Soo Wan dan Dong Joo berencana memasak bersama di akhir sinopsis 'Angel Eyes' episode 9. Namun begitu mendengar suara Jung Hwa di rekaman memasak milik Soo Wan - hadiah ultah. Dong Joo langsung melankolis. Dia kembali teringat Jung Hwa, dan bagaimana mereka bercanda saat membuat rekaman tersebut. Untuk menghilangkan kesedihan Dong Joo, Soo Wan mencium Dong Joo.
Setelah air mata mereka mengering. Dong Joo dan Soo Wan pun memasak bersama. Dong Joo menggoreng udang tepung. Dan ketika sudah selesai, rasa masakan yang mereka cicipi terasa enak, dan membahagiakan! Terlebih keduanya saling menyuapi bak sepasang pengantin baru, aish... aduh mama sayange!!!
Sinopsis 'Angel Eyes' Episode 10
Di lain tempat, Ji Won yang masih galau hatinya menemui Min Soo. Seperti biasa, Ji Won mengeluhkan tentang hubungannya dengan Soo Wan yang sudah tak bisa ditolong lagi. Dan semakin mendekatnya Soo Wan kepada Dylan, eh Dong Joo ding.
Oke, kita tinggalkan Ji Won yang masih meratapi nasib sial cintanya. Kita kembali lagi pada Soo Wan dan Dong Joo, jagoan kita. Kini mereka sudah selesai makan, Dong Joo mencuci semua piring sementara Soo Wan duduk manis menunggu. Tapi menunggu memunculkan rasa bosan. Soo Wan pun mengendap-endap masuk ke kamar Dong Joo. Selain untuk melihat-lihat, Soo Wan ingin mengembalikan alat perekam yang dulu ditemukannya di makam Jung Hwa.
Waktu membuka laci untuk meletakkan alat perekam itu, Soo Wan melihat ada berbundel-bundel surat. Soo Wan mengambil laci itu dan melihat sebuah surat. Ternyata surat itu ditulis oleh Dong Joo untuk dirinya. Surat yang belum pernah dikirimkan sama sekali. Soo Wan tercenung melihat namanya ada di nama - alamat tujuan.
Dong Joo kemudian masuk ke kemarnya. Melihat Soo Wan membawa suratnya satu laci Dong Joo langsung merebutnya. Soo Wan marah dan meminta semua surat itu kembali. Karena, semua surat itu memang ditujukan padanya. Sayangnya, Dong Joo tidak mau. Alasannya, Soo Wan tidak menulis surat untuknya. "Bagaimana mau menulis, alamatmu saja aku nggak tau! Apa kau meninggalkan alamatmu di Amrik?" tanya Soo Wan. Dong Joo menjawab bahwa dia meninggalkan alamatnya di Amrik untuk Soo Wan waktu dia pamit ke rumah sakit. Tapi Soo Wan mengaku tak pernah mendapatkannya. Dong Joo berpikir, mungkin surat yang diberikannya untuk Soo Wan disingkirkan oleh petugas kebersihan. Lalu, Dong Joo meminta jika Soo Wan mau membaca suratnya, maka mereka harus barter. Satu surat dari Soo Wan, maka dia akan memberikan satu suratnya itu.
Young Ji berada di ruangannya. Dia kemudian melihat foto-foto Dong Joo tengah bersama Jung Hwa dan Hye Joo. Hal itu kemudian mengingatkannya akan kejadian di rumah sakit, dua belas tahun silam. Saat itu, Young Ji masuk ke ruang perawatan Jung Hwa dan menyuntikkan sesuatu di selang infus Jung Hwa. Young Ji terdiam mengingat itu semuanya. (Jadi, fakta ini baru dibuka. Unek-unekku dulu terbayar sudah. Melihat hal ini, apakah ada kemungkinan si penabrak adalah ayah Ji Won?)
Dong Joo terlihat mengantarkan Soo Wan pulang. Mereka terlihat bahagia atas makan malam yang sempurna - menu yang enak dan orang yang dikasihi. Sementara itu Ji Won terlihat dengan tatapan nanar dari kejauhan.
Ketika pulang, Ji Won menemukan ibunya sudah berada di apartemennya. Mereka berdua bicara. Inti pembicaraan mereka adalah Young Ji meminta Ji Won untuk melupakan Soo Wan. Ji Won terkejut mendengar permintaan ibunya. "Kenapa?" Ji Won mempertanyakan alasannya. Namun Young Ji tak mungkin mengungkapkan kebenarannya. Dia hanya beralasan bahwa Soo Wan dan Ji Won tidak cocok. Soo Wan adalah ketidakberuntungan mereka. Soo Wan tidak mencintai Ji Won. Alasan terakhir seolah tinju yang menohok ulu hati Ji Won. Ini, seperti pepatah 'pucuk dicinta ulam tiba', sepakat?
Keesokan harinya, Young Ji meminta Dr. Choi menghadapnya. Dia memberikan penawaran akan memberikan pekerjaan bagi Dr. Choi di rumah sakitnya dengan imbalan yang sepantasnya. Apa yang diinginkan Young Ji belum dibuka di sini, wait and see...
Hubungan Dong Joo - Soo Wan makin dekat. Dong Joo kemudian mengajak Soo Wan berkencan melalui pesan singkat. Baru membalasnya, Young Ji menghubungi Soo Wan meminta bertemu.
Waktu Soo Wan datang menemuinya, Young Ji tidak berbasa-basi. Dia segera mempertanyakan bagaimana hubungannya dengan Ji Won. Apakah mau dilanjutkan atau tidak? Soalnya Young Ji mendengar desas-desus yang menyebutkan bahwa Soo Wan mencintai orang lain. Soo Wan merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk mengatakan apa yang menjadi kegelisahan hatinya. Ya, Soo Wan mengatakan bahwa bukan Ji Won pria yang ada di hatinya. Karena itu, Soo Wan tak mau menikah dengan Ji Won. Young Ji seolah memberikan sinyal positif, padahal memang itu yang diinginkannya.
Setelah Soo Wan pergi, Young Ji dihubungi seseorang -sepertinya ayah Ji Won, tapi masih belum bisa dipastikan- bahwa ada seseorang yang ingin menemuinya -Detektif Kim-kah? Masih juga kita belum diberitahu.
Nyatanya, Detektif Kim mulai mengecek satu per satu pemilik mobil yang diduga melakukan tabrak lari. Dia bertanya dari orang ke orang. (Apa dia benar-benar akan mengecek 1000 orang sesuai data?)
Di apartemen kecilnya, Detektif Kim berdiskusi bersama Min Soo. Keduanya merasa frustasi. Khususnya, Detektif Kim yang merasa semua petunjuk yang ada makin buntu. Kasus lama ini tentu saja sulit untuk dipecahkan. Apalagi, dalam tempo 12 tahun para pemilik mobil yang sudah didata telah mengganti mobil mereka, dan tentunya sudah mengganti roda ban juga.
Min Soo kemudian bertanya tentang catatan yang ada di data. Detektif Kim memberi penjelasan bahwa itu ada perkiraan korban yang menyatakan bahwa mobil yang menabrak Jung Hwa warnanya biru. Namun Detektif Kim mengungkap bila itu bukanlah hal yang penting. Sebab, di pagi-pagi buta, sulit membedakan warna antara biru, putih, hitam, dan warna lainnya.
Cara Soo Wan dan Dong Joo menikmati kebersamaan mereka memang aneh. Sebelum melanjutkan, aku mau bertanya, ada berapa di antara kalian yang pernah berkencan dengan menonton bintang bersama? Aku yakin nggak ada yang pernah. Tapi begitulah Soo Wan dan Dong Joo berkencan di Observatorium untuk melihat "bintang ibu".
Begitu tiba waktunya bintang itu muncul, Soo Wan berdiri untuk melihatnya. Lalu Dong Joo berdiri juga dan memeluk Soo Wan dari belakang sambil menutupi tubuh mereka berdua dengan selimut. Dan... ya, mereka ciuman lagi... amboi!
Keesokan harinya, Hye Joo siap memomong Jin Mo. Dia pergi ke rumah Woo Chan. Di sana, dia disambut Woo Chan, dan tentunya Teddy. Dengan sikap yang meyakinkan, Hye Joo meminta keduanya untuk tidak perlu mengkhawatirkan Jin Mo dan rumah. Keduanya pun pergi dengan perasaan tenang, tapi Teddy terlihat senang.
Soo Wan pergi menemui ayahnya, Young Ji dan Ji Won. Saat bicara, Soo Wan blak-blakan mengungkapkan bahwa dirinya tak bisa menikah dengan Ji Won. Jae Beom kaget mendengar pernyataan Soo Wan itu - meski sebenarnya dia sudah sering mendengar Soo Wan mengatakannya. Begitu pula dengan Ji Won. Dada Ji Won bagai dipukul palu gada. Sesak. Dia kemudian membawa Soo Wan keluar.
Sekeluarnya Soo Wan, Young Ji mengutarakan bahwa sebaiknya mereka tak memaksakan keinginan anak mereka. Memang benar, Ji Won mencintai Soo Wan setengah mati. Tapi kalau Soo Wan tidak mencintai Ji Won. Apa yang bisa dilakukan? Karena itu, Young Ji mengatakan sebaiknya rencana pernikahan Soo Wan - Ji Won dibatalkan saja. Kemudian Young Ji pergi meninggalkan Jae Beom yang masih terbengong-bengong.
Di luar, Ji Won mempertanyakan kenapa Soo Wan bisa bicara seperti itu di depan ibunya? Soo Wan menjawab bahwa itu karena dirinya sudah menemui Young Ji. Dengan kebingungan yang teramat sangat, Ji Won bertanya kapan Soo Wan menemui ibunya? Kenapa Soo Wan tidak cerita padanya. Seolah membuang Ji Won bak sampah, Soo Wan tidak menjawabnya dan memilih pergi meninggalkan Ji Won. Setelah Soo Wan pergi, Young Ji datang. Ji Won segera protes, mengapa ibunya mencampuri urusannya? Young Ji berkata bahwa sebaiknya memang Ji Won tidak menikah dengan Soo Wan. Lagipula Soo Wan tidak mencintai Ji Won! Kata-kata itu bagaikan skak mat bagi Ji Won. Young Ji kemudian berlalu begitu saja. Tinggallah Ji Won dalam kebingungan. (Poor Ji Won, jadi korban hubungan Soo Wan -Dong Joo)
Apa yang dikatakan Ellie aka Hye Joo tidaklah sesuai kenyataan. Begitu Woo Chan dan Teddy pulang kerja, rumah dalam keadaan berantakan. Mereka masih melihat Hye Joo, yang belum menyadari kepulangan mereka, masih main perang-perangan tembakan air di dalam rumah. Jin Mo menjadi spiderman, Hye Joo menjadi catwoman. Tak ada yang bisa dikatakan Woo Chan dan Teddy, selain betapa menakjubkannya Hye Joo itu.
Di ruangannya, pernyataan Soo Wan di depan Young Ji dan Ji Won, Jae Beom membuat berpikir. Dia merenung-renungkan ucapan Dong Joo, yang pernah bertanya mengapa Dong Joo tak boleh berhubungan dengan Soo Wan? Juga mengingat kata-kata Soo Wan bahwa sebelum ayahnya mengenal Dong Joo, sebelum Ji Won bertemu Soo Wan, Dong Joo sudah ada di hati Soo Wan terlebih dulu.
Demi menghilangkan kegalauan hatinya Jae Beom keluar ruangan. Tak dinyana, dia justru bertemu dengan Dr. Choi yang mengenakan seragam kedokteran. Mereka berpapasan. Seorang teman yang bersama Dr. Choi mengatakan bahwa mulai hari ini Dr. Choi bekerja di rumah sakit mereka sebagai kepala bagian farmasi. Dr. Choi tersenyum penuh kemenangan. Supaya tidak terlihat mencolok, Dr. Choi membungkuk memberi hormat. Jae Beom diam saja. Lalu, Dr. Choi dan temannya pergi meninggalkan Jae Beom yang masih terbengong-bengong. Sepertinya dia tahu siapa yang membuat Dr. Choi bisa bekerja lagi di rumah sakit.
Pintu ruangan Young Ji dibuka. Young Ji menengok dan menemukan Jae Beom masuk. Tanpa basa-basi, Jae Beom bertanya kenapa Young Ji memperkerjakan kembali Dr. Choi? Alasan Young Ji di luar dugaan Jae Beom. Young Ji tahu bahwa hubungan Jae Beom - Dr. Choi tidak baik, bahkan bisa disebut bermusuhan. Karena itu, Young Ji memperkerjakan kembali Dr. Choi. "Musuh harus dirangkul supaya bisa diawasi," kata Young Ji. Tidak terima dengan itu, Jae Beom hendak protes. Tapi, Young Ji mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang bisa mengatasi tipe orang macam Dr. Choi. (Young Ji punya rencana terselubung di sini)
Karena hari Parents Day, maka Dong Joo punya ide untuk memberi Jae Beom hadiah. Dia mengajak Soo Wan untuk menemaninya. "Kau mau membeli hadiah untuk siapa? Aku?" tanya Soo Wan. Dong Joo tersenyum dan berkata dalam mimpi Soo Wan saja.
Hadiah yang Dong Joo pilih adalah dasi. Soo Wan memilihkan warna yang cocok. Setelah didapat dasi yang dirasa cocok, mereka membungkus. Dong Joo dan Soo Wan jalan lagi sambil berpegangan tangan (duile, romantisnye). Tak disangka-sangka, Dong Joo berbelok ke toko tas. Soo Wan jelas bertanya siapa lagi yang mau Dong Joo belikan hadiah? Dong Joo tersenyum. Tentu saja hadiah yang akan dibelikannya kini adalah untuk Soo Wan. Dong Joo mengatakan kalau ingin membelikan hadiah sebaiknya tak perlu banyak kata-kata, cukup antarkan ke toko yang dimaksud dan biarkan orang yang dibelikan memilih sendiri benda yang diinginkannya. Soo Wan tersenyum. Dia teringat waktu ultahnya dulu Dong Joo tak memberikan hadiah apa-apa untuknya.
Mereka pun pulang. Dong Joo menitipkan hadiah untuk Jae Beom kepada Soo Wan. Melihat itu, Soo Wan mengatakan supaya Dong Joo memberikannya sendiri. Namun Dong Joo beralasan jika waktunya belum tepat. Soo Wan bisa memahami kondisinya. Karena itu, dia masuk setelah Dong Joo pulang.
Sebelum Soo Wan masuk, Jae Beom masuk ke kamarnya untuk mengambil obat setelah dia meninggalkan surat Dong Joo untuk Soo Wan dulu. Jadi, Soo Wan meletakkan hadiah yang diberikan Dong Joo untuk Jae Beom di mejanya. Saat itulah, Soo Wan menemukan surat yang ditulis Dong Joo untuknya. Soo Wan membacanya, dan Jae Beom berdiri di belakangnya.
Soo Wan marah. Mengapa ayahnya begitu tega melakukan hal ini kepadanya. Selama sepuluh tahun ayahnya menyimpan rapat-rapat surat Dong Joo untuknya tanpa pernah sedikit pun menyinggungnya. "Tidak tahukah ayah betapa aku tersiksa?" tanya Soo Wan sambil menangis. Jae Beom tak berkutik. Dia hanya mengucapkan ingin memberikan yang terbaik kepada Soo Wan. Tentu saja pernyataan itu tak dipercayai oleh Soo Wan, yang kemudian minggat dari rumah.
Ternyata tempat yang dituju oleh Soo Wan adalah apartemen Dong Joo. Begitu Dong Joo membuka pintu, Soo Wan langsung memeluknya dan menangis tanpa berkata-kata. Dong Joo bingung apa yang telah terjadi dan mencoba bertanya. Namun Soo Wan tetap saja diam. Mencoba memahami kekasihnya, Dong Joo menenangkan Soo Wan.
Detik berikutnya, Dong Joo menghubungi Jae Beom. Dia menjelaskan kepada calon mertuanya itu bahwa Soo Wan ada di tempatnya. Malam ini, Dong Joo meminta izin supaya Soo Wan menginap di tempatnya. Dong Joo bertanya apa ada masalah yang terjadi antara Jae Beom dengan Soo Wan? Jae Beom mengatakan tidak apa-apa.
Waktu selesai ditelpon, Jae Beom membuka hadiah dasi yang diberikan Dong Joo kepadanya. Ada kartu ucapan yang berisi pesan di dalam hadiah itu. Hal itu membuat Jae Beom makin galau.
Beberapa hari setelah Soo Wan memasakkan untuk ayahnya. Perut terisi jauh lebih nyaman untuk diajak bicara. Soo Wan bicara dari hati ke hati dengan ayahnya. Soo Wan bercerita bahwa setelah ibunya meninggal, tak ada masa depan yang dilihatnya. Namun setelah bertemu dengan Dong Joo, Jung Hwa, dan Hye Joo, untuk kali pertamanya Soo Wan menatap masa depannya - meski dalam keadaan buta. Lalu bagaimana bisa ayahnya memintanya untuk melupakan semua itu? Apa saat ini Jae Beom sudah melupakan ibunya? Soo Wan menitikkan air mata dan berlutut di hadapan ayahnya. Dia memohon agar ayahnya merestui hubungannya dengan Dong Joo. Sebab, hanya dengan Dong Joo-lah dirinya merasa bahagia. Bukan dengan orang lain. Jae Beom terlihat bingung. Satu sisi dia tak mau berurusan lagi dengan Dong Joo karena telah membunuh Jung Hwa. Sisi lain dia juga sangat menyukai Dong Joo, terlebih Soo Wan sangat mencintainya.
Jae Beom menggenggam tangan Soo Wan dan melepaskannya lagi. Dia berdiri.
Keesokan harinya, Jae Beom pergi ke makam Woo Jung istrinya yang meninggal dalam kecelakaan. Di sana, Jae Beom bercerita tentang kebingungannya. Bila dia merestui hubungan Dong Joo - Soo Wan, akan ada kemungkinan dia akan dibenci, kalau Dong Joo dan Soo Wan mengetahui kebenarannya. Sedangkan, dia tak mau dibenci oleh keduanya. (Orang yang egois!)
Tapi tampaknya Jae Beom sudah memutuskan sesuatu. Dia mengambil semua risikonya. Pada akhirnya, dia memberikan restu kepada Dong Joo untuk membuat Soo Wan bahagia.
Mendapatkan jalan itu membuat Dong Joo bahagia. Dia lalu pergi menemui Soo Wan di rumah sakit Seyoung, kemudian menggandengnya ke taman. Waktu pergi ke taman Dr. Choi sempat melihat mereka berdua. Dong Joo memeluk Soo Wan dan mengatakan bahwa sekarang mereka telah mengantongi izin ayah. Jadi, mereka tak perlu backstreet lagi.
Ah... akhirnya. Namun cerita cinta keduanya belumlah usai. Masih ada hal-hal yang belum terselesaikan. Apakah itu? Masih belum kita ketahui. Apakah itu terkuaknya pelaku tabrak lari Jung Hwa. Menyerahnya Ji Won dan memberi jalan bagi Dong Joo dan Soo Wan. Atau jangan-jangan Min Soo jadian sama Detektif Kim - ah tidak!!! Karena itu, tunggu saja dalam sambungannya di sinopsis drama Korea 'Angel Eyes' episode 11, yang tentunya makin seru, makin menarik, dan makin tegang.
0 komentar:
Post a Comment