Sebagaimana kita ketahui kemarin dalam sinopsis 'Triangle' episode 2 sudah diceritakan bahwa Young Dal bersama Jong Soo berpesta pora uang. Ya, mereka mengambil sisa uang milik Dong Chan, yang telah meninggal - menganggap tak ada orang yang tahu keberadaan "uang panas" itu.
Sinopsis 'Triangle' Episode 3
Seperti diketahui pula, setelah mereka pergi dari lokasi "uang panas" yang terkubur itu ada seseorang (orang ini belum dibuka identitasnya). Nah, kini orang tersebut membuntuti Young Dal dan Jang Soo ke sebuah gudang tua. Siapakah dia?Pria itu terus masuk ke dalam gudang dan menuju tempat Young Dal tidur. Tanpa ba-bi-bu, pria itu segera mencekik Young Dal. Dicekik seperti itu, jelas saja Young Dal gelagapan. Begitu membuka matanya, Young Dal menemukan Ki Chan sedang mencekiknya. Ya, Ki Chan yang sudah meninggal mencekiknya.
Lalu... Young Dal terbangun dan berteriak. Upss, ternyata Young Dal mimpi buruk.
Jang Soo yang juga sedang tertidur tidak jauh dari tempat Young Dal tertidur bangun. Dia mengaku terkejut dengan teriak Young Dal.
Young Dal berkata bahwa mereka tak bisa menyimpan uang curian itu di gudang tua itu. Mereka memikirkan tempat paling aman. Dan tempat itu adalah pertambangan tua yang sudah tidak terpakai lagi.
Setelah pergi ke pertambangan tua, mereka pergi ke sebuah tempat mewah (suitable room). Jang Soo merasa takjub dengan tempat tersebut. Lalu bertanya kepada Young Dal, "Apa bisa kupanggil cewek-cewek ke sini?" Seperti biasa, Young Dal tidak mengikuti saran Jang Soo. Dia justru ingin minum dan makan yang enak-enak dengan memesannya kepada layanan service kamar.
Jang Soo takjub melihat semua makanan dan minuman yang tersaji di depan matanya. "Ini makanan sungguhan ya?" tanyanya dengan norak. Dan detik berikutnya dia bertanya pertanyaan yang sama kepada Young Dal, apa boleh dia membawa cewek-cewek. Party?! Tapi Young Dal tidak mau. Dia berkata bahwa yang seharusnya mereka lakukan ada mencuci uang tersebut untuk menggandakannya.
Kita pindah dulu cerita ke Dong Soo, yang terlihat sedang mendatangi tempat judi pertarungan *nj*ng. Bersama anak buahnya, Dong Soo celingak-celinguk mencari target. Sementar tempat tersebut riuh teriakan orang-orang yang memasang taruhan.
Seorang pria kemudian datang dan melihat Dong Soo. Dia pun berteriak, "Polisi!" Kemudian, menyebarkan uang untuk membuat keriuhan. Benar, uang yang disebar mengundang sejumlah orang untuk memungutinya. Pria tersebut mencoba melarikan diri. Namun Dong Joo, yang memang sudah terlatih, jauh lebih sigap. Dengan sangat mudah dia menangkap pria tersebut.
Dong Soo dan anak buahnya lalu menginterograsi pria itu terkait Ki Chan - narapidana yang mati di penjara. Awalnya, pria itu enggan menjelaskan. Tapi ancaman Dong Soo terkait judi pertarungan *nj*ng miliknya membuat pria tersebut mau tak mau menjelentrehkan apa yang diketahuinya.
Dalam penjelasannya, pria tersebut mengungkapkan bahwa bisa jadi pembunuh Ki Chan adalah dua teman Ki Chan yang kabur ke Filipina waktu Ki Chan di penjara. Dua orang itu bernama Lee Jung Soo dan Han Chil Bok. Dong Soo menyanggah bukankah kedua orang tersebut tidak diizinkan untuk kembali ke Korea. Ya, mungkin benar seperti itu. Tapi demi uang 5 juta USD yang didapat dari hasil judi gelap internet, keduanya tetap akan mencari alasan untuk bisa ke Korea.
Dong Soo memikirkan semua itu di mejanya. Sungguh motivasi yang sempurna untuk melenyapkan nyawa satu orang.
Demi bisa melancarkan semua, Dong Soo memanggil anak buahnya dan memintanya untuk menghubungi Young Dal sekarang juga. Begitu dimintai laporannya oleh, Young Dal belagak. Dia mengatakan tidak mau lagi menjadi mata-mata Dong Soo. Biasa, sindrom OKB (Orang Kaya Baru). Jelas saja, Dong Soo kesal dengan sikap yang diberikan Young Dal. Dia pun memanggil anak buahnya dan menyuruhnya untuk mengamati pergerakan Young Dal - apa hubungannya dengan Ki Chan.
Di sisi lain, Young Dal dan Jong Soo keluar dari hotel. Saat itu, Jong Soo melihat Yang Hee turun dari mobilnya. Dia meminta Young Dal melihat orang yang mengalahkan Young Dal. Di luar dugaan Jong Soo, Young Dal justru buru-buru bergerak mendekat Yang Hee. Young Dal memanggil Yang Hee. Mendengar dipanggil, Yang Hee berhenti dan menoleh ke asal suara, dan menemukan Young Dal di sana.
Young Dal mengajak Yang Hee main poker lagi, tapi Yang Hee tersenyum sinis meremehkan. Yang Hee tidak mau. Soalnya, Young Dal pasti kalah dengannya, karena tidak satu level dengannya. Yang Hee adalah pemain poker kelas internasional. Sementara, Young Dal adalah pemain poker kelas bar lokal. Tidak terima dirinya diremehkan Young Dal meledek Yang Hee dengan kata "chicken". Jong Soo memisahkan mereka berdua. Terkena martabatnya dikatai "chicken", Yang Hee menerima tantangan Young Dal. Mereka akan saling mengalahkan satu sama lain. Tapi tidak sekarang. Young Dal meminta kapanpun Yang Hee mau silakan menghubunginya. Young Dal pun memberikan kartu namanya pada Yang Hee.
Begitu pergi meninggalkan Young Dal, Yang Hee membaca kartu nama Young Dal. Di sana tertulis, Heo Young Dal pemilik usaha Pawnshop. Lalu tiba-tiba Yang Hee melihat Oh Jung Hee yang sudah mengenakan seragam kuningnya. Yang Hee tersenyum dan menghampiri Jung Hee. Dengan sengaja Yang Hee mencari tempat untuk menyegat Jung Hee. Wanita cantik itu mengenali Yang Hee sebagai kostumer yang pernah mengajaknya. Dia lalu perlihatkan muka ketus dan terus berjalan begitu saja. Merasa diacuhkan, Yang Hee mencoba menyapanya. Benar saja, sapaan itu berhasil menarik perhatian Jung Hee. Yang Hee kemudian mengajak Jung Hee main ke tempatnya di lantai 21.
Jung Hee yang sadar bahwa Yang Hee hendak mengajaknya keluar lagi segera berbalik. Dia mengatakan lagi kata-kata yang sama kepada Yang Hee bahwa dirinya tidak jalan dengan kostumer di luar jam kerja. Namun Yang Hee mengeluarkan senjata terakhirnya. Bahwa dia akan melaporkan Jung Hee yang punya dobel job. Ancaman itu membuat Jung Hee terdiam. Akhirnya dia mau juga.
Jong Soo menemui ayahnya dan bertanya satu hal: "Apa yang akan dilakukan ayahnya semisal punya uang sebesar 5 juta USD?" Ayahnya menjawab kalau dirinya akan menginvestasikannya di kasino hingga setahun dan mendapatkan untung satu kali lipat, yaitu 10 juta USD. Setelah itu, dia akan hidup berbahagia dengan anak-cucunya. Mendengar hal itu Jong Soo manggut-manggut. Melihat sikap/reaksi yang diberikan Jong Soo, ayahnya bertanya apa Jong Soo mau berjudi? Jong Soo mengatakan tidak. Tapi, ayahnya keburu kalap dan memukuli Jong Soo. Jong Soo pun kabur.
Waktu Jong Soo menemui Young Dal ke tempat biliar, Young Dal sedang bercumbu dengan gadis penjaga meja biliar. Sambil tersenyum, Jong Soo mengagetkan aksi keduanya. Cewek yang dicumbu Young Dal langsung pergi. Jong Soo kemudian mengajak Young Dal ke suatu tempat. Ketika mereka sedang berjalan, dua petugas yang dikirim oleh Dong Soo tengah mengamati gerak-gerik Young Dal.
Ternyata Young Dal dan Jong Soo sedang pergi untuk menawar tempat. Begitu Young Dal tahu bahwa tempat yang ditempatinya adalah rumah Jung Hee, dia langsung mengiyakan. Jong Soo menuduh bahwa jangan-jangan benar kalau Young Dal menyukai Jung Hee. Namun Young Dal berbohong dan berkata bahwa dirinya tidak seperti itu.
Mari kembali pada Jung Hee yang kini sedang berjalan ke lantai 21 - kamar Yang Hee. Begitu sampai di depan kamar, Jung Hee menghela napas supaya hatinya mantap. Dia memencet bel dan menemukan pintu dibuka oleh Yang Hee. Yang Hee segera masuk dan menawarkan wine kepada Jung Hee. Entah karena tidak tahu cara menikmati wine, atau karena ingin buru-buru selesai, Jung Hee segera menghabiskan wine yang dituang ke dalam gelasnya. Bahkan dia meminta tambah pada Yang Hee. Melihat hal tersebut, Yang Hee terdiam.
Mata Jung Hee memerah. Dia kemudian mengajak Young Dal untuk bermain tebak kartu, siapa yang menebak dengan benar kartu King, maka dia akan minum dan melepas baju satu per satu. Jung Hee mengeluarkan kartunya dan mengambil dua kartu - satu kartu King, satunya lagi entah apa. Lalu, dia meminta Yang Hee memilih salah satu di antaranya. Yang Hee memilih satu kartu dan ternyata itu adalah kartu King. Yang Hee kemudian menandai kartu tersebut. Segera Jung Hee minum wine dan melepas baju luarannya. Melihat Jung Hee pasti kalah oleh dirinya, Yang Hee memintanya untuk berhenti. Tapi Jung Hee yang sudah agak-agak mabuk mengatakan kalau dia ingin meneruskan permainan. Begitu permainan dimulai, hasilnya tetap sama, Jung Hee kalah. Jung Hee minum dan membuka sebelah stockingnya.
Dan si pengganggu pun datang. Yang Hee membuka pintu dan menemukan seorang cewek di sana. Cewek itu langsung masuk dan memeluk Yang Hee. Dia juga kaget dengan keberadaan Jung Hee dan bertanya siapa Jung Hee itu? Yang Hee menjelaskan kalau Jung Hee adalah teman minumnya. Karena tidak enak, Jung Hee pamit.
Ketika pulang ke rumahnya, Jung Hee kaget melihat seorang pria sedang terbungkuk-bungkuk di depan rumahnya. Jung Hee lalu mengambil sapu dan memukulkannya kepada Young Dal. Hal itu membuat Young Dal kesakitan. Melihat orang yang dipukuli adalah Young Dal, Jung Hee segera menghentikan aksinya. Ribut-ribut itu mengundang orang di dalam rumah untuk keluar. Jung Hee bertanya kepada neneknya mengapa Young Dal bisa ada di rumahnya. Nenek Jung Hee menjelaskan kalau Young Dal menyewa kamar di luar.
Di dalam rumah, nenek Jung Hee kemudian menyerahkan uang sewa yang diberikan Young Dal kepada cucunya itu. Namun Jung Hee menolaknya dan meminta neneknya untuk mengembalikannya dan menyuruh Young Dal pergi. Soal uang pinjaman dia akan mengusahakannya sendiri. Bahkan adik kedua Jung Hee, yang pernah dikeplakin Young Dal, bertanya apa neneknya tidak tahu kalau Young Dal adalah berandalan?
Jung Hee teringat ucapan kawannya yang menyuruhnya untuk tidak berada dekat-dekat dengan Young Dal. Tapi, pertemuan itu, saat Young Dal berlarian setengah polosan teringang-ingang di benaknya.
Di dalam kamarnya, Young Dal sedang meringis kesakitan. Pun begitu dia tersenyum dan bernyanyi.
Nyanyian yang sama juga didendangkan oleh Dong Soo, yang saat ini sedang minum di kedai ibu dari anak buahnya. Sang pemilik kedai kemudian bertanya apa benar lagu yang dinyanyikan Dong Soo adalah lagu Broken Promise? Dong Soo membenarkan. Sang pemilik kedai bertanya kembali, bagaimana Dong Soo bisa tahu lagu lawas itu? Mulai deh Dong Soo cerita sedikit tentang masa lalunya. Lagu itu adalah lagu yang paling disukai ayahnya yang telah tiada.
Seseorang berkepala plontos keluar dari penjara. Ketika melihat Young Dal dan Jong Soo menunggu di sana, pria tersebut berteriak. Young Dal - Jong Soo pun menyambutnya. Pria berkepala plontos itu adalah Jerry, teman lama mereka berdua.
Setelah Yang Hee datang, Hyun (suami Shin Hye) meminta Yang Hee segera menemui kepala, karena sudah ditunggu. Yang Hee pun mengikuti langkah-langkah Hyun ke ruangan bos mereka. Sebelum sampai ke ruangan bos, Yang Hee berlari ke kamar kecil. Tidak seperti waktu bertemu Young Dal, rasa percaya diri Yang Hee terlihat hilang. Dia meminum obat yang diberikan Shin Hye padanya. Sementara waktu rasa tenang mulai menyelimuti hati Yang Hee.
Begitu bertemu bosnya, rasa nervous menyerang Yang Hee kembali. Yang Hee memberikan laporan yang dibuatnya. Baru membaca sebentar, bos Yang Hee segera menatap anak buahnya yang mukanya imut dan lucu itu. Ditatap seperti itu Yang Hee terdiam. Sang bos kemudian membanting laporan yang dibuat Yang Hee ke meja. Membuat Yang Hee dan Hyun terkaget. Yang Hee menyatakan bahwa itu laporan terbaik yang bisa dibuatnya. Bosnya kemudian meminta Hyun mengajari Yang Hee lagi - entah mengajari apa yang dimaksudkan.
Ketika Yang Hee diomeli bosnya, Young Dal sedang berpesta bersama cewek-cewek cantik. Dua temannya, Jong Soo dan Jerry tentu ikutan. Dalam suasana masih party-party, Jerry mengatakan bahwa Ki Chan sebenarnya dibunuh, bukan bunuh diri. Pembunuhnya adalah dua temannya yang kabur ke Filipina ketika Ki Chan masuk bui. Jerry juga menceritakan jika dua teman Ki Chan itu mengetahui tentang adanya uang cash yang disembunyikan Ki Chan.
Cerita Jerry membuat Young Dal dan Jong Soo kaget. Terutama Jong Soo yang ketakutan banget. Dia mengajak Young Dal untuk mengembalikan uang tersebut ke tempatnya. Jawaban Young Dal seperti biasa, "Percayalah padaku." Jong Soo juga bereaksi seperti biasa. Ketakutan.
Pada akhirnya, Dong Soo menyerah. Dia ingin terapi. Entah apa yang mendorong Dong Soo untuk berbuat seperti itu. Shin Hye mengatakan bahwa Dong Soo sudah melakukan tindakan yang tepat.
Sementara itu, Young Dal sepertinya makin tergila-gila sama Jung Hee. Bahkan, untuk menemui Jung Hee sekalipun, dia mesti membuang uang 20 ribu Won. Ya, Young Dal pergi ke kasino gelap milik Madam Jang dan bermain poker untuk bisa melihat Jung Hee. Apa kurang ya melihat Jung Hee? Kan Young Dal tinggal di rumah Jung Hee.
Melihat Young Dal mau bermain di mejanya, Jung Hee terkejut sebentar. Tapi dia tak bisa melarang Young Dal main poker di mejanya. Maka, Young Dal duduk.
Di sesi terakhir ini, Shin Hye meminta Dong Soo untuk menceritakan masa lalunya supaya bisa diketahui apa yang menjadi penyebab Dong Soo bertemperamen tinggi. Dong Soo lalu cerita kalau dia berasal dari Sabuk. Ayahnya meninggal dalam kecelakaan di tambang, dan ibunya juga. Dong Soo punya dua orang adik. Waktu itu, Dong Soo berumur 12 tahun, Jang Dong Chul berumur 7 tahun, dan Jang Dong Woo berumur 1 tahun lebih.
Malam itu, Young Dal menang banyak. Madam Jang mengamati kasinonya yang sudah berjalan dengan baik. Lalu, pria berkepala botak yang biasa menemani Madam Jang datang dan mengatakan bahwa ada polisi di luar. Semua pengunjung panik, tapi Madam Jang berusaha menenangkan. Jung Hee pun ikutan panik. Dan pergi menemui Madam Jang, yang kemudian memintanya tenang. Lalu Young Dal menarik tangan Jung Hee dan membawanya pergi.
Bersambung ke sinopsis drama Korea 'Triangle' episode 4.
0 komentar:
Post a Comment