sukses di negara besar, seperti Boston. Dong Joo beralasan jika daerah pedesaan pun tetap membutuhkan dokter.

Lalu Jae Beom mengungkapkan jika Dong Joo tetap ada di sisinya, tetap saja Jae Beom takkan mau mengakuinya. Mungkin ini semacam isyarat kalau Jae Beom tidak suka menantu seperti Dong Joo.

*

Dong Joo pamitan kepada Jae Beom seusainya memancing. Begitu Jae Beom mau membuka pintu, Soo Wan keluar. Dong Joo kemudian langsung celingak-celinguk ke belakang - mencari apakah Dong Joo masih di belakangnya.

Ternyata Dong Joo sudah berjalan tapi belum jauh. Dia masih bisa mendengar suara Soo Wan. Jae Beom meminta Soo Wan masuk. Di saat itu Dong Joo berbisik pelan, "Soo Wan..." Soo Wan berhenti, seolah ada seseorang yang memanggil namanya.

*

Demi mengtasi rasa betenya, Dong Joo main basket. Di saat bersamaan, Ji Woon datang. Mereka main bersama hingga lelah. Lalu, Ji Woon mengajak Dong Joo pergi ke apartemennya. Namun Ji Woon ingin membeli bir lebih dulu dan meminta Dong Joo masuk lebih dulu.

Ketika masuk di apartemen Ji Woon, Dong Joo menemukan Soo Wan sudah ada di sana. Karena tidak enak, Dong Joo pergi. Dia minum sendirian di tangga waktu dia jadian dengan Soo Wan.

*

Dong Joo kemudian tidur di kamar dokter jaga di rumah sakit. Ketika pagi menjelang, Ji Woon datang dan mengajak Dong Joo untuk pergi. Di tengah jalan, Ji Woon melihat Dong Joo masih terlihat mengantuk. Karena itu, dia memberikan Dong Joo sup ikan buatan Soo Wan.

Sewaktu meminumnya, Dong Joo merasa sangat tidak asing lagi dengan rasa sup ikan tersebut. "Jung Hwa, bukankah ini aneh? Sup ini benar-benar sama rasanya seperti buatanmu," kata Dong Joo membatin.

*

Polwan yang diminta nomor telpon detektif Kim Woo Chul oleh Dong Joo menemui Min Soo. Dia memberitahu bahwa ada seorang pria bernama Dylan Park mencari Woo Chul dan meminta Min Soo untuk menghubungi pria tersebut jika sudah mendapatkan nomor telpon detektif. Setelah itu si polwan masuk ke dalam kantor. Saat itu, Min Soo melihat mobil pemadam kebakaran berjalan berbondong di depan kantornya.

*

Mobil pemadam kebakaran itu ternyata berjalan ke sebuah kecelakaan mobil, di mana ada penumpang mobil sedan terjepit. Dong Joo dan Ji Woon yang kebetulan melewati jalan tersebut segera keluar dan mencoba melihat keadaan. Keduanya kemudian menemukan Soo Wan di sana, yang sedang berusaha mengeluarkan korban. Kondisi ini persis dengan kondisi saat dirinya mengalami kecelakaan di terowongan Se Young dulu, yang merenggut ibunya.

Bos Soo Wan meminta semua orang untuk menyingkir. Karena ada gas yang keluar dari mobil yang tabrakan tersebut. Besar kemungkinan akan terjadi ledakan. Soo Wan menolak menyingkir dan memilih untuk menyelamatkan korban. Dia meminta Ji Woon untuk mengecek keadaan korban. Ternyata korban sudah tidak memiliki harapan lagi, meski masih hidup.

Dong Joo kemudian melihat ada sesuatu di bawah korban. Ternyata itu adalah bayi. Dong Joo mengeluarkannya. Bos Soo Wan lagi-lagi meminta mereka semua untuk menyingkir. Namun keputusan Soo Wan tetap sama: dia mau menyelamatkan nyawa korban yang terjepit. Dong Joo, bersama Ji Woon, kemudian membantu Soo Wan untuk mengeluarkan korban.

Lalu Soo Wan dan Dong Joo berada dalam satu ambulans. Keduanya berusaha membuat korban untuk tetap bernapas. Namun, sepertinya memang itulah akhir hidup dari korban.

Soo Wan merasa terpukul atas kejadian itu. Begitu keluar dari mobil ambulans, Soo Wan seperti seorang yang linglung. Dong Joo melihatnya, dan ketika dia mau bergerak mendekati Soo Wan, Ji Woon sudah keburu menghampiri Soo Wan dan memberikan pelukan yang menenangkan.

Dong Joo pun berbalik arah. Dia pergi sambil menggumam, "Ini sudah 12 tahun. Karena, 12 tahun sudah berlalu... Tepat baginya untuk berada dipelukan orang lain, tapi... Aku sudah selalu berpikir dan mempersiapkan diriku untuk saat seperti ini... Tapi meskipun begitu... Kenapa aku..."

*

Untuk menghilangkan kegalauan hatinya, Soo Wan pergi ke observatorium. Dia kemudian melihat pohon harapan dan menuliskan sesuatu di sana. Ketika itu, Soo Wan melihat kertas harapan yang ditulis oleh Dong Joo, yang bertuliskan: "Berharap aku akan bisa menemukanmu... [Dong Joo]". Soo Wan menduga, Dong Joo baru saja dari sana.

Karena itu, Soo Wan keluar untuk mencari Dong Joo. Siapa tahu Dong Joo baru saja pergi dari observatorium. Namun tak ada siapa-siapa di luar. Soo Wan belum berhenti. Dia kemudian mencari di tempat-tempat lain di observatorium, namun tetap tidak menemukannya. Begitu melihat planetorium, Soo Wan segera masuk ke dalam. Di sana, Soo Wan melihat seseorang dan berteriak, "Dong Joo? Apa kau benar Park Dong Joo?"

Soo Wan berjalan menghampiri. Hatinya dag-dig-dug. Ketika berada di sebelah pria itu, Soo Wan mempersiapkan jantungnya. Namun begitu menengok, Soo Wan menemukan Dylan Park sedang tertidur di sana. Soo Wan menendang bangku yang diduduki Dylan, lalu bertanya mengapa Dylan Park tidur?

Dylan Park alias Dong Joo marah mengapa Soo Wan mengganggu tidurnya. Apa jangan-jangan Soo Wan mengikuti dirinya. "Mengikutimu? Ah, aku kehilangan kata-kata..." tukas Soo Wan. Tidak ingin bertengkar lebih lanjut, Dong Joo memilih menyingkir. Soo Wan teringat tentang korban yang tadi berusaha mereka selamatkan. Karenanya, sebelum Dong Joo sampai keluar ruangan, Soo Wan mengajaknya minum bersama. "Hei, jika kau mau, kenapa kita tidak minum bersama? Untuk pasien, karena kita telah berusaha menyelamatkannya," tukas Soo Wan.

*

Keduanya pun sudah terlihat minum bersama. Soo Wan kemudian mengatakan bila dirinya benar-benar gila membayangkan bagaimana bayi yang mereka selamatkan tadi hidup tanpa memiliki seorang ibu. "Aku benar-benar akan gila," tukas Soo Wan. Setelah itu Soo Wan menyalahkan dirinya. Dong Joo mengatakan jika itu bukanlah salah Soo Wan. Karena di saat bersamaan orang-orang di sana sudah menyerah dengan korban.

Soo Wan kemudian menuang minuman lagi ke dalam gelasnya. Dong Joo merebutnya, lalu bertanya, "Kenapa kau bertingkah seperti ini?"

"Untuk menunjukkan kepada seseorang, yang membuatku merasa bersyukur bertemu dengannya. Untuk orang yang paling aku benci. Untuk orang yang paling aku rindui. Untuk menunjukkan pada seseorang..."

Dong Joo bertanya di mana orang yang dimaksud Soo Wan sekarang berada. Namun Soo Wan mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui di mana gerangan pria yang dirindukannya itu.

"Dia cinta pertamamu?"

Soo Wan mengiyakan. "Hal ini sepertinya kenakak-kanakan ya? Tapi, ini memang betul-betul seperti itu. Si b*j*ng*n itu. Pria itu..." Belum menyelesaikan kata-katanya, Soo Wan tertidur di meja. Dong Joo yang melihatnya segera membuka jaketnya dan memakaikannya di tubuh Soo Wan supaya cinta pertamanya itu tidak kedinginan.

Dong Joo lalu menatap wajah Soo Wan, dan berusaha menyentuh pipinya dengan tangannya. Namun Dong Joo mengurungkannya. "Soo Wan, aku ada disini. Aku di sini di depanmu. Soo Wan. Yoon Soo Wan. Seseorang yang membuatku meneteskan air mata setiap memikirkannya... Cinta... Pertamaku..." kata Dong Joo. Air mata di pipinya lalu meleleh.

Tunggu kelanjutannya di sinopsis k-drama 'Angel Eyes' episode 5.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 4

4 komentar:

  1. drama ini kerennnn
    baru 3 episode aja udh di buat penasaran..
    thanks sinopnya

    ReplyDelete
  2. Sama, aku juga merasa aneh dengan adegan itu. Soo Wan kan kuat. Kenapa gak dia lumpuhkan aja tuh orang gila. Adegan itu malah membuat hati Dong joo lumpuh. :(

    ReplyDelete
  3. Petugas paramedis yang baik mementingkan keselamatan orang2 yg terluka. Lagian, dia kyk gtu krna trauma(?), dn plg penting tu untuk menyembuhkan dia dulu; dia uda kehilangan banyak darah kn sama lukanya belum dijahit?

    ReplyDelete
  4. Stuju sama "bikin hati dong joo lumpuh", ak nngis soalny si soo wan mmg ga tau sama sekali krna belum prnah liat mukanya!!!! >~<

    ReplyDelete