Dalam sinopsis 'Angel Eyes' episode 5 sebelumnya, di rumah sakit, para perawat segera bergerak mengecek kondisi Mr. Vice Principial. Dong Joo lalu menemukan Soo Wan berdiri tidak jauh darinya dan dalam keadaan yang lemas. Dong Joo terdorong untuk menyelamatkan Soo Wan. Namun anak buahnya memanggil dan meminta Dong Joo untuk memberikan instruksi kepada mereka.
Dong Joo menghampiri mereka dan mengatakan bahwa Mr. Vice Principial harus cek darah dan melakukan rontgen. Dong Joo pun berlalu. Mr. Vice Principial kemudian bangun. Dia memegang tangan Dong Joo dan memekik, "Dong Joo!"
Mr. Vice Principial bertanya apa Dong Joo tidak mengenalinya. Lalu dia menyebutkan bila Dong Joo adalah murid SMA Sewol tahun kedua, Kelas No. 5 dan absen No. 17, Park Dong Joo. Kemudian dia memberitahu namanya adalah Yoon Sung Dong, guru Bahasa Korea. Setelah itu, perut Sung Dong mendadak sakit lagi.
Mendengar nama Dong Joo disebut, Soo Wan yang tidak enak badan menghampiri Dong Joo. Kemudian Soo Wan pingsan dan dirawat di ruang perawatan.
Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 6
Ketika Soo Wan membuka matanya, dia menemukan Ji Won sudah ada di sisinya. Ji Won bertanya apa kondisi Soo Wan baik-baik saja. Soo Wan mengiyakan dan meminta Ji Won untuk pergi.
Beberapa saat Ji Won pergi, perawat masuk. Soo Wan bertanya di mana Chief Dylan berada?
Dong Joo ada di atap gedung. Dia bergumam pada dirinya sendiri bahwa dia harus menghentikan semuanya. Ketika berbalik, Dong Joo menemukan Jae Beom sudah berdiri di belakangnya.
Soo Wan jalan keluar dari ruangannya. Dia melihat Dong Joo sedang merawat pasien. Soo Wan berjalan terus dan mengajak Dong Joo bicara di luar.
Mereka berdua pergi di tangga, tempat Dong Joo jadian sama Soo Wan. Dong Joo mau berkata, tapi Soo Wan meminta Dong Joo untuk menutup mulut. Soo Wan berbalik dan mendekati Dong Joo yang masih terpaku.
Soo Wan memegang pipi Dong Joo dengan mata terpejam. Lalu Soo Wan berkata bahwa dirinya pernah tahu seorang cowok yang punya wajah seperti itu. Dong Joo ingin melepaskan tangan Soo Wan dari pipinya. Tapi Soo Wan justru memegangnya erat. Dan berkata bahwa dia juga pernah memegang tangan yang sama.
Soo Wan lalu menangis dan menampar Dong Joo. Dong Joo berkata bila Soo Wan bisa menamparnya lagi jika memang mau. Soo Wan lalu menangis tersedu-sedu.
Ji Won datang ke ruang perawatan Soo Wan lagi tapi tak menemukan siapa-siapa di sana. Perawat mengatakan bahwa Soo Wan pergi.
Soo Wan bertanya kepada Dong Joo di manakah Jung Hwa.
Ji Won mencoba menghubungi Soo Wan. Tapi karena Soo Wan mematikan telponnya, telpon Ji Won tidak tersambung.
Dong Joo mengajak Soo Wan ke makam ibunya. Soo Wan bertanya kenapa Dong Joo mengajaknya ke makam? Mereka saling memandang, sepertinya keduanya saling mengerti.
Ji Woo menemui Min Soo dan curhat betapa hebatnya Soo Wan. Sakit panas empat puluh derajat lalu tiba-tiba bisa sembuh seketika. Ji Won juga berkata kalau dirinya lebih sering tidak bisa menghubungi Soo Wan daripada bisa menghubunginya. Ji Won menduga Soo Wan agak sedikit istimewa. Lalu bertanya kapan tepatnya Soo Wan jadi "istimewa" seperti itu.
Min Soo berkata mungkin setelah kecelakaan ibunya. Ji Won mengatakan kalau itu dirinya sudah tahu. Pasti disebabkan hal lain.
Soo Wan yang sudah berada di makam Jung Hwa berkata bahwa sekarang dirinya sudah bisa melihat - melihat apapun, kecuali Jung Hwa. Dia mengatakan bisa gila hanya bisa mengingat semuanya. Kemudian Soo Wan nangis setelah berkata bahwa dirinya datang terlambat.
Ji Won bertanya apa Min Soo sudah pernah melihat cinta pertama Soo Wan - pemilik kalung peluit itu? Min Soo memalingkan wajahnya dan membentuk ekspresi lucu. Ji Won melihatnya dan berkomentar bila Min Soo sangat hebat sebagai detektif dengan mimik seperti itu. Ji Won kemudian meninggalkan Min Soo.
Dong Joo menceritakan kenapada dia pergi ke Amerika. Itu karena dia mau mengoperasi Hae Joo. Dia kemudian berkata mau menghapus semua kenangan tentang Soo Wan. Dong Joo lalu meminta Soo Wan untuk pulang. Dia membalikkan badannya setelah sampai di depan rumah Soo Wan. Dong Joo berlalu seolah-olah tak ada yang terjadi. Soo Wan berbelok tapi belum masuk rumah - dia nangis. Beberapa langkah setelah pergi, Dong Joo menengok dan tak menemukan Soo Wan di tempatnya.
Dong Joo teringat pembicaraannya dengan Jae Beom di atap rumah sakit. Saat itu, Jae Beom mengakui jika donor mata yang Soo Wan dapatkan saat ini berasal dari Jung Hwa. Kemudian menjelaskan betapa berartinya keluarga Dong Joo bagi Soo Wan. Jae Beom mengatakan bila dirinya tak ingin Soo Wan mengetahui fakta itu, karena itu pasti menyakitkannya. Dia meminta Dong Joo pergi dari Korea dan kembali ke Boston.
Dong Joo bertanya, "Dulu, kenapa kau menolongku?" Jae Beom mengatakan bahwa alasannya pasti takkan Dong Joo bayangkan.
Keesokan harinya, Min Soo yang teringat tentang pembicaraan Ji Won tentang cinta pertama Soo Wan. Min Soo mengacak-acak rambutnya dan pergi mencari kopi. Saat itu dia menemukan kertas untuk menghubungi Dylan Park. Ji Won baru sadar. Dia pun mencari di komputer tentang Jung Hwa. Jung Hwa korban tabrak lari dan satu nama Park Dong Joo. Ji Won mencoba mengingat-ingat siapa Park Dong Joo itu.
Tidak berapa lama kemudian dia baru ingat kalau Dong Joo adalah nama yang disebut Soo Wan waktu bertemu dengannya. Min Soo berdiri dan memekik, "Doo Joo si kurap itu!"
Dong Joo keluar dari ruangannya dan bertemu dengan Min Soo. "Park Dong Joo!" sebut Min Soo yang sedang duduk. Dong Joo menoleh dan melihat seorang wanita yang tak dikenalinya bangkit dari duduknya. Tanpa ba bi bu, Min Soo memberikan hook kanan tepat di pipi Dong Joo.
Soo Wan keluar dari rumahnya dengan pakaian rapi. Di depan telah menanti Ji Won bersetelan jas abu-abu rapi dengan mobil putihnya. Melihat Soo Wan, Ji Won tersenyum dan segera membukakan pintu mobil untuk Soo Wan. Soo Wan masuk dan mereka pun pergi ke suatu tempat.
Sementara itu Min Soo berbicara dengan Dong Joo. Min Soo mengungkapkan andai saja dia tahu lebih awal bahwa orang yang ditelponnya adalah Dong Joo, maka bibir Dong Joo sudah robek beberapa hari yang lalu (uh, tetep aja Min Soo galak sama Dong Joo). Dong Joo bertanya apa orang yang menghubunginya adalah Min Soo.
Min Soo membenarkan. "Kupikir kau tak menampakkan batang hidungmu itu karena kau sudah menyerah dengan kasus tabrak lari ibumu," kata Min Soo. Soalnya, setelah beberapa tahun kasus tabrak lari terjadi, baik ada kasus kematian atau tidak, kasus tersebut akan ditutup. Detektif Kim juga menyerah dengan Dong Joo yang dikiranya sudah tak ingin mengurus hal ini lagi.
Dong Joo mengungkapkan bila dirinya hanya ingin bertemu Detektif Kim saja.
Setelah sampai di tempat yang dimaksud, Soo Wan segera bertanya kepada Ji Won memangnya ini hari spesial apa? "Mana ibumu, kok tidak datang?" tanya Soo Wan. Ji Won kemudian berterus terang kepada Soo Wan bahwa ibunya takkan datang dan ini bukan hari spesial apapun. Dia merogoh saku celana dan menyodorkan box putih kecil untuk Soo Wan.
Begitu dibuka, Soo Wan melihat bahwa itu adalah kalung dengan bandul bintang. Ji Won mengatakan bahwa sudah saatnya kalung peluit Soo Wan diganti dengan kalung berbandul bintang. Soo Wan terdiam menatapnya.
Min Soo kemudian pergi ke tempat Detektif Kim. Min Soo memanggil beberapa kali tapi tak terdengar sahutan. Karena itu Min Soo mencoba membuka pintu rumah Detektif Kim. Ternyata pintunya tidak dikunci. Min Soo pun masuk dan menemukan Detektif Kim tengah meringis menahan sakit. Min Soo menghubungi Dong Joo dan memintanya datang untuk mengobati Detektif Kim.
Dong Joo kemudian bertanya apa Detektif Kim mengenalinya. Ternyata Detektif Kim masih mengenali Dong Joo si penjual Jook. Detektif Kim meminta maaf karena tidak bisa menemukan pelaku tabrak lari ibu Jung Hwa. Alasannya saat itu gelap dan tak kamera CCTV untuk memberikan bukti kuat. Dong Joo mengucapkan terima kasih karena Detektif Kim sudah membantunya sekuat tenaga.
Dong Joo melihat brosur potato stew dan mengambilnya diam-diam.
Di luar, Min Soo mengatakan bahwa dulu Detektif Kim adalah polisi yang ditakuti gangster dan disegani rekannya. Tapi semenjak kasus perceraiannya, Detektif Kim mulai loyo. Min Soo bertanya apa Dong Joo sudah bertemu dengan Soo Wan. Melihat ekspresi yang ditunjukkan Dong Joo, Min Soo menebak jika Dong Joo pasti sudah bertemu. Lagipula, Dong Joo ada di instalasi gawat darurat, pasti mudah menemukan Soo Wan.
Min Soo bertanya lagi apa Dong Joo bahagia melihat Soo Wan sekarang? Dong Joo mengiyakan. Namun Min Soo mengungkapkan bila Soo Wan mungkin tidak bahagia. Karena selama bertahun-tahun, Dong Joo tak pernah mengucapkan salam perpisahan, Soo Wan masih menganggap hubungannya dengan Dong Joo itu ada.
Soo Wan diantar pulang oleh Ji Won. Ketika Soo Wan hendak masuk rumahnya, tiba-tiba Ji Won memeluk Soo Wan dari belakang. Setelah itu Ji Won hendak menciumnya. Sayang Soo Wan memalingkan wajahnya - Soo Wan tak bisa memberikan hatinya untuk Ji Won hanya demi kalung berbandul bintang.
Di dalam kamarnya, Soo Wan membuka lagi kalung pemberian Ji Won. Soo Wan memegang kalung peluit pemberian Dong Joo. Seolah sedang menimang-nimang apakah ini waktunya untuk mengganti kalung peluit tersebut?
Dong Joo pergi ke rumah lama Soo Wan. Dalam imajinasinya Dong Joo menemukan Soo Wan muda sedang jongkok di depan pagar. Melihat ekspresi yang ditunjukkan Soo Wan, Dong Joo teringat kembali ucapan Min Soo betapa sulitnya hidup Soo Wan selamat bertahun-tahun.
Keesokan harinya, Soo Wan celingak-celinguk di depan ruangan Dong Joo - mencari-cari di manakah gerangan Chief ruang gawat darurat itu. Dong Joo tak ada di situ. Jae Beom yang kebetulan lewat ruangan gawat darurat melihat Soo Wan. Soo Wan juga melihat ayahnya. Mereka berbicara hal-hal tak penting di taman bunga sakura.
Setelah Soo Wan pergi, Jae Beom menghubungi Boston dan meminta pihak Boston mempersiapkan segera. Jae Beom mau Dong Joo pulang segera.
Dong Joo sedang mencuci tangannya ketika tiba-tiba Jae Beom berada di sebelahnya. Jae Beom mengajak Dong Joo memancing.
Ketika malam tiba, Dong Joo dan Jae Beom sudah berada di pinggiran danau. Mereka memancing. Sambil menanti umpan dimakan ikan, Jae Beom meminta Dong Joo segera ke Boston dengan memberikan tiket pesawat. Soalnya, pihak rumah sakit di Boston memintanya. Dong Joo bertanya bagaimana Jae Beom tahu, padahal Dong Joo sendiri belum dihubungi. Jae Beom mengatakan sebab dirinya yang melakukan permintaan.
Dong Joo meminta dengan sangat kepada Jae Beom izin untuk tetap berada di rumah sakitnya setidaknya 6 bulan saja. Namun Jae Beom berlutut dan memohon dengan sangat, jika Dong Joo masih menganggap Jae Beom ayahnya maka sebaiknya Dong Joo pergi ke Boston secepatnya.
Dong Joo pergi ke restoran yang tertera di brosur yang diambilnya dari Detektif Kim. Dia membeli potato stew.
Detektif Kim sedang melihat data-data lamanya dan teringat bahwa dulu teman sekerjanya pernah memintanya untuk menutup kasus tabrak lari Jung Hwa. Lamunan Detektif Kim buyar ketika dia mendengar suara ketukan dari luar. Ternyata itu adalah Dong Joo, yang membawakan potato stew untuk Detektif Kim.
Ketika keluar dari rumah sakit, Dong Joo melihat Soo Wan lagi. Soo Wan mencoba mendekati Dong Joo lagi. Dong Joo menjelaskan bahwa semuanya berubah. Bagi Dong Joo masa lalunya sangatlah menyakitkan. Karena itu mau dilupakan.
Soo Wan mendesak Dong Joo dengan pertanyaan jika benar begitu mengapa Dong Joo datang lagi ke Korea? Dong Joo menjelaskan kedatangannya ke Korea adalah demi melihat makam ibunya. Tidak lebih tidak kurang hanya itu alasannya.
Kemudian Soo Wan menjelaskan bahwa dirinya sama sekali belum melupakan semuanya. Dong Joo langsung memotong. "Kalau begitu, mulai sekarang lupakanlah!" Dong Joo terus membohongi kata hatinya. Kemudian dia pergi meninggalkan Soo Wan.
Saat meninggalkan Soo Wan, Dong Joo teringat kejadian kebakaran di bioskop saat Soo Wan marah-marah. Dong Joo meminta maaf karena melakukannya.
Dong Joo naik sepedanya, sambil menggumam, "Jung Hwa, aku melakukan hal yang benar kan?"
Sebelum ke bandara, Dong Joo menyempatkan mampir ke makam ibunya. Dong Joo mengatakan kepada ibunya seolah-olah masih hidup. "Jung Hwa Si, Kau sudah kenal hatiku kan? Selain aku, kau juga harus merawatnya. Sama seperti yang kau lakukan sampai sekarang. Benar kan?" kata Dong Joo di pusara ibunya.
Dr. Choi kembali menghubungi Jae Beom lagi. Telpon dari dr. Choi mengingatkan Jae Beom atas pembunuhan yang dilakukannya.
Waktu itu Jung Hwa masih dalam kondisi belum sadarkan diri. Jae Beom yang gelap mata, ingin segera memberikan donor mata untuk Soo Wan melepaskan alat bantu pernapasan Jung Hwa. Beberapa saat dilepaskan Jae Beom melihat wajah istrinya. Karena itu dia panik dan mencoba memberikan CRT untuk Jung Hwa sambil memanggil dokter bantu. Semua itu dilihat dengan jelas oleh dr. Choi. (agak janggal juga bagian ini, cek komentarku di bagian akhir sinopsis ini)
Soo Wan masih saja celingak-celinguk mencari keberadaan Dong Joo. Para perawat kemudian berbicara jika Chief Dylan Park mengundurkan diri. Padahal masa kerjanya masih lama. Soo Wan menghampiri para perawat itu dan bertanya apa yang sudah terjadi?
Soo Wan pun segera mencari Dong Joo ke observatorium. Tak ada. Lalu Soo Wan mencari Dong Joo ke makam Jung Hwa. Soo Wan pun menemukan pemutar rekaman yang Dong Joo tinggalkan di sana.
Saat itu Dong Joo sudah berada di bandara. Dia duduk menunggu pesawatnya siap. Setelah waktunya Dong Joo berdiri dan bergerak.
Sementara itu Soo Wan menyusulnya ke bandara memakai taksi. Sesudah sampai di bandara, Soo Wan segera berlari-larian kecil mencari di mana keberadaan Dong Joo. Karena putus asa mencarinya, Soo Wan meniup peluitnya (ah, berguna juga ini kalung).
Bunyi peluit yang dibunyikan Soo Wan terdengar oleh Dong Joo, yang ternyata sedang berjalan di sebelah tidak jauh dari Soo Wan. Dong Joo menengok. Soo Wan juga menengok. Soo Wan menghampiri dan memukul-mukul Dong Joo. "Sudah kukatakan kau tak boleh pergi tanpa bilang-bilang padaku. Tapi kau melakukannya untuk kedua kalinya!" kata Soo Wan.
Apa yang terjadi di taksi adalah Soo Wan mendengarkan rekaman Dong Joo. Dalam rekaman itu, Dong Joo selalu memberikan ucapan selamat untuk Soo Wan setiap tahun. Juga waktu pertemuannya kembali dengan Soo Wan, saat Dong Joo bertanya di observatorium kepada Soo Wan. Dan terakhir saat Dong Joo mengatakan bahwa semua yang dikatakan untuk melupakan Soo Wan adalah kebohongan.
"Dasar pembohong!" pekik Soo Wan. Dong Joo kemudian memeluk Soo Wan.[kr]
===the comments===
Entahlah menurutku, adegan Jae Beom yang dihubungi oleh Dr. Choi agak janggal. Bukankah selang infus Jung Hwa sempat diberi obat oleh seseorang, yang awalnya kupikir adalah mafia dan penyebab kematian Jung Hwa. Tapi kok ternyata eh ternyata penyebab kematian Jung Hwa disebabkan oleh dicopotnya alat bantu pernapasannya. Hmm, menurut kalian janggal nggak? Aku sih bilang begitu, karena belum melihat tanda-tanda kalau ini akan diselamatkan oleh adegan lain yang menyebutkan soal mafia pencari organ manusia (agak ekstrem emang).
Oiya, aku agak curiga kalau penabrak Jung Hwa adalah keluarga Young Ji atau Jae Beom. Soalnya Detektif Kim udah nunjukin data tentang bekas rem mobil dan tipe mobilnya. Aigoo, ini pendapat orang ontohot aja. Hahaha... Dah gitu aja. Semoga kalian senang dengan sinopsis versiku.
Bersambung ya di sinopsis drama Korea 'Angel Eyes' episode 7.
0 komentar:
Post a Comment